Selasa, 17 Maret 2015

Eliza 13: Akibat Kenakalanku

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Eliza 14: Blind Date

I. Siapa?
Entah sejak kapan aku berada di ruangan yang asing bagiku ini. Nyala
sebuah lampu kecil di tengah langit langit tak cukup untuk menerangi
tempat ini, semuanya remang remang dan tak begitu jelas. Hawa
dingin yang kurasakan membuatku kadang menggigil, padahal saat ini
aku berpakaian lengkap. Aku mengenakan salah satu stel pakaian
santai yang cukup sering kupakai kalau aku berpergian ke mall.

Eliza 12: Hari-hari Penuh Warna

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Eliza 11: Semalam Bersama Cie Steffany

I. Les Yang Menyenangkan
Jam 15:15. Aku berpikir sejenak, berarti tadi itu aku dibantai sampai
hampir 2 jam di gubuk tukang tambal ban itu. Aku sudah berada di
depan pintu rumahku sekarang. Setelah memasukkan mobil ke dalam
garasi rumah, aku mengambil nafas panjang untuk mengumpulkan
kekuatan. Kemudian aku turun dari mobilku, dan aku sudah
membayangkan akan segera tidur pulas karena capai yang amat sangat
ini.

Eliza 10: Biaya Tambal Ban yang Mahal

Bunyi bel pulang sekolah itu menyadarkanku dari lamunanku. Aku
menoleh ke arah Jenny yang ternyata masih sedang memandangiku.
"Jen? Kamu kenapa?", tanyaku heran.
Jenny tersenyum dan menjawab dengan berbisik, "Kamu cantik Eliza...
memangnya nggak boleh kalau aku liatin kamu?"
"Jen, kamu ini nggak ada kerjaan ya? Aku mau pulang cepat, ada les",

Eliza 9: Petaka Akibat Mengintip

Hari ini hari Kamis, pelajaran berlangsung normal setelah pelajaran
sempat libur tiga hari lamanya karena ada penyelenggaraan bazar di
sekolahku. Pagi ini semua berlangsung seperti biasa, hanya aku dan
Jenny saling tersenyum penuh arti kalau tanpa sengaja kami beradu
pandang ataupun bersenggolan tangan. Hal ini sering terjadi karena
kami memang duduk bersebelahan. Bahkan kadang diam diam aku dan
Jenny mencuri curi saling menggenggam tangan di bawah meja. Ya,
kejadian di depan rumah Jenny pada akhir liburan kemarin memang
mengubah total hubunganku dengan Jenny.

Eliza 8: Suka Duka Ketika Liburan

Di hari Jumat ini, ketika sudah waktunya pulang sekolah, aku sudah
akan berdiri dari kursi ketika Jenny memintaku menunggu sebentar.
"El, jangan pulang dulu dong, bentar bentar! Kamu lagi mikirin apa sih
El? Gini aku jelaskan lagi ya, besok Senin, Selasa dan Rabu kita kan

Eliza 7: Penderitaanku Di Hari Sabtu

Klakson mobilku kutekan kuat kuat ketika aku melihat di pinggir jalan
ada anak SD yang sedang menangis, kelihatannya ditodong oleh
seorang anak laki laki berseragam putih biru, anak SMP. Untungnya
bunyi klaksonku cukup menarik perhatian orang orang di sekitar sini,
hingga membuat anak SMP itu menghentikan aksinya dan segera
kabur.

Eliza 6: Sisi Lain Cie Elvira, Instruktur Baletku

"Stanley... jangan jauh jauh dari cie cie", aku setengah berteriak
mengingatkan Stanley yang terus berlari ke arah lain dari tempat
duduk kami di kereta api. Aku terpaksa mengejarnya, kuatir kalau ada
apa apa dengan sepupu kecilku itu. Keluargaku dan keluarga Suk Sing
sudah terlelap ketika tadi Stanley membangunkanku minta ditemani ke
toilet.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda