Rabu, 04 Maret 2015

Predator Sekolah 6: Gilanya Sekolah Ini

Predator Sekolah 6: Gilanya Sekolah Ini
Waktu sudah menunjukan pukul 07.30 ketika jagoan kita pak
Risman tiba di sekolahnya. Ia lalu menuju lapangan sekolah
tersebut. Di sana terlihat ratusan siswa-siswi sudah
memenuhi lapangan bersiap untuk upacara pembukaan masa
orientasi siswa baru. Dibimbing oleh kakak kelas dan guru-
guru pembimbing para siswa-siswi baru tersebut menyiapkan
barisannya. Tepat jam 08.00 upacara pun dimulai. Pak
Risman kini naik ke podium memberikan sambutan kepada
siswa-siswi baru yang tampak serius mengikuti upacara
tersebut. Cuaca pagi itu memang terasa sangat panas.
Matahari terasa menyengat menyinari lapangan
sekolah
tersebut. Tak sedikit dari siswa-siswi tersebut yang pingsan
kala mengikuti upacara tersebut, membuat para guru dan
pembimbingnya sibuk.
Termasuk Nanda, siswi kelas 2 yang merupakan anggota OSIS
di sekolah itu. Ia tak kuat menahan teriknya matahari
menyengat tubuh tinggi semampainya, hingga terjatuh
pingsan dan kini ditandu rekan-rekannya menuju ruang UKS
untuk mendapat perawatan. Sementara itu, di tengah-tengah
sambutannya pak Risman memperkenalkan seorang guru baru
kepada semua siswa dan guru yang mengikuti upacara
tersebut. Namanya Ibu Gita, berusia 26 tahun dengan tubuh
tinggi dan berat badan ideal, payudara sedang ditunjang
dengan bentuk bokong yang bulat menggemaskan. Kulitnya
putih mulus dengan wajah cantik dan rambut pendek tidak
melebihi tengkuknya. Saat itu ibu Gita naik ke podium
mendampingi pak Risman untuk memperkenalkan dirinya.
Pakaian yang ibu Gita kenakan saat itu benar-benar
memancarkan keseksiannya. Ia memakai kemeja putih
berlengan pendek, bawahannya memakai rok ketat berwarna
coklat yang menggantung sedikit di atas lutut. Sepatu berhak
tinggi berwarna putih menghiasi kakinya yang jenjang.
Penampilannya itu membuat semua laki-laki menelan ludah,
termasuk pak Risman yang kini berdiri di sebelahnya. Pikiran
mesumnya menerawang, ia membayangkan kenikmatan yang
disuguhkan tubuh guru baru di sampingnya.
################
Sementara itu di ruang UKS, Nanda yang tadi pingsan tengah
mendapatkan perawatan. Di ruangan tersebut, siswi cantik
yang baru menginjak kelas 2 SMA tersebut dibaringkan di atas
ranjang perawatan.
Pak Hamdan sedang berusaha menyadarkan Nanda dari
pingsannya. Ia kini tengah memijati telapak kaki muridnya.
Namun bagaimanapun pak Hamdan adalah laki-laki normal.
Melihat seorang wanita muda yang cantik tengah berbaring
lemas, hasrat kelelakiannya mulai timbul. Apalagi ketika ia
mengangkat kaki kanan gadis itu untuk memijati telapak
kakinya, dari bawah rok yang dikenakan gadis itu terlihat
gundukan vagina yang ditutupi celana dalam putih menggoda
keimannannya. Niat pak Hamdan memijati telapak kaki gadis
itu berubah. Ia kini malah mengelus betis mulus sang gadis
yang tengah pingsan itu. Kepalanya mulai celingukan melihat
ke sekitar ruangan. Ketika dirasakannya aman, guru mesum
itu melanjutkan aksinya. Lidahnya mulai menyusuri betis
kanan Nanda yang masih terbaring pingsan, sedikit-sedikit
tangan pak Hamdan mulai mengangkat rok abu-abu yang
dikenakan muridnya. Ia terus menjilati kaki mulus sang gadis
hingga ke pangkal paha bagian dalamnya. Kini hidung pak
Hamdan tepat di depan gundukan vagina sang gadis yang
tengah pingsan tersebut. Ia mulai mendengus-dengus penuh
birahi menghisap aroma segar dari vagina Nanda. Semakin
lama pak Hamdan semakin berani. Ia kini sudah menyingkap
pinggiran celana dalam sang gadis dan lidahnya mulai
menjilati mulut vagina yang nampak putih bersih tanpa bulu.
Tepat ketika lidah pak Hamdan menyeruak masuk ke lubang
vagina Nanda, muridnya tersebut terbangun dari pingsannya.
Awalnya ia hanya merem melek merasakan kenikmatan dari
sapuan lidah gurunya yang panas mengorek liang vaginanya.
Namun ketika sadar sepenuhnya gadis itu kaget dan mulai
beringsut ketakutan.
"A..a..apa yang bapak lakukan" ucap gadis itu kaget sambil
beringsut menjauh dari gurunya.
Pak Hamdan yang panik langsung membekap mulut gadis itu
dan mendekap tubuhnya.
"Ma..maafkan bapak Nanda...bapak khilaf...kamu jangan
berteriak" ucap pak Hamdan panik mencoba menenangkan
muridnya yang kini mengerang tertahan dan mencoba
melepaskan tubuhnya dari dekapan guru mesum tersebut.
"Bapak khilaf...maafkan bapak...kamu tahu sendiri bapak
seorang duda...kalau kamu janji gak bakalan teriak, bapak
akan lepasin kamu dan anggap tak pernah terjadi apa-
apa...maafkan bapak" kembali pak Hamdan mencoba
bernegosiasi dengan muridnya itu, ia sadar perbuatannya akan
mencoreng mukanya dan menimbulkan banyak masalah.
Pak Hamdan benar-benar ketakutan dan menyesali
perbuatannya. Sementara itu Nanda yang mendengar
ungkapan pak Hamdan yang ketakutan malah tersenyum geli
dalam hatinya. Nanda memang tipikal gadis SMA jaman
sekarang yang sedikit nakal. Ia sudah kehilangan
keperawanannya sejak ia masih di bangku SMP. Malah
sekarang ia sudah sering melayani nafsu Oom-Oom hidung
belang yang membookingnya untuk mendapatkan pelayannan
seksual dari tubuhnya. Nanda mengangguk pelan ketika
mendengar penawaran dari pak Hamdan, ia masih berpura-
pura ketakutan ketika pak Hamdan melepaskan dekapannya.
"Ma...Maafkan bapak...bapak khilaf..." Ucap pak Hamdan
mengulangi perkataannya sambil duduk di atas kursi yang
terletak di samping ranjang tersebut, wajahnya menunduk
menunjukan penyesalan yang mendalam akibat perbuatannya.
Nanda benar-benar geli melihat gurunya yang ketakutan.
"Kasian juga pak Hamdan...pasti dia udah lama ga ngerasain
dijepit memek" pikirnya. "Aku kasih hadiah aja kali
ya...daripada dia konak gak ada penyaluran...hitung-hitung
berterimakasih udah nyadarin aku dari pingsan" kembali
pikiran gadis menerawang.
Lalu dengan gemulai Nanda merangkak di atas ranjang
mendekati pak Hamdan yang tengah duduk menunduk
menyesali perbuatannya.
"Pak...lihat sini dong...ko nunduk terus" ucap Nanda dengan
suara dibuat mendesah menggoda.
Mendengar ucapan muridnya pak Hamdan langsung
mengangkat wajahnya. Matanya melotot seakan tak percaya,
terlihat tenggorokannya beberapa kali mencoba menelan
ludah, ketika melihat muridnya merangkak sexy di atas
ranjang menuju kearahnya.
"Ko bengong pak...masih mau sama tubuh Nanda...tadi
Nanda cuma kaget ko pak" kembali Nanda menggoda
gurunya, kini wajahnya hanya beberapa senti di depan wajah
pak Hamdan yang tak berkedip melihat bibir muridnya yang
basah terus mengucapkan kata-kata yang memancing
gairahnya.
Pak Hamdan yang baru saja menyadari kekhilafannya kini
mulai kembali gelap mata. Tanpa sadar bibirnya kini sudah
berpagutan panas dengan bibir ranum anak didiknya. Bahkan
kini pak Hamdan bangkit dari kursi yang didudukinya. Sambil
berpagutan ia menaiki ranjang perawatan di ruang UKS itu.
Tubuhnya terus mendesak tubuh semampai gadis itu yang kini
sudah terbaring mengangkang dibawah tindihan tubuh besar
pak Hamdan. Nanda menjepitkan kedua kakinya di pinggang
pak Hamdan, ia menggoyangkan pinggulnya menggesek-
gesekan vaginanya yang masih memakai celana dalam
menggoda batang penis pak Hamdan yang mulai membengkak
di dalam celanannya. Tangan kanannya menahan kepala
bagian belakang gurunya tersebut agar tak melepaskan
pagutan panasnya, sementara tangan kiri gadis itu terus
mengusap punggung pak Hamdan.
Pak Hamdan tak mau kalah, kedua tangannya dengan gemas
meremas gumpalan payudara berukuran sedang gadis yang
tengah ditindihnya, membuat sang gadis mengerang tertahan
penuh kenikmatan.
Setelah beberapa menit Nanda melepaskan pagutannya.
Keduanya tampak terengah-engah mencari nafas. Senyum
menyeringai di bibir pak Hamdan, ia senang mendapatkan
pelayanan dari gadis cantik yang dengan sukarela memberikan
tubuh ranumnya untuk dinikmati olehnya.
"Bapak mau langsung coblos...apa mau di sepong dulu" tanya
Nanda menawarkan service tubuhnya kepada pak Hamdan.
Vaginanya memang sudah sangat basah akibat gesekan yang
ia lakukan barusan, sehingga ia berpikir tak masalah jika
gurunya itu langsung mempenetrasikan batang penisnya
membelah vagina mudanya. Pak Hamdan yang sudah tak
tahan nampak terburu-buru memelorotkan celana berikut
celana dalamnya. Bahkan saking bernafsunya ia tak membuka
celana dalam muridnya terlebih dahulu, ia hanya menyingkap
celana dalam Nanda untuk memberi jalan kepala penis
besarnya memasuki vagina ranum milik muridnya.
"Hkkkk...enghhh...ahhh" Nanda mendesah lirih merasakan
batang penis besar milik pak Hamdan menjejali vaginanya
yang licin. "Ohhh...pak...tahannnhhh...ohhh...sebentarrrhh h.."
Racau Nanda ketika merasakan gurunya tersebut langsung
memompa vaginannya tanpa memberi waktu untuknya
mengambil nafas.
Pak Hamdan tidak memperdulikan racauan muridnya tersebut.
Kini ia malah mengangkat pinggul Nanda dan menghentak-
hentakan pinggulnya dengan kasar menumbuk selangkangan
murid cantiknya yang nampak mengerang pasrah.
Di
dalam
hatinya,
Nanda
sangat
menikmati perlakuan gurunya itu terhadap tubuhnya. Hingga
orgasme datang sangat cepat menghampiri tubuhnya.
"Udddahh paaahhk...istirahat duluh" erang Nanda sambil
mencoba menahan hentakan pak Hamdan yang sangat
bernafsu melahap tubuh ranum muridnya.
Namun bukannya berhenti, mendengar muridnya memohon,
pak Hamdan malah semakin bernafsu. Ia kini membalikan
tubuh Nanda menjadi menungging, kembali ia jejalkan batang
penis besarnya menusuk vagina Nanda dari belakang. Seperti
tadi, pak Hamdan langsung memacu tubuhnya menghentak
vagina Nanda. Selang beberapa menit orgasme kembali
datang menghampiri tubuh Nanda yang kini terlihat
tersungkur dengan pantat menungging dihantam pak Hamdan.
"Aaaahhh...tuhhh...Nandah...keluar lagihhh...ahh" Nanda
merengek merasakan vaginanya kembali menyemburkan
cairan putih kental.
Pak Hamdan yang sudah tak tahan akhirnya mencabut batang
penis dari vagina muridnya. Ia lalu menjambak rambut
muridnya memaksa untuk mengoral batang kemaluannya yang
sudah terasa berkedut. Nanda yang mengerti keinginan
gurunya itu langsung memberikan service oral terbaiknya,
hingga pak Hamdan melenguh-lenguh menahan kenikmatan
yang diberikan dari mulut muridnya itu. Namun tepat ketika
pak Hamdan akan menyemburkan spermanya di dalam mulut
Nanda, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan
tersebut. Pak Hamdan yang kaget otomatis menarik batang
penisnya yang tengah berada di dalam mulut Nanda yang
saat itu telah bersiap menghisap sperma gurunya. Alhasil
sperma menyembur membasahi wajah Nanda yang saat itu
terpekik kaget. Orang yang baru saja masuk berkacak
pinggang menyaksikan perbuatan mesum pak Hamdan dengan
muridnya. Dengan wajah galak dan suara sedikit membentak
ia berkata,
"apa-apaan ini.."
Pak Hamdan tak bisa apa-apa ketika seorang guru
memergokinya berbuat mesum di ruang UKS itu. Ia hanya
bisa diam terpaku dengan batang yang sedikit demi sedikit
mulai layu. Sementara Nanda sang murid binal yang menjadi
betina pelampiasan nafsu pak Hamdan tak kalah kagetnya.
Nanda yang sedang berjongkok didepan selangkangan pak
Hamdan hanya bisa diam mematung dengan wajah belepotan
sperma pak Hamdan.
"Apa-apaan ini...?" teriak seorang guru wanita yang baru saja
menerobos pintu ruangan itu dan memergoki pak Hamdan.
Tampak muka galak dari wanita tersebut. Namun di balik
wajahnya yang galak, dalam hatinya ia merasa geli melihat
raut wajah ketakutan seorang murid perempuan cantik yang
tengah berjongkok di depan selangkangan gurunya. Begitu
pula ketika ia melihat sosok guru laki-laki itu, dalam hatinya
ia tertawa puas.
"Oh...jadi selama ini pak Hamdan memang suka daun muda
ya..." ucap guru perempuan itu sambil melipat tangan di
depan buah dadanya yang sexy dalam balutan baju batik
berwarna merah.
"Ng..ngga bu Ernita..." jawab pak Hamdan tergagap.
Sementara Nanda hanya bisa menunduk ketakutan tak berani
memandang wajah gurunya yang rupanya adalah bu Ernita,
guru cantik dan semok piaraan kepala sekolah.
"Enggak gimana pak..? Sudah jelas saya melihat dengan mata
kepala saya sendiri...sekarang pakai baju kalian...ikut saya ke
kantor pak Risman" kembali bu Ernita berucap dengan masih
memperlihatkan muka galaknya.
Pak Hamdan yang ketakutan akhirnya berpikir nekad. Dalam
pikirannya, daripada kelakuannya ini mencoreng mukanya,
lebih baik ia perkosa juga guru yang memergokinya. Pak
Hamdan mulai memantapkan hatinya. Pikiran jorok tentang
kenikmatan yang akan ia dapatkan dari tubuh bu Ernita
membuat batang kemaluannya kembali menegang. Ia mulai
melangkah menghampiri tempat dimana bu Ernita berdiri.
Sementara itu, kecerdasan yang dimiliki bu Ernita membuat
dirinya bisa menebak apa yang akan guru laki-laki itu
lakukan.
"Hehe...aku tahu kamu ketakutan Hamdan...kamu pasti nekad
untuk memperkosaku..." itulah yang ada dipikiran bu Ernita
melihat pak Hamdan yang mendekatinya.
Namun, bu Ernita sama sekali tak menghindar karena itulah
yang ia harapkan. Bu Ernita yang kesehariannya terlihat alim
memang sangat berbeda ketika dirinya sedang berurusan
dengan masalah kelamin. Ia adalah sosok yang hebat dalam
memberikan kepuasan dalam hubungan badan. Didukung
dengan wajah cantik dan tubuh yang semok, kebinalannya di
atas ranjang memang selalu memberi kepuasan kepada setiap
laki-laki yang menyetubuhinya. Pak Risman, mang Yono, dan
kelima murid kesayangannya adalah orang-orang yang
senantiasa merasa puas dengan pelayanan yang bu Ernita
berikan.
"Aku harus pura-pura berontak..agar pak Hamdan semakin
bernafsu dengan tubuhku" itulah yang ada dipikirkan bu Ernita
ketika pak Hamdan kini hanya berjarak beberapa langkah saja
dari dirinya.
Pak Hamdan yang sudah nekad kini telah ada di hadapan bu
Ernita. Sementara Nanda hanya duduk bersimpuh melihat apa
yang akan dilakukan guru laki-laki yang baru saja
memberikan kepuasan kepadanya.
"Aa...apa mau bapak..?" Bu Ernita bertanya, dengan suara
yang dibuat-buat seakan dia sedang panik melihat pak
Hamdan yang mendekat.
Ia lalu membalikan badannya berpura-pura akan menghindari
pak Hamdan yang mendekat. Sesuai dengan perkiraannya, pak
Hamdan langsung merangkul tubuh bu Ernita dari belakang
dengan tangan kiri yang mengunci erat tubuh bu Ernita,
sementara tangan kanan ia pakai untuk membekap mulut bu
Ernita yang berpura-pura meronta.
"Hmmm...hngggghhh...hnggghhhh" suara erangan tertahan bu
Ernita ketika dirinya meronta berpura-pura seakan ia ingin
melepaskan pelukan erat pak Hamdan dari tubuhnya.
Namun berbeda dengan apa yang dilakukan tubuhnya, pikiran
bu Ernita justru malah menyuruh pak Hamdan melanjutkan
pelecehannya.
"Ayo Hamdan...gunakan kontol besarmu untuk memuaskan
memekku..." itulah yang ada dibenak guru wanita itu.
Bu Ernita terus meronta-ronta. Ia sengaja menggerak-
gerakan pantat semoknya, sehingga menimbulkan gesekan
pada batang kemaluan pak Hamdan yang membuatnya
semakin bernafsu akan tubuh bu Ernita.
Nanda yang kala itu hanya menonton tersentak kaget, pak
Hamdan menyuruhnya untuk merekam adegan perkosaan itu
dengan handphonenya. Ia segera menyalakan kamera di
handphone miliknya untuk menuruti apa yang diperintahkan
guru laki-laki itu. Layaknya pembuatan video porno, Nanda
merekam semua kejadian itu. Kini terlihat bu Ernita yang
diseret pak Hamdan ke atas ranjang yang tadi ia gunakan
untuk menggagahi muridnya di ruangan itu. Bu Ernita
berpura-pura kehabisan tenaga untuk melawan pak Hamdan.
Kini terlihat ia terengah-engah dalam keadaan telungkup di
bawah tindihan pak Hamdan.
"Ooohhh...pakh...jangan lakukan ini sama sayahhh.." Ucap bu
Ernita dengan suara lirih seolah-olah memohon supaya pak
Hamdan menghentikan perbuatannya.
Namun mendengar bu Ernita yang terengah, pak Hamdan jadi
semakin bernafsu. Ia merogohkan tangan kirinya untuk
membuka kancing celana bu Ernita. Setelah terlepas pak
Hamdan langsung menurunkan celana guru cantik tersebut. Ia
mulai menciumi tubuh bu Ernita yang kini berpura-pura
menangis.
"Ttto...tolong hentikan pak...saya tidak mau menghianati
suami saya.." ucap bu Ernita lirih.
Mendengar permohonan itu pak Hamdan malah semakin
bernafsu. Ia terus menciumi tubuh bu Ernita yang masih di
balut kemeja batik lengan panjangnya. Tangannya tak
ketinggalan terus menjamah payudara menantang bu Ernita
yang kenyal. Selang beberapa menit ciuman pak Hamdan
telah sampai di pantat bu Ernita. Ia terus menciumi
bongkahan pantat semok yang menggiurkan tersebut. Kini
terlihat wajah pak Hamdan terbenam di antara bongkahan
pantat bu Ernita yang masih ditutupi celana dalamnya.
"Ahhhh...iyyahhh...hmmm..." Bu Ernita bergumam menikmati
ciuman-ciuman pak Hamdan di pantatnya.
Lalu sesaat kemudian celana dalam sang guru wanita itu
telah terlepas. Pak Hamdan kini dengan gemas menjilat
bahkan menyedot lubang vagina dan pantat bu Ernita yang
tersaji di depan matanya. "Ouhhhh...iyyyyaaahhh....ahhhh..."
Bu Ernita bergumam sambil terus menggoyang pantatnya.
"Gimana...nikmat kan bu...lubang memeknya saya jilat..."
tanya pak Hamdan di sela-sela kegiatannya menjilati lubang
kenikmatan bu Ernita yang semakin membanjir karena birahi.
"Oh...hentikan...ahhh...tidak...hmmmhhh..." Bu Ernita
menjawab pertanyaan pak Hamdan sambil memejamkan
matanya menikmati jilatan lidah pak Hamdan di vaginanya. Ia
juga mendesak-desakan pantat semoknya di wajah pak
Hamdan.
Semua kejadian itu tak luput dari mata Nanda yang
mengabadikan adegan demi adegan tersebut dengan
handphonenya.
"Oooohhhh...ti...daaaak..." orgasme bu Ernita meledak di
mulut pak Hamdan.
Cairan putih kental yang keluar dari lubang vagina bu Ernita
dengan rakus dijilati pak Hamdan.
"Hehe...gimana bu..?mau pasrah atau terus melawan" tanya
pak Hamdan dengan mulut belepotan cairan orgasme bu
Ernita.
"Ohh...tidak pak..hoh...jangan perkosa saya" jawab bu Ernita
terengah-engah, dengan posisi tubuh yang masih menungging
di hadapan pak Hamdan. Sesaat kemudian pak Hamdan mulai
memposisikan batang kemaluannya di depan belahan vagina
bu Ernita yang masih menungging. Lalu ia mendorong batang
itu membelah celah vagina bu Ernita yang ia rasa sangat
legit.
"Ouuuuhhhh...jangan paaaak..." Lenguh bu Ernita ketika
batang kemaluan pak Hamdan menjejali lubang vaginanya.
Pak Hamdan kemudian mulai memaju mundurkan pantatnya
perlahan, ia sangat menikmati jepitan vagina bu Ernita
terhadap batang kemaluannya.
"Ohhh...bu...punya memek enak gini ko baru sekarang di kasih
ke saya..." ucap pak Hamdan sambil terus menggenjot pelan
vagina bu Ernita dari belakang.
Tangannya tanpa henti meremas-remas bulatan pantat bu
Ernita yang kenyal.
"Arrrgghhh...ngga...ahhh...ouhhh..tidak..." Bu Ernita
mendesah-desah merasakan lubang vaginanya digaruk otot-
otot batang kemaluan pak Hamdan yang memberinya sejuta
kenikmatan.
Ia sangat menikmati sandiwaranya yang berpura-pura
menolak perlakuan pak Hamdan pada tubuhnya. Semakin
lama genjotan pak Hamdan semakin cepat, membuat
gelombang orgasme kembali menghampiri bu Ernita. Namun
ketika bu Ernita akan mencapai klimaksnya, pak Hamdan
secara tiba-tiba menghentikan genjotannya, membuat
orgasme itu gagal diraih bu Ernita. Tentu saja hal itu
membuat bu Ernita kelojotan dan berusaha menghentakan
pinggulnya terhadap selangkangan pak Hamdan. Namun pak
Hamdan yang memang berniat mempermainkan birahi bu
Ernita, tidak membiarkan hal itu terjadi. Ia menahan pantat
semok bu Ernita dengan kedua tangannya. Hal itu dilakukan
berulang-ulang oleh pak Hamdan, yang tentu saja membuat
bu Ernita tersiksa. Kali ini adalah kali keempat pak Hamdan
menggagalkan orgasme yang hampir diraih bu Ernita.
"Sialan kamu Hamdan" pikir bu Ernita kesal.
"Hahah...kenapa bu...? Udah pengen ngecrot ya...?" tanya pak
Hamdan sambil terkekeh menjijikan.
"Oh..i..iyyaah pakh..tolong biarkan saya ngecrot.." jawab bu
Ernita lirih, memohon kepada pak Hamdan untuk memberinya
kesempatan mendapatkan orgasme.
Ya, pak Hamdan berhasil mempermainkan birahi bu Ernita
yang semula berniat mempermainkan dirinya. Kini dengan
terang-terangan bu Ernita memohon penuntasan birahinya
kepada pak Hamdan.
"Saya akan berikan kepuasan kepada bu Ernita...tapi ibu
harus menuruti kemauan saya...gimana..?" dengan
sombongnya pak Hamdan memberikan penawaran.
Bu Ernita hanya mengangguk tanda ia menyetujui penawaran
itu. Pak Hamdan sangat senang melihat reaksi guru bahasa
inggris ini. Lalu ia menyuruh Nanda yang dari tadi merekam
adegan persetubuhannya untuk menaiki ranjang perawatan
itu. Ia menyuruh Nanda mengangkang, dengan posisi vagina
tepat di depan wajah guru cantik yang tengah menungging
tersebut.
"Ayo Nanda...suruh pelacur ini untuk menjilati
memekmu...kapan lagi kamu bisa merendahkan gurumu" ucap
pak Hamdan, dengan kurang ajar dia memerintahkan murid
cantik yang telah memberikan kepuasan kepadanya untuk
merendahkan gurunya sendiri. Nanda yang mendengar ucapan
pak Hamdan tersentak kaget. Ia benar-benar tak percaya jika
pak Hamdan bisa mengeluarkan kata-kata sekotor itu.
Lalu dengan sungkan Nanda lalu mengangkat dagu bu Ernita
dengan tangan kirinya. Jari-jari tangan kanannya mencoba
merekahkan lubang vagina miliknya.
"Ma...maaf bu...tolong jilatin memek Nanda.." ucap murid
cantik itu kepada bu Ernita.
Bu Ernita yang mengetahui kegundahan hati Nanda muridnya
segera melakukan apa yang diminta. Dengan telaten ia
menjilati semua titik sensitif di vagina muridnya yang kini
hanya bisa mendesah lirih dengan tubuh bersandar pada
dinding dibelakangnya, dan mata yang setengah terpejam,
serta tangan yang mulai meremas-remas payudaranya.
Sebenarnya bu Ernita memang menyukai dirinya direndahkan
saat disetubuhi. Menurutnya, ada rasa kepuasan tersendiri
ketika tubuhnya didominasi dan direndahkan pejantannya.
"Lihat saja Hamdan...akan aku buat kamu memohon ampun
kepadaku" bisik bu Ernita dalam hatinya.
Lalu ia mulai merasakan pak Hamdan kembali menggoyang
batang kemaluannya. Semakin lama genjotan pak Hamdan
semakin hebat, membuat birahi bu Ernita kembali merangkak
naik ke puncak yang berimbas terhadap pelayanan yang ia
berikan terhadap vagina muridnya semakin menggila. Erangan
dan desahan Nanda mulai terdengar kacau, ia tak menyangka
jika bu Ernita bisa membawanya menuju puncak kenikmatan.
Apalagi saat ini bukan hanya lidah bu Ernita yang bermain di
lubang vagina Nanda, jari tengah tangan kiri bu Ernita pun
terasa nikmat menusuk-nusuk lubang anus Nanda. Hingga
beberapa saat kemudian Nanda mengerang penuh
kenikmatan. Ia mencapai orgasmenya di bibir bu Ernita guru
bahasa inggrisnya. Begitupun yang bu Ernita rasakan pada
vaginanya. Hampir bersamaan ia pun mendapatkan orgasme
yang sedari tadi ia dambakan. Terlihat mata bu Ernita
terpejam meresapi kenikmatan yang ia dapatkan,wajahnya
semakin terbenam di selangkangan muridnya dengan nafas
yang terengah-engah ia menyembunyikan senyumnya.
Keadaan pak Hamdan pun tak jauh berbeda dengan dua
betina di hadapannya. Tubuhnya bergetar, batang
kejantanannya ia tusukan dalam-dalam di lubang vagina bu
Ernita yang berdenyut-denyut. Beberapa semprotan kencang
yang keluar dari batang kemaluannya membuatnya puas dan
lemas. Pak Hamdan lalu mencabut batangnya dari lubang
vagina bu Ernita yang masih menungging terengah-engah.
Dengan lemas ia duduk berselonjor diatas ranjang tersebut
dengan senyum puas menghiasi wajahnya.
-----------
"Auhhhh...yeahhh...Ahhhh..." Suara wanita yang mendesah
penuh kenikmatan tatkala vaginanya ditusuki batang
kejantanan besar terdengar di ruang kepala sekolah itu.
Rupanya selesai upacara pembukaan pak Risman yang terus-
menerus membayangkan tubuh sexy bu Gita benar-benar tak
bisa menahan birahinya. Selesai upacara, pak Risman segera
memanggil salah satu budak seksnya untuk memuaskan
birahinya. Terlihat kini bu Linda sedang menungging dalam
keadaan berdiri, dengan tangan meremas meja dan celana
panjang berikut celana dalamnya yang sudah berserakan di
lantai ruangan kepala sekolah tersebut. Baju kemeja lengan
panjang masih menempel di tubuhnya, walaupun semua
kancingnya telah terlepas. Kepalanya yang masih memakai
jilbab warna putih terlihat menengadah setiap kali pak Risman
menghantamkan batang kemaluan panjang dan besarnya
dengan tenaga penuh.
"Oohhh...yahhh...ke..luarrr..." erang bu Linda ketika vaginanya
mendapatkan orgasme akibat sodokan-sodokan kasar pak
Risman. Namun pak Risman tak mau memberi guru cantik
dan semok itu kesempatan mengambil nafas, ia malah
mempercepat tempo genjotannya, sehingga bu Linda makin
mengerang-erang.
"Hehhhhh...ampun...oh...stop dulu pak...oh..." racau bu Linda
ketika merasakan batang besar pak Risman semakin cepat
menumbuk vaginanya.
"Hhhhh...enak...memek bu Linda...a..apa..memek bu
Gita..juga...seenak ini..?" Ucap pak Risman terputus-putus
sambil terus menghentak batang kejantannannya menusuk
vagina bu Linda.
Bu Linda yang mendengar ucapan pak Risman pun tersenyum.
Ia kini tau alasan pak Risman sudah meminta jatah darinya
sepagi ini. Rupanya si kepala sekolah ini sudah teramat birahi
dengan tubuh bu Gita rekan barunya di sekolah tersebut. Ia
pun segera mengeluarkan jurus andalannya. Dengan gemulai
bu Linda menggoyangkan pantat semoknya mengimbangi
hentakan pak Risman, membuat si mpunya batang merasakan
kenikmatan yang sangat luar biasa. Hingga tak lebih dari 5
menit vagina bu Linda merasakan semburan sperma pak
Risman menyemprot di dalam lubang vaginanya. Sesaat pak
Risman terlihat kelojotan. Lalu ketika orgasmenya mereda, ia
segera mencabut batang kemaluannya dari vagina bu Linda
dan duduk di atas sofa dengan nafas yang terengah-engah.
---------------------------
Sementara itu di ruang UKS. Bu Ernita yang kini sudah
menanggalkan pakaiannya terlihat sedang menghentak-
hentakan tubuhnya diatas tubuh pak Hamdan yang terlentang
di lantai ruangan tersebut. Sesekali bu Ernita memutar
pantatnya membuat pak Hamdan meringis merasakan batang
kemaluannya terasa di pelintir oleh lubang vagina bu Ernita.
"Ohhh...inih...nikmati memek...sayah pak..." racau bu Ernita,
sambil memaju mundurkan pinggulnya menggilas batang pak
Hamdan.
Sedangkan pak Hamdan hanya bisa mendesah-desah, tak
percaya dengan apa yang sedang dialaminya. Ia benar-benar
heran, bu Ernita yang tadi begitu terpaksa melayani nafsunya,
kini malah menjejal-jejalkan batang kemaluannya kedalam
lubang kenikmatan guru cantik itu. Belum hilang rasa heran
dipikirannya, pak Hamdan sudah dikagetkan oleh kedatangan
Nanda yang langsung mengangkangi wajahnya. Muridnya
yang cantik itu mendesak-desakan lubang vagina yang merah
merekah dan basah di atas wajahnya.
"ini..jilatin pak...jilatin memek Nanda sampai ngecrot..." ucap
Nanda sambil mendesak-desakan vaginanya di atas wajah
gurunya tersebut yang mau tak mau menuruti keinginan
muridnya.
Kenikmatan yang diberikan dua orang wanita itu membuat pak
Hamdan tak kuat menahan klimaksnya. Tubuhnya kelojotan
dibawah tindihan bu Ernita dan Nanda. Akhirnya sperma pak
Hamdan menyembur di dalam vagina bu Ernita yang saat itu
juga sama-sama mendapatkan orgasmenya. Bu Ernita
kemudian beranjak dari tubuh pak Hamdan. Namun saat itu
Nanda tak mau memberi ampun, ia segera mengulum batang
kemaluan pak Hamdan yang hampir layu tersebut. Batang
kemaluan itu dipaksa ereksi kembali oleh mulut murid cantik
tersebut, hingga membuat pak Hamdan mengerang menahan
ngilu di kepala batangnya. Lalu Nanda mulai memasukan
batang kemaluan gurunya kedalam lubang vagina sempit
miliknya. Beberapa menit berlalu, kembali pak Hamdan
menyemprotkan spermanya, kali ini sperma pak Hamdan
menyembur di dalam mulut Nanda muridnya. Namun seperti
kejadian sebelumnya, pak Hamdan kembali di buat kaget oleh
bu Ernita yang segera mengocok batang kemaluan pak
Hamdan dengan bibir ranumnya.
"Ohhh...sudah bu...kita istirahat dulu.." Ucap pak Hamdan
ketika merasakan batangnya dipaksa mengeras kembali oleh
bibir lembut bu Ernita.
Sementara bu Ernita hanya tersenyum penuh arti mendengar
kata-kata yang terucap dari mulut guru laki-laki tersebut.
Setelah batang kemaluan pak Hamdan kembali mengeras, bu
Ernita lalu beranjak naik keatas tubuh pak Hamdan. Kali ini ia
memasukan batang kemaluan pak Hamdan ke dalam lubang
anusnya.
"Hhhhh...cobain lubang pantat saya pak...ssshhh...pasti
bapak belum pernah kan ngentottin lubang pantat..." Ucap bu
Ernita sambil merasakan sedikit demi sedikit batang guru laki-
laki itu membelah pantatnya.
Pak Hamdan hanya bisa meringis merasakan ngilu sekaligus
nikmat ketika batang kejantanannya berhasil menusuk lubang
pantat bu Ernita. Hanya butuh waktu 5 menit bagi bu Ernita
membuat pak Hamdan menyemburkan spermanya. Namun
ketika batang kejantannan itu di cabut dari lubang pantat bu
Ernita, kembali pak Hamdan tidak diberikan waktu untuk
memulihkan tenaganya. Kali ini Nanda kembali menyambar
batang kemaluan pak Hamdan. Kejadian itu terus berlanjut.
Bu Ernita dan Nanda tampak begitu kompak mengerjai
pejantannya. Hari itu pak Hamdan sampai 7 kali
menyemburkan spermanya, hingga ia memohon ampun
kepada kedua wanita tersebut yang kini tengah tersenyum
penuh kepuasan melihat pak Hamdan mendengkur kelelahan.
----------------
Tanpa terasa beberapa minggu berlalu semenjak hari pertama
penerimaan siswa-siswi baru di sekolah tersebut. Pak Risman
si kepala sekolah mesum semakin nyaman dengan
kedudukannya, apalagi sekarang kegiatan mesumnya telah
mendapat dukungan dari beberapa staff pengajar di sekolah
itu yang mendapat kesempatan menikmati legitnya tubuh-
tubuh para selir pak Risman. Program pak Risman yang ingin
mencerdaskan anak bangsa dengan bumbu-bumbu seks
didalamnya mulai di rancang.
"Kita harus mulai menyeleksi para guru dan staff di sekolah ini
pak...yang gak kompeten harus kita ganti.." ucap pak Hamdan
yang merupakan seorang staff pengajar bagian kurikulum di
sekolah tersebut.
Hari itu pak Risman memang mengadakan rapat tertutup di
ruangannya dengan beberapa staff penting. Namun rapat
tersebut tak seperti rapat biasanya, dimana para guru sexy
dan genit telah bersiap untuk menjadi coffee break bagi para
pesertanya.
"Iya pak betul...ehmmh...kita harus pikirkan cara
untuk..emmhh...mendepak para guru yang tidak
sejalan..ahhh..dengan program kita..hhh" pak Junadi yang
merupakan wakil kepala sekolah menimpali perkataan pak
Hamdan dengan nafas yang terengah-engah, karena batang
penisnya tengah dikulum bu Indah yang bersimpuh didepan
selangkangannya.
Tak berbeda jauh dengan pak Junadi, pak Hamdan pun yang
tadi berkomentar tengah menikmati nakalnya gerayangan
tangan lembut bu Linda yang duduk disampingnya. Jilatan
lidah lembut guru bohay tersebut terus menjalar di dada pak
Hamdan yang telah membuka semua kancing kemejanya. Pak
Arif yang mendengar perkataan kedua rekannya tersebut
mengacungkan jempol tangannya tanda menyetujui usulan pak
Hamdan dan pak Junadi. Ia tak bisa berkata apapun karena
tengah sibuk menghentakan batang penis kebanggaannya ke
dalam vagina bu Ernita yang menungging sambil terengah-
engah di depannya.
"Hahahaha...baik bapak-bapak kita pikirkan itu bersama-
sama...sekarang silahkan nikmati hidangannya..." Ucap pak
Risman sambil tertawa lepas.
Ia sangat senang dimana saat ini bawahannya mendukung
dirinya untuk membuat program baru di sekolah yang ia
pimpin. Pak Risman lalu memanggil bu Astri yang saat itu
tengah duduk mengangkang di atas meja kerjanya. Dengan
tubuh telanjang yang menggiurkan bu Astri tampak sedang
bermasturbasi merangsang dirinya sendiri dengan menggosok
klitorisnya dengan jari-jari tangannya sendiri.
"Ayo bu Astri sini saya entot memeknya...udah gatal ya..?"
Ucap pak Risman memanggil guru cantik itu sambil
menunjukan batang kemaluan besar, panjang dan berotot
miliknya. Bu Astri tak menunggu lama langsung menghampiri
pak Risman yang tengah duduk diatas sofa ruangan tersebut.
Ia kemudian melihat rekan-rekan sesama pengajarnya satu
persatu dan tersenyum. Nampak disekelilingnya orang-orang
tengah berasyik-masyuk dengan pasangannya masing-
masing. Terlihat bagaimana bu Ernita yang tengah merem-
melek didoggy oleh pak Arif, bu Linda yang mendesah-desah
diatas sofa karena vaginanya mendapat hujaman penis pak
Hamdan, dan juga terlihat bagaimana bu Indah meringis-
ringis dengan tangan yang meremas sandaran sofa karena di
belakangnya pak Junadi tengah menggenjot lubang anus guru
sexy tersebut. Sungguh pemandangan yang menggugah birahi
terjadi di ruangan kepala sekolah tersebut, membuat vagina
bu Astri semakin basah dan gatal.
"Maaf ya pak...Astri pinjam kontol bapak buat garuk memek
Astri..." Ucap bu Astri sambil tubuh telanjangnya menaiki
paha pak Risman yang hanya terkekeh mendengar ucapan
kotor guru sexy tersebut. Lalu bu Astri menggenggam batang
penis pak Risman dan menjejalkannya ke dalam vaginanya
yang basah.
--------------------------
Sementara itu di gudang sekolah
tersebut pemandangan yang tak kalah
erotis tengah terjadi. Tifany yang dulu
diperkosa di ruangan tersebut karena
memergoki bu Indah tengah berpesta
seks dengan mang Yono serta kedua
muridnya, kini nampak asik menikmati
tiga batang penis mengobrak-abrik
ketiga lubangnya. Ia kini tengah
disandwich oleh Noval dan Rizal,
dengan mulut dijejali penis panjang
Reska. Di sampingnya nampak Firman
dan Anto tengah duduk bersandar
kelelahan, dengan batang-batang yang
layu di selangkangan masing-masing.
Rupanya semenjak perkosaan tempo
hari tersebut Tifany benar-benar
berubah. Ia kini menjadi gadis yang
haus akan kenikmatan. Tak jarang ia
menggunakan jepitan vaginanya untuk
menebus nilai-nilai pelajaran dari para
guru laki-laki di sekolah tersebut.
"Gila lu Fan...kuat banget dientot...masih semangat aja..."
Firman mengomentari tingkah laku Tifany.
"Ayo...hajar terus bray.." Anto menimpali memberi semangat
kepada teman-temannya.
Namun ketika sedang asik-asiknya mereka dikagetkan oleh
suara ketukan pintu yang teramat nyaring. Dengan serempak,
Rizal, Noval dan Reska menghentikan kegiatannya
menyetubuhi Tifany.
"Sssiapa itu man...liat gih.." Bisik Rizal kepada Firman.
to be continued....

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

3 komentar:

Updat malam video hot
5 Top level
1.==>> Hot memek tembem
2.==>> perawan pecah
3.==>> Gadis desa
4.==>> Tante sangek
5.==>> Cabe cabean
Silahkan klik link di atas untuk me ngunduh video

Updat cerita sex tahun baru saya sajikan khusus cerita sex Melayu inilah
Kisah nurul suhana==>> klik untuk membaca
Cerita sex Jiran bersusu ==>> klik untuk membaca
Cerita sex jeritan Anna ==>> klik untuk membaca
Cerita sex janda muda ==>> klik untuk membaca
Cerita Budak 13 thn ==>> klik untuk membaca

permisi kakak2 numpang promo ya
yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%

Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

WWW.SARANAPELANGI.COM

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.