Senin, 09 Maret 2015

The Hospital 11: Must It End Here?

Misdi mondar-mandir mirip seperti satpam kecil, sesekali ia memegangi
perutnya yang keruyukan wajahnya tampak serius menengok kekiri dan
kekanan sambil menggaruk-garuk kepalanya. ( Red : Hemmm ?? jadi
curiga, lagi jaga atau lagi nungguin tukang mie bakso ya T_T ),
"Zzzzzz..... Zzzzzzzzz.........ZZZZZZZZZZZ" sangking hebatnya jagoan
kecil kita meronda sampai kealam mimpi, terkadang mulutnya terbuka
lebar sambil mengambil nafas sebanyak mungkin.
"Cklekk...." tiba-tiba pintu rumah dibuka seseorang dari dalam, Fitri
mencari-cari Misdi, ia tersenyum ketika menemukan jagoan kecil kita
tengah terkapar di samping rumah, ia terbuai ke alam mimpi indahnya.
Fitri menengokkan kepalanya ke belakang, mulutnya meruncing
"Ssssttt...... he he he" tiga gadis cantik dan Shierlen tersenyum menatap
Misdi.
"Ya udah kami pulang dulu...." salah seorang dari ketiga gadis kembar
itu berkata pelan kemudian mereka kembali ke rumahnya, tepat di
seberang rumah Fitri. Fitri dan Shierlen bergandengan tangan masuk
kembali ke dalam rumah. Sementara Mang Anom menghentikan
kegiatannya di teras atas, matanya menatap tajam ke arah tiga gadis
kembar yang sedang melangkah santai.
"Aduhh... cantik amat, aneh kembar tiga, kaya bintang pelem.....??"
tangan mang Anom bergerak mengocok-ngocok batang kemaluannya
yang sudah menegang sedari tadi.
"KECROOOOTTTTTTTT......EISSSTTTT...." tiba-tiba kepala kemaluan Mang
Anom menyemprotkan cairan putih kental dan melayanglah cairan
kental itu ke angkasa, namun gaya gravitasi segera menaik cairan
kental itu ke bawah dan masuk ke dalam.....?? Yikesss....!!
"HAEPPPPP...!! HUEKKKKKK..!!HOEKKKKK..!!" jagoan kita mendadak
terperanjat, bangkit dari mimpi indahnya dan langsung melompat
berdiri ketika merasakan sesuatu masuk kedalam mulutnya yang
sedang ternganga lebar, berkali-kali Misdi meludahkan cairan lengket
itu, langkahnya sempoyongan mirip seperti orang sedang berlatih jurus
dewa mabuk.
"ANJRITTTTT......!! KERJAAN SIAPA NIHH...!! "Misdi membentak sambil
menengadahkan kepalanya ke atas langit biru, nggak mungkin tiba-tiba
hujan sperma begitu saja, telinganya yang sensitif mendengar suara
langkah orang di atas teras rumah Fitri. Dengan kemarahan yang
berkobar-kobar di dadanya jagoan kecil kita masuk ke dalam rumah,
matanya mencari-cari dengan liar.
"Ehhh, Misdi kamu kenapa? " Shierlen bertanya keheranan, sedangkan
Fitri hanya bengong menatap jagoan kecil kita yang tiba-tiba manyun
tanpa sebab.
"NAHHH....!! Pasti elu yang punya kerjaan!! Hayo ngaku " Misdi
langsung menuding Pak Anom yang baru saja turun dari atas tangga,
jagoan kecil kita langsung mencegat tersangka utama, mirip seperti
polisi kecil yang sedang mencegat penjahat tua, tanpa mempedulikan
azaz praduga tak bersalah.
"Ehhh....??!! " Pak Anom tercekat ketika jagoan kecil kita
menghadangnya.
"Misdi kamu ngapain sich, Ee,,maaf Pak Anom....,," Fitri segera melerai
pertempuran yang hampir dimulai, Shierlen membantu memegangi
Misdi yang mencak-mencak nggak karuan.
"Ini pak, Uangnya......" Fitri memberikan uang pada pak Anom, tanpa
menunggu lebih lama Pak Anom langsung angkat kaki.
"WOEIIII.....!! Jangan kabur loe!! Bandot tua....!! "Misdi menghentakkan
kakinya karena kesal, segala macam sumpah serapah terlontar dengan
lancar dari mulutnya.
"Aduhhh Misdi, kamu kenapa ??" Fitri bertanya sambil mengelus kepala
Misdi.
"Ahhh, Udah-lah!!! perempuan nggak akan ngerti...!! " Misdi menepiskan
tangan Fitri. Fitri dan Shierlen saling berpandangan, mereka bete abis
karena jadi pelampiasan Misdi yang uring-uringan tanpa alasan yang
jelas. Jagoan kecil kita mendengus kesal kemudian masuk kekamar
mandi, hampir 10x ia menggosok gigi untuk menghilangkan rasa aneh
di mulutnya.
"Fitriiii, Shierleeennnnn....."
Sikap jagoan kecil kita mendadak berubah total, matanya menatap
dengan genit, pikiran-pikiran kotor mulai berkeliaran dengan liar di
kepalanya. Fitri dan Shierlen mendengus kesal, kemudian hampir
berbarengan mereka berteriak keras.
"Ahhh,,udah-lah.......!! Anak kecil nggak akan ngerti!! " Fitri dan Shierlen
bergandengan tangan kemudian masuk ke dalam kamar meninggalkan
Misdi di luar. Misdi bengong sambil garuk-garuk kepala karena kedua
gadisnya membalas dengan sangat telak. ( Red :Lagi mupeng malah
dibentak, dicuekin..., terus ditinggal sendirian, he he he he )
"Fitriiii...., Tok tok tokkkk....., Gua ikutan donggg,."
"Shierrrrrrrrlen...., bukain pintunya, sayang... Tok Tok Tok "
Misdi semakin resah gelisah ketika telinganya mendengar rintihan-
rintihan kecil dari balik pintu kamar.
***************************
Sementara itu ditempat lain
Dr Andre menatap korban barunya,ia tersenyum lebar ketika sinar
keungu-unguan yang melayang-layang keluar dari tubuh gadis cantik
itu tersedot ke dalam tabung di sebelahnya, sebuah batu yang bersinar
kebiruan menyerap sinar keunguan itu. Gadis cantik itu terdiam untuk
sesaat, pandangan matanya tampak kosong sesaat sebelum akhirnya
berubah menjadi tatapan mata yang sayu, Nafsu birahinya bergejolak
tanpa dapat diredam. Pintu tabung besar Mesin X-5 terbuka secara
otomatis setelah selesai memproses korban Dr Andre.
"Ha Ha Ha HA... Bagus...!!Sempurna!!" Dr Andre melangkah mendekati
korbannya, kemudian ditariknya tubuh gadis cantik itu.
Anna Noviana, gadis cantik berusia 20 tahun, mahasiswi disebuah
perguruan swasta yang diculik oleh Dr Andre untuk memuaskan nafsu
binatangnya. Gadis bertubuh seksi, berkulit putih mulus tanpa cela.
Sambil memeluk tubuh Anna dari belakang Dr Andre tersenyum,
menonton Suster Mia yang mulai dikerubuti oleh anak buahnya. Suster
Mia tersenyum menggoda Dadang dan Basri yang mulai mengerubuti
tubuhnya, manusia berotot dengan wajah mereka yang rusak berat.
Dadang dan Basri menelanjangi Suster Mia yang berdiri dengan santai,
nafsu birahi yang selalu setia membelai Suster Mia membuat gadis itu
tidak peduli lagi dengan siapa dirinya bersetubuh, bahkan dengan laki-
laki yang wajahnya sudah tidak berbentuk lagi, penuh dengan bekas
luka dan jahitan disana-sini. Dua orang gadis cantik yang berada di
dalam kurungan besar bergidik ngeri menyaksikan Suster Mia yang
cantik digeluti oleh dua orang pria berotot dengan wajah mereka yang
rusak berat.
"AHHHHH... " Suster Mia menengadahkan kepalanya keatas memberi
ruang bagi Dadang dan Basri yang mencumbui lehernya dengan rakus,
kedua laki-laki dengan wajah mereka yang rusak itu begitu bernafsu
menggeluti batang leher Suster Mia, tangan mereka merayap dan
menggerayangi buah dada suster itu.
Suster cantik itu mendesah - desah manja merasakan kecupan-
kecupan Dadang dan Basri mulai merambat turun dan menggeluti
payudaranya yang membuntal semakin kenyal, tanda nafsu birahi suster
cantik itu semakin panas bergelora, lidah Dadang dan Basri mengulas-
ngulas putting susunya yang meruncing, mengeras.
"AHHHHHHHH...., Ouhhhh, Ahhhhhhhhhhhhhh" Suster Mia mendesah-
desah panjang ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot-kenyot
oleh Dadang dan Basri, sambil mengenyot-ngeyot, tangan mereka
merayapi kemulusan tubuh Suster Mia, sambil membusungkan buah
dadanya tangan Suster Mia menyambar batang kemaluan mereka yang
panjang dan besar, kemudian mengocok-ngocoknya, beda banget
rasanya dengan batang kemaluan Dr Andre yang hanya berukuran 12
cm, mata Suster Mia menatap dua batang penis yang semakin
mengeras dalam genggaman kedua tangannya, panjang, besar, dengan
urat-urat yang bertonjolan.
"Aduhhh, Duhhh, Achhhhh....!! "
Sesekali Suster Mia meringis ketika merasakan gigitan-gigitan kecil di
kedua putting susunya, Dadang dan Basri semakin kasar menjilati
gundukan buah dada dan mengenyoti puttingnya. Suster Mia menekuk
wajahnya kebawah sambil merenggangkan kedua kakinya melebar
ketika Basri berjongkok di hadapan vaginanya, sementara Dadang
memeluk, kedua tangannya melingkari pinggang Suster Mia dari
samping dan melumat bibir mungil suster cantik itu. Lidah Suster Mia
yang terjulur keluar segera menjadi santapan Dadang,
"HEmmmm..,, Mmmmm...,, Ennnhhhhhhh...." tangan Suster Mia meremas
batang kemaluan Dadang kemudian mengocok-ngocoknya, sedangkan
tangan yang satunya lagi menekankan kepala Basri yang belum
mengambil tindakan sedikitpun karena tercengang menatap keindahan
selangkangannya.
Hidung Basri mengendus-ngendus aroma cairan kewanitaan Suster Mia,
ia tiba-tiba seperti tersentak tersadar dan langsung mencaplok
selangkangan Suster Mia, lidahnya yang runcing menusuki belahan
vagina Suster Mia yang sedikit merekah mengeluarkan lelehan cairan-
cairan gurih yang dijilat dan dihisap habis olehnya tanpa tersisa
setetespun. "Sllrrrrrrp.,, Srrrrppphh" Tangan Basri mencubit kemudian
menarik pinggiran bibir vagina Suster Mia, matanya nanar menatap isi
vagina suster cantik itu yang berwarna kemerahan dan tampak basah
oleh lelehan cairan kewanitaannya yang beraroma harum memabukkan.
Lidah Basri mengulas-ngulas, menjilat isi vagina Suster Mia, berkali-
kali lidahnya terjulur mengorek-ngorek dan menggelitiki vagina suster
itu, mulutnya berdecakan mengecap-ngecap cairan vagina suster cantik
itu, sesekali dengan gemas mulutnya melumat isi vagina Suster Mia
yang berwarna pink kemerahan.
"Utssshhh, Ahhhh, Ahhhhhh....BASRIIIII, OWWWWW" Suster Mia
mendesah keenakan sambil mendesakkan vaginanya ke depan ketika
mulut Basri mengenyot-ngenyot klitorisnya, sementara Dadang
meremas-remas induk payudara Suster Mia sambil mengecupi bibir
suster cantik itu yang merintih-rintih kecil "Cuphhh, Ckkkk,,
Ckkkkk....Mmmmhh,, Emmmmh"
Dengan tidak sabaran Dadang mengangkat tubuh Suster Mia dan
membaringkan tubuh suster cantik itu melintang di atas sebuah meja,
kepala Suster Mia tergantung di pinggiran meja, mulutnya ternganga
ketika Dadang menjejalkan batang kemaluannya, Suster Mia mengenyot
kemaluan Dadang dengan rakus, pipi suster cantik itu sampai kempot
ketika mulutnya melakukan hisapan-hisapan kuat, Suster Mia mirip
seperti seperti sedang menyusu di batang kemaluan Dadang "Hemmm,
Emmmhhh, Emmmffffhh....Mmmmmhh"
Wajah Suster Mia mengernyit ketika Dadang menyodokkan batang
kemaluannya dalam-dalam, "Emmm.. Mmmmmmhh.....Ouhhhhh"
Akhirnya Suster Mia menarik batang kemaluan Dadang, dadanya
bergerak turun naik ketika berusaha mengambil nafas, Dadang terkekeh
keenakan merasakan jilatan-jilatan lidah Suster Mia di kepala
kemaluannya kemudian Suster Mia melanjutkan menngemut-gemut
batang kemaluan Dadang, berkali-kali kening Suster Mia berkerut ketika
merasakan batang kemaluan Dadang menekan terlalu dalam menyodok
kerongkongannya. Sambil mengangkangkan kedua paha Suster Mia,
Basri mulai mengambil posisi di antara selangkangannya, digesek-
gesekkannya kepala kemaluannya pada belahan vagina Suster Mia.
Cairan kewanitaan Suster Mia menjadi pelumas alami bagi kepala
kemaluan Basri yang bergerak liar memaksa untuk masuk ke dalam
jepitan lubang vagina Suster Mia yang menjanjikan jutaan kenikmatan
baginya.
"AHHHHH, Owwwwwhh, Owww " berkali-kali Suster Mia menjerit keras
ketika merasakan kepala kemaluan Basri meyodok-nyodok kuat
berusaha melakukan penetrasi pada belahan lubang vaginanya, cukup
lama Basri berusaha sampai akhirnya....
"AOHHHHHHHHHHH !!!!, Mampus Aku.....!! " Suster Mia menjerit keras,
terperangah ketika kepala kemaluan Basri melakukan penetrasi dengan
kasar dan membongkar paksa belahan lubang vaginanya.
"WA HA HA..., memek suster sempit amat, EUENAK...buat disodok-
sodok" Basri menyeringai mengejek sambil menyentak-nyentakkan
batang kemaluannya menyodoki lubang vagina Suster Mia. Laki-laki
berwajah rusak itu tidak mempedulikan lolongan panjang Suster Mia,
yang kewalahan ketika kelahan vaginanya digenjot-genjot olehnya.
"Owwwwwwwwhh!!, Owwwwwwww,,,!! Akkkkssshh Auuhhhhhh.....!!"
Tubuh Suster cantik itu terguncang-guncang dengan kuat, terkadang
lidahnya terjulur keluar ketika batang kemaluan Basri yang panjang
menyodok dalam-dalam.
"Hemmm Oufffhhhh...." Mulutnya yang sedang ternganga lebar menahan
sodokan-sodokan kasar Basri, tiba-tiba disumpal oleh batang
kemaluan Dadang.
"Isep kontol gua, nahhh...!!, gitu dongg..., kerjaan Suster-kan membantu
orang, jadi kerjakan tugas suster dengan penuh tanggung jawab, he he
he"
Batang kemaluan Dadang sibuk merojoki mulut Suster Mia sedangkan
batang kemaluan Basri sibuk menyodok-nyodok vaginanya. Sengsara
membawa nikmat, mungkin itulah yang kini sedang dirasakan oleh
Suster Mia, rasa ngilu dan rasa nikmat datang silih berganti ketika
batang penis Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya, rasanya
nikmat sekali ketika ketika batang kemaluan Dadang yang besar dan
panjang menyodok-nyodok dengan kasar, ya ampun koq bisa seenak
ini sich,
"Cleppp..., Cleppppp, Clepppppppphhhh...." suara vagina Suster Mia
yang becek ketika disodok-sodok oleh batang kemaluan Basri yang
besar dan Panjang, Basri semakin bersemangat menghujam-hujamkan
batang kemaluannya ketika mendengar bunyi becek yang seolah-olah
sedang berteriak menemangatinya untuk lebih kasar dan liar menyodoki
lubang vagina suster cantik itu.
"Aawwww,, Ennnnhhhhh...!! Crrrr... Crutttt... Crutttttt...." tiba-tiba Suster
Mia menjerit kecil ketika vaginanya berkali-kali memuntahkan cairan
klimaks-nya..
Suster Mia menatap Basri yang sedang mencekal kedua pergelangan
kakinya, matanya mendelik kemudian terpejam rapat-rapat merasakan
sodokan-sodokan kuat batang kemaluan Basri kembali menghantami
lubang vaginanya. "Jrebbb.., Jrebbb, Jrebbbb"
"He he he," Dadang menundukkan kepalanya menjilati bulatan buah
dada Suster Mia yang sedang bergerak-gerak memutar dengan indah
ketika Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya,
Tangan Dadang meremasi induk payudara Suster Mia bergantian yang
kiri dan yang kanan, mencubit dan menarik-narik pentilnya. Sementara
Suster Mia sendiri menggelinjang karena sedang digenjot oleh Basri..
"Ohhhh, Dadanggggg,,,,,Ahhhhhhhhhhh!!Oucchhhhhhh!!" Suster Mia
mendesah panjang ketika merasakan jilatan-jilatan lidah Dadang yang
basah dan hangat, air liur Dadang menyatu dengan lelehan air keringat
Suster Mia, tangan Dadang kembali menggenggam induk payudaranya
yang membuntal padat kemudian meremas-remas gundukannya yang
semakin lama semakin mengenyal, sesekali Dadang menggigit gemas
gundukan buah dada itu. Tangan Basri menarik pinggang Suster Mia ,
tanpa melepaskan tubuh suster cantik itu, basri berbaring diatas lantai,
sambil mengulum kepala penis Dadang yang teracung dihadapan
wajahnya, Suster Mia memulai gerakan-gerakan erotisnya, vaginanya
bergerak menghempas-hempas turun naik, Basri tersenyum tampaknya
ia cukup puas dengan hempasan-hempasan vagina Suster Mia, Suster
Mia mendesis-desis liar, Mulutnya semakin bernafsu melumat-lumat
batang kemaluan Dadang. Dadang menarik batang kemaluannya dari
genggaman tangan Suster Mia, ia ingin mencoba yang lebih panas.
Suster Mia menghentikan gerakannya, ia menolehkan kepalanya ke
belakang. Batang kemaluan Dadang menggeliat disela-sela pantatnya,
tiba-tiba nafasnya berdengusan, sesekali kepalanya terangkat ke atas,
wajahnya mengernyit berkali-kali menahan rasa sakit di lubang
anusnya.
"ARHHHHHHHHHHH.....!!JREBBB... JREBBBB " Suster Mia tidak sanggup
lagi menahan jeritannya ketika kepala kemaluan Dadang seperti sedang
menikam lubang anusnya, rasanya sakit, panas dan perih bukan main
ketika batang kemaluan yang besar dan panjang itu dipaksakan Dadang
untuk masuk ke dalam lubang anusnya.
"AAA... AAAA.... AHHHHHH....." tubuh Suster Mia melenting-lenting
dengan sebatang penis yang menancap masing-masing di lubang anus
dan vaginanya, sambil mencengkram pinggul suster cantik itu Dadang
menggeram kemudian menyentakkan batang penisnya kuat-kuat.
Batang panjang itu melesat seperti anak panah yang dilepaskan dari
busurnya.
"Jrebbbbb...!! Hekkkkkkssssh " Suster Mia mendelik merasakan rasa
sakit yang luar biasa semakin mendera lubang anusnya, jantungnya
semakin berdebar-debar, air keringat semakin banyak meleleh
membanjiri tubuhnya.
"OWWWWWWW..." Suster cantik itu melolong keras ketika batang
kemaluan Dadang tertancap semakin dalam, ia mengerang keras,
Dadang semakin bernafsu menjebloskan batang kemaluannya. Batang
penis Dadang amblas sampai mentok, laki-laki itu tersenyum
merasakan kelembutan dan kehalusan buah pantat Suster Mia yang
bersentuhan dengan daerah selangkangannya, terkekeh merasakan
gigitan lubang anus Suster Mia, Dadang meremas pinggul Suster Mia
kemudian hampir berbarengan mereka berdua merojok-rojokkan batang
kemaluan mereka menyodoki lubang vagina dan lubang anus Suster
Mia.
"Ahhhh... Awwww, Basrhiii, Dhadanggggg.. Aooowwwwwwww....!! "
Suster Mia terperanjat kemudian menjerit-jerit liar, jeritan liarnya
diselingi geraman gemas Dadang dan Basri yang semakin kuat memacu
batang kemaluan mereka menyodoki lubang anus dan lubang vagina
suster cantik itu. Dua Batang kemaluan Dadang dan Basri seperti
sedang berlomba keluar - masuk menikmati jepitan lubang vagina dan
lubang anus Suster Mia, kedua laki-laki dengan wajah rusak yang
tengah menyetubuhi Suster Mia sesekali tertawa senang ketika
mendengar desahan dan rintihan keras Suster Mia yang semakin
membuat mereka bergairah ketika menggarap suster cantik yang
terengah-engah melayani nafsu birahi kedua laki-laki berwajah rusak
itu..
"Clepppp. Cleppp.. Clepppp"
"Plokkkk... Plokkk.... Plokkkk"
Suara - suara itulah yang berkali-kali terdengar dengan keras pada
saat batang kemaluan Dadang dan Basri menghantami kedua lubang
Suster Mia. Dua orang gadis yang masih berada dalam kurungan
mereka, bergidik ngeri, menyaksikan persetubuhan liar antara suster
Mia dengan kedua laki-laki bertubuh besar berotot berwajah rusak,
sulit dikenali, tengkuk mereka merinding, sesekali tubuh mereka
menggigil ketika mendengarkan jeritan-jeritan keras Suster Mia.
Sesekali kedua gadis itu menatap Anna Noviana yang sikapnya sudah
berubah total, Dr Andre memeluk tubuh Anna dari belakang, gadis itu
mendesah-desah resah ketika Dr Andre mengendus-ngendus lehernya,
terkadang Dr Andre menjilati dan menghisap batang leher gadis itu
mirip seperti "vampir tua yang kehausan kenikmatan". Tangan Dr Andre
yang semula mengelusi pinggang gadis itu perlahan-lahan merayap ke
arah dada.
"Ayo, lepaskan pakaian-mu...." Dr Andre berbisik lembut ditelinga
Anna, gadis itu dengan sukarela menarik baju kaos ketatnya keatas
sampai terlepas dari kedua lengannya.
Dr Andre membantu melepaskan pengait bra Anna, kemudian Anna
menarik bra-nya, bra warna putih itu juga terlolos melalui lengan
gadis itu kemudian ia melepaskan rok mininya terus celana dalam
putihnya juga, semuanya berjalan normal tanpa paksaan sedikitpun,
benar-benar dashyat mesin X-5 yang sudah dimodifikasi oleh Dr Andre,
mengubah Anna menjadi budak seks yang patuh. Perlahan-lahan Dr
Andre mebalikkan tubuh gadis itu, dibelainya pipi gadis itu yang terasa
lembut, kemudian dikecupnya bibir mungil yang sedikit merekah itu.
Anna membalas mengulum bibir Dr Andre sambil mengalungkan kedua
tangannya ke lehernya, lumayan lama juga bibir Dr Andre saling
berkuluman dengan bibir Anna. Setelah mengecup kening Anna, Dr
Andre membimbing gadis itu melangkah menuju ke kurungan berjeruji
besi berisikan dua orang gadis cantik yang tersurut ketakutan. Anna
tersenyum sambil berpegangan pada jeruji besi dihadapannya,
wajahnya tampak semakin bergairah ketika Dr Andre mencumbui daun
telinganya.
"Ha.. Ha.. Ha.. kalian berduapun pasti menjadi budakku...."Mata Dr
Andre menatap liar, merayapi tubuh kedua gadis cantik itu yang
semakin ketakutan mendengar perkataan Dr Andre.
Dr Andre melumat telinga Anna yang berpegangan semakin erat pada
jeruji besi di hadapannya. Mau tak mau desahan-desahan manja Anna
membuat kedua orang gadis di dalam kurungan itu menjadi berkeringat
dengan detak jantung yang sulit untuk dikendalikan. Sementara
pertarungan kecil antara Dr Andre dan Anna semakin memanas di
hadapan mereka. Tangan Dr Andre merayap menggerayangi bukit buah
dada Anna, kemudian menjepit putting gadis itu dan menarik-nariknya
dalam gerakan yang lembut sambil sesekali memilin-milin puting Anna
sampai gadis itu merintih pelan. Tangan Dr Andre menarik pinggul
Anna agar sedikit menungging.
"Ehhh, Shhhhh, Hssshh... Ahhh...." bibir Anna mendesah-desah
kemudian tiba-tiba gadis itu terpekik kuat ketika Dr Andre
menyodokkan batang kemaluannya, Anna merintih ketika merasakan
batang kemaluan Dr. Andre menjebol kegadisannya.
"Ahhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh...." Anna mendesah, bibirnya tersenyum
nakal penuh gairah merasakan kenikmatan sodokan-sodokan batang
kemaluan laki-laki yang baru pertama kali ini dirasakan olehnya, ada
cairan kemerahan yang meleleh di sela pahanya sebelah dalam, sebuah
pertanda kesuksesan Dr. Andre memerawani Anna yang cantik.
"AHHHH, AHHHHHHHHH...."Anna terlihat gelisah, resah merasakan
batang kemaluan Dr Andre terbenam semakin dalam, berkali-kali
tubuhnya terdorong ke depan ketika Doktor Andre menyodokkan batang
kemaluannya dalam-dalam, kepala gadis itu terangkat ke atas menatap
langit-langit, terdengar suara desahan-desahan manjanya yang
membuat Dr Andre semakin giat menggenjotkan batang kemaluannya.
"PLOKK... PLOKKKK.... PLOKKKK....." terdengar suara gempuran-
gempuran kuat ketika Dr Andre berkali-kali menyodokkan batang
kemaluannya sementara Anna menghempas-hempaskan pinggulnya ke
belakang menyambut sodokan-sodokan batang kemaluan Dr Andre.
Tubuh Anna semakin kuat tersungkur-sungkur ke depan, sambil terus
menyodokkan batang kemaluannya, tangan Dr Andre menarik rambut
gadis itu, sehingga kepalanya kembali terangkat ke atas sambil
mendesah-desah keras, terkadang Anna menjerit histeris ketika Dr
Andre mengocoki lubang vaginanya dengan cepat dan kuat.
"Ahhhh...., Crrrr Crrrrrr....., , Crrr...."Anna mendesah panjang, kedua
tangan Dr Andre mendekap pinggul gadis itu agar tetap terjaga di
posisinya, tampaknya Dr Andre cukup kuat untuk menundukkan Anna,
kalau soal umur sih memang sudah tua tapi soal semangat dan
tenaganya masih seperti tenaga anak muda.
"Ploooppp...!! " Dr Andre tiba-tiba mencabut batang kemaluannya.
"Aduh Dokkk koq dicabut sihhh..., lagi dokkk.., terusin,, enakkkkk!!"
Anna protes sambil membalikkan tubuhnya ketika Dr Andre mencabut
batang kemaluannya, kedua tangan gadis cantik itu bergelayut dengan
manja pada leher Dr Andre.
Dr Andre menyumpal bibir gadis itu agar menghentikan keluhannya,
memang sudah tugasnya sebagai seorang dokter untuk mengobati
pasiennya. Dr Andre tersenyum kemudian tertawa terkekeh, tangan
kanannya menarik tungkai lutut gadis itu sebelah bawah dan
menahannya dalam posisi mengangkang menggantung di udara,
diikatnya tungkai lutut Anna merapat pada jeruji besi itu.
"Jrebbbbb.... Blessssshhhhhh..." batang kemaluan Dr Andre kembali
terbenam di selangkangan Anna, setelah membelit pinggang ramping
gadis itu dengan kedua tangannya, ia kembali menghentak-hentakkan
batang kemaluannya.
Kepala Anna bersandar pada bahu Dr Andre,
"Dokter..., Dokkkk, Acccsshhhh...!!Owww, enak bangetttt...!!AHH " Anna
mendesah-desah keras, vaginanya terdesak-desak dengan kuat,
tubuhnya yang indah mengeliat-geliat dengan erotis
Sambil menyodok-nyodok sela lubang vagina Anna, Dr Andre menjulur-
julurkan lidahnya keluar ke arah kedua gadis yang merinding antara
ngeri dan terangsang.
"Ahhhhh, Ahhhhhh, Ahhhhhh, Owwwww...." Anna kembali menjerit liar,
kenikmatan itu begitu hebat menggerayangi syaraf-syaraf di sekujur
tubuhnya. Vaginanya bergerak terayun kedepan menyongsong
datangnya batang kemaluan Dr Andre yang sedang menggenjot-genjot
lubang vaginanya. Dr Andre terkekeh senang ketika Anna menggeram
gemas sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.
"Ayo sayang, tunjukkan pada mereka berdua, caranya ngentot..."
dengan rasa pede yang tinggi Dr Andre melepaskan ikatan pada kaki
Anna, gadis itu langsung melompat menerkamnya.
"Eeeee, EHHH , MAMPUSSSS....!! GUBRAKKKKK.......!!"
terkaman Anna membuat Dr Andre terjengkang jatuh ke belakang, Dr
Andre terkapar diatas lantai sementara Anna tersenyum-senyum sambil
mengecupi bibirnya. Buah dada Anna yang lembut bergesekan dengan
tubuh Dr Andre yang langsung cengar-cengir. Agak malu juga Dr Andre
karena terjatuh diterkam oleh gadis cantik itu, sambil mengelusi
punggung Anna, Dr Andre berbisik.
"Hemmm, sebuah gaya yang hebat, He he he "
Anna membimbing penis Dr Andre ke arah lubang vaginanya kemudian
dijejalkannya kepala penis itu pada belahan vaginanya.
"Ohhhhhhhhhhhhh....., ayo Dok kita ngentot lagi...Hemmm nikmatnyaa..."
Anna mendesah panjang merasakan batang penis Dr Andre kembali
memasuki belahan vaginanya.
Dr Andre terkekeh keenakan sambil berulang kali merojokkan batang
kemaluannya ke atas, menyodok-nyodok vagina Anna. Anna membalas
dengan mengayunkan vaginanya, kedua tangannya berpegangan pada
bahu Dr Andre, sementara kedua tangan Dr Andre menjaga memegangi
pinggang gadis itu. Nafas Anna berdengusan dengan liar, berkali-kali ia
kembali menjerit-jerit liar memohon agar Dr Andre mempercepat irama
sodokannya dan tentu saja Dr Andre dengan senang hati meluluskan
permintaan gadis cantik itu.
"Clepppp... Cleppppp.. Clepppppp... Cleeppppp...." suara batang
kemaluan Dr Andre yang sedang menusuk-nusuk lubang vagina Anna,
tusukan - tusukan batang kemaluan Dr Andre membuat Anna
mendesah-desah semakin keras.
"Eahhhh....!! Owwwwshhhhh, nikmat banget sichhhh, terus
Dokkkk!!!"Anna menghempaskan vaginanya kuat-kuat, sementara Dr
Andre mendesakkan kemaluannya dalam - dalam.
Tubuh Anna bergerak turun naik diatas tubuh Dr Andre, gerakannya
semakin cepat dan liar, kedua tangan Dr Andre mencekal pinggang
Anna yang ramping, tiba-tiba tubuh gadis itu melenting. Sambil
merintih-rintih kecil, lubang vaginanya berdenyut dengan kuat.
"Crrruuuuttt..., Creettttt.....,, Creetttt...."Anna menatap Dr Andre, bibirnya
tersenyum menggoda sambil sesekali mendesah manja, Dr Andre
beristirahat sejenak, batang kemaluannya masih tertancap pada
belahan vagina gadis itu yang peret, sesekali tangannya meremasi
gundukan buah dada gadis itu.
Mata Anna terus menatap Suster Mia yang sedang mengenyot-ngenyot
kemaluan Dadang dan Basri, ada rasa penasaran ingin segera
merasakan batang kemaluan yang besar itu menyodoki lubang
vaginanya. Anna mencabut batang kemaluan Dr Andre dari lubang
vaginanya kemudian menarik dan mendudukkan laki-laki tua itu di atas
kursi sofa empuk. Sang Doktor bersandar sambil mengangkangkan
kedua kakinya ketika kepala Anna mendekati batang kemaluannya.
Lidah Anna terjulur keluar menjilati biji pelir Dr Andre, sesekali
mulutnya menciumi kedua biji pelir itu. Mata gadis itu menatap tajam
batang kemaluan Dr Andre sementara kedua tangannya bergerak
mengocoki batang tersebut.
"Ahhhhhhhhhh,, Hummmmh..." Anna mendesah panjang kemudian
melumat-lumat batang kemaluan Dr Andre, mulutnya bergerak di
sepanjang batang kemaluan sang doktor, mirip seperti orang yang
sedang memainkan sebuah suling, hanya bedanya Anna memainkan
batang kemaluan Dr Andre.
"Crooottt... Crooottt...." Berkali-kali kepala kemaluan Dr Andre
memuntahkan cairan sperma, sebagian menyemprot wajah Anna, gadis
itu terkekeh sambil membersihkan cairan sperma yang berceceran di
selangkangan sang doktor, telapak tangannya menyeka cairan sperma
yang sempat menyemprot wajahnya kemudian lidahnya menjilati
ceceran sperma yang menempel di telapak tangannya. Tangan Anna
meremas-remas batang kemaluan Dr Andre, tidak membutuhkan waktu
lama baginya untuk membangkitkan kembali nafsu binatang Dr Andre.
Sang doktor tersenyum sambil menatap Anna yang sedang mengendus-
ngendus batang kemaluannya, gadis itu mendesah-desah manja
kemudian melumati batang kemaluan Dr Andre. Ia menaiki tubuh Dr
Andre, kemudian menyodorkan buah dadanya kewajah pria itu. Mulut Dr
Andre mencaplok buah dada Anna, kedua tangan Dr Andre melingkari
pinggangnya kemudian memeluk erat-erat mangsanya yang cantik.
Anna terkekeh kegelian merasakan kenyotan-kenyotan sang doktor,
bergantian di kedua puncak payudaranya.
"Hemmm, he he he, susu saya enak yach Dok ?? Doktor harus sering
nyusu supaya sehatttt....!! " Anna menceracau tidak karuan, tangan
kirinya berpegangan pada bahu Dr Andre sedangkan telapak tangan
kanannya menekan belakang kepala pria itu agar semakin tenggelam di
belahan dadanya.
"Yaa, Emm, Uhhh Enak,, , Enak sekali..,,Cuphh Cuuppp, Nyummmmhh.."
Dr Andre sibuk menciumi dan memangut-mangut bulatan buah dada
Anna yang kenyal, sesekali dikenyotnya puncak payudara Anna sampai
ia memekik keras.
"Awwwww...! Dokter,, Ha Ha Ha , geli Dokkk!!" Anna kembali memekik
keras ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot oleh mulut Dr
Andre, sementara Dr Andre menggeram gemas sambil semakin rakus
menggeluti buah dada Anna yang membuntal semakin padat. Anna
tersenyum nakal kemudian membimbing batang kemaluan Dr Andre,
dijejalkannya kepala kemaluan Dr Andre ke belahan lubang vaginanya.
"Ouhhhhhhhhhhh..., Hssshhh, Ahhhhhhhh" tubuh Anna terkadang
melenting keenakan, ia semakin kuat menekankan pinggulnya kebawah
kemudian sambil memekik keras ia menghempaskan vaginanya kuat-
kuat. Bibirnya mendesah kemudian tersenyum puas merasakan seluruh
batang kemaluan Dr Andre terbenam dalam-dalam di lubang vaginanya.
"Cleppp.. Pleppp... Clepppp... Clepppp..."
"Ohhhh...,, Ahhhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh.... Dokkkk....! " Anna kembali
mendesah-desah sambil menggerakkan pinggulnya naik-turun di atas
batang kemaluan Doktor Andre.
Tangan sang Doktor mendekap pinggul Anna, menahan gerakan gadis
cantik itu kemudian berbisik di telinganya, "kita coba sodomi..."
Anna mengangguk patuh kemudian setelah melepaskan batang
kemaluan Dr Andre dari lubang vaginanya ia bersujud di atas lantai
sambil menunggingkan pinggulnya ke atas. Anna mendesah pelan
ketika merasakan batang kemaluan Dr Andre menggesek-gesek belahan
pantatnya.
"Esh, lembut sekali..." Dr Andre membatin dalam hati, sambil terus
menggosok-gosokkan batang kemaluannya pada belahan pantat gadis
itu yang menungging dengan pasrah.
Tangan dokter tua itu bergetar ketika merayapi dan meremas buah
pantat yang halus, bulat dan padat, ditekannya buah pantat Anna agar
belahan pantat gadis itu merenggang. Dr Andre menempelkan kepala
kemaluannya pada lubang anus gadis cantik itu yang terasa hangat.
Tubuh Anna terdorong-dorong ke depan ketika Dr Andre berusaha
menyodominya, ia tersungkur sambil mengerang pelan, sambil sesekali
menolehkan kepalanya ke belakang.
"Arhhhhh........!! " Anna menjerit keras sementara Dr Andre terkekeh
keenakan ketika merasakan batang penisnya tenggelam semakin dalam,
Anna semakin keras mengerang, wajahnya berkali-kali mengernyit
kesakitan ketika batang kemaluan Dr Andre.
"Emmmhhh, Ohhhhhhhhh, Hssshhhh, Ahhhhhh..!! "Anna mendesah
sambil tersenyum nakal, pinggulnya bergerak menghempas-hempas ke
belakang menyambut sodokan-sodokan Dr Andre.
"Plokkk... Plokkk.. Plokkkk,, Ahhh, Annnhhh, Enakk, dokkk, terusss....
Aowwwwwwkkhhh, " ia berteriak keras menikmati setiap sodokan-
sodokan Dr Andre yang semakin liar.
"Ohhhh......" gadis itu mengeluh ketika merasakan tangan Dr Andre
mencengkram kemudian menarik bahunya
Kini posisi Anna bersujud membelakangi Dr Andre. Tangan sang dokter
melingkari pinggang gadis itu sedangkan tangan yang satunya
bergerak meremasi sepasang buah dada yang semakin membuntal
padat. Anna menyandarkan punggungnya ke belakang sementara Dr
Andre mengendusi rambut Anna yang harum, dikecupinya tengkuk
gadis itu
"Mulai sekarang, kau adalah budakku dan harus selalu siap untuk
melayaniku setiap saat, mengerti ?? " Dr Andre berbisik sambil meremas
kuat-kuat induk pyudara Anna. Anna hanya mengangguk dengan patuh,
kemudian mendesah lirih ketika sang doktor kembali memacu batang
kemaluannya menyodomi gadis itu.
********************
Seminggu kemudian
Dari balik kaca mobil, Dr Andre menatap seorang gadis cantik,
"Ikuti dia...." Dr Andre memerintahkan Dadang untuk mengikuti gadis
cantik itu, tampaknya gadis itu baru pulang dari sekolah, wajahnya
yang cantik mengundang si jahat Dr.Andre untuk memangsanya,
dengan sabar ia bersama kedua anak buahnya mengikuti mangsanya
hingga ke sebuah tempat yang sepi...
"Ahhhhh.....!! Tolonggggg...." Fitri berteriak keras ketika merasakan
pergelangan tangan kanannya dicekal dan diseret oleh seseorang,
tangan kiri Fitri memukul-mukul orang itu yang terus menyeretnya ke
arah sebuah mobil.
"Berhentii....!! Lepaskan dia.....HIAT..!!" tiba-tiba seorang gadis
berteriak, satu tendangan keras dari arah samping membuat Basri
kesakitan, pegangannya pada lengan Fitri terlepas.
"Cici Yifei...." Fitri berdiri ketakutan di belakang LiuYifei, Basri
menggeram marah namun kemudian tersenyum lebar, matanya merayapi
tubuh gadis cantik yang sempat menendangnya.
"Tzingg.., "
"Tzinggg...."
"Uhhh...., sebuah jarum kecil hinggap dibahu Yifei sedangkan yang
sebuah lagi hinggap dibahu Fitri, sebelum pingsan Yifei menekan
sesuatu di saku celana jeans- nya . Basri tersenyum kemudian
memanggul kedua gadis cantik itu di bahu kanan dan kirinya.
"WOOEEIIIIII....!! Lepaskan mereka berdua...!! Cari mampus kalian...!! "
Jagoan kita berkelebat namun sosok besar lain keluar dari dalam mobil
dan menghadang terjangannya, Dadang turun tangan menghadang
jagoan kecil kita,
HOREEEEE !, Pahlawan kecil kita sudah datang untuk menyelamatkan
kedua gadis idolanya, kalau Misdi sudah datang semua masalah pasti
beres, HUA HA HA HA HA HA.....HA... !! Misdi dan Dadang sama-sama
menggeram.
"BUKKKKKKKKKKK.....!! " sesosok tubuh melayang dan menyangkut di
tali jemuran, kemudian mengeluh panjang, dan jatuh terkulai lemas,
sesosok tubuh itu terkapar dengan secarik kain segitiga menutupi
wajahnya.
( Red : Hemmmmm, kaya kenal....nich , sapa ya ?? Wakkkssss, ternyata
jagoan kecil kitalah yang nyangkut di tali jemuran, dan pingsan kerena
mengendus celana dalam berbau pesing yang sedang dijemur oleh
pemiliknya, kalah dech T_T )
****************************
Beberapa jam kemudian, saat sang surya mulai tenggelam.
"Hadduhh, ....Uhhhhhh!! " Jagoan kecil kita membuka matanya, mata
jagoan kecil kita masih juling karena merasa pusing, entah karena
pengaruh hantaman keras Dadang atau karena mencium Celana Dalam
berbau pesing yang tidak sengaja sempat terendus olehnya.
Mendadak Misdi tersentak, hatinya was-was dengan jantung berdetak
keras, karena rasa khawatir yang menggedor-gedor dadanya, ia
langsung meloncat dari atas ranjang kemudian membuka pintu kamar.
"Cici Yifeiii....!! " Jagoan kecil kita berseru keras sambil menghampiri
kedua orang gadis kembar yang sibuk mengotak-ngatik sebuah laptop,
Shierlen juga ada disana , wajah Shierlen tampak khawatir.
"Hemmm, lokasinya berada di....." wajah Misdi mendadak berubah
menjadi serius masih teringat apa yang pernah dialaminya di Eps 1,
asap tipis mulai membuntal tubuhnya yang mungil, semakin lama
semakin tebal.
"KAUU...!! " kedua gadis kembar itu tampak terkejut dengan perubahan
fisik Misdi, mereka bersiap untuk menyerang seorang kakek berperut
buncit.
"Tunggu, Aku bukan musuh kalian...! " Misdi berusaha menenangkan
kedua gadis kembar yang hendak menyerangnya, lagi pula mana tega
Misdi menyakiti mereka berdua, Shierlen berusaha melerai pertarungan
yang hampir dimulai.
"Yang penting sekarang adalah menyelamatkan Fitri dan saudara
kembar kalian, apakah kalian mau mereka menjadi korban Dr Andre...!! "
Si kakek berpidato dengan penuh semangat, matanya sesekali melirik
kearah buah dada kedua gadis kembar itu yang tercetak dengan jelas di
balik baju kaos ketat tanpa lengan.
"Lohhh ??!! " Misdi keheranan menatap kedua gadis kembar itu yang
berseru terkejut, jengah menatap sesuatu di selangkangannya, kedua
gadis kembar itu tampak salah tingkah sambil memalingkan wajah
mereka.
"WEIIITTTSSSSSS.....!! waduhhh, jangan pada ngintip donggg...!! " Si
kakek menutupi benda besar yang menggantung itu dengan
menyilangkan kedua telapak tangannya, Misdi tersenyum mau-mau
malu, perlahan-lahan ia memakai pakaian yang disodorkan oleh
Shierlen (Red : Dasar !! pake baju aja lama amat sampe 30 menit!! ,
YAKIN pisan ini pasti ada factor kesengajaan...!! )
"He he he, pamer dikit, sapa tau aja, ketiban durian runtuh, gua
diperkosa oleh mereka berdua, Glekkk... cegluk ceglukkk...." Si kakek
berkata dalam hati sambil cengar-cengir nggak puguh, imajinasi liarnya
mulai bekerja, terbayang jika dua orang cici Yifei memperkosanya
sekaligus.
"Ok.., sekarang kita bagi tugas, begini....." salah seorang dari kedua
gadis kembar itu mulai memberikan arahan, Misdi mendengarkan
sambil garuk-garuk kepala, ia sudah tidak sabar untuk segera beraksi.
"Wah, ribet amat, begini aja deh, paya gampang kita ketemu di lokasi
aja, Ok..." Misdi langsung cek-out, kemudian mengeluarkan
kemampuannya bergerak secepat kilat menuju kediaman Dr Andre, si
doktor jahat.
****************************
Beberapa saat kemudian..
Seorang kakek tua tengah mengendap-ngendap, dengan teliti si kakek
memeriksa seluruh sudut rumah Dr Andre, telinganya yang sensitif
mendengar suara-suara mencurigakan dari arah basement. Misdi
berkelebat berusaha mencari jalan untuk masuk kedalam ruangan
rahasia di basement rumah Dr Andre. Sementara itu, Seorang gadis
cantik tengah meronta-ronta sekuat tenaga, kedua tangan dan kakinya
terikat dengan kuat, Dr Andre melangkahkan kakinya mendekati Yifei.
"Keparat.., Lepaskan aku....!! Bajingan...!!"
Yifei berteriak marah ketika tangan Dr Andre menjamah buah dadanya,
Dr Andre Hanya tersenyum, kemudian mendekati Fitri yang meronta
sambil menjerit ketakutan, kedua tangannya dipegangi oleh Dadang
dan Basri.
"Jangan takut gadis manis, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya
ingin memberikan kenikmatan untuk kalian berdua, he he he" Dr Andre
memberikan isyarat agar Dadang segera memasukkan Fitri kedalam
tabung Mesin X-5.
"Dukk.., Dukkk Dukk Tolongggg...!! " Fitri berteriak ketakutan sambil
memukul-mukul tabung kaca yang mengurung dirinya, sementara Dr
Andre cengengesan, tangannya hendak menekan tombil "On"
Tiba-tiba....Brakkkkk....!!
"Hentikannnn !!! HEARRGGGHHHHH....!!" tiba-tba pintu ruangan rahasia
itu terbuka kasar, Misdi menerjang tubuh Dr Andre sampai tersungkur
mencium tanah.
"DOKTORRR....!!" Basri dan Dadang menggeram sambil mengurung si
kakek,terjadilah saling baku hantam di ruangan itu, namun karena si
kakek dikeroyok oleh Basri dan Dadang akhirnya setelah melalui
pertarungan yang sengit, mereka berhasil meringkus Misdi yang
mengumpat panjang lebar.
Misdi Panik ketika Dr Andre bangkit dan melangkahkan kakinya,
tampaknya pria itu berusaha untuk kembali menekan tombol "On",
Misdi berontak sekuat tenaga, apalagi ketika Fitri menangis ketakutan
sambil berteriak minta tolong. Tenaganya tiba-tiba meningkat dengan
dashyat.
"YEAhhhhh...., " dengan sekuat tenaga Misdi menghantamkan lututnya
ke arah selangkangan Dadang, mata Dadang mendelik dengan nafasnya
yang berdengusan, tangan Misdi mendorong tubuh Dadang ke arah Dr
Andre, terdengar suara keras ketika tubuh Dadang dan Doktor Andre
bertumbukan.
"Nghekkkkk...,, JREBBBBBB..........!!! " terdengar suara lolongan Dadang
dan teriakan kesakitan Dr Andre ketika sebatang pipa tanpa sengaja
memanggang tubuh mereka berdua.
"DADANGGGG....!! DOKTORRRRR....Heughhh...." Basri meraung, Si kakek
menggedor ulu hati Basri, baku hantam kembali terjadi di ruangan itu
Basri mengamuk membabi buta, si kakek juga tidak mau kalah
mengerahkan seluruh kemampuannya.
Terdengar suara langkah-langkah kaki mendekati tempat pertarungan
sengit antara Misdi VS Basri, Misdi menengokkan kepalanya kemudian
berseru kepada para gadis idolanya untuk menjauhi tempat pertarungan
yang semakin memanas, mesin X-5 mulai tidak stabil dan mulai
menampakkan gejala-gejala yang janggal.
"CEPATT......!! SELAMATKAN DIRI KALIANNN....!! "
"MISDIIII.....!! MISDIIII....." Fitri berteriak memanggil-manggil nama
Misdi, ketika tubuhnya ditarik keluar, namun si kakek tidak sempat
menjawab ia berusaha mati-matian menghalangi Basri yang hendak
menghadang para gadisnya, Basri menghantam kepala Misdi lalu Misdi
membalas dengan menghantam wajah Basri dengan kepala tangannya.
"BOOOOMMMMMMMM....!!! "
Tidak berapa lama terdengar-lah suara ledakan dashyat, tanpa ampun
si jago merah melahap rumah Dr Andre, para warga mulai ramai
berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Suara serine mobil pemadam
kebakaran terdengar memecah keheningan malam, namun tampaknya si
jago merah terlalu tangguh untuk ditaklukkan begitu saja. Didalam
sebuah mobil, Fitri dan Shierlen menangis saling berpelukan. Berulang
kali bibir mereka memanggil-manggil nama si kecil Misdi. Namun
hanya suara desiran angin malam saja-lah yang menjawab mereka.
Apakah senyum ceria Misdi juga ikut habis dilahap oleh si jago merah.
Akankah semuanya berakhir disini ???
Hanya sang waktu-lah yang akan menjawab semuanya.
-----------------------------

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.