Sabtu, 21 Maret 2015

Ranjang yang Ternoda 11C: Anissa Teraniaya

SERIAL: RANJANG YANG TERNODA
BAGIAN SEBELAS C (PART 11(c) OF 12)
ANISSA TERANIAYA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Hingga pagi menjelang, Anissa masih berharap Dodit akan
datang dan menyelamatkannya. Itu yang membuatnya tetap
bertahan, sinar matahari yang masuk samar melalui jendela
dengan tirai yang selalu tertutup membuat harapannya terus
terjaga, sepanjang malam hingga pagi ia berjaga.

Ranjang yang Ternoda 11B: Anissa Teraniaya

SERIAL: RANJANG YANG TERNODA
BAGIAN SEBELAS B (PART 11(b) OF 12)
ANISSA TERANIAYA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Burung - burung berkicau di pagi yang indah, matahari
bersinar terang dan hembusan angin sepoi membuat pagi itu
terasa sejuk. Terlebih di Kampus X yang mahasiswanya
sedang mempersiapkan diri untuk masuk kelas, sejuknya
angin menjadikan suasana menjadi lebih tenang dan damai.

Ranjang yang Ternoda 11A: Anissa Teraniaya

SERIAL: RANJANG YANG TERNODA
BAGIAN SEBELAS A (PART 11(a) OF 12)
ANISSA TERANIAYA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Anissa melamun. Si manis itu tenggelam dalam lembah
pikirannya yang curam, kadang menukik kadang mendaki, tak
tentu arah. Tatap bulat matanya yang indah kosong tanpa
arah.

Ranjang Yang Ternoda 10

BAGIAN SEPULUH (PART 10 OF 12)
NAMANYA LIDYA
Oleh Pujangga Binal & Friends
"Apa?" Lidya Safitri terbelalak kaget. Bola matanya yang
indah menatap suaminya yang saat itu tengah membaca
koran di ruang tamu. Kalau saja Lidya tidak mampu
menguasai emosinya, kopi yang ia bawakan untuk Andi akan
tumpah.

Jumat, 20 Maret 2015

Ranjang yang Ternoda 9

BAGIAN SEMBILAN (PART 9 OF 12)
KEMELUT CINTA ALYA
Oleh Pujangga Binal & Friends
"Selamat datang kembali, sayang." Kata Alya sambil mendorong kursi
roda Hendra masuk ke rumah.
Opi melonjak - lonjak gembira melihat ayahnya pulang, tapi pria yang
duduk di kursi roda itu bereaksi negatif, dia diam saja tanpa ekspresi,
tangannya bergerak lemah mengelus rambut Opi dengan wajah masam.
Melihat wajah lesu suaminya Alya menggigil menahan emosi, ingin
rasanya dia menangis melihat Hendra yang terus saja memperlihatkan
ekspresi pahit terutama kepada dirinya, tapi apa yang bisa dia
lakukan? Dia hanya mampu memberikan dorongan doa agar suaminya
itu bisa cepat sembuh dan kembali menjadi suaminya seperti Hendra
yang dulu.

Ranjang yang Ternoda 8

BAGIAN DELAPAN (PART 8 OF 12)
PERNIKAHAN DINA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Hari pernikahan adalah hari yang banyak ditunggu-tunggu oleh
pasangan yang saling mencintai. Hampir semua orang yang sedang
dilanda asmara akan beranggapan bahwa hari pernikahan adalah
sebuah hari besar dimana mereka akan melangkahkan kaki menuju
gerbang kebahagiaan yang sejati, dimana mereka bisa merasakan
nikmatnya hidup bersama orang yang paling dikasihi untuk selama-
lamanya. Hari pernikahan adalah ujung sempurna dari sebuah
hubungan asmara.

Ranjang yang Ternoda 7

BAGIAN TUJUH (PART 7 OF 12)
DALAM PELUKAN PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Kamar VIP tempat Hendra dirawat
mulai terlihat membosankan bagi
Alya, dia ingin segera pulang dan
membawa suaminya meninggalkan
kamar rumah sakit yang berbau
obat ini untuk kembali menjalani
hidup bersama di rumah sendiri.

Ranjang yang Ternoda 6

BAGIAN ENAM
PERAWAN & PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Dina sangat kaget, ia tidak menyangka ternyata sejak awal suaminya
berada di dalam ruangan tempat ia melayani nafsu dua bos tua yang
penuh nafsu terkutuk. Ibu muda yang cantik itu sama sekali tak
mengira, Pak Pramono tega melakukannya.
Anton ternyata berada di dalam ruangan kantor Pak Pramono
sepanjang hari ini. Ia bisa mendengar dengan jelas dan melihat
bayangan Dina dari balik kelambu tempatnya disembunyikan dengan
badan terikat dan mulut tersumpal. Suami Dina itu bisa melihat tubuh
sang istri dipermainkan dengan buas oleh dua lelaki tua yang haus
seks, perasaan Anton hancur melihat istrinya menderita, apalagi semua
ini terjadi karena ulahnya yang menggunakan aset kantor. Ia tak
mengira sama sekali perbuatannya yang merugikan perusahaan
tertangkap basah dan berdampak langsung pada kehancuran
kehidupan rumah tangga Anton dan Dina.

Kamis, 19 Maret 2015

Ranjang yang Ternoda 5

BAGIAN LIMA
KEJUTAN PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Anissa Wibisono. Cantik. Seksi.
Pak Bejo geleng-geleng kepala dengan takjub, pria tua cabul itu
sedang asyik memotong rumput dan memperhatikan kegiatan Anis, Opi
dan Dodit yang sedang bermain-main di halaman rumah Hendra dan
Alya. Gadis muda itu mengenakan celana jeans pendek dan kaos tipis
yang bisa dibilang gagal menyembunyikan balon payudara pemiliknya
yang sempurna, BHnya yang berwarna merah jambu bisa terlihat dari
kejauhan karena diterawang sinar matahari.
Pak Bejo tersenyum sendiri saat menyaksikan buah dada Anissa
melonjak-lonjak ketika sedang berlarian bersama Opi. Payudara
sempurna itu mental ke atas dan ke bawah dengan mempesona,
membuat pria tua itu meneteskan air liur mesum. Belum lagi menatap
pantatnya yang hanya dibungkus celana jeans ketat yang ukurannya
sangat mungil. Kakinya yang jenjang begitu mulus dan seputih
pualam, ingin rasanya Pak Bejo mengelus paha indah milik Anissa.

Ranjang yang Ternoda 4

BAGIAN EMPAT
DALAM CENGKRAMAN PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Lidya menguap. Wanita cantik itu membolak-balik halaman tabloid
wanita yang sedang dipegangnya dengan bosan. Walaupun sudah
berusaha membaca dan konsentrasi, tapi susah sekali memahami apa
yang ditulis di tabloid itu karena dia tidak bisa fokus. Benaknya masih
dibebani perkosaan yang dilakukan Pak Hasan. Dia sangat trauma dan
ketakutan, tapi tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak bisa menceritakan
petaka yang menimpanya baik pada suaminya sendiri ataupun pada
pihak yang berwajib, dia takut kalau dia membeberkan semuanya,
situasinya akan lebih buruk lagi. Semalam suntuk Lidya berusaha tidur
tapi tak kunjung bisa memejamkan mata, dia takut sewaktu-waktu Pak
Hasan akan datang ke kamar dan menyetubuhinya lagi.
Selangkangannya masih terasa sakit setelah mendapatkan perlakuan
kasar kemarin.
Dasar panjang umur, pria tua busuk itu tiba-tiba saja muncul dan
berdiri di samping Lidya.

Ranjang yang Ternoda 3

BAGIAN TIGA
PRIA TUA BERAKSI KEMBALI
Oleh Pujangga Binal & Friends
Lidya tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri yang gegabah
karena selalu tidur tanpa mengenakan pakaian, kebiasaan buruknya itu
membuat mertuanya yang bejat bisa memanfaatkan situasi dengan
mudah. Selain selalu tidur tanpa sehelai benang pun, satu lagi
kebiasaan buruk Lidya adalah dia sering meremehkan situasi. Lidya
dengan santainya tidur telanjang tanpa mengunci pintu kamar, padahal
dia hanya berdua saja dengan mertuanya. Sungguh sebuah kesalahan
yang sangat fatal. Ingatan Lidya tak bisa lepas dari kejadian di malam
terkutuk saat Pak Hasan, mertuanya sendiri dengan leluasa
memperkosa Lidya.
Lidya terjaga sepanjang malam, dia tidak bisa tidur karena masih
teringat apa yang telah dilakukan Pak Hasan kepadanya. Dia berusaha
melupakan semua kejadian, tapi amatlah sulit melupakan perkosaan
yang terjadi pada diri sendiri. Jangankan melupakan, denyutan penis
mertuanya yang melesak di dalam vagina seakan tidak pernah hilang
dari memek Lidya.

Ranjang yang Ternoda 2

BAGIAN DUA
SERANGAN PARA PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
Pak Hasan adalah mertua Lidya dan ayah kandung Andi. Usianya sudah
58 tahun, bertubuh gemuk, botak dan sudah menduda sejak 12 tahun
terakhir. Setelah kehilangan rumahnya yang berada di desa karena
tidak bisa membayar hutang yang menumpuk, Pak Hasan sedianya
akan ditampung sementara oleh Andi dan menantunya Lidya yang
sama-sama baru berusia 26 tahun sebelum nantinya mendapat rumah
kontrakan yang baru.
Pak Hasan mengetuk pintu depan dan menantunya yang ayu segera
menyambutnya. Si seksi itu hanya mengenakan daster tipis yang
menerawang, khas baju ibu-ibu rumah tangga. Tapi entah kenapa,
saat Lidya yang mengenakan baju itu, terlihat sangat menggairahkan.
Lidya terlihat sangat cantik dan segar.
"Lho? Bapak? Aku kira bapak baru akan datang besok lusa? Ayo
masuk dulu," kata Lidya sambil memutar badan. Walau tertutup daster,
tapi Pak Hasan bisa melihat jelas lekuk pantat sempurna milik Lidya
yang menerawang di balik daster. Lidya, seperti juga kakak-kakaknya
memiliki kecantikan natural yang sempurna. Walaupun menantu Pak
Hasan itu memiliki perangai yang manis, ceria dan suka bercanda, tapi
sosok ayu dan seksinyalah yang membuat setiap lelaki ingin
menidurinya.

Ranjang yang Ternoda 1

BAGIAN SATU
PARA ISTRI & PRIA TUA
Oleh Pujangga Binal & Friends
"Dasar tua bangka bejat!" maki Lidya Safitri saat Pak Bejo pergi
meninggalkan rumah.
Alya Arumsari terkejut dan melotot ke arah adiknya dengan pandangan
marah. "Heh! Ngawur! Jangan keras-keras! Mengatai-ngatai orang kok
seenaknya sendiri! Kalau dia denger gimana coba?"
Pak Bejo Suharso adalah seorang tetangga yang baik, gemar
membantu orang lain dan sangat ramah walaupun hidup mereka sedikit
kekurangan. Ia dan istrinya, Bu Bejo, adalah tetangga dekat keluarga
Alya. Sejak kepindahan mereka ke kawasan pemukiman ini Pak Bejo
dan istrinya amatlah sering memberikan bantuan.

Rabu, 18 Maret 2015

Andani citra 19: Nikmatnya Membalas Budi

Hai teman-teman, jumpa lagi dengan saya Citra. Wah setelah sekian
lama mengundurkan diri dari tulis menulis cerita dewasa, saya
terhenyak ketika mendapati cerita dewasa Indonesia ternyata telah
berkembang sedemikian pesat.

Andani citra :18 The Other Side of Me

Diantara empat sekawan geng-ku mungkin yang belum banyak
diketahui pembaca adalah Ratna, aku memang belum sempat
menuliskan pengalaman-pengalaman kami bersamanya. Ratna ini
orangnya paling kalem diantara kami, juga paling pintar dalam
pelajaran.

Andani citra 17: Gairah Pengemis Buta

Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya
pernah menceritakan pengalamanku dalam kisah 'Tukang Air, Listrik,
dan Bangunan'.
Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup
tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin
melakukannya lagi dan lagi. Kalau dipikir-pikir entah sudah berapa
orang yang menikmati tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah
masuk ke vaginaku ini, aku juga sangat menikmati nge-seks dengan
orang yang belum pernah aku kenal dan namanya pun belum aku tahu
seperti para tukang yang pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.
Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku
sedang berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah
tidak ada siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang
malam hari, dan si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah
dekat Lebaran. Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka
pintu pagarnya. kupanggil dia untuk masuk 'pak, ..pak.., mari masuk
sini pak, diluar panas sekali loh..' dia menoleh kearah suaraku, setelah
kuperhatikan, ternyata dia buta. Jadi tambah iba aku padanya. 'mari
pak, aku tuntun masuk ya..' kutuntun dia untuk masuk kedalam,
'terima kasih ya nak..'
Perawakannya kurus, kotor dan bau. Dia hanya menggunakan sarung
yg udah butut dan baju yg compang-camping, tangannya selalu
memegang tongkat kayu dari potongan ranting pohon.

Andani citra 16: Lukisan Bugil Diriku

Ini adalah pengalamanku tahun 2002 lalu yang ingin kubagikan pada
para pembaca. Aku mempunyai seorang teman kuliah cowok bernama
Felix. Sedikit gambaran tentang dirinya, tidak terlalu tinggi, hampir
sepantaranku, berkacamata dan pipinya agak tembem dengan kulit
sawo matang. Wajah sih tidak termasuk ganteng, malah cenderung
culun apalagi dengan kacamata bingkai tebalnya itu. Sifatnya juga
tertutup dan kuper, tidak biasa gaul dengan cewek, kalau bertemu di
perpustakaan, kantin atau di areal kampus lainnya pasti sendirian atau
minimal bersama 1-2 temannya yang cowok.

Andani citra 15: Pak RT-ku yang Nakal

Pak Hambali adalah ketua RT di daerah tempat aku tinggal. Ia sering
datang ke rumahku untuk keperluan menagih iuran daerah dan biaya
air ledeng. Dia adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahunan dan
mempunyai dua istri. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot
tua, buktinya ketika di rumahku kalau aku melewat didepannya,
seringkali matanya jelalatan melihat padaku seolah-olah matanya
tembus pandang ke balik pakaianku.

Andani citra 14: Demi Sebuah Absen

Kisahku yang satu ini terjadi sudah agak lama, tepatnya pada akhir
semester 3, 2 tahun yang lalu. Waktu itu adalah saat-saat menjelang
UAS. Seperti biasa, seminggu sebelum UAS nama-nama mahasiswa
yang tidak diperbolehkan ikut ujian karena berbagai sebab seperti over
absen, telat pembayaran, dsb tertera di papan pengumuman di depan
TU fakultas. Hari itu aku dibuat shock dengan tercantumnya namaku di
daftar cekal salah satu mata kuliah penting, 3 SKS pula.

Andani citra 13: Kenangan Lain Bersama Sopirku

Kisahku yang satu ini adalah lanjutan dari kisahku yang berjudul
'Kenangan Bersama Sopirku' jadi kejadiannya sudah cukup lama,
waktu aku masih kelas tiga SMU, umurku juga masih 18 tahun ketika
itu. Sejak aku menyerahkan tubuhku pada Tohir, sopirku, dia sering
memintaku melakukannya lagi setiap kali ada kesempatan, bahkan
terkadang aku dipaksanya melayani nafsunya yang besar itu.

Andani citra 12: Kenangan Bersama Sopirku

Kisah ini terjadi ketika aku masih SMU, ketika umurku masih 18 tahun,
waktu itu rambutku masih sepanjang sedada dan hitam (sekarang
sebahu lebih dan sedikit merah). Di SMU aku termasuk sebagai anak
yang menjadi incaran para cowok. Tubuhku cukup proporsional untuk
seusiaku dengan buah dada yang sedang tapi kencang serta pinggul
yang membentuk, pinggang dan perutku pun ukurannya pas karena
rajin olahraga, ditambah lagi kulitku yang putih mulus ini. Aku pertama
mengenal seks dari pacarku yang tak lama kemudian putus,
pengalaman pertama itu membuatku haus seks dan selalu ingin
mencoba pengalaman yang lebih heboh. Beberapa kali aku berpacaran
singkat yang selalu berujung di ranjang.

Andani citra 11: Selingkuh vs Selingkuh

Selingkuh vs Selingkuh
Kisah ini terjadi dua tahun yang lalu yaitu ketika masih umur 22 tahun
dan masih kuliah di tahun ke-tiga. Dalam libur Natal selama seminggu,
sepupu jauhku (anak dari sepupu mamaku) dari Semarang datang
berkunjung ke sini untuk menghadiri undangan pernikahan sekalian
mengisi liburan. Namanya Yessica, dia lebih muda dua tahun dariku
dan sedang kuliah tahun kedua di sebuah PTS di kotanya.

Andani citra 10: Kegilaan di Lift Kampus

Kegilaan di Lift Kampus
Pengalamanku yang satu ini terjadi ketika masih kuliah semester
empat, kira-kira empat tahun yang lalu. Waktu itu aku harus
mengambil sebuah mata kuliah umum yang belum kuambil, yaitu
kewiraan. Kebetulan waktu itu aku kebagian kelas dengan fakultas
sipil, agak jauh dari gedung fakultasku, di sana mahasiswanya
mayoritas cowok pribumi, ceweknya cuma enam orang termasuk aku.

Andani citra 9: Sampah-sampah Cinta

Sampah-sampah Cinta
Suatu hari aku bangun pagi sekali, hari itu aku kuliah siang jam
sebelas sementara jam di kamarku masih menunjukkan pukul setengah
tujuh pagi. Maunya sih tidur lagi, tapi kantukku sudah hilang dan tidak
bisa tidur lagi, mungkin gara-gara kemarin aku tidur terlalu awal, kira-
kira setengah delapan malam. Ini adalah hari kedua aku sendirian di
rumah, orang tuaku selalu sibuk, papa sedang mengurus bisnis di
Malaysia ditemani mamaku yang kebetulan mau berobat di sana,
sedangkan pembantuku satu-satunya juga sedang pulang kampung
sejak lima hari yang lalu karena saudaranya meninggal.

Andani citra 8 : Montir-montir Perkasa

Montir-montir Perkasa
Hari itu, sekitar jam tiga sore aku bersama sepupuku, Ellen baru saja
sampai di rumahnya setelah jalan-jalan di mall. Setengah jam kami
disana nonton VCD sampai pacarnya yang bernama Winston datang.

Andani citra 7:Kost Si Dimas

Kost Si Dimas
Dua mingguan setelah peristiwa 'Akibat Main Mobil Goyang' aku
sedang makan di kantin mahasiswa bersama Ratna. Kami ngerumpi
sambil menunggu jam kuliah berikutnya, saat itu jam 12.00 jadi kantin
sedang- penuh-penuhnya. Waktu sedang larut dalam canda tawa,
tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang dan orang itu langsung
duduk di sebelah kiriku.
"Helo girls, gabung yah, penuh nih !" sapa orang itu yang ternyata si
Dimas, salah satu playboy kampusku yang dua minggu lalu terlibat ML
denganku (baca Akibat Main Mobil Goyang)
"Penuh apa alasan buat bisa deketin kita, heh ?" goda Ratna padanya.
"Iya nih, dasar, itu tuh disana aja kan ada yang kosong, hus...hus..!!"
kataku dengan nada bercanda
"Maunya sih...cuma kalo gua disana takutnya ada yang merhatiin gua,
jadi mendingan gua deketin sekalian" kelakarnya dengan gaya khas
seorang playboy.

Andani citra 6: Pembalasan Verna

Pembalasan Verna
Hari itu langit sudah menguning saat aku dan Verna tiba di rumahnya
seusai main tenis bersama. Berhubung jalan ke rumahku masih macet
karena jam bubar, maka Verna mengajakku untuk singgah di rumahnya
dulu daripada terjebak macet. Di pekarangan rumah Verna yang cukup
luas itu nampak beberapa kuli bangunan sedang sibuk bekerja, kata
Verna disana akan dibangun kolam ikan lengkap dengan paviliunnya.
Perhatian mereka tersita sejenak oleh dua gadis yang baru turun dari
mobil, yang terbalut pakaian tenis dan memperlihatkan sepasang paha
mereka yang mulus dan ramping. Verna dengan ramah melemparkan
senyum pada mereka, aku juga nyengir membalas tatapan nakal
mereka. Mama Verna mempersilakanku masuk dan menyuguhi kue-kue
kecil plus minumannya. Aku langsung menghempaskan pantatku ke
sofa dan menyandarkan raketku di sampingnya, minuman yang
disuguhkan pun langsung kusambar karena letih dan haus.
Setengah jam pertama kami lewati dengan ngerumpi tentang masalah
kuliah, cowok, dan seks sambil menikmati snack dan menonton TV.
Lalu Mama Verna keluar dari kamarnya dengan dandanan rapi
menandakan dia akan keluar rumah.
"Ver, Mama titip bayarannya tukang-tukang itu ke kamu ya, Mama
sekarang mau ke arisan," katanya seraya menyerahkan amplop pada
Verna.

Andani citra 5 : Kejutan Untuk Teman-temanku

Kejutan Untuk Teman-temanku
Hari itu adalah hari Minggu sebulan setelah peristiwaku di vila
bersama Pak Imam dan Muklas (baca: Akibat Berenang Bugil), selama
ini aku belum ke sana lagi akibat kesibukan kuliahku. Hari Minggu itu
aku pergi ke sana untuk refreshing seperti biasa karena Seninnya
tanggal merah atau libur. Kali ini aku tidak sendiri tapi bersama 2
orang teman cewekku yaitu Verna dan Indah, kami semua adalah teman
akrab di kampus, sebenarnya geng kami ini ada 4 orang, satu lagi si
Ratna yang hari ini tidak bisa ikut karena ada acara dengan
keluarganya.

Andani citra 4 : Akibat Berenang Bugil

Akibat Berenang Bugil
Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak.
Pak Imam, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa
memarkirkan mobilku. Pheew...akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan
setelah seminggu lebih menempuh UAS. Aku ingin mengambil saat
tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya
sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih
menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Imam pulang ke rumahnya
yang memang di desa sekitar sini. Pak Imam sudah bekerja di tempat
ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan
keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan.
Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus
dengan kulit hitam terbakar matahari. Aku daridulu sebenarnya berniat
mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu
jujur, maka kuurungkan niatku.
"Punten neng, kalau misalnya ada perlu, bapak pasti ada di rumah kok,
tinggal dateng aja" pamitnya
Setelah Pak Imam meninggalkanku, aku membereskan semua
bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas
panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu.

Andani citra 3 : Para Peronda Malam

Para Peronda Malam
Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya
pernah menceritakan pengalamanku dalam kisah 'Tukang Air, Listrik,
dan Bangunan' dan 'Gairah Pengemis Buta'. Aku adalah seorang
mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi. Sejak
keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lagi dan
lagi. Kalau dipikir-pikir, entah sudah berapa orang yang menikmati
tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah masuk ke vaginaku ini,
aku juga menikmati sekali nge-seks dengan orang yang belum pernah
aku kenal dan namanya pun belum aku tahu seperti para tukang yang
pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.
Nah ceritanya begini, aku baru saja pulang dari rumah temanku seusai
mengerjakan tugas kelompok salah satu mata kuliah. Tugas yang
benar-benar melelahkan itu akhirnya selesai juga hari itu. Ketika aku
meninggalkan rumah temanku langit sudah gelap, arlojiku
menunjukkan pukul 8 lebih. Yang kutakutkan adalah bensinku tinggal
sedikit sekali, padahal rumahku cukup jauh dari daerah ini lagipula aku
agak asing dengan daerah ini karena aku jarang berkunjung ke
temanku yang satu ini. Di perjalanan aku melihat sebuah pom bensin,
tapi harapanku langsung sirna karena begitu mau membelokkan
mobilku ternyata pom bensin itu sudah tutup, aku jadi kesal sampai
menggebrak setirku, terpaksa kuteruskan perjalanan sambil berharap
menemukan pom bensin yang masih buka atau segera sampai ke
rumah.

Andani citra 2 : Tukang Air, Listrik, dan Bangunan

Tukang Air, Listrik, dan Bangunan
Aku adalah anak kuliahan yang memiliki gairah seksualitas yang
tinggi. Semenjak keperawananku direbut oleh kekasihku ketika SMA,
aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Bahkan aku membayar
orang untuk memuaskan nafsu seksualku ini. Terkadang aku suka
membayangkan bagaimana rasanya bermain seks dengan para buruh
kasar, pasti akan sangat menyenangkan, karena mereka memiliki
tenaga yang besar dibandingkan anak-anak orang kaya yang tidak
pernah mengerjakan apa-apa.

andani citra 1: Nikmatnya Membalas Budi

Hai teman-teman, jumpa lagi dengan saya Citra. Wah setelah sekian
lama mengundurkan diri dari tulis menulis cerita dewasa, saya
terhenyak ketika mendapati cerita dewasa Indonesia ternyata telah
berkembang sedemikian pesat. Setelah situs kesayangan kita
17tahun.com wafat, ternyata banyak penulis-penulis kreatif yang
bermunculan seperti contohnya ya situs Kisabb nya Bang Shusaku ini,
yang katanya terinspirasi dari cerita-cerita saya, duh malunya, masa
sih saya sampe segitunya. Makasih ya Bang, makasih juga atas
dukungan para penggemar cerita saya yang masih mengalir sampe
sekarang, terbukti dari email-email yang masih sering masuk padahal
cerita saya sudah lama terkubur. Melihat perkembangan cerita dewasa
Indonesia yang sangat pesat saya jadi tergoda untuk turut
menyumbang tulisan lagi nih, maka di tengah-tengah kesibukan kerja
saya sengaja menyempatkan diri untuk menulis lagi memenuhi
permintaan teman-teman sekaligus meramaikan blog Mr. Shusaku ini.
Makasih banget ya Bang karena telah berhasil 'memaksa' saya turun
gunung menulis pengalaman saya lagi. Baiklah supaya tidak buang
waktu lagi perkenankan saya memulai saja cerita saya kali ini, moga-
moga berkenan di hati teman-teman.
Namaku Andani Citra, kini aku telah berusia 26 tahun dan telah bekerja
di sebuah perusahan multinasional.

Petualangan Rikku 7: Finale

Gairah pagi
Rikku, Aoi, & Sandra
Aku menatap kosong langit-langit kamar penginapan ini, pikiranku
melayang layang pada kejadian-kejadian yang menimpa kami
berempat. Semua pertualangan sex yang kami alami selama ini,
pemerkosaanku di tempat les, pemerkosaan Sandra di sekolah,
ancaman Dinan, kedatangan Aoi, sex dengan satpamku yang setia,
pemerkosaan di tempat pompa bensin, pemerkosaan Ashley sampai sex
kami berempat tadi malam. Semua kejadian yang dibintangi kami
berempat, bidadari berkalangan atas yang tidak sepantasnya berbuat
demikian. Apabila nafsu sudah menguasai, tidaklah pandang bulu, asal
muasal ataupun derajat, yang dikejar hanyalah kepuasan birahi belaka.

Petualangan Rikku 6: Hostel

Malam merambat perlahan-lahan tapi pasti. Akupun sudah mulai lelah
berkonsentrasi mengendarai Harrierku seharian. Untunglah saat itu
kami sudah mendekati kota tujuan kami.
"say, itu ada penginapan. Lebih baik kita beristirahat disana saja yah?"
kata Sandra padaku sambil menunjuk penginapan yang
dimaksudkannya.
Aku segera mengiyakan sambil memutar mobil besarku yang terlihat
sangat mencolok di kota kecil ini.

Petualangan Rikku 5: The Road Trip

Masih didera rasa kantuk, aku memaksa diriku untuk membuka kedua
kelopak mataku yang juga masih terasa berat ini. Pertarunganku, Aoi
dan pak Nardi kemarin benar-benar menguras seluruh tenagaku. Aku
mengerjap-erjapkan mataku untuk membiasakan mataku dengan bias
cahaya matahari yang terang benderang menembus tirai jendelaku
yang ternyata sudah tidak tertutup lagi seperti biasanya. Aku mencoba
mengingat-ingat apa saja yang telah terjadi kemarin setelah permainan
cinta kami bertiga yang liar. Semuanya kembali lagi ke ingatanku,
perlahan-lahan aku ingat setelah aku tidak kuat lagi aku meninggalkan
Aoi dan pak Nardi yang sedang tiduran berpelukan dengan telanjang
bulat.

Petualangan Rikku 4: Threesome

Ringkasan cerita sebelumnya:
Teman baikku Sandra yang barusan diperkosa di sekolahnya diperas
oleh salah satu dari para pemerkosanya, dia dipaksa untuk mendatangi
rumah kosong yang sedang dibangun untuk kemudian diperkosa
ramai-ramai oleh Dinan, salah satu pemerkosa di sekolah beberapa
minggu sebelumnya yang ternyata sempat mengambil beberapa foto
dari adegan pemerkosaan itu. Di rumah itu Sandra ternyata sudah
ditunggu tidak hanya oleh Dinan seorang tetapi juga oleh beberapa
kuli-kuli bangunan yang sedang membangun rumah tersebut. Dalam
pemerkosaan itu Sandra tidak diperbolehkan mendapatkan orgasme,
begitu Sandra akan mendapatkan orgasmenya, seketika semua
aktivitas dihentikan sehingga Sandra sangat tersiksa dengan
keadaannya, apalagi tangannya terikat dan tubuhnya tergantung pada
balok kayu.

Petualangan Rikku 3: Guardian Angel

Sekembalinya dari menghadap guru aku melewati daerah sekolah lama
dan memergoki teman baikku diperkosa oleh tiga berandalan
sekolahku. Ternyata mereka ketahuan oleh guru BP dan ketiga
berandalan itu dikeluarkan dari sekolah. Sandra teman baikku curhat
kepadaku sepulang sekolah. Dirumahku yang memang selalu kosong
itu aku mengajaknya berendam di jacuzziku untuk melepas penat dan
depresi, saat itulah mulai keluar rasa keingintahuanku ...
***********************************

Petualangan Rikku 2: The Eyewitness

Beberapa hari setelah peristiwa itu ....
Pada suatu siang yang panas karena masih musim kemarau ...
Aku sedang mengendarai Harrierku melewati suatu daerah yang cukup
sepi karena aku sedang menuju ke tempat lesku yang baru. Aku
sepertinya sudah mengikuti petunjuk satpamku dengan baik, aku
sampai sudah mencatat jalan-jalan yang harus aku tempuh, tetapi
setelah aku melewati jalan-jalan sempit dan rasanya semakin menjauhi
kota, aku tidak yakin lagi kalau aku masih berada di jalan yang benar.

Selasa, 17 Maret 2015

Eliza 13: Akibat Kenakalanku

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Eliza 14: Blind Date

I. Siapa?
Entah sejak kapan aku berada di ruangan yang asing bagiku ini. Nyala
sebuah lampu kecil di tengah langit langit tak cukup untuk menerangi
tempat ini, semuanya remang remang dan tak begitu jelas. Hawa
dingin yang kurasakan membuatku kadang menggigil, padahal saat ini
aku berpakaian lengkap. Aku mengenakan salah satu stel pakaian
santai yang cukup sering kupakai kalau aku berpergian ke mall.

Eliza 12: Hari-hari Penuh Warna

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Eliza 11: Semalam Bersama Cie Steffany

I. Les Yang Menyenangkan
Jam 15:15. Aku berpikir sejenak, berarti tadi itu aku dibantai sampai
hampir 2 jam di gubuk tukang tambal ban itu. Aku sudah berada di
depan pintu rumahku sekarang. Setelah memasukkan mobil ke dalam
garasi rumah, aku mengambil nafas panjang untuk mengumpulkan
kekuatan. Kemudian aku turun dari mobilku, dan aku sudah
membayangkan akan segera tidur pulas karena capai yang amat sangat
ini.

Eliza 10: Biaya Tambal Ban yang Mahal

Bunyi bel pulang sekolah itu menyadarkanku dari lamunanku. Aku
menoleh ke arah Jenny yang ternyata masih sedang memandangiku.
"Jen? Kamu kenapa?", tanyaku heran.
Jenny tersenyum dan menjawab dengan berbisik, "Kamu cantik Eliza...
memangnya nggak boleh kalau aku liatin kamu?"
"Jen, kamu ini nggak ada kerjaan ya? Aku mau pulang cepat, ada les",

Eliza 9: Petaka Akibat Mengintip

Hari ini hari Kamis, pelajaran berlangsung normal setelah pelajaran
sempat libur tiga hari lamanya karena ada penyelenggaraan bazar di
sekolahku. Pagi ini semua berlangsung seperti biasa, hanya aku dan
Jenny saling tersenyum penuh arti kalau tanpa sengaja kami beradu
pandang ataupun bersenggolan tangan. Hal ini sering terjadi karena
kami memang duduk bersebelahan. Bahkan kadang diam diam aku dan
Jenny mencuri curi saling menggenggam tangan di bawah meja. Ya,
kejadian di depan rumah Jenny pada akhir liburan kemarin memang
mengubah total hubunganku dengan Jenny.

Eliza 8: Suka Duka Ketika Liburan

Di hari Jumat ini, ketika sudah waktunya pulang sekolah, aku sudah
akan berdiri dari kursi ketika Jenny memintaku menunggu sebentar.
"El, jangan pulang dulu dong, bentar bentar! Kamu lagi mikirin apa sih
El? Gini aku jelaskan lagi ya, besok Senin, Selasa dan Rabu kita kan

Eliza 7: Penderitaanku Di Hari Sabtu

Klakson mobilku kutekan kuat kuat ketika aku melihat di pinggir jalan
ada anak SD yang sedang menangis, kelihatannya ditodong oleh
seorang anak laki laki berseragam putih biru, anak SMP. Untungnya
bunyi klaksonku cukup menarik perhatian orang orang di sekitar sini,
hingga membuat anak SMP itu menghentikan aksinya dan segera
kabur.

Eliza 6: Sisi Lain Cie Elvira, Instruktur Baletku

"Stanley... jangan jauh jauh dari cie cie", aku setengah berteriak
mengingatkan Stanley yang terus berlari ke arah lain dari tempat
duduk kami di kereta api. Aku terpaksa mengejarnya, kuatir kalau ada
apa apa dengan sepupu kecilku itu. Keluargaku dan keluarga Suk Sing
sudah terlelap ketika tadi Stanley membangunkanku minta ditemani ke
toilet.

Rabu, 11 Maret 2015

Eliza 5: Bertambahnya Kenangan Di Villaku

Show balet di malam hari jam 20:00 selama setengah jam yang
menampilkan aku sebagai penari utama pada tanggal 31 Desember 2004
di ballroom sebuah hotel, mendapat sambutan yang meriah.

Eliza 4: Semalam di Rumah Jenny

I. Akibat Rusaknya Mobilku


Sambil menunggu bel masuk sekolah siang, aku bercanda dengan
Jenny, teman sekelasku yang duduk sebangku denganku. Kami tertawa
riang, menggosip dan kadang saling menggoda.
Aku kenal dengan Jenny sejak awal masuk SMA, walaupun waktu itu
kami belum sekelas. Sifat Jenny yang periang membuat aku cocok
sekali dengannya dan dan kami dengan cepat menjadi teman baik.

Eliza 3: Sarapan Sex Sebelum ke Sekolah

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda