Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 10: The Doctor - No More Love, JustLust

Dr Andre memandang mesin ciptaannya, mesin X-5 yang sudah
dimodifikasi dan diberi nama mesin penukar roh X-5. Tiba-tiba Hp nya
berbunyi……
"Yaaa, hallo, saya sudah mendapatkan subjek yang sesuai dengan
permintaan anda, cantik, mulus, dan berkulit putih…, silahkan anda
datang besok malam.." Ada sebuah senyuman tipis yang menghiasi
wajah dokter itu.
"Dadang…., Basrii…." Dr Andre memanggil pengawalnya,
"Yaarrrhh Docthoorrrdd…." suara kedua orang itu serak, tubuh mereka
berotot, tinggi besar. Wajah mereka tampak rusak berat, hancur tak
berbentuk wajah manusia lagi, kedua mata mereka membeliak melotot,
wajah dan bibir mereka penuh dengan bekas luka jahitan yang
mengering disana-sini, kulit tubuh mereka kasar dan sedikit
mengelupas.
"Besok, siapkan segala sesuatunya dengan baik, kita akan kedatangan
klien penting "
"Bhaik…, Docthhoorrddddhh…." kedua manusia aneh itu saling
berpandangan kemudian mengangguk dengan patuh kepada Tuan
penolong mereka, Dr Andre.

The Hospital 9: Little Misdi Who Rape Me

gelapnya langit di malam hari yang tanpa bintang. Jagoan kecil kita
sedang mencoba mengintropeksi diri, dulu ia hanya seorang pengemis
tua di jalanan yang hidup terlunta-lunta, sekarang dirinya dapat tidur di
ranjang empuk yang hangat, hidup dengan berkecukupan, gembira,
tanpa beban sedikitpun.
Krekettt....."
Misdi menolehkan kepalanya kearah pintu kamar yang dibuka perlahan
oleh seseorang."Fitri....... " Misdi menatap Fitri dengan tatapan mata
bersalah.
Fitri menutup pintu kamar itu kembali dan menguncinya. Fitri
melangkahkan kakinya kemudian membelai-belai kepala Misdi
"Kamu kenapa sih... hemmmm ?? "dengan lembut Fitri menarik tangan
Misdi kemudian mereka berdua duduk di tepi ranjang, sudah beberapa
hari ini Misdi murung dan menjadi pendiam.
Misdi menatap wajah Fitri, kemudian setelah A-u-A u,jagoan kecil kita
bertanya "Fitt, kamu nyalahin aku nggak ?? " Misdi menekuk kepalanya
tanpa berani menatap Fitri.
"Lohh, nyalahin kamu ?? kenapa ?? " Fitri Diniyani balik bertanya.

The Hospital 8: X5 the Origin

Sebuah pesawat mendarat dikota Jakarta, tiga orang gadis cantik
melangkahkan kakinya turun dari pesawat dengan agak terpisah. Topi
dan kacamata hitam menyamarkan wajah mereka bertiga. Seorang
petugas menanyakan passport, matanya menatap wajah wanita cantik
di hadapannya. Wanita cantik itu tersenyum sambil menekan sesuatu
disakunya "Ngunngggg .... " Pandangan mata petugas itu mendadak
kosong dan tanpa banyak bicara memberikan passport milik wanita
cantik itu.
Ketiga gadis cantik itu lalu masuk kedalam sebuah taksi,
"Kemana Non...? " Si pengemudi taksi bertanya sambil menoleh
kesamping. gadis cantik yang di depan memberikan sebuah alamat,
tidak berapa lama mobil taksipun segera meluncur ketempat tujuan.
Berkali-kali pengemudi taksi itu memperhatikan dua orang gadis cantik
lainnya yang duduk dibelakang melalui kaca di samping kiri atas "Gile...
Yahud, Glek.. Glekkkkk...., kembar....???Kayak pernah liat dipelem..... "
Pengemudi taksi itu berkali-kali menelan ludahnya, sesekali melirik ke
kiri bawah, memperhatikan sepasang paha yang sedikit tersibak dari
balik rok mini yang dikenakan gadis itu. Paha yang putih, mulus dan
tampak lembut. Mobil taksi itu berhenti didepan sebuah rumah. Dengan
cengar - cengir ngak puguh pengemudi taksi itu membantu
menurunkan koper dari bagasi bahkan membantu ketiga orang gadis itu
membawa koper mereka kedalam Rumah.

The Hospital 7: Naughty Grandpa and the Virgin

Di sebuah tempat di kota Jakarta
"Argggggg...panasss...panasss!!" seorang pengemis tua bergulingan
kesana kemari, teriakan-teriakannya mengundang kerumunan warga.
Seruan kaget terdengar dari kerumunan warga ketika tiba-tiba tubuh
sipengemis tua seperti mengkerut, secara perlahan-lahan menjadi
sesosok anak kecil, kulitnya tampak seperti mengkerut, kemudian
terlihat seperti kertas yang terbakar, disertai satu lengkingan yang
mengerikan tubuh itu seakan-akan mencair meleleh. Sepasang mata
menatap kecewa, sudah berhari-hari ia mengintai si pengemis tua,
wajah yang dingin tanpa perasaan itu menyelinap, memisahkan diri dari
kerumunan para warga yang semakin banyak berkumpul
"Hhhhh.., gagall!" Pria itu membuka Hpnya dan memanggil ambulance,
beberapa saat kemudian kerumunan warga terpecah memberi jalan
untuk mobil polisi dan mobil ambulance yang baru datang.

The Hospital 6: Virgin Wild Dream, Gimme More!

The Hospital 6: Virgin Wild Dream, Gimme More!
Perlahan-lahan warna langit yang cerah berganti dengan gelapnya
malam, sinar rembulan bersinar dengan indah malam ini, seindah
senyuman di wajah buruk Bang Tagor, yang sedang menindih
tubuh mungil seorang gadis cantik bermata sipit bernama Fitri
Diniyani. Kemaluan Bang Tagor keluar masuk tanpa henti,
"Cleppp...Cleppp...Clepppp" suara batang kemaluan si preman ketika
menikmati lubang vagina Fitri Diniyani yang peret dan seret.
Gadis itu tergolek, tubuhnya yang mungil terguncang-guncang
tanpa daya diatas ranjang dekil itu setelah kehormatannya dikoyak-
koyak dan direngut secara paksa dan kasar oleh si preman
berkepala botak.
"Harrrrggggkkk..! Arrrrrhhhh..CRRRTTT...CRRRRRRR"
Si preman memeluk tubuh Fitri kuat-kuat seakan-akan hendak
meremukkan tubuh gadis itu, Bang Tagor meleletkan lidahnya
ketika merasakan kemaluannya berdenyut-denyut dengan nikmat
sambil berkali-kali menyemprotkan lendir-lendir kenikmatan
didalam lubang vagina Fitri. Gerakan Bang Tagor berhenti, tubuh
Fitri yang basah dan lembut membuatnya betah menindih tubuh
mungil gadis itu.

The Hospital 5: Fitri, the Virgin Sex-xtasy

Shierlen tersenyum manis, tubuh gadis itu meliuk-liuk indah ditengah
ruangan, desahan-desahan nafasnya terdengar dalam sebuah irama
yang teratur, "Nnhhh...aaahhhh...aahhhhhhhh"
Matanya yang sipit menatap keempat laki-laki itu dengan tatapan yang
nakal, perlahan-lahan Shierlen membuka kancing baju seragam
sekolahnya, sambil terus meliukkan tubuhnya dalam gerakan-gerakan
yang erotis, satu persatu seragam sekolah gadis itu terlepas dari
tubuhnya. Sepasang payudara Shierlen bergoyang-goyang dengan
lembut mengikuti gerakan tubuh gadis itu, pinggul gadis itu bergoyang
dengan lembut seakan-akan mengajak keempat laki-laki bertampang
sangar itu agar segera menikmati kehangatan tubuh gadis bermata sipit
itu. Keempat laki-laki berwajah sangar yang tengah duduk, kini dengan
terburu-buru membuka pakaian mereka masing-masing, tidak
membutuhkan waktu lama ketika keempat Batang kemaluan yang hitam
dan bau, teracung-acung menghampiri gadis itu.

The Hospital 4: Dirty Plot for Fitri

Belakangan ini perilaku Shierlen tampak aneh, gadis itu sering
berlama-lama membersihkan dirinya didalam kamar mandi yang terletak
didalam kamar, gadis cantik itu seolah-olah berusaha membasuh dan
membersihkan tubuh mulusnya dari noda-noda kotor perkosaan yang
menimpa dirinya beberapa minggu yang lalu. Kebingungan, ketakutan
dan juga pertentangan batin didalam hati nuraninya semakin lama
semakin hebat seolah-olah sedang terjadi sebuah pertarungan dahsyat.
didalam hati nurani gadis cantik itu. Kadang-kadang ia menangis
sambil menyabuni dirinya dibawah kucuran air shower, terkadang ia
malah mendesah-desah sambil meremas-remas payudaranya sendiri.
Sebuah perseteruan batin terus menerus menyiksa hati gadis itu.
"Shierlen... kamu harus melaporkan peristiwa biadab itu..." kata sebuah
suara.

The Hospital 3: The Wild-wild West Old Man's Trap

Dua orang gadis Chinese berwajah cantik berjalan santai sambil
bergandengan tangan disebuah Mall. Mata para laki-laki nakal tidak
pernah jemu memandangi wajah mereka yang cantik, tubuh yang seksi,
dan pinggul mereka yang bergoyang lembut seirama dengan langkah
kaki mereka. Sikecil Misdi cengar-cengir, berjalan dibelakang Fitri dan
Shierlen, matanya berbinar-binar memperhatikan Goyangan pinggul
kedua gadis itu dari jarak dekat.
"Hi..Shierlen Kita bertemu lagi" tiba-tiba seorang bule berusia lanjut
(+/-60 th) menyapa Shierlen
"Ooo Hii Mr. John.." Shierlen menolehkan kepalanya kearah suara dan
dengan ramah balas Menyapa Mr John
Fitri dan Misdi terbengong-bengong menatap si bule yang akrab
dengan Shierlen.

The Hospital 2: Shierlen, Lesbian Lust

Pada hari minggu pagi, Seorang gadis Chinese berwajah cantik sedang
bermalas-malasan berbaring diatas sebuah kasur empuk, kulitnya putih
mulus, rambutnya tergerai sepunggung , pinggangnya ramping, seksi ,
sepasang kakinya yang mulus tertekuk keatas mirip huruf "A"
Bibirnya yang mungil manyun cemberut, pikiran gadis Chinese bermata
sipit dengan tinggi tubuh 157 CM itu menerawang mundur mengingat-
ingat kejadian menyebalkan yang dialaminya kemarin siang.

The Hospital 1: The First Soul Experiment

Little Boss - little bird
Nama doktor itu Dr Andre berusia 50 tahunan, ia adalah seorang yang
jenius , dan karismatik, Doktor spesialis bedah otak . Ia mempunyai
seorang istri bernama Jennifer , Dr Andre sangat mencintai istrinya
walaupun istrinya sakit-sakitan.
Dr. Andre berusaha keras untuk menyembuhkan penyakit istrinya,
segala macam cara kedoktoran sudah ditempuh dan dicobanya namun
penyakit istrinya tidak kunjung sembuh. Semakin lama penakit istrinya
bertambah parah, kodisi tubuh wanita yang disayanginya bertambah
lemah.

Schoolgirl's Diary 17: Finale

"ARGGGHHH...ADUHHH!! Hkk hk hkk.."
Pak Agung merebahkan tubuhnya menindih tubuhku dari belakang.
Selangkangannya mendesak kuat gundukan buah pantatku, ia
membujukku agar berhenti menangis.
"s-sudah pakk.., dicabuthh ajaa.., sakit pak, sa..kiiitttt.. aww."
"waduhhh, jangannnn dong , dengan susah payah bapak akhirnya
berhasil menyodomi kamu, masa sekarang harus dikeluarin sih"
"Ahhhh, Ahhhh, awwhhhhh...!!" aku menjerit sejadi-jadinya saat benda
besar itu mulai bergerak menumbuk-numbuk liang anusku
Aku mengerang, merintih dan memekik kesakitan, tubuhku terguncang
dan terdesak-desak dengan hebat oleh benda besar diselangkangan
pak Agung yang memompa kuat liang duburku.

Schoolgirl's Diary 16: End Of Slavery

Dengan sekuat tenaga kutarik kedua tanganku ke arah yang
berlawanan dan tasshhhhhhhh...aku terbebas!! Kuurut-urut
tanganku, kugeliatkan tubuh ini kesana kemari untuk mengusir rasa
pegal. Perlahan aku berjingjit mendekati pintu yang tertutup dan
mencoba untuk membuka pintu itu...
"klekk klekkk.. cklekkkk., Hhhhhhh....."
Aku menghela nafas panjang karena kecewa, pintu itu terkunci.
Kupasang telingaku menempel pada daun pintu untuk mencoba
menangkap apa yang tengah terjadi diluar sana, sepi dan hening,
ee-ehh, tunggu dulu..!! sepertinya telingaku menangkap suara
langkah-langkah kaki yang mendekat.

Schoolgirl's Diary 15: Three Little Pussy

"Vii, Viviii bangun oii,
Faaa, Faridaaa..!!"
Dengan tak sabaran Andra
membangunkan Vivi dan
Farida, digiringnya kedua
gadis cantik bermata sipit
yang masih mengantuk itu
ke kamar mandi. Ia
menyiapkan tubuh mereka
yang putih mulus sebagai
santapan yang
menyenangkan di pagi
hari.

Schoolgirl's Diary 14: The New Beast is Born

Pak Agung tersenyum sambil memapah Vivi masuk ke dalam rumah.
Batang penisnya yang besar panjang bergelantungan dengan puas.
Langkah Vivi agak tertatih mengangkang, seolah-olah ia masih
merasakan ada sesuatu yang mengganjal di selangkangannya walaupun
sebenarnya batang kemaluan Pak Agung sudah terlepas dari belahan
bibir vaginanya..

Schoolgirl's Diary 13: Betrayal, The Rain is Hot LikeFire

"Aduh apaan sich nihh??" telingaku kembali mendengar suara berbisik
yang agak keras, "hmm ??" sepertinya suara Reina dan suara Vivi.
"Humm..? emmm...?? Emhh Reiii...,Viiii, Ho-ammmh, Ha-ahh ??" aku
terkejut setengah mati ketika berusaha menggerakkan tubuhku, kedua
tanganku terikat ke belakang, sementara kedua kakiku juga terikat
tanpa daya, Hohoho, rupa-rupanya Vivi dan Reina sedang menggodaku,
dibondage!!, begitulah pemikiranku saat ini, Hiaaattttt..., kukerahkan
tenagaku, GRRRHHHH...HIAAAATTT...!!Whewwww...., kuat amat
ikatannya, tenang, masih ada cara lain untuk melepaskan diri....
"Rei..., Viii, lepasin akuuuu, nggak lucu ah becanda kaya gini....,
ngapain sih main ikat-ikatan begini..., HOaaahhhmmm" Aku merajuk
sambil kembali menguap lebar, mataku terpejam-pejam karena masih
mengantuk.

Schoolgirl's Diary 12: Betrayal, When Goodboy Become Evil

"Ohhhhhhh!!!" aku mendesah panjang sambil menggeleng-
gelengkan kepalaku, uh, tengkuk-ku rasanya nyeri dan pegal,
pandanganku masih agak kabur disertai kerlip-kerlip bintang yang
mengelilingi kepalaku, kukedip-kedipkan mataku, HAAAA?? siapa
tuchhh?? WHUAAAAA?? Pak Dionnnnn ???!! Waaakkkkssss.....!! ada
Pak Djono Juga....!! Pak Djono tengah mengotak-atik Hp-ku,
kemudian ia memperlihatkan sebuah rekaman di-hape-ku kepada
Pak Dion.

Schoolgirl's Diary 11: Friend or Foe?

Dengan mengendap-ngendap Andra menghampiri Reina dan Farida,
tampaknya mereka berdua sedang merekam aksi seorang guru bejat
yang sedang bersiap menggeluti dua orang murid cantik di dalam
ruangan olah raga indoor, perlahan-lahan Andra menghampiri
mereka, tangannya bergerak dengan cekatan menekan-nekan
tombol Hpnya, kemudian si pegulat tangguh menekan tombol send,
Hp di tangan Reina bergetar ketika SMS singkat itu masuk.

Schoolgirl's Diary 10: Who is It ??

"Aaaahhh!! Hoaaaaaammm!" sambil menguap lebar, aku buru-buru
membuka mataku kemudian aku melirik ke arah jam dinding,
waduhh, sudah jam 07.00,
Upssssshhhhh….!! Kali ini detektif Maya yang cantik jelita tidak
boleh datang terlambat lagi, dengan sigap aku merayap keluar dari
balik selimut tebal hangat yang dengan setia menemaniku
semalaman, hari minggu ini aku harus datang lebih pagi dari Riska,
Vivi, Reina, Tarida, dan Andra, dengan segera kubersihkan tubuhku
dibawah kucuran air shower yang hangat. Setelah mengeringkan
tubuhku dengan selembar handuk, aku segera berpakaian,
kukenakan baju kaos ketat dan rok mini sebatas lutut untuk
menutupi tubuhku yang mungil dan mulus, setelah itu aku
melangkahkan kakiku ke arah cermin, aku memiringkan kepalaku ke
kiri dan kanan sambil memasang senyuman yang menggoda di
wajahku. Di hari Minggu pagi, aku berlari-lari kecil untuk mengejar
kendaraan umum demi melaksanakan misi pentingku.

Schoolgirl's Diary 9: Burning Passion

Schoolgirl's Diary 9: Burning Passion
Di siang hari sepulang sekolah, seorang gadis cantik tengah
mengendap-ngendap di gedung sekolah lama. Tampaknya ia
kehilangan jejak, seharusnya tadi Pak Romi lewat lorong ini, koq
menghilang begitu saja. Hmmm mereka bertiga kemana ya?? Vivi
berusaha mengintip ke dalam ruangan kelas yang kosong, nggak
ada juga, apa mungkin mereka naik ke lantai atas ??
"HMMMMFFFF...., " Vivi mendelik ketika merasakan tangan
seseorang membekap mulutnya dari belakang, kemudian dengan
mudahnya orang itu menggusur tubuhnya ke dalam sebuah ruangan
yang pintunya terbuka, sebuah kelas tua yang sudah tidak terpakai.
"Pstttt.... ini aku Viii" Vivi menolehkan kepalanya ke belakang ketika
orang itu berbisik dan melepaskan bekapan pada mulutnya, suara
yang tidak asing lagi, bahkan wajah yang sudah sangat dikenalnya.
"Andra ??!! koq..." Vivi tidak melanjutkan kata-katanya karena
telinganya mendengar suara langkah kaki yang terburu-buru
mendekati Kelas di gedung tua itu, dengan sigap Vivi membuka
sebuah lemari tua yang sudah tidak terpakai kemudian masuk ke
dalamnya.

Schoolgirl's Diary 8: Ruined Little Plan

Pak Dion sedang gelisah menunggu mangsa baru di dalam
mobilnya, bibirnya tersenyum senang ketika seorang gadis cantik
berseragam SMA melangkah dengan ragu-ragu menghampiri
mobilnya. Rina, gadis itu, berlari kecil menghampiri mobil Pak
Dion, tangannya mengetuk kaca mobil
"Pak, tolong saya pakk...!! ", Rina sangat mengharapkan
pertolongan dari Pak Dion, pria itu tersenyum ramah kemudian
bertanya dengan lembut, matanya berbinar-binar ketika
menyaksikan ekspresi wajah Rina yang ketakutan.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda