Episode 3 dari 3 : Cinta dan Kebahagiaan buat Lila
Di kota H, di rumah ibu Lila.
Dr Lila
Pagi itu Lila terlihat sedang asyik mengemut penis hitam Alfi.
Gadis
itu tampak begitu menikmati hal itu, dengan mata terpejam
jemari
lentiknya mencengram bagian pangkal batang sementara
mulutnya
dipenuhi sepertiga bagian batang termasuk ujungnya yang
berkulup. Tak ada kocokan sedikitpun, Lila hanya menghisap
kuat
sambil mempermainkan lidahnya di sekitar leher penis bocah
itu.
Rasa manis dan gurih muncul dari mazi Alfi yang selalu keluar
setiap saat dari lubang pipisnya tanpa henti
Bila ia bosan mencucup ujung kulupnya yang runcing sesekali
ia
tarik kulit penutup tersebut ke belakang hingga glans-nya yang
bulat bagai sebuah tomat itu nampak sudah memerah. Lalu
kembali
mengemutnya.
Clek..cek...clek..cek..
"Ouhhh...ka..kakkk" rintih Alfi. Ia tak tahu entah sampai kapan
Lila
akan mengoralnya. Meski sudah lima belas menitan
melakukan itu
namun gadis itu tak kunjung merasa puas. Alfi berusaha keras
bertahan agar tak berejakulasi di mulut Lila.
Di kota H, di rumah ibu Lila.
Dr Lila
Pagi itu Lila terlihat sedang asyik mengemut penis hitam Alfi.
Gadis
itu tampak begitu menikmati hal itu, dengan mata terpejam
jemari
lentiknya mencengram bagian pangkal batang sementara
mulutnya
dipenuhi sepertiga bagian batang termasuk ujungnya yang
berkulup. Tak ada kocokan sedikitpun, Lila hanya menghisap
kuat
sambil mempermainkan lidahnya di sekitar leher penis bocah
itu.
Rasa manis dan gurih muncul dari mazi Alfi yang selalu keluar
setiap saat dari lubang pipisnya tanpa henti
Bila ia bosan mencucup ujung kulupnya yang runcing sesekali
ia
tarik kulit penutup tersebut ke belakang hingga glans-nya yang
bulat bagai sebuah tomat itu nampak sudah memerah. Lalu
kembali
mengemutnya.
Clek..cek...clek..cek..
"Ouhhh...ka..kakkk" rintih Alfi. Ia tak tahu entah sampai kapan
Lila
akan mengoralnya. Meski sudah lima belas menitan
melakukan itu
namun gadis itu tak kunjung merasa puas. Alfi berusaha keras
bertahan agar tak berejakulasi di mulut Lila.