Rabu, 04 Maret 2015

Predator Sekolah 5: Crazy Party

Predator Sekolah 5: Crazy Party
Ruang kepala sekolah
Lima orang siswa yakni Aldo, Noval, Firman, Reska dan Rizal
tengah duduk di sofa. Mereka datang atas undangan pak
Risman tempo hari kepada Aldo, ketika dirinya ketahuan
melakukan persetubuhan dengan bu Indah di ruang konseling
sekolah tersebut. Di depan mereka pak Risman yang
didampingi bu Ernita dan bu Indah yang mengapitnya duduk di
atas sofa bak seorang raja. Lalu pak Risman menjelaskan
pada ke lima anak tersebut rencana yang telah ia siapkan.
Ia ingin meningkatkan prestasi ke lima murid bengal itu, ia tak
mau murid-muridnya hanya memikirkan selangkangan para
guru wanitanya saja. Untuk itu pak Risman mengadakan jam
tambahan belajar untuk siswa-siswa bengal tersebut. Mereka
akan di bimbing oleh guru-guru cantik hasil penaklukan pak
Risman, dan untuk mendongkrak semangat mereka dalam
belajar, pak Risman memperbolehkan anak-anak bengal
tersebut menyetubuhi guru-guru mereka itu, tetapi dengan
catatan setelah mereka selesai belajar.
"Gimana menurut kalian..." tanya pak Risman kepada kelima
muridnya yang dijawab setuju oleh mereka berlima.
"Bagus...dan kalau kalian berhasil meningkatkan prestasi
belajar kalian...bapak kasih kalian bonus..." Lanjut pak
Risman.
"Bonusnya apa pak...?" tanya Firman penasaran.
"Bapak akan adain pesta buat kalian..." jawab pak Risman
yang tentu saja membuat kelima anak laki-laki itu bersorak.
"Baik anak-anak...ini sebagai hadiah untuk kalian karena
telah mau meluangkan waktu untuk pelajaran tambahan..."
ucap pak Risman sambil menepuk bahu kedua guru cantik
yang mengapitnya memberi mereka kode.
Bu Indah dan bu Ernita mengerti apa yang dimaksud kepala
sekolah kita yang mesum ini, mereka berdua lalu menghampiri
para murid itu yang nampak terpesona dengan lenggak-
lenggok kedua guru cantik tersebut.
"Pak...saya juga punya hadiah buat bapak..." ucap Rizal
kepada pak Risman.
"Oh apa itu..." tanya pak Risman penasaran.
"Silahkan liat sendiri pak.." ucap Reska sambil menunjuk ke
arah pintu ruangan itu.
Pak Risman yang penasaran beranjak dari duduknya menuju
pintu ruangan tersebut, dan ketika ia membuka pintu. Hatinya
berdegup kencang, senyum menjijikan mulai mengembang. Di
depannya berdiri seorang gadis cantik berkulit putih yang
masih memakai pakaian seragam SMA. Rok abu-abunya yang
menggantung ketat di atas lutut menyuguhkan pemandangan
yang menggiurkan.
"Oooh...selamat datang nak...namanya siapa..." ucap pak
Risman sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan
dengan gadis yang menunduk malu di depannya.
"Tt..ttifany pak.." jawab gadis itu terbata-bata.
"Pak Risman...selamat menikmati pak..." ucap ketujuh orang
yang tengah berada di dalam ruangan kepala sekolah itu
serempak...
######################
Tanpa terasa beberapa bulan telah berlalu. Bu Ernita, bu Astri,
bu Linda dan bu Indah semakin terhanyut dan menikmati
perannya sebagai seorang guru sekaligus pemuas nafsu para
pejantan di sekolah itu. Berkat arahan dari pak Risman,
skandal yang mereka lakukan tidak pernah tercium oleh
siapapun. Semua permasalahan bisa mereka selesaikan
menggunakan jalan diplomasi yang diakhiri dengan memacu
birahi. Program pak Risman pun berjalan baik dengan hasil
yang sangat memuaskan. Kelima murid yang dikenal bengal
yaitu Aldo, Firman, Noval, Reska dan Rizal menunjukan grafik
yang terus naik dalam pelajaran sekolahnya. Kini mereka
selalu nampak bersemangat untuk pergi ke sekolah. Kegiatan
membolos yang dulu menjadi imej yang melekat pada kelima
siswa tersebut sudah hilang. Belajar kini merupakan hal yang
sangat menyenangkan bagi mereka berlima. Dimana setiap
mereka berhasil menangkap materi baru dalam suatu
pelajaran, vagina, anus dan payudara dari guru-guru mereka
yang cantik sudah menunggu sebagai imbalan.
Tak jarang ketika
memberikan pelajaran
tambahan, mereka menyuruh
guru-guru cantik itu
bertelanjang. Sungguh
sekolah idaman anak-anak
jaman sekarang. Hari ini
adalah hari kenaikan kelas
bagi siswa-siswi kelas 1 dan
2 di sekolah tersebut. Kelima
murid kesayangan para guru
cantik sangat senang
mendengar hasil belajar
mereka memuaskan. Setelah
acara pembagian rapor,
mereka bersama-sama
menuju ruang kepala sekolah,
mereka bermaksud menagih
janji pak Risman yang akan
memberikan mereka hadiah
jika bisa meningkatkan
prestasi mereka dalam
belajar. Sementara itu di
ruang kepala sekolah, pak
Risman tengah menikmati
goyangan erotis salah satu siswi cantik di sekolah tersebut.
Siapa lagi kalau bukan Tifany, seorang siswi cantik korban
perkosaan Reska, Rizal dan mang Yono, yang diperkosa
karena memergoki bu Indah tengah melakukan pesta seks di
gudang sekolah dengan ketiga orang pemerkosanya. Tifany
yang awalnya dipaksa oleh Rizal dan kawan-kawannya untuk
melakukan persetubuhan, kini malah menikmati dirinya
dijadikan gundik pak Risman.
"Hoooohhh...Fany keluar pakhhh...ohhh" ucap gadis itu yang
kini tengah bergoyang diatas tubuh pak Risman yang duduk di
sofa ruangan kebanggaannya dalam keadaan telanjang.
Batang kemaluan pak Risman yang menancap ketat di vagina
Tifany ikut berkontraksi.
"Aaahhh...bapak juga udah gak kuat...ayo sayang cepet hisap
kontol bapak..." ucap pak Risman ketika merasakan dirinya
akan segera berejakulasi.
Tifany segera turun dari pangkuan pak Risman, gadis itu lalu
bersimpuh di depan selangkangan kepala sekolahnya. Ketika
ia hendak memasukan batang pak Risman ke dalam mulutnya,
batang kemaluan pak Risman malah memuntahkan
spermanya yang tentu saja mengenai wajah gadis muda
tersebut.
"Maaf ya fan bapak gak kuat nahannya.." ujar pak Risman
sambil mengelus-elus rambut Tifany.
"Oh gak apa-apa ko pak..Fany suka ko disiram mani bapak..."
jawab gadis itu sambil tersenyum polos dengan sperma
memenuhi wajahnya.
Ketika keduanya telah selesai berpakaian, terdengar suara
pintu diketuk dari luar. Pak Risman lalu membuka pintu itu. Di
luar ruangan itu nampak 5 anak laki-laki yang masih
berseragam putih abu-abu menyapa pak Risman.
"Eh kalian...ayo mari masuk" ucap pak Risman
mempersilahkan mereka masuk ke ruangannya.
"Wuih...ada Tifany...abis enjot-enjotan ya Fan" ucap Aldo
melihat gadis seumurannya tengah duduk di sofa ruangan
tersebut.
Tifany hanya memeletkan lidahnya dan tersenyum mendengar
pertanyaan Aldo.
"Wah pak...maaf ni kita jadi ganggu" ucap Firman kepada pak
Risman.
"Alahhh...santai aja...baru selesai ko" jawab pak Risman
sambil mempersilahkan duduk kepada kelima orang muridnya
tersebut.
"Ngomong-ngomong ada apa ni kalian datang kesini" tanya
pak Risman memulai pembicaraan.
"Ah cuma mau nanyain hadiah yang mau bapak kasih sama
kita...itu loh janji bapak yang dulu...masih inget kan pak"
ucap Rizal mewakili teman-temannya.
"Oh itu..tentu saja saya masih ingat...malah saya sama guru
kalian udah nyiapin hadiahnya" jawab pak Risman yang
membuat kelima murid laki-laki itu terlihat antusias.
"Kapan itu pak" tanya Reska bersemangat.
"Gini aja...besok jam delapan bapak tunggu kalian di ruang
serbaguna.." jawab pak Risman.
########################
Pagi hari pukul 06.00 .
Bu Indah
tengah
menyiapkan sarapan untuk suami yang baru dinikahinya
beberapa bulan yang lalu. Nampak sekali wajah cantiknya
yang sumringah pagi itu. Ketika sedang asik mengaduk nasi
goreng kesukaan suaminya, tiba-tiba ada tangan yang
memeluk pinggangnya dari belakang.
"Hmmm...wangi bener sayang...udah mandi ya" tanya orang
yang memeluknya, yang tak lain adalah suaminya.
"Eh mas udah bangun...iya udah mandi, kan mesti ke sekolah
mas" jawab bu Indah, sambil terus mengaduk masakannya.
"Loh...ko ke sekolah? Bukannya hari ini kamu libur.." tanya
sang suami sambil mengernyitkan dahinya keherannan.
"Oh...itu mas masih ada rapat buat akreditasi...jadi masih
harus ke sekolah..." ucap bu Indah mencari alasan. "Mas
cepet mandi gih...nanti telat loh ke kantornya" lanjut bu
Indah.
Satu jam kemudian akhirnya pasangan suami istri tersebut
keluar dari pekarangan rumahnya.
"Aku berangkat ya sayang...yakin gak mau bareng" tanya
suami bu Indah sambil mengecup mesra kening istrinya.
"Ah engga usah mas...aku bareng bu Astri aja...bentar lagi dia
kesini...mas hati-hati ya" jawab bu Indah.
Tepat sebelum menaiki mobilnya, suami bu Indah berpapasan
dengan bu Astri teman Istrinya sesama pengajar. Otaknya
langsung berpikiran mesum ketika melihat body aduhai guru
cantik tersebut.
"Waduuuh...semoknya wanita ini, gak kalah sama
istriku...hmmm" pikir laki-laki itu ketika melihat langkah
gemulai bu Astri di depannya.
"Pagi mas Hadi...mau ngantor ya" bu Astri menyapa suami
rekan kerjanya itu yang sedang memelototi tubuhnya.
"Iya ni bu...yu duluan takut telat nih" jawab laki-laki tersebut.
"Oh iya mas...hati-hati ya" ucap bu Astri seraya melambaikan
tangan serta memberi kedipan dan kecupan genit menggoda
suami teman kerjanya tersebut, yang tentu saja membuat
sesak nafas laki-laki itu.
########################
Pukul 7.30 .
Di suatu sekolah menengah atas, nampak suasana pagi itu
sangat sepi. Berbeda dengan hari-hari biasa, dimana jam-jam
segini sekolah pasti sedang ramai-ramainya. Hari itu memang
hari pertama liburan sekolah. Namun di salah satu bangunan
di sekolah tersebut dua orang laki-laki nampak sibuk
menyiapkan sesuatu.
"Gimana mang, udah beres kan semuanya?" Tanya seorang
laki-laki buncit kepada seseorang yang tengah sibuk
mengatur meja-meja dan kursi di ruangan tersebut.
"Okeh pak beres...tinggal di check nih...silahkan" jawab orang
yang tengah mengatur kursi tersebut sambil mengacungkan
jempolnya.
Lalu si laki-laki buncit itu berkeliling di dalam ruangan
tersebut, ia nampak puas dengan hasil pekerjaan
bawahannya. Ruangan itu telah di setting sedemikian rupa.
Hanya dalam waktu satu malam, mang Yono mengubah
ruang serbaguna tersebut menjadi sebuah club malam,
lengkap dengan lampu-lampu khas, dan peredam suara.
"Wahhh...mang Yono emang hebat...salut saya" puji laki-laki
buncit itu yang tak lain adalah pak Risman si kepala sekolah
mesum jagoan kita, memuji hasil kerja bawahannya yang tak
lain dan tak bukan adalah mang Yono si penjaga sekolah
yang beruntung.
"Ahhhh ini juga kan yang punya idenya pak Risman" jawab
mang Yono merendah. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak
menjijikan layaknya para penjahat di film-film india. Tepat
pukul 08.00 semua orang yang terlibat dalam rencana pak
Risman sudah berkumpul dan duduk di atas kursi yang telah
disiapkan di ruang tersebut. Mereka adalah Aldo, Noval,
Reska, Firman dan Rizal. Kelimanya merupakan siswa-siswa
yang dijanjikan pak Risman akan mendapatkan hadiah hari
ini. Tak ketinggalan juga mang Yono dan pak Risman sendiri
sebagai otak dari acara ini. Sementara para guru-guru cantik
tengah bersiap-siap di belakang panggung mematut dirinya
secantik mungkin dengan perasaan berdebar-debar.
"Ehm...gimana anak-anak...udah siap untuk hadiah kalian"
tanya pak Risman pada kelima murid tersebut yang nampak
tak sabar menunggu hadiah yang dimaksud oleh kepala
sekolahnya.
Kelimanya hanya bisa mengangguk mendengar pertanyaan
pak Risman. Lalu pak Risman naik keatas panggung, layaknya
acara resmi dia memberi pidato sambutan kepada lima
muridnya.
"Baiklah...inilah hadiah untuk kalian" ucap pak Risman
mengakhiri pidatonya.
Lampu utama dimatikan bersamaan dengan ucapan terakhir
pak Risman. Sejenak suasana ruangan menjadi gelap gulita.
Suara musik mulai menghentak diikuti cahaya lampu sorot
yang menyala kearah panggung. Semua orang yang berada
dalam ruangan tersebut nampak terhanyut dalam suasana.
Beberapa detik kemudian muncul satu sosok perempuan
cantik berkacamata dengan pakaian abu-abu khas seorang
guru. Namun pakaian itu tidak bisa menutupi tubuh sexynya.
Wanita itu muncul dari belakang panggung sambil meliuk-
liukan tubuhnya mengikuti irama musik yang menghentak. Dia
terus bergoyang kearah depan panggung dimana 7 orang laki-
laki tengah menelan ludah menyaksikan tarian erotisnya.
Sesampainya di depan panggung, wanita itu membalikan
tubuhnya membelakangi orang-orang yang tengah
menontonnya bergoyang. Lalu, sambil menolehkan muka dan
menggigit bibir bawahnya, wanita itu menggoyangkan
pinggulnya menggoda para lelaki yang menyaksikannya.
"Bu Ernita..." ucap Firman pelan ketika merasakan batangnya
menegang terangsang dengan apa yang ia saksikan.
Selang 3 menit musikpun berganti. Bu Ernita pun mundur.
Lalu munculah sosok wanita lain dari belakang panggung. Kali
ini yang muncul adalah bu Indah. Sama halnya dengan bu
Ernita, bu Indah pun menunjukan kebolehannya menari demi
membangkitkan birahi para lelaki di ruangan itu. Tatapan
mata binal mengiringi goyangan pinggulnya yang bulat.
Membuat kelima muridnya tak tahan untuk mengelus-elus
batang kemaluannya masing-masing. Seperti sebelumnya,
ketika musik berganti sosok wanita lain pun muncul. Kali ini
bu Linda yang semok bergoyang di depan panggung
memperlihatkan keahliannya menggoda laki-laki dengan
wajah binal dan senyuman mesum khasnya. Musikpun
kembali berganti. Kini giliran terakhir bu Astri yang muncul ke
atas panggung. Ia berlenggak-lenggok bak peragawati ke
depan panggung. Sesampainya disana ia pun mulai bergoyang
tak kalah binal dengan ketiga rekannya, membuat orang-orang
yang tengah menyaksikannya bergoyang bertepuk tangan.
Setelah keempat guru wanita itu mendapat giliran untuk
menunjukan kebolehannya meliukan badan mengikuti alunan
musik, suasana makin memanas. Satu persatu mereka
menanggalkan semua pakaian yang melekat pada tubuh-
tubuh molek yang menggiurkan itu. Dengan senyuman-
senyuman menggoda, keempat guru cantik itu nampak pasrah
mempertontonkan tubuh-tubuh ranum mereka. Dan yang tak
kalah mencengangkan adalah ketika keempat guru cantik
tersebut melakukan hubungan sesama jenis di atas panggung.
Bu Astri yang nampak gemas menggumuli bu Indah yang
ditindihnya, memperlihatkan dua pasang payudara ranum
yang saling berhimpitan diiringi desahan-desahan penuh
birahi dari keduanya disela-sela pagutan panasnya.
Sementara itu bu Ernita dan bu Linda tak mau kalah. Terlihat
mereka saling menggesekan vaginanya dengan diiringi
racauan dan kata-kata jorok khas keduanya.
Musikpun telah berhenti, lampu ruangan itupun kembali
menyala. Terlihat di atas panggung empat tubuh telanjang
wanita-wanita cantik tengah terengah-engah. Mereka baru
saja melewati orgasme masing-masing, hasil dari
persetubuhan sesama jenisnya dengan pasangan masing-
masing.
Kembali suara tepuk tangan dari ketujuh laki-laki itu
terdengar menggema diruangan tersebut. Sementara senyum
dari keempat wanita cantik itu terlihat mengembang dari
bibir-bibir ranum mereka, seolah mereka bangga telah
berhasil memberikan pertunjukan spektakuler kelas dunia.
"Okey ibu-ibu...sudah cukup istirahatnya...sekarang saatnya
menu utama" ucap pak Risman sambil berdiri memberi
komando.
Satu persatu para guru wanita itu bangkit. Dimulai oleh bu
Indah yang mengajak Noval dan Firman ke sudut ruangan,
dimana sebelumnya mang Yono sudah mempersiapkan
matras yang empuk disana. Bu Indah lalu menyuruh kedua
muridnya bertelanjang. Terlihatlah olehnya batang-batang
muda yang telah mengacung tegak. Ia lalu berlutut di depan
kedua muridnya, kemudian secara bergantian memberikan
service oral terhadap kedua batang kemaluan milik muridnya
tersebut yang hanya bisa melenguh menikmati service dari
bibir gurunya.
"Udah siap buat muasin ibu" tanya bu Indah dibawah
todongan dua penis muridnya, diiringi jilatan di kedua ujung
penis milik muridnya.
Sementara itu bersamaan dengan bu Indah yang menggiring
Noval dan Firman ke sudut ruangan, bu Astri pun bangkit
berdiri. Dengan langkah gemulai ia menghampiri mang Yono
yang hanya bisa menelan ludah melihat lenggak-lenggok
pinggul guru yang satu ini. Bu Astri lalu menggandeng tangan
mang Yono, mengajaknya menghampiri tiga orang murid yang
tersisa. Sambil tangan kiri memegang pergelangan tangan
mang Yono, bu Astri berdiri telanjang di depan ketiga
muridnya. Ia menempelkan jari telunjuk tangan kanan
didagunya, dengan mimik wajah polos seolah-olah tengah
menimang-nimang siapa yang akan dipilihnya. Beberapa detik
kemudian ia tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya ke
arah Rizal.
"Ayo sayang...gunakan kontol besarmu...buat ibu puas ya"
ucap bu Astri dengan senyuman menggoda.
Bu Astri lalu menyuruh kedua orang yang ia pilih bertelanjang.
Ia sendiri duduk mengangkang di atas kursi memperlihatkan
belahan vagina yang dihiasi bulu hitam yang dicukur rapih.
"Ayo Rizal jilati dulu memek ibu" ucap bu Astri yang tanpa
perlu diulang langsung dituruti oleh Rizal muridnya.
Sementara mang Yono menyodorkan batang kemaluan
besarnya di depan mulut guru cantik tersebut yang langsung
dengan lincah memberikan service oralnya. Aldo dan Reska
hanya bisa melongo melihat bu Astri lebih memilih Rizal.
Namun mereka kaget ketika tengah melihat bu Astri, mang
Yono dan Rizal memulai persetubuhan, sebuah suara bernada
galak memanggilnya.
"Hey...Aldo...Reska...sini kalian...sumpal memek ibu sama
kontol kalian" ucap bu Linda memanggil kedua muridnya yang
sedang bengong menonton temannya menggauli gurunya.
Aldo dan Reska yang melihat gurunya itu menjentikan jari
memanggilnya lantas tersenyum senang. Mereka berdua
menghampiri bu Linda yang tengah duduk menumpangkan
kakinya di pinggir panggung.
"Heh...gimana mau ngentotin ibu kalau kalian gak telanjang"
tanya bu Linda ketika Aldo dan Reska sudah berada di
depannya.
Dengan terburu-buru kedua anak laki-laki itu melucuti
pakaiannya. Lalu secara bersamaan menerkam guru yang
terus menggodanya tersebut. Reska sibuk menciumi bibir bu
Linda yang terbaring di atas panggung sambil tangan
kanannya dengan gemas meremas bergantian payudara besar
gurunya tersebut. Sedangkan Aldo yang berdiri di pinggir
panggung mengangkat dan merenggangkan kedua paha bu
Linda, sehingga lubang vagina dan lubang anusnya nampak
menganga. Lalu tanpa buang waktu, Aldo menjilati lubang
anus dan lubang vagina bu Linda bergantian, membuat bu
Linda semakin bergairah dan melayani dengan buas setiap
lumatan bibir Reska yang menggumulinya.
Sementara itu pak Risman terlihat sangat senang ketika
melihat guru-guru cantik bawahannya tersebut bertingkah
seperti apa yang dikehendakinya. Semua rencananya berjalan
lancar. Niatnya untuk menikmati tubuh-tubuh sexy
bawahannya telah tercapai, dan rencana untuk meningkatkan
prestasi siswa-siswi di sekolah yang ia pimpin pun berhasil.
Dengan menggunakan sex semua lancar pikirnya.
"Kayaknya...kalau saya terapkan system ini kepada setiap
murid...mungkin murid-murid di sekolah ini bisa pinter semua"
terbersit sebuah ide gila dari kepala sekolah mesum ini.
Namun khayalannya buyar ketika seseorang duduk
dipangkuannya.
Pak Risman lalu mendongakan kepalanya. Terlihat lah wajah
cantik dengan mata bulat, hidung mancung dan bibir tipis
tengah tersenyum kepadanya. Rambut pendek ala Fenita Arie
semakin menambah pesona kecantikan wanita yang kini
tengah menggesekan vaginanya di atas pangkuan pak Risman
yang masih berpakaian lengkap.
"Oh...bu Ernita..." Ucap pak Risman mengagumi kecantikan
wanita itu.
Sambil tangan kirinya memegang pinggang bu Ernita, dan
tangan kanan yang mengelus dan meremas gemas payudara
wanita tersebut. Lalu mereka berpagutan, saling melumat
bibir, bertukar air liur dengan panas.
"Oh pak...saya adalah orang pertama yang dijadikan pelacur
sama bapak...jadi... buat saya memuja kontol bapak
selamanya..." ucap bu Ernita penuh birahi dengan kedua
tangan memegang kepala pak Risman, lalu ia kembali
melumat bibir kepala sekolah tersebut.
Bu Ernita segera melucuti pakaian pak Risman. Lalu ia
berlutut di depan batang kemaluan favoritnya itu. Sejenak ia
resapi keras, panjang dan besarnya batang kemaluan pak
Risman dengan menggunakan genggaman tangannya. Lalu ia
memberikan oral sex terbaiknya untuk memanjakan batang
kejantanan kepala sekolah tersebut. Desahan, erang
kenikmatan, jeritan bahkan teriakan bergema di ruangan
tersebut. Di atas matras di sudut ruangan terlihat bu Indah
sedang di doggy style oleh Noval dengan mulut tersumpal
batang kemaluan Firman. Sedangkan keadaan bu Astri
sungguh mengenaskan. Si guru bahenol itu hanya bisa
membuka mulutnya tanpa bisa mengeluarkan suara, dengan
mata terbalik hanya memperlihatkan putihnya saja, ketika
merasakan nikmatnya dua batang kemaluan berukuran jumbo
menggenjot lubang vagina dan anusnya. Dimana saat itu
mang Yono menyumpal vaginanya dan Rizal menjejalkan
batang kemaluan besarnya di anusnya. Sementara di atas
panggung bu Linda berteriak memohon ampun ketika dua
muridnya yakni Aldo dan Reska menjejalkan secara
bersamaan batang kejantanan pannjang keduanya kedalam
lubang vagina gurunya. Tangn bu Linda nampak
mencengkram bahu Reska yang berada di bawahnya ketika
merasakan Aldo ikut memenuhi rongga vaginanya dari
belakang. Sedangkan bu Ernita kini tengah terengah-engah
dipangkuan pak Risman. Kepalanya ia sandarkan di bahu pak
Risman, sambil memeluk tubuh gempal kepala sekolahnya bu
Ernita terus menaik turunkan tubuhnya menggenjot batang
kemaluan pak Risman yang menyumpal vaginanya. Kegiatan
itu terus berlangsung. Entah berapa banyak guru-guru cantik
itu mendapatkan orgasme, dan entah berapa kali juga para
pejantan itu mengeluarkan sperma. Mereka terus berganti
pasangan. Mulut, vagina, dan lubang anus para guru cantik itu
pun tak luput dari sperma yang dibuang para pejantan di
ruangan itu. Hingga pukul 13.15 persetubuhan itu berakhir.
Keempat guru cantik itu tergeletak tak beraturan di atas
panggung. Dari mulut, vagina dan anus mereka meleleh
sperma. Sedangkan para pejantan terlihat duduk kelelahan
diatas kursi di dalam ruangan tersebut. Lalu kelima murid
bengal itu dengan serempak berkata, "TERIMAKASIH PAK
RISMAN"
-----------------------
Jam menunjukan pukul 16.35 ketika pak Risman sampai di
rumahnya. Wajahnya nampak berseri-seri walaupun badannya
terasa sangat letih kala itu. Di dalam pikirannya masih
terbayang kebinalan keempat guru cantik bawahannya
memberikan kepuasan birahi bagi keempat muridnya dalam
pesta yang ia adakan. Cuaca hari itu memang sedang tidak
bersahabat. Dimana hujan turun sangat deras, sehingga
ketika pak Risman memasukan mobil kedalam halaman
rumahnya, tak satupun orang yang keluar dari rumah itu.
"Hmmm...pada kemana orang-orang ini" gumam pak Risman
sambil berjalan menuju teras rumahnya.
"Clek...clek" suara pintu yang coba dibuka pak Risman.
"Sial...pake dikunci segala" kembali pak Risman bergumam,
kali ini agak kesal hatinya.
Lalu pak Risman berjalan menuju pintu samping rumahnya,
berharap pintu itu tidak terkunci. Ia sudah sangat ingin
merebahkan tubuh buncitnya yang kini terasa sangat letih
setelah berpesta dengan kelima muridnya menikmati tubuh-
tubuh ranum guru-guru cantik bawahannya. Namun ketika
melewati jendela di samping rumahnya, sayup-sayup telinga
pak Risman menangkap suara desahan dan erangan wanita.
Pak Risman yang sudah sangat pengalaman tahu betul jika
suara itu adalah suara desah wanita yang sedang disetubuhi.
Terlihat pak Risman mengendap-endap mencoba mencari tahu
siapa orang yang berani-beraninya melakukan persetubuhan di
rumah miliknya. Pak Risman mencoba mengintip dari celah
jendela kamar itu yang kebetulan terbuka. Mata pak Risman
melotot tak berkedip, ia sungguh kaget dengan apa yang
dilihat matanya dari celah jendela kamar tamu rumahnya
tersebut. Saat itu nampak Yunitha istrinya yang cantik tengah
berada di atas tubuh mang Udin tukang kebun sekaligus supir
pribadi istrinya. Yunitha yang saat itu sudah polos tak
memakai sehelai benangpun ditubuhnya sedang bergoyang di
atas tubuh mang Udin. Ia sangat menikmati batang kemaluan
supir pribadinya tersebut yang menyumpal lubang vaginanya.
Pinggul Yunitha yang membulat padat tampak menggilas
selangkangan mang Udin yang kini nampak pasrah di bawah
tindihan majikannya.
"Ohhh...ampun nyah...kontol mamang kaya berasa dipelintir.."
ungkap mang Udin ketika merasakan majikannya menggoyang
pantat semoknya.
"Hmmm...iyahhh...tapi bukannya mamang sukkah.." jawab
istri pak Risman tersebut yang kini makin memperhebat
goyangannya.
Selang beberapa menit Yunitha merebahkan tubuhnya
memeluk tubuh pembantu sekaligus supir pribadinya tersebut.
Nafasnya semakin tak beraturan, pinggulnya semakin
menghentak mencoba mempercepat keluar masuknya batang
kemaluan mang Udin di vaginanya, bibirnya yang ranum sibuk
memagut bibir hitam mang Udin yang kini tampak kewalahan
dengan kebinalan istri pak Risman ini.
"Oh...manghh...kel..lu..aaarrrhhh" bibir Yunitha meracau
ketika vaginanya berkedut memancarkan cairan orgasme yang
ia dapat dari batang kemaluan pembantunya.
Begitu pula dengan mang Udin yang tak kuasa menahan
nikmatnya jepitan vagina bu Yunitha majikannya. Beberapa
semprotan sperma dari batang kejantanan mang Udin
menyemprot di dalam vagina Yunitha. Mereka tampak puas
dan tidak menyadari kegiatannya tengah diintip oleh sang
mpunya rumah yang kini melotot penuh amarah. Pak Risman
menonton kebinalan istrinya bergumul dengan pembantunya
dengan mata kepalanya sendiri. Hampir saja pak Risman
melabrak kedua pasangan tersebut, namun logikanya bekerja
cepat. Emosi tak menyelesaikan masalah menurutnya.
Lalu tampak senyum mesum khas dari si kepala sekolah itu
tersungging di bibirnya. Ada sebuah ide yang tengah
dipikirkannya.
####
Sementara itu, sepeninggal pak Risman dan 3 guru wanita
yang lain bu Indah masih melanjutkan pestanya. Rupanya
guru cantik dengan pantat membulat ini sangat menyukai
tubuhnya dikeroyok laki-laki. Ketika bu Astri berpamitan
terlihat bu Indah tengah menikmati genjotan mang Yono
terhadap vaginanya, Aldo di anusnya dan Rizal juga Firman
yang mendapat sevice oral guru cantik tersebut. Sementara
Noval dan Reska, mereka entah kemana membawa bu Ernita
untuk mereka nikmati berdua.
Bu Astri hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya melihat kelakuan rekan kerjanya yang nampak
menikmati dijadikan budak seks oleh murid-muridnya.
Langkah bu Astri di koridor sekolah tersebut terhenti. Ia
melihat sosok seorang laki-laki yang berjalan ke arahnya.
"Mas Hadi..." Ucap bu Astri yang melihat sosok laki-laki yang
datang menghampiri dirinya yang tak lain adalah suami bu
Indah sahabatnya.
"Eh bu Astri...indah mana bu" tanya laki-laki itu dengan
senyum ramah kepada wanita sintal yang tadi pagi
menggodanya.
Cukup kaget juga bu Astri mendapat pertanyaan dari suami bu
Indah yang ia ketahui kini sedang ber-ah-eh-oh bersama
keempat pejantannya.
"Eh itu anu...bu Indah masih di ruang guru...dia masih beres-
beres berkas hasil rapat" jawabnya gelagapan.
"Oh gitu ya...hp-nya gak aktif...mana hujan...saya
khawatir...jadi jemput deh kemari" mas Hadi menjelaskan
maksudnya datang ke sekolah tersebut kepada bu Astri,
dengan mata terus memelototi tubuh wanita di depannya
seakan menelanjanginya.
"Huhhh...dasar laki-laki...udah punya istri cantik juga masih
jelalatan" pikir bu Astri yang mengetahui pandangan mesum
suami bu Indah itu.
"Ohhh...iya tadi dia bilang Hp-nya mati..." jawab bu Astri.
Ia coba merenung sebentar, "kalau mas Hadi dibiarkan
menemui bu Indah istrinya pasti skandal ini terbongkar" pikir
bu Astri. Lalu sebuah senyuman muncul di bibir wanita itu.
"Mas...nunggu bu Indahnya sambil temenin saya mau gak"
tanya bu Astri dengan suara mendesah menggoda.
Lalu bu Astri berjalan menuju salah satu pintu ruangan kelas.
Lenggak-lenggok tubuh sintal bu Astri terang saja membuat
mas Hadi suami bu Indah itu menelan ludah. Di depan pintu
ruangan kelas bu Astri berhenti. Ia menoleh kepada mas Hadi,
lidahnya terjulur menjilati bibir tipisnya sendiri menggoda laki-
laki itu. Lalu bu Astri dengan desahan menggoda meremas-
remas payudaranya sendiri dan berkata, "masss...hujan-hujan
gini...enaknya nyusu lohhh..."
Hujan masih
terdengar
deras
mengguyur
tanah yang
kian basah
sore itu, ketika
di salah satu
ruang kelas
dua insan
sedang
berpacu
menuntaskan
birahi.
"Ahhhh...ouh...iyahhh.." suara bu Astri yang saat itu sedang
menungging sambil berdiri. Kedua tangannya memegang meja
dengan erat, bajunya masih melekat di tubuhnya, hanya saja
celana beserta celana dalamnya telah melorot sampai mata
kaki. Dibelakangnya mas Hadi yang merupakan suami bu
Indah tengah bernafsu mengeluar masukan senjatanya di
vagina legit bu Astri. Sambil menggenjot, tangannya terus
meremasi pantat kenyal bu Astri yang dengan lihai
mengimbangi genjotan mas hadi dengan goyangannya.
"Oh...bu Astri...kamu binal sekalih...sudah lama saya pengen
kayak gini" racau mas Hadi sambil terengah-engah.
"Ohhh...iyah masss...masss hadi suka yang binal ya..." Bu
Astri menjawab racauan suami teman kerjanya itu sambil
terus memutar pantatnya menggilas batang kemaluan mas
Hadi yang bersarang di vaginanya.
Namun suami bu Indah itu memang hanya besar nafsunya
saja. Ia tak mempunyai stamina yang cukup untuk
menandingi kebinalan bu Astri.
"Ahhh...bu...saya keluar...ahhh nikmaaattt" ucapnya ketika
kemaluannya menyembur di dalam lorong vagina bu Astri.
"Uh dasar loyo...baru digoyang dikit aja udah muncrat" ucap
bu Astri dalam hati ketika merasakan semburan sperma mas
Hadi di dalam vaginanya.
Beberapa menit berlalu, kini bu Astri dan mas Hadi sudah
kembali merapikan pakaiannya masing-masing. Mereka
sedang Asik mengobrol ketika bu Indah dan bu Ernita datang.
"Eh mas..ko jemput gak bilang-bilang sih" tanya bu Indah
sedikit kaget melihat suaminya telah berada di sekolah
tempat ia mengajar.
Tak ketinggalan bu Ernita juga ikut menyalami suami teman
kerjanya itu.
"Tadi aku udah bbm...tapi hp kamu nya mati kan" mas Hadi
menjawab pertanyaan istrinya, tetapi dengan mata tertuju
kepada sosok yang yang mendampingi bu Indah.
"Waduh...ni guru bahenol gini...bisa gak ya gue ngerasain
ngentot sama dia" pikir mas Hadi ketika matanya memelototi
bodi sintal bu Ernita.
Setelah ngobrol basa-basi, tak lama kemudian mereka pulang.
Bu Ernita dan bu Astri mendapat tumpangan dari mas Hadi
dan bu Indah untuk pulang bersama. Di dalam mobil, suami
bu Indah itu memperhatikan kedua guru cantik itu di kursi
belakang mobilnya. Tau dirinya tengah diperhatikan, bu Astri
menggoda mas Hadi yang tengah menyetir dengan senyum
dan kedipan nakalnya.
########################
Sementara itu di rumah pak Risman. Kepala sekolah mesum
itu masih asik mengintip istrinya yang tengah berselingkuh
dengan tukang kebun sekaligus supir pribadi istrinya. Dimana
kini mereka mulai kembali membangkitkan hasrat birahi
masing-masing setelah beberapa menit beristirahat. Saat itu
nampak bu Yunitha tengah berada diatas tubuh mang Udin
dengan mulut yang penuh dijejali batang penis mang Udin
yang mengacung tegak. Begitupun sebaliknya, mang Udin
tidak menyia-nyiakan vagina yang disuguhkan istri
majikannya tersebut di depan wajahnya. Ia dengan rakus
menjilati bahkan menyedot lubang vagina bu Yunitha sambil
kedua tangannya ia gunakan untuk merekahkan bongkahan
pantat kenyal istri majikannya tersebut. Mereka terus
melakukan gaya 69 tersebut dengan penuh nafsu, hingga bu
Yunitha mengerang. Vaginanya berkedut memuncratkan
cairan orgasmenya. Kenikmatan itu benar-benar meluluh
lantakan tubuh bu Yunitha. Kini mang Udin telah berada di
belakang tubuh bu Yunitha yang sedang menungging sexy
diatas kasur kamar tamu rumahnya. Kepalanya ia benamkan
di atas bantal, membuat erangan kenikmatannya terdengar
tertahan ketika merasakan tusukan penis mang Udin di
vaginanya. Tanpa menunggu vagina majikannya beradaptasi,
mang Udin langsung menggenjot tubuh bu Yunitha dengan
kecepatan tinggi, membuat wajah cantik istri dari pak Risman
itu semakin terbenam di atas bantalnya.
"Hnggghhh...hngggghhh..." erangan tertahan bu Yunita ketika
merasakan kenikmatan yang tiada tara dari genjotan kasar
tukang kebun sekaligus supir pribadinya.
Mang Udin dengan gemas meremas pantat majikannya. Ia
semakin mempercepat genjotannya, membuat suara vagina
becek yang ditumbuk penisnya semakin nyaring terdengar di
ruangan itu. Tak sampai 10 menit, bu Yunitha kembali
merasakan gelombang orgasme menghampirinya. Kepalanya
menengadah, punggungnya melengkung, dan dari mulutnya
terdengar erangan yang mengantar muncratnya cairan
orgasme dari vaginanya. Mang Udin yang merasakan
semburan hangat di batang penisnya yang tengah berada di
dalam vagina bu Yunitha, tidak mau memberikan istri pak
Risman itu kesempatan menghirup udara. Ia langsung
mencabut penisnya dan membalikan tubuh majikannya.
Dibuatnya tubuh itu terlentang di atas kasur dengan kaki
mengangkang. Lalu mang Udin kembali menancapkan batang
penis kebanggaannya itu ke dalam lubang vagina bu Yunitha.
Ia kembali memompa vagina itu dengan kasar.
Bu Yunitha hanya bisa melenguh dan menggeleng-gelengkan
kepalanya meresapi kenikmatan yang diberikan mang Udin
melalui batang penis di selangkangannya.
"Addduuuh...ahhh...enak mang...sayah mauh keluar lagi"
racau bu Yunitha ketika merasakan orgasmenya kembali
datang.
"Tatt..tahan nyah...mam..mamang juga mau nyampeh.." ucap
mang Udin terengah, karena ia pun hampir mencapai
klimaksnya.
Akhirnya secara bersamaan kedua insan yang tengah asik
bersetubuh itu meraih puncak kenikmatannya. Tubuh
keduannya berkelojotan dan mengejang-ngejang. Bu Yunitha
merasakan orgasme yang sangat hebat hingga bola matanya
terbalik hanya menunjukan warna putihnya saja.
Beberapa detik kemudian mang Udin ambruk di atas tubuh bu
Yunitha dengan batang penis yang masih menancap di vagina
istri majikannya tersebut. Hingga "Braaaaak..." Seseorang
mendobrak pintu itu.
Bu Yunitha menjerit kaget, begitu juga dengan mang Udin.
Bahkan saking kagetnya, mang Udin sampai jatuh terguling
dari atas kasur. Bu Yunitha tampak ketakutan melihat sosok
yang mendobrak pintu itu. Tubuhnya telanjangnya bergetar,
keringat dingin membasahi dahinya.
Dengan suara bergetar bu Yunitha berkata, "ppp...pa..papah.."
---------------------
Tanpa terasa liburan sekolah berakhir begitu cepat, hari ini
merupakan hari pertama kegiatan belajar-mengajar setelah
dua minggu para staff, guru maupun murid me-refresh
otaknya dari kegiatan rutin sehari-harinya. Pak Risman masih
nampak bermalas-malasan untuk beranjak dari tempat
tidurnya, padahal jam sudah menunjukan pukul 06.30. Di
sampingnya seorang perempuan cantik dengan rambut
panjang di cat agak coklat elegan masih menggelayut manja
memeluk tubuh buncitnya. Kulit perempuan itu yang kuning
langsat nampak kontras dengan warna kulit pak Risman.
Nampaknya malam tadi telah terjadi pertarungan yang hebat,
hingga pagi itu nampak si wanita masih enggan untuk
melepaskan pelukannya dari tubuh pria buncit di sampingnya.
Selain itu, bekas-bekas sperma yang mengering nampak di
beberapa bagian tempat tidur tersebut.
"Cklek..." suara pintu kamar itu dibuka dari luar, sesaat
kemudian masuklah sosok wanita cantik mengenakan kimono
putih pendek yang bawahnya tak dapat menyembunyikan
putih mulus pahanya.
Dengan rambut yang disanggul, perempuan itu masuk ke
dalam kamar pak Risman membawa nampan berisi dua
cangkir kopi dan dua potong sandwich.
Perempuan itu meletakan nampan berisi sarapan di atas meja
kecil di samping tempat tidur. Kemudian ia duduk di pinggir
tempat tidur di sebelah pak Risman. Tangan kanan wanita itu
lalu mengelus dada telanjang pak Risman yang agak sedikit
berbulu. Ia lalu menundukan kepalanya menciumi pipi gembil
pak Risman. Ketika bibirnya sudah mendekati telinga laki-laki
buncit itu, wanita cantik itu berbisik,
"pahhh...ayo bangun, mamah udah bikinin sarapan
tuh...katanya mau ke sekolah...nanti kesiangan loh.."
Ternyata wanita itu adalah bu Yunitha istri pak Risman yang
sexy yang tempo hari ketahuan tengah berselingkuh dengan
mang Udin sopirnya.
Pak Risman ternyata mampu menguasai keadaan saat ia
memergoki istrinya saat itu. Tak seperti suami-suami yang
lain yang lantas menceraikan istrinya ketika mengetahui
perselingkuhan yang terjadi, pak Risman justru malah
membebaskan istrinya untuk tidur dengan siapa saja. Tentu
saja dengan catatan semua perbuatan itu dilakukan di rumah,
supaya tidak tercium oleh siapapun di luar sana. Selain itu,
pak Risman juga bebas membawa perempuan manapun untuk
tidur bersamanya dan mengarungi malam dengan kegiatan
birahi di rumahnya. Demi kelancaran kegiatan permesuman di
rumah miliknya itu, pak Risman sampai harus
memberhentikan pembantu perempuannya. Hingga pada
akhirnya selama dua minggu ini bu Yunitha menambah
perannya di rumah itu menjadi Istri, pembantu, sekaligus
pemuas nafsu. Jika yang membawa sarapan adalah bu
Yunitha istri pak Risman, lalu siapa gerangan wanita cantik
yang tengah memeluk pak Risman?
Senyum manis tersungging dari bibir tipis perempuan
berambut coklat itu.
"Hi...selamat pagi bu Yunitha.." Sapa wanita itu ketika
melihat istri dari laki-laki yang tengah dipeluknya.
"Eh...selamat pagi juga bu Melisa...gimana, enak tidurnya"
tanya bu Yunitha ramah.
Ya, wanita yang tengah memeluk tubuh buncit pak Risman itu
adalah bu Melisa, wanita yang dulu menjadi korban
pemerkosaan pak Risman dan mang Yono di ruang kepala
sekolah. Bu Melisa diperkosa pak Risman waktu itu karena
dirinya tidak sengaja memergoki bu Ernita dan mang Yono
tengah bersetubuh. Pak Risman yang ketakutan skandalnya
terbongkar akhirnya memerkosa wanita itu. Namun perkosaan
itu malah memberikan sensasi kenikmatan yang berbeda
terhadap bu Melisa. Ia jadi sangat menikmati kenikmatan
yang diberikan batang kejantannan pak Risman, hingga ia rela
menjadi salah satu budak seks kepala sekolah mesum itu.
Hari ini adalah hari kedua bu Melisa menginap di rumah pak
Risman. Suaminya yang seorang pelaut membuat dirinya
bebas tidur dimana saja ketika suaminya sedang bertugas,
ditambah lagi saat itu anaknya sedang berlibur di rumah
orang tuanya, membuat bu Melisa semakin bebas keluar
rumah. Pak Risman dengan malas bangkit dari tempat
tidurnya. Ia lalu mencium pipi istrinya sebelum beranjak ke
kamar mandi yang terletak di kamarnya. Sebelum memasuki
kamar mandi pak Risman menoleh ke arah tempat tidurnya.
Diatas kasurnya nampak dua orang wanita sexy sedang
bercengkrama, dimana yang satu duduk dipinggiran kasurnya
masih mengenakan kimono putih sexy, dan yang satunya lagi
masih merebahkan tubuh telanjangnya diatas tempat tidur.
"Hmmm...benar-benar indah hidup ini" gumamnya sebelum
memasuki kamar mandi.
15 menit berlalu, pak Risman nampak keluar dari kamar
mandinya dengan memakai handuk putih yang melilit di tubuh
buncitnya. Baru saja ia keluar pintu kamar mandi, matanya
sudah disuguhi tontonan menarik. Dua wanita cantik tengah
beradu nafsu memacu birahi di atas tempat tidur itu. Terlihat
bu Yunitha mendominasi pergumulannya dengan bu Melisa
pagi itu. Entah siapa yang memulai, kini keduanya terlihat
sedang beradu lincah memagut bibir. Air liur belepotan di
kedua wajah cantik itu. Bu Yunitha yang berada di atas tubuh
bu Melisa mengambil inisiatif, kaki keduanya saling membelit,
pinggul keduanya bergoyang erotis dengan sangat kompak
menggesek-geskan permukaan kedua vaginanya.
Erangan dan desahan penuh kenikmatan menggema di kamar
sang kepala sekolah mesum pagi itu. Pak Risman kini telah
selesai berpakaian. Ia kini tengah menikmati sarapan buatan
istrinya di atas sofa kecil kamar itu. Begitupun bu Yunitha dan
bu Melisa, keduanya terlihat terkapar di atas tempat tidur
dengan tubuh telanjang. Senyum yang mengembang di kedua
bibir ranum wanita tersebut menandakan kepuasan.
Pak Risman lalu bangkit dari sofanya setelah menyelesaikan
sarapannya. Ia kemudian mengecupi kening kedua wanita
cantik yang terkapar di atas tempat tidurnya.
"Mah...papah berangkat ya..." Ucap pak Risman kepada
istrinya, "Bu Melisa...saya berangkat dulu...kalau masih
pengen kontol, mang Udin ada di kebun belakang..." lanjut pak
Risman berpamitan kepada bu Melisa.
Dengan gaya genit seperti girl band korea keduanya serempak
menjawab, "hatiiii-hatiii paaaak.."
To be continued...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

2 komentar:

Updat malam video hot
5 Top level
1.==>> Hot memek tembem
2.==>> perawan pecah
3.==>> Gadis desa
4.==>> Tante sangek
5.==>> Cabe cabean
Silahkan klik link di atas untuk me ngunduh video

Updat cerita sex tahun baru saya sajikan khusus cerita sex Melayu inilah
Kisah nurul suhana==>> klik untuk membaca
Cerita sex Jiran bersusu ==>> klik untuk membaca
Cerita sex jeritan Anna ==>> klik untuk membaca
Cerita sex janda muda ==>> klik untuk membaca
Cerita Budak 13 thn ==>> klik untuk membaca

permisi kakak2 numpang promo ya
yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%

Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

WWW.SARANAPELANGI.COM

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.