Senin, 09 Maret 2015

Office Cutie 8: Ouuucchh!! (Final)

angnya berkilauan diterpa sinar mentari
pagi yang hangat
Saat aku tengah terpesona, Non Sherin muncul dari balik tikungan,
jantungku berdetak dengan keras oleh combo yang memikat antara
keliaran ala barat dan kejutekan ala asia yang ternyata sukses
membuatku horny di pagi hari. Degggg...!! sambil lewat disisi kiri dan
kanan Non Michelle dan Non Sherin mengelus singkat selangkanganku,
tuinggggg...!! Ujang junior langsung bereaksi hingga celanaku terasa
sesak saat aku menengok ke belakang untuk menatap indahnya
goyangan bokong Non Michelle dan Non Sherin hingga mereka berdua
menghilang di belokan. Duh, kalau saja bukan dijam-jam sibuk, ingin
rasanya aku menerkam mereka berdua
"ufffhhhhhh..., hossshhhh hosssshhhhh...

Office Cutie 7: Salah Sangka Berbuah Nikmat

Tangan kiriku memanggul segelas teh pahit kesukaan wanita penghisap
darah itu, "Tokk.. tokkk.. tokkkkk" aku mengetuk dengan sopan, hmmm,
ngak ada yang nyahut, mungkin kurang keras, kali ini kuperkeras
ketukanku, tokk.. TOK TOKKKK...!! masih juga tidak ada sahutan dari
dalam ruangan Bu Selmy. Kali ini kukerahkan seluruh tenaga yang
kumiliki dan kuketuk kuat-kuat pintu yang tertutup itu, tiba-tiba saja
pintu itu terbuka lebar dan ketukan kerasku mampir dijidat seseorang..

Office Cutie 1: Jeritan Pembawa Nikmat

Namaku Ujang, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang semakin lama
semakin mencekik leher akhirnya aku memutuskan untuk mengadu
nasibku, melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ternama yang
bergerak di berbagai bidang, dari sekian juta pelamar akhirnya aku
diterima bekerja di perusahaan itu, badanku yang kekar dengan wajah
sangar tidak dapat menutupi keramahanku, aku adalah tipe orang yang
teliti, ulet, dan juga cekatan dalam bekerja, ciehhhh, pokoknya dijamin
Ujang yang paling hebat..!!
Gantengkah aku?? tergantung dari sudut mana anda memandangku,
contohnya sebagai berikut :
Jika dilihat dari samping ??? - agak kurang jelas
Jika dilihat dari belakang ?? - jelas ngak kelihatan
Jika dilihat dari atas ??? - Sulit diprediksi
Jika dilihat dari depan ??? - yah jangan dibandingkan dengan bintang
film atuh !!!, nggak adil bangettt !!!, nyari-in lawan itu yang seimbang,
misalnya sama bokir tentu aku rada-rada menang sedikit. bibirku yang
tebal seksi, mataku yang indah besar bagaikan sepasang combro.
"Ujanggg.....!!!" tiba-tiba terdengar suara teriakan keras dari ruangan
direktur utama, lamunanku langsung buyar seketika kemudian dengan
tergopoh-gopoh aku berlari menghampiri ruangan mengerikan itu,
sebuah ruangan paling menyeramkan bagi para office boy, ihh, aku
sampai bergidik.

Office Cutie 6: Rapat nikmat Ala Ujang

"Ujang... bikinin teh pahit ya..." aku menolehkan wajahku ke belakang
kemudian tersenyum saat melihat wajah cantik Non Shasha, dengan
sigap aku membuatkan teh pahit untuk kekasihku dan mengantarkan ke
ruangannya setelah itu aku kembali meneruskan untuk mencuci piring.

Office Cutie 5: Ujang Nungging, Doggy Style

Hari Senin yang sibuk dimana setiap orang terbebani oleh tugas yang
menumpuk, seorang office boy yang sudah mumpuni dalam bidang
pekerjaannya tersenyum lebar sambil mengetuk sebuah pintu, siapakah
Obe yang rajin dan baik hati itu ? he he he OBe itu ada-lah aku, UJANG
si ganteng ,baik hati ,ramah, berwibawa ,gagah ,pemberani ,dan
cekatan! Akulah Obe masa kini , Obe plus plus , he he he he...!!

Office Cutie 4: Berbagi Lubang Pengantin Baru

"HOAAAAAMMM!!" aku membuka mulutku lebar-lebar,
Sretttt...kuturunkan resleting celanaku dan kutarik Ujang Junior keluar
dari dalam celana dalamku yang dekil, Serrrrrrrr...serrrrrrr serrrrrrrr...
kusirami sebuah pot keramik di dinding toilet yang sedang
menganggur, sebuah senyum mengembang di bibirku yang tebal,
membayangkan wajah seorang gadis cantik berwajah pirang berwajah
sensual sensual bertubuh seksi, si pirang baru saja lulus dan langsung
diterima kerja di perusahaanku (ehh salahh..., maksudku, perusahaan
Bu SELMY) Ia sudah bekerja selama seminggu dan sampai saat ini aku
masih belum juga berhasil menemukan kesempatan dalam kesempitan
(vaginanya) EHEMMMM.....!!

Office Cutie 3: Gairah di Rumah Tua

Di pagi hari yang cerah ini, aku bersiul-siul dengan gembira, kugiring
dan kuparkirkan kendaraan mewahku, motor bebek dukun berwarna
merah keluaran berpuluh-puluh tahun yang silam. Di depan kaca spion,
kurapikan rambutku dan kusisir dengan rapi, Ck Ckk. Ckkk, betapa
tampannya aku ini, bibirku yang tebal selalu menebarkan senyuman
yang ramah, mataku yang bulat besar begitu indah mempesona, apalagi
jika Aku menatap bokong para gadis cantik yang berseliweran di
hadapanku. Ahhhh...ssshhh oohhh....my office, my playground, my
PALACE!! Sebuah senyuman mengembang di bibir seksiku, gimana
rasanya jika aku menjadi atasan disini, pasti asik...
"SELMYYY....kesini kamu!!" aku berteriak memanggil seorang pegawai
tua yang tergopoh-gopoh menghampiriku, ia menunduk ketakutan
menatap lantai, kupandangi sosok kurus itu dari ujung rambut sampai
ke ujung kaki, ckk ckkk.. ckkkk..., begitu kotor, dekil, tak terawat.

Office Cutie 2: Selingkuh? Kujebol Pacarmu!

Setelah menjalankan tugasku sebagai pejantan tangguh, memuaskan
Nona Shasha, aku berjalan memutari kompleks perkantoran, kupandangi
perusahaan tempatku bekerja, begitu besar, luas dengan segudang
kemungkinan, mungkin lebih tepat disebut perusahaan multiusaha,
dengan reflek aku menengokkan wajahku ke arah seorang gadis cantik
yang sedang berjalan menuruni anak tangga, Whewww...!! Nona Vania,
tubuhnya yang seksi, rambutnya yang pendek sebatas leher dicat
berwarna kecoklatan, sepasang paha jenjangnya yang putih mulus
selalu menggodaku, wajah yang cantik jelita, Ohhh...!! benar-benar
yahud....., LIAT NEH KALO UJANG UDAH NAFSU..., GRRRRR..!! AIR
LIURKU MENETES DARI PINGGIRAN BIBIRKU..!!, rencananya sih
kuturunkan resleting celanaku dan kukeluarkan batang kemaluanku
yang panjang dan besar, kuikuti Nona Vania dari belakang, di tempat
yang sepi aku berniat menerkam dan menggeluti tubuhnya yang mulus.

The Hospital 12: Taim tu Sey Gudbey (Final)

Perlahan-lahan sebuah mobil melaju menjauhi rumah Dr Andre
yang kini sudah menjadi abu. Ada sesuatu yang terasa hilang
bagaikan hamparan pasir halus di padang gurun yang tertiup angin,
bersebaran entah kemana. Pandangan Fitri, Shierlen dan Liu Yifei
terlihat kosong, mereka tidak menduga nasib si kecil Misdi yang
tragis, masih terbayang senyum cerianya, tatapan matanya yang
nakal,manja, tingkahnya yang kadang membuat kesal, kadang
membuat mereka dapat tertawa lepas. Entah kenapa semuanya
terasa sepi, dingin, sedingin malam hari yang sepi, tiba-tiba mobil
itu mendadak berhenti, Fitri, Shierlen dan ketiga gadis kembar
berseru kaget.

The Hospital 11: Must It End Here?

Misdi mondar-mandir mirip seperti satpam kecil, sesekali ia memegangi
perutnya yang keruyukan wajahnya tampak serius menengok kekiri dan
kekanan sambil menggaruk-garuk kepalanya. ( Red : Hemmm ?? jadi
curiga, lagi jaga atau lagi nungguin tukang mie bakso ya T_T ),
"Zzzzzz..... Zzzzzzzzz.........ZZZZZZZZZZZ" sangking hebatnya jagoan
kecil kita meronda sampai kealam mimpi, terkadang mulutnya terbuka
lebar sambil mengambil nafas sebanyak mungkin.
"Cklekk...." tiba-tiba pintu rumah dibuka seseorang dari dalam, Fitri
mencari-cari Misdi, ia tersenyum ketika menemukan jagoan kecil kita
tengah terkapar di samping rumah, ia terbuai ke alam mimpi indahnya.
Fitri menengokkan kepalanya ke belakang, mulutnya meruncing
"Ssssttt...... he he he" tiga gadis cantik dan Shierlen tersenyum menatap
Misdi.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda