Jumat, 06 Maret 2015

Holiday's Challenge Epilogue : Gadis Pemenang 4 (Final)

Tadi malam benar-benar pengalaman yang sangat indah dan tak
terlupakan untuk Malih. Seumur hidupnya, baru tadi malam dia
merasakan yang namanya pesta sex. 3 pria bangkotan dengan 4 gadis
belia cantik. Dalam 1 malam saja, dia bisa menikmati tubuh 3
mahasiswi-mahasiswi yang cantik jelita itu. Belum lagi tadi malam,
sebelum tidur, burungnya di-'nina bobo'-kan oleh Riri dan Lina. Dan
pagi ini pun, Malih bisa merasakan betapa nikmat hidupnya yang
sekarang. Pria tua itu tidur telanjang dengan 2 bidadari yang
memeluknya dengan sangat erat. Payudara Riri dan Lina melekat erat
di tubuh kurus Malih bagaikan tertarik magnet. Hangat dan empuk
sekali dipeluk 2 gadis sekaligus. Apalagi tubuh keduanya harum, tak
mungkin Malih mau membangunkan mereka.

Holiday's Challenge Epilogue: Gadis Pemenang 3

Malih merasakan lekuk-lekuk tubuh Lina yang sempurna dengan kedua
tangannya. Dari pundak ke tangan. Kemudian Malih mengelus-elus
paha putih mulus Lina dan menggerakkan tangannya mengikuti lekuk
tubuh Lina. Pinggangnya sangat ramping, kulitnya putih mulus, terasa
halus, lembut dan hangat, benar-benar seperti di dalam mimpi Malih.
Kedua tangan renta Malih mencengkram dua buah 'susu' Lina yang
begitu empuk dan kenyal. Enak sekali meremas-remas buntalan daging
kembar Lina.
"hhuumm....eemmmm....ummmmm....", Lina mulai menggumam pelan.
Memang beda rasanya jika merasakan goyangan wanita idamannya.
Gerakan pinggul Lina sangat mengenakkan Malih. Perlahan namun
sangat mengenakkan. Goyangan Lina lebih variatif dibandingkan Intan
dan Moniq. Dara cantik ini memang sangat lihai. Pengalaman
berhubungan intim dengan banyak lelaki memang membuat Lina jadi
dewi sex. Kecantikan fisik, kesempurnaan bentuk tubuh, dan
keahliannya dalam memuaskan nafsu lelaki membuat pria mana saja
ketagihan bercinta dengannya.
Keduanya terlihat sangat menikmatinya. Lidah Lina pun sedang melilit
lidah Malih dengan liar. Saling pagut, saling belit. Lina terus
menggoyang. Baik Lina maupun Malih kelihatan masih tenang. Tak ada
tanda-tanda akan orgasme.
"uuuhh mmmhhh enaaakhh, Paakkhh ooohhhh", desah Lina nakal.

Holiday's Challenge Epilogue: Gadis Pemenang 2

Terasa hangat, harum, dan empuk. Malih membuka matanya.
"pagi, Pak...", sapa Riri dengan senyuman manis.
"eh non Riri..", ujar Malih pelan sambil mengucek-ngucek matanya.
Rupanya, ia tidur sambil memeluk tubuh Riri, pantas terasa hangat,
harum, dan empuk. Riri bagaikan guling untuk Malih. Lihat saja, posisi
kaki kiri Malih ada di atas tubuh Riri, persis seperti sedang mengkekep
guling. Rupanya, Malih hanya bermimpi saja. Mimpi menyetubuhi Lina
lalu tertangkap basah oleh Intan, Moniq, dan juga Riri ternyata
hanyalah mimpi belaka. Padahal terasa begitu nyata, kenikmatannya
benar-benar terasa nyata. Sepertinya, Malih tertidur setelah bercinta
penuh gairah dengan Riri. Kaki Malih pun turun dari paha Riri.
"Pak Malih. Riri mau mandi ya..".
"oh iya, non...". Malih mengangkat tangannya dari tubuh Riri. Gadis
cantik itu turun dari ranjang. Sungguh pemandangan yang indah di
pagi hari. Riri membuka hordeng dan juga jendela, membiarkan sinar
dan udara pagi masuk ke dalam kamar.

Holiday's Challenge Epilogue: Gadis Pemenang 1

"nah, itu, Pak, villanya di depan..".
"yang itu, non ?", tanya Malih sambil menunjuk ke sebuah villa yang
cukup megah.
"iya, Pak". Mobil Riri berhenti di depan gerbang villa.
"kayaknya di kunci, non ?".
"ini, Pak kuncinya...".
"lho ? katanya ini villa temennya non Riri ? kok non Riri punya
kuncinya ?".
"iyaa, namanya juga temen akrab..jadi Riri dikasih kunci duplikatnya
deh..".
"yaudah, sini non kuncinya...". Malih membuka gerbang dan kembali
masuk ke dalam mobil. Perlahan, Malih mengendarai mobil masuk ke
dalam. Sudah ada 3 mobil yang terparkir.
"Pak Malih tunggu di sini sebentar yaa..", ujar Riri sambil cipika cipiki
ke Malih. Dari dalam mobil, Malih memandangi Riri yang berjalan ke
pintu depan villa. Malih menggeleng-gelengkan kepalanya, nasibnya
benar-benar berubah 180 derajat. Tak pernah terbayangkan, di
umurnya yang sudah lanjut malah bisa kenal dengan cewek cantik
seperti Riri, bahkan bisa digauli seperti istri sendiri.

Holiday's Challenge 4: Riri, si Gadis Tukang Sampah

Tidak mau ambil pusing, Riri tidak memikirkan tantangan yang
diberikan Lina. Riri benar-benar malas dengan liburan beda yang
diusulkan Intan. Meski Riri tahu kalau Lina, Moniq, dan Intan sudah
mendapatkan 'tantangan' pada liburannya, Riri sama sekali tak berniat
mencari pekerjaan kasar yang akan dicobanya.
Riri pergi makan ke sebuah restoran sendirian saja. Bukan restoran
sebenarnya, hanya merupakan sebuah rumah makan saja. Kebetulan
Riri datang di saat jam makan siang sehingga rumah makan itu cukup
ramai. Kebanyakan orang-orang berpakaian rapih dan berdasi yang
makan di restoran itu. Meski di sekitarnya banyak pegawai kantoran
yang berpakaian rapih, Riri santai saja makan sendirian dengan kaos
dan celana jeans pendek sampai lutut, dan memakai sandal. Riri
memang orang yang tak ambil pusing dengan pandangan orang, lo lo
gue gue, prinsip hidup Riri. Tapi, meskipun Riri orangnya cuek,
sebenarnya dia orang yang mudah merasa iba, dan jika sudah cocok
dengan seseorang, sikap Riri berubah menjadi ramah dan hangat ke
orang tersebut.
"hai", sapa seorang bapak-bapak.
"...".
"boleh gabung ? tempatnya penuh semua..".
"yaudah..", jawab Riri singkat.

Holiday's Challenge 3: Monica, si Gadis Peternak

Berbeda dengan 3 temannya, Moniq sudah menentukan pekerjaan apa
yang akan dicobanya. Dari dulu, dia ingin sekali menjadi peternak
karena dia memang suka sekali dengan boneka sapi yang lucu-lucu. Di
dalam kamarnya, mungkin ada lebih dari 10 boneka sapi dengan
berbagai ukuran.
"tok tok tok !!".
"Bi Inah yaa ?".
"iyaa non...".
"masuk, Bi...".
"ini susunya, non...".
"waah...asiiik...". Moniq langsung meneguk habis segelas susu yang
dibawa Bi Inah.

Holiday's Challenge 2: Intan si Gadis Nelayan

Intan, si penggagas ide untuk mendapatkan liburan yang berbeda
dibandingkan liburan-liburan sebelumnya masih kebingungan untuk
memilih pekerjaan yang cocok. Setelah berpikir cukup lama, Intan
mengamati lauk yang sedang dimakannya. Ikan, pekerjaan kasar yang
dipilihnya harus berhubungan dengan lauk yang paling ia sukai itu,
pikir Intan.

Holiday's Challenge: Lina si Gadis Petani

"akhirnya selesai juga UAS yang ngebetein..", ujar Riri merasa lega
sekali, ujian akhir semester genapnya selesai di laluinya.
"oh iya, Ri..kita liburan kemana nih, kan kalo semester genap gini...
liburnya lama banget n' bikin bete...".
"bentar, kita omongin sekalian ama Lina n' Intan..". Riri dan Monica
pun berjalan ke kelas, dimana Lina dan Intan ujian. Riri, Intan, Monica,
dan Lina adalah 4 gadis yang menjadi bunga kampus, diidam-idamkan
banyak lelaki di kampusnya. Setiap mereka berempat lewat, lelaki yang
dilalui mereka akan diam terpaku dan menghentikan segala
aktivitasnya hanya untuk memandangi mereka berempat berlalu. Bisa
dibilang, mereka berempat memang tipe cewek yang suka menggoda
lelaki. Setiap ada cowok yang menggoda mereka baik siul-siul,
panggil-panggil, atau caper, pasti salah satu dari mereka akan
menengok dan tersenyum manis. Mereka suka sekali dengan cowok
yang sok-sok menggoda, tapi kalau ditanggapi langsung salah
tingkah. Mereka pun tak pernah menolak jika diajak kenalan sehingga
tak heran kalau mereka berempat punya banyak teman lelaki di
kampus.

Nightmare side story Slut, Bitch, or Angel?

Neraka bukanlah di sana atau di sini,
Melainkan di tubuh dan batin kita sendiri.
Hasrat yang tiada terpuaskan,
Itulah yang mengobarkan bara nafsu,
Yang membakar tubuh dan batin kita.
Kata-kata bijak dari Sang Budha di atas hendaklah mengingatkan kita,
bahwa jika engkau mengijinkan nafsu mengendalikan dirimu, maka
engkau akan terseret olehnya hingga sulit kembali, engkau akan
terperangkap dalam sesuatu yang tiada pernah terpuaskan. Tiga bulan
setelah menjadi budak seks Imron, kehidupan Syeni (baca Nightmare
Campus 12: My Guilty Pleasure) banyak mengalami perubahan besar,
terutama sejak diputus oleh pacarnya dengan cara yang menyakitkan.

Nightmare Sidestory: Lesson from Joane

Kilatan cahaya dan kelap-kelip lampu disco yang mengikuti irama
musik underground memenuhi dance floor tempat para muda-mudi
asyik melewati malam dengan berdansa, minum alkohol, ngobrol-
ngobrol, dan kegiatan lainnya. Sebagian besar yang hadir malam itu
adalah mahasiswa/i karena malam itu sedang acara campus nite. Di
tempat clubbing elite itu mereka bersantai dan melupakan sejenak
kesibukan dan stress mengenai masalah kuliah. Diantara mereka yang
bergoyang mengikuti irama musik nampak Joane, Devi, serta beberapa
teman wanita dan pria mereka. Setelah puas bergoyang Joane kembali
ke sofa tempat teman-teman lainnya berkumpul, ia pun bersulang
segelas kecil Jack Daniels. Ia nampak seksi malam itu dengan tank top
kuning dan rok mini putih yang memamerkan pahanya, Ia pun larut
dalam canda tawa dengan mereka, kadang untuk mengobrol mereka
harus agak berteriak mengimbangi dentuman-dentuman speaker yang
bising itu.

Nightmare Sidestory: Campus SAL (Sex After Lunch)

Hari itu jam sebelas kurang di gedung administrasi pusat Universitas
******. Nampak beberapa orang sedang berdiri di depan pintu lift. Tak
lama kemudian pintu lift sebelah kiri yang menuju ke atas membuka,
lima orang masuk sedangkan sisanya menunggu lift berikut karena
berlawanan jurusan.
"Tunggu-tunggu, sori tahan bentar !" kata seorang wanita dari luar
sambil berlari-lari kecil menuju lift yang pintunya sudah mau menutup
itu.

Nightmare Sidestory: Home Alone

Kisah ini terjadi sekitar tiga bulan setelah Sherin mengalami mimpi
buruknya dengan Imron, si penjaga kampus bejat itu. Saat itu adalah
lima hari menjelang Lebaran, Sherin sudah tiga hari di rumah tanpa
orang tuanya karena keduanya sedang ke luar kota menghadiri
pernikahan famili. Tinggallah dia di rumah yang besar itu dengan dua
orang pembantunya Mbak Jum dan Mbak Narti serta seorang tukang
kebun tua, Pak Udin. Sebenarnya ada seorang pembantu lagi, Mbak
Milah tapi dia sudah minta ijin mudik sehari sebelum kedua orang
tuanya berangkat. Hari itu jam sepuluh pagi, Mbak Jum dan Narti pun
berpamitan pada Sherin untuk mudik, Sherin sebelumnya memang
sudah diberitahu hal ini oleh mamanya dan dititipi sejumlah uang
untuk mereka. Maka Sherin pun menyerahkan kedua amplop berisi
uang itu kepada mereka sebelum mereka meninggalkannya.

Nightmare Sidestory: The Waiting Time

The Waiting Time
Minggu pagi jam sepuluh di sebuah perumahan menengah atas sebuah
mobil sedan KIA berwarna red wine meluncur menyusuri jalan di
perumahan itu. Mobil itu berhenti di sebuah rumah bertingkat dua
dengan taman kecil di depannya. Pintu mobil terbuka dan
pengemudinya seorang gadis cantik berumur awal duapuluhan.
Kacamata hitam menghiasi wajah indonya dengan rambut merah
sebahu yang dikuncir kebelakang. Tubuhnya yang indah itu
terbungkus pakaian celana sedengkul warna putih dan baju berkancing
tanpa lengan yang berwarna sama dengan bawahannya.
Gadis itu menjulurkan tangannya ke dalam pagar untuk mencari knop
bel. Tak lama kemudian dari dalam sana keluar seorang pria setengah
baya yang bertubuh bongkok yang punggungnya seperti punuk unta.
"Cari siapa Non ?" sapanya dengan terkekeh.

Liburan Birahi 11: Finale

Liburan Birahi 11: Finale
What Heaven.. Zuraida?
"Boleh aku meminjam wanitamu?,,," pinta Pak Prabu, mengagetkan
Zuraida dan Arga yang masih berpelukan erat....
Zuraida menatap Arga dengan jantung berdegub kencang, berharap
lelaki itu tidak melepaskan pelukannya, tidak membiarkan Pak Prabu
mengambil dirinya. Namun wajah tegang itu berubah menjadi kecewa,
sangat kecewa, ketika Arga tersenyum sambil menatap wajahnya,
perlahan melepaskan pelukan.
"Argaaa,,, kenapa kau lepaskan aku,, peluk aku Gaa,,, jangan biarkan
lelaki lain menjamah tubuhku,,," hati Zuraida berteriak, dengan bibir
yang terkatup rapat.

Liburan Birahi 10: Heart Terminal

Liburan Birahi 10: Heart Terminal
Heart Terminal.
Dako memejamkan matanya, coba meresapi hangatnya air dalam
bathtub. Pikirannya jauh menerawang tentang asa yang terbangun
akan sebuah kehidupan rumah tangga yang bahagia. Namun Dako tidak
sendiri, di atas tubuhnya berbaring Aryanti, wanita yang pikirannya
juga tengah bertualang, mencoba memahami apa yang tengah terjadi
pada hidupnya.
"Ko,, Koq bisa sih kamu kepikiran ngadain liburan seperti ini?,,
"Ngga tau juga Yant,,,,, meski awalnya aku hanya ingin mencari
sebuah pembenaran atas apa yang kulakukan selama ini,, tapi aku
tidak menyangka bakal seperti ini?,,"
Hidung Dako membaui rambut Aryanti, sesekali bibirnya mengecup
pipi wanita yang berbaring di atas tubuhnya, menyandarkan kepala
wanita itu dipundaknya. Dua tubuh dengan kelamin berbeda, terendam
dalam busa yang melimpah.
"Tapi kau egois Ko,,, kau sudah menjadikan honey moon ku hancur
berantakan,,, tapi ya sudahlah,,, tak perlu dibahas,,"
"Maaf Yan,,," hanya itu yang keluar dari bibir Dako yang tengah
membenamkan wajahnya di leher yang jenjang dan mulus.

Liburan Birahi 9: Misteri Hati

Liburan Birahi 9: Misteri Hati
"Wooyy,,, Ga,,, tu bini orang mau diculik kemana ," teriak Adit, yang
sedang duduk santai di gazebo bersama Bu Sofie dan Aida.
Arga menoleh ke sumber suara, lalu melambaikan tangannya sambil
tertawa. Di sampingnya berjalan Zuraida yang terlihat begitu feminim,
jilbab hijau muda, dipadu dengan kaos lengan panjang dengan warna
senada, sementara rok hitam panjang yang menutup hingga kemata
kaki melekat cukup ketat, membungkus kaki jenjang yang berujung
pada paha dan pinggul yang aduhai.
"Memangnya kau mau mengajak ku kemana?,,,"
"Ngga ada tujuan pasti, cuma ingin jalan-jalan bersamamu,,, tenang
aja, kan tadi udah izin ama Dako,, kamu ngga capek kan?,,," Arga balik
bertanya sambil memandangi wajah Zuraida yang tampak tersenyum
malu-malu layaknya gadis SMA yang pertama kali diajak kencan.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda