Rabu, 04 Maret 2015

Predator Sekolah 2: Rizal, Si Murid Bengal

Predator Sekolah 2: Rizal, Si Murid Bengal
Sementara itu
di toilet
sekolah yang
terletak paling
ujung nampak
pemandangan
yang sangat
menggugah
hasrat.
Dimana
seorang laki-
laki muda
dengan masih
menggunakan
seragam SMA
tengah
meringis-
ringis
menahan
kenikmatan.
Celana
seragam abu-abunya telah melorot sampai mata kaki, dan
dibawahnya terlihat seorang guru cantik berkacamata tengah
berjongkok mengulum kemaluan laki-laki tersebut yang
lumayan besar untuk anak seusianya.
"Heeeehhhh...bu Ernita, sepongan ibu enak bangettt" ucap
anak laki-laki itu sambil meringis menahan nikmat.
Ya, ternyata yang tengah mengulum kemaluan itu adalah bu
Ernita sang guru bahasa Inggris yang alim namun kini sudah
ketagihan kemaluan laki-laki, dan anak laki-laki yang
beruntung itu tak lain dan tak bukan adalah Rizal Ferianto
anak kelas 2 di SMA tersebut yang tadi pagi memergoki bu
Ernita tengah berasyik masyuk dengan pak Risman di ruang
kepala sekolah. Rupanya Rizal telah berhasil membuat bu
Ernita bertekuk lutut dengan bermodalkan foto-foto mesumnya
bersama kepala sekolah tadi pagi.
"Oh bu Ernita...ibu doyan kontol ya" tanya Rizal terhadap guru
bahasa Inggrisnya tersebut tak sopan.
Mendengar pertanyaan tersebut bu Ernita semakin
memperhebat kulumannya. Lidahnya yang lembut ia sapukan
pada lubang kencing muridnya, ia sedot lubang kencing
tersebut hingga membuat muridnya tak bisa menahan
kenikmatan dan memuntahkan spermanya di mulut bu Ernita
yang dengan lahap melumat dan menelan sperma milik anak
laki-laki itu.
"Hmmm...nikmat sekali sperma anak ini..bisa jadi obat awet
muda nih hihi" pikir bu Ernita dengan tersenyum geli.
"Bu, nanti lagi ya" ucap Rizal ketika selesai merapikan
kembali pakaiannya bertepatan dengan bunyi bel tanda waktu
istirahat telah habis.
Bu Ernita hanya tersenyum menanggapi ucapan muridnya itu
dan dengan hati-hati keluar dari toilet tersebut. Ketika bu
Ernita tengah berjalan menuju kelas HP-nya bergetar tanda
ada pesan masuk, lalu dia membuka pesan tersebut yang
ternyata dari pak Risman.
"Bu Ernita saya tunggu sepulang sekolah di ruangan saya, ada
kejutan buat ibu" itulah pesan yang diterima bu Ernita dari
pak Risman.
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Bel tanda bubaran
sekolah telah berbunyi. Di ruang guru tampak bu Astri sedang
merenung.
"Belum pulang bu?" Seseorang mengagetkan lamunan bu
Astri.
"Eh bu Ernita..iya bu bentar lagi" jawabnya,
"bu Ernita sendiri kenapa belum pulang?" Bu Astri balik
bertanya.
"Saya belum bisa pulang bu..pak Risman manggil saya"
jawab bu Ernita dengan senyum penuh arti.
Akhirnya kedua guru cantik itu terlibat perbincangan yang
sangat serius mengenai perlakuan pak Risman terhadap
mereka berdua. Bu Ernita menceritakan bagaimana awalnya
dia merasa jijik terhadap laki-laki itu namun pada akhirnya
takluk pada kenikmatan dan keperkasaan pak Risman, bahkan
kini ia mulai ketagihan kemaluan pria. Bu Ernita mengakui kini
ia tak keberatan melayani pria manapun asalkan ia mendapat
kepuasan.
Mendengarkan cerita bu Ernita, darah mulai berdesir di tubuh
bu Astri, kemaluannya mulai basah, nafsunya mulai naik. Ia
menjadi penasaran akan rasa dari kemaluan pak Risman yang
diceritakan bu Ernita, apalagi sampai sekarang bu Astri tidak
pernah merasakan kenikmatan dari persetubuhannya dengan
suaminya yang menurutnya loyo.
"Bu Ernita, boleh saya ikut?" Ungkap bu Astri memohon pada
bu Ernita karena sudah mulai tak tahan menahan nafsunya.
"Dengan senang hati bu" dengan senyum riang bu Ernita
menjawab permintaan rekan gurunya tersebut dan
menggandeng tangan bu Astri untuk bergegas menuju
ruangan pak Risman.
Ketika mulai melangkah keluar ruang guru, disana sudah
nampak Rizal tengah menunggu bu Ernita. Agak kaget juga
mereka melihat Rizal yang cengengesan. Namun pikiran bu
Ernita bekerja dengan cepat. Ia dengan berbisik-bisik kepada
bu Astri menceritakan kejadian tadi di jam istirahat di toilet
bersama muridnya itu. Ide untuk melakukan hal gila pun
terbersit dipikiran bu Ernita yang ia ungkapkan kepada bu
Astri. Lalu keduanya tersenyum saling memandang dan
mengangguk bersamaan. Bu Ernita menggandeng tangan
Rizal yang tentu saja hanya bisa mengikuti langkah terburu-
buru kedua gurunya tersebut tanpa tahu maksud dari apa
yang mereka bicarakan. Sesampai di depan ruang kepala
sekolah, bu Ernita masuk terlebih dahulu. Alangkah kagetnya
ia karena di ruangan tersebut pak Risman tidak sendiri, disana
telah hadir mang Yono. Namun bu Ernita berusaha untuk
tenang menghadapi dua predator yang akan memangsa tubuh
semoknya ini. Pak Risman mulai menghampiri bu Ernita, akan
tetapi langkahnya terhenti.
"Tunggu pak..bukan cuma bapak yang punya kejutan buat
saya...tapi saya juga punya kejutan untuk bapak".
Dengan senyum nakal dan kerling mata binal bu Ernita
membuka pintu ruangan tersebut dan mempersilahkan kedua
orang yang tengah menunggu di luar ruangan tersebut untuk
masuk. Alangkah kagetnya pak Risman dan mang Yono ketika
melihat kedua orang itu masuk. Bu Astri tampak berjalan
dengan anggun dan senyum malu-malu, sementara Rizal
cuma cengangas-cengenges sambil menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal.
Bu Astri yang sudah terpancing nafsunya oleh cerita bu Ernita
langsung menghampiri pak Risman. Tangan kirinya merangkul
leher pak Risman dan tangan kanannya mulai mengelus-
ngelus kemaluan pak Risman yang mulai membengkak di
dalam celana kerjanya. Lalu dengan senyum menantang ia
pun berbisik,
"bisa kita mulai sekarang pak Risman?".
Dengan senyum memuakan pak Risman mengangguk dan
membawa wanita itu ke sofa yang berada di tengah-tengah
ruangan. Beberapa saat kemudian mereka sudah terlibat
percumbuan hebat di atas sofa. Tak segan-segan pak Risman
memagut bibir ranum wanita cantik berambut pendek itu,
bahkan tangannya pun tak henti-hentinya bergerilya di tubuh
sintal bu Astri. Remasan-remasan di payudara kiri dan kanan
tak terelakan. Bahkan entah siapa yang memulai duluan kini
mereka malah sudah saling menelanjangi. Bersamaan dengan
itu bu Ernita lebih memilih daun mudanya untuk dicumbui. Ia
memagut bibir sang murid dengan ganasnya dan penuh nafsu.
Rizal yang tak mau kalah langsung meremas bokong gurunya
itu dengan keras. Apalagi ketika ia melihat guru favoritnya
yakni bu Astri sudah bertelanjang bulat bersama pak Risman,
rasa cemburunya mulai timbul dan ia lampiaskan rasa itu
terhadap bu Ernita yang nampak senang digumuli muridnya.
Melihat kejadian itu mang Yono malah melongo tak percaya
dengan apa yang dilihatnya. Sampai ketika bu Ernita dengan
binal memanggilnya.
"Mang Yoonoo...ko malah nonton..sini dong".
Seperti kerbau dicucuk hidung mang Yono menghampiri bu
Ernita yang tengah asik mencumbu Rizal dalam posisi berdiri.
Ia langsung memeluk tubuh bu Ernita dari belakang,
tangannya merayap ke depan dan meremas payudara bu
Ernita yang melenguh keenakan. Sementara itu di atas sofa bu
Astri tengah mengangkang, vaginanya yang putih bersih
tengah dijilati pak Risman. Lenguhan, desahan dan erangan
nikmat keluar dari mulutnya yang menganga setiap kali pak
Risman menyedot vagina merahnya. Hingga akhirnya
gelombang orgasmenya pun tiba. Cairan putih kental
menyembur dari kemaluan bu Astri hingga mulut kepala
sekolahnya itupun belepotan oleh cairan itu. Di tempat yang
tak jauh dari situ bu Ernita tengah mengerang di atas tubuh
Rizal yang terlentang di lantai. Matanya mendelik-delik,
mulutnya dipenuhi kemaluan besar mang Yono. Dengan
lenguhan panjang orgasmenya pun tiba. Tubuhnya
melengkung bak busur panah, badannya bergetar. Mang Yono
tak ingin membuang waktu, ia langsung mengambil posisi di
belakang bu Ernita, mencengkram pantanya dan meludahi
lubang anus bu Ernita. Sadar akan hal itu bu Ernita bukannya
menghindar, ia malah menggunakan tangannya sendiri untuk
menunjukan lubang anusnya kepada mang Yono.
"Inih mang...oooh...ayoh kontolllin anus saya" racau bu Ernita
menggoda.
Diiringi lenguhan memilukan akhirnya kemaluan mang Yono
amblas di lubang anus bu Ernita. Dengan tak memberi
kesempatan mang Yono langsung menggenjot keluar masuk
kemaluan besarnya dengan ganas sehingga bu Ernita hanya
bisa membuka mulutnya tanpa bisa mengeluarkan suara.
Sementara itu, semenjak jebolnya anus bu Ernita oleh
kemaluan mang Yono, Rizal merasa vagina bu Ernita semakin
menggigit yang membuat dirinya tak kuat untuk tak
menyemburkan spermanya.
Setelah orgasme
Rizal mereda,
mang Yono
menggirng bu
Ernita menuju
sofa, dimana
terdapat bu Astri
yang tengah
didoggy pak
Risman. Akhirnya
mereka seperti
berlomba
menghantam
pantat lawan
mainnya dimana
yang satu mencoblos vagina, dan yang satunya mencoblos
anus.
"Oooh..bu..er..nih..tah..ohhh..enak..kontol..p ak
Risss..man..ennak..haaah" racau terputus-putus bu Astri
seolah ingin memamerkan kenikmatan yang ia dapat dari
kemaluan yang bersarang di vaginanya terhadap temannya
sesama pengajar itu, namun bu Ernita tak bergeming
mendengar racauan bu Astri.
Matanya terpejam, mulutnya menganga seolah-olah tengah
meresapi kebrutalan mang Yono menghujamkan kemaluannya
di anus perawan miliknya. Hingga beberapa menit kemudian
bu Ernita berkelojotan. Dari vaginanya mengucur cairan
orgasme yang sangat banyak. Mang Yono pun menghentikan
genjotannya. Bu Ernita ambruk di atas sofa ketika mang Yono
mencabut kemaluan dari anusnya. Ia sangat lemas tak
bertenaga, tulang-tulangnya seperti dilolosi. Hanya deru nafas
yang terdengar memburu dari bibirnya.
"Bu Ernita yang binal sudah K.O pak" Ucap mang Yono
kepada pak Risman dan mereka pun tertawa terbahak-bahak
menjijikan. Mendengar ucapan itu bu Ernita tampak
menyunggingkan bibirnya walaupun dengan mata terpejam dia
bangga bisa mendapatkan kepuasan dari persetubuhan itu.
Bu Astri yang melihat bu Ernita tak berdaya mulai iri dengan
keadaan temannya itu. Ia juga menginginkan hal yang sama
yakni mendapatkan kepuasan yang maksimal. Lalu dengan
nada menggoda dia menoleh ke arah mang Yono,
"mang...entot Astri juga dong".
Mang Yono yang kaget langsung berpandangan dengan pak
Risman dan tertawa.
"Hahahaha...Emangnya bu Astri mau dikontolin juga
boolnya?" tanya mang Yono yang dijawab bu Astri dengan
anggukan sambil menggigit ujung jari telunjuk tangan kirinya
pertanda dia sangat menginginkannya.
Lalu pak Risman mengatur posisi mereka bertiga, mang Yono
kini ditunggangi bu Astri yang merelakan vagina legitnya
melahap kemaluan mang Yono. Ketika pak Risman berusaha
memasukan kemaluannya ke dalam lubang anus bu Astri,
maka tak terelakan lagi jeritan, lenguhan bahkan tangisan pilu
tanda kesakitan membahana di ruangan itu. Namun selang
beberapa menit semuanya sekan berubah 360 derajat. Kini bu
Astri tampak menikmati kedua lubangnya dinikmati dua pria
berkemaluan besar. Bahkan ketika Rizal menghampirinya ia
tak segan untuk menikmati kemaluan murid laki-lakinya itu
dengan mulutnya. Persetubuhan itu terus berlanjut, bu Astri
akhirnya menjadi korban kedua kepala sekolah mesum itu.
Mereka baru menghentikan persetubuhan itu setelah bu Astri
pingsan kelelahan. Namun walaupun dalam keadaan pingsan,
senyum kepuasan nampak tersungging dari bibir bu Astri.
Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian pak Risman
mendapatkan mangsa pertamanya bu Ernita. Di ruangannya
tampak kepala sekolah mesum itu sedang sumringah karena
berhasil mendapatkan impiannya untuk menggagahi dua guru
sexy yang selalu menjadi impian para laki-laki di sekolah itu.
"Tinggal melanjutkan apa yang sudah aku mulai" pikirnya. Kini
rencana untuk menaklukan guru-guru yang lain mulai dia
pikirkan, "siapa selanjutnya" itulah yang terlintas dalam
benaknya saat itu. "bu Linda atau bu Indah?".
Keduanya sama-sama menggiurkan untuk dijamah. Senjata di
selangkangannya mulai mengeras tanda birahinya sudah naik
ketika memikirkan guru-guru perempuan nan cantik dan sexy
di sekolah yang dia pimpin itu. Lalu dia mulai melihat-lihat
jadwal mengajar para guru yang tampil di layar komputer di
meja kerjanya.
"Hmmm...tampaknya aku harus menuntaskan hajatku dulu"
sambil tersenyum kepala sekolah itu mengambil blackberry
dari saku celananya dan mengirimkan pesan kepada
seseorang.
"Drrt...drrt.." Handphone bu Astri bergetar tanda ada pesan
yang masuk. Setelah ia membaca pesan itu ia kelihatan
tersenyum penuh arti. "Baik anak-anak, sekian dulu pelajaran
dari ibu hari ini...jangan lupa PR kalian besok dikumpulkan di
meja ibu ya" ucap bu Astri yang saat itu menyudahi jam
pelajarannya dan dijawab serempak oleh semua murid di kelas
itu. Bu Astri lalu meninggalkan kelas tersebut dan menuju
ruang guru.
"Huh...dasar kepala sekolah mesum,tau aja kalau aku ada
jam kosong" begitulah yang ada dipikiran bu Astri saat itu.
Ruang guru nampak lengang ketika bu Astri datang, hanya
ada beberapa guru di sana termasuk bu Linda yang saat itu
tengah mengoreksi hasil ulangan murid-muridnya.
"Eh bu Astri,selamat pagi...cantik bener bu" sapa bu Linda
basa-basi. Tapi memang hari itu bu Astri nampak cantik
sekali dengan seragam batik berwarna biru dan rok selutut
warna biru tua yang selaras dengan baju yang ia pakai.
"Ah bu Linda bisa aja" sahut bu Astri dengan senyum khas
yang menghias wajahnya.
"Loh...mau kemana lagi bu?" Sahut bu Linda yang melihat bu
Astri akan keluar ruangan tersebut setelah terlebih dahulu
menyimpan tas dan buku-buku yang ia bawa.
"Eh..ini..anu bu mau ke ruangan pak Risman..tadi dia manggil
saya katanya ada yang mau dibicarakan" jawab bu Astri
tergagap menjawab pertanyaan bu Linda.
"Oooh.." Jawab bu Linda singkat sambil mengernyitkan
dahinya. Terlintas kecurigaan dipikiran bu Linda, " ada apa ya
ko akhir-akhir ini pak Risman sering sekali memanggil bu
Ernita sama bu Astri?"
Jam
menunjukan
pukul 09.00
saat bu Astri
mengetuk
ruang kepala
sekolah. Tak
lama
kemudian
pintu ruangan
itu dibuka, dari
dalam nampak
seorang laki-
laki buncit
dengan baju
kemeja yang
kancingnya
sudah terbuka
semuanya
tersenyum
menjijikan.
"Oh bu Astri...mari masuk cantik..baru aja kita mau mulai"
ucap laki-laki itu mempersilahkan bu Astri. Nampak di dalam
ruangan itu bu Ernita tengah duduk di atas sofa dengan
menumpangkan kaki kiri di atas kaki kanannya menunjukan
keindahan pahanya yang jenjang dan mulus. Dagunya
ditopang tangan kanannya yang bersandar di sandaran sofa
tersebut. Bu Ernita tampak melambaikan tangan menyapa bu
Astri yang baru saja datang.
"Hai bu Astri...mari sini bu...pak Risman dari tadi katanya gak
sabar nunggu ibu" ucap bu Ernita dengan senyum genit dan
mata melirik pak Risman.
"Ah..bu Ernita ini bisa aja..kan udah ada ibu yang
goyangannya lebih mantap dari saya" jawab bu Astri dengan
kerling mata yang tak kalah genitnya dari bu Ernita.
"Gak tau ni bu, kepala sekolah kita ini maunya aneh-aneh
deh" lanjut bu Ernita sambil memajukan bibir ranumnya yang
disambut oleh gelak tawa pak Risman yang menjijikan.
"Tapi biarpun aneh kalian doyan kan sama kontol saya" tanya
pak Risman kepada keduanya yang dijawab dengan anggukan
serempak keduanya. "Abisnya kontol bapak gede sih...memek
saya jadi nyutnyutan.." Ucap bu Astri dengan tawa renyahnya.
"Iya pak...ni di memek saya aja masih berasa" timpal bu
Ernita sambil mengelus-ngelus vaginanya dari belakang
dengan tangan kirinya.
Terdengar sekali percakapan mereka bertiga sudah menjurus
ke hal-hal yang tidak lazim dilakukan oleh guru dan kepala
sekolah, dan tanpa mereka sadari diluar ruangan itu tampak
seseorang sedang mengintip dan menguping percakapan
mereka. Rupanya bu Linda yang mencurigai ada hal yang
ganjil di ruangan kepala sekolah tersebut tadi mengikuti bu
Astri. Tengah asik-asiknya mengintip terasa ada yang
menepuk pundak bu Linda. Dengan kaget ia menoleh ke arah
orang yang menepuk pundaknya. "Uhhh...kamu Rizal...hampir
saja jantung ibu copot" ucap bu Linda dengan suara pelan
takut terdengar oleh orang-orang yang tengah berada di
dalam ruangan kepala sekolah tersebut. Dengan meletakan
jari telunjuk di depan bibirnya, Rizal menggandeng tangan
guru bahasa Indonesianya itu mengajak ke belakang ruang
kepala sekolah tersebut.
"Nah..ibu kalau mau ngintip dari sini aja bu lebih jelas" ucap
Rizal kepada bu Linda menunjukan tempat ia mengintip bu
Ernita kemarin sehingga pada akhirnya ia pun mendapat
kesempatan menikmati tubuh bu Ernita dan bu Astri.
Sebenarnya Rizal sendiri takut kalau rahasianya terbongkar.
Namun demi melihat pantat aduhai bu Linda dan harum tubuh
guru bahasa Indonesianya itu dia sedikit berjudi. Siapa tahu
dia juga bisa menikmati tubuh bu Linda yang dia ketahui
sudah menjanda.
"Bu Linda kan doyan kontol...apalagi kalau gue kasih nonton
langsung kayak gini pasti dia terangsang" pikir murid bengal
itu.
Namun saat itu bu Linda yang juga penasaran ingin mengintip
apa yang terjadi dalam ruangan kepala sekolah itu tampak
risih dengan kehadiran muridnya.
"Kamu kan harusnya ada di kelas...jam pelajaran siapa
sekarang?" tanya bu Linda masih dengan suara berbisik takut
terdengar orang-orang di dalam ruangan.
Rizal yang ditanya malah cengengesan dan menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal.
"Udah bu kalau mau ngintip ya barengan" jawab murid itu
enteng.
Bu Linda sangat kesal sekali dengan murid bengal ini.
"Awas ya, mata pelajaran saya kamu gak akan saya kasih
nilai karena ketahuan sekarang bolos" ancam bu Linda
dengan mata melotot.
"Bu..jam sekarang saya harusnya belajar bahasa Inggris
sama bu Ernita..tuh gurunya ada didalem" kembali Rizal
menjawab sambil menunjuk ke arah ruangan tersebut.
"Ya sudahlah..." Jawab bu Linda kesal lalu memalingkan
mukanya ke celah jendela yang berada di belakang ruangan
kepala sekolah tersebut yang ditunjukan muridnya sebagai
tempat yang bagus untuk mengintip.
Di dalam ruangan kepala sekolah tersebut tampak
pemandangan erotis tengah terjadi. Pak Risman si kepala
sekolah mesum sedang diapit dua guru cantik nan sexy yang
nampak manja dalam pelukannya. Bu Ernita tampak sedang
memagut bibir kepala sekolah itu dengan penuh hasrat yang
menggebu, sementara bu Astri tengah sibuk menciumi dada
sampai leher dan telinga kepala sekolah tersebut. Tangannya
pun tak ketinggalan. Keduanya tampak kompak dimana
tangan bu Astri tengah mengocok pelan batang kemaluan pak
Risman yang telah memelorotkan celana berikut celana
dalamnya sampai mata kaki, sementara tangan bu Ernita
tampak memijit-mijit biji kemaluan kepala sekolah itu dengan
penuh hasrat. Benar-benar awal yang gemilang yang
dilakukan mereka bertiga dalam memulai persetubuhan,
dimana kedua wanita itu tampak saling membantu. Ketika
pak Risman beralih memagut bibir tipis bu Astri, tampak bu
Ernita menjilati dada dan leher kepala sekolah tersebut.
Sampai pada suatu ketika entah siapa yang memulai bibir bu
Astri dan bu Ernita bertemu di depan wajah mesum pak
Risman. Keduanya saling memagut, memainkan lidah sambil
memejamkan mata sampai air liur keduanya menetes-netes
dengan tangan-tangan mereka yang tak lepas dari batang
kemaluan pak Risman yang semakin membengkak
menunjukan otot-otot keperkasaannya.
Desah kenikmatan ketiganya terdengar di ruangan kepala
sekolah tersebut yang dalam tiga hari ini selalu beraroma
mesum. Nampak kedua wanita ini kini berlomba saling
menelanjangi satu sama lain, hingga yang tersisa dari
keduanya hanya sepatu berhak tinggi yang menambah kesan
sexy di kaki-kaki jenjang kedua guru sexy ini. Bu Astri menarik
ikat rambut Bu Ernita sehingga rambut hitam wanita
berkacamata itu kini tergerai hingga sedada, menambah kesan
seksi dan liar. Pak Risman hanya bisa tersenyum dan
melongo disuguhi tontonan kebinalan dari kedua anak
buahnya itu. Seperti sudah direncanakan keduanya kali ini
tampak meremas-remas bongkahan payudara mereka
masing-masing dengan wajah binal penuh birahi di depan
kepala pak Risman si kepala sekolah mesum yang beruntung.
"Bapak...pagi ini udah minum cucu belum" tanya bu Ernita
genit yang ditimpali tawa genit bu Astri.
Lalu bu Astri menyodorkan puting payudaranya ke depan bibir
sang kepala sekolah. "Nih pak diminum dulu nenennya biar
kuat ngentotin kita berdua" ucap bu Astri yang langsung tidak
disia-siakan pak Risman.
Pak Risman menyedot puting payudara yang disodorkan bu
Astri sambil tangan kanannya juga ikut meremas payudara bu
Astri yang satunya, sementara tangan kirinya asik meremas-
remas pantat bu Ernita dan sesekali jari manisnya ia tusukan
di vagina guru bahasa Inggris tersebut dari arah belakang.
Selang beberapa menit gantian payudara bu Ernita yang jadi
sasaran kepala sekolah mesum itu dan pantat bu Astri yang
kini jadi sasaran tangan kanannya. Lenguhan kedua guru sexy
tersebut semakin meramaikan suasana pagi itu di ruangan
pak Risman sang kepala sekolah. Sungguh tak bisa dipercaya,
sekolah yang seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu
malah mereka jadikan tempat menuntut kepuasan dalam
mengadu hasrat. Setelah beberapa menit berganti-ganti pak
Risman menikmati payudara kedua anak buahnya kini
pemandangan mulai berubah. Bu Ernita tengah bersimpuh di
lantai, bibir ranumnya yang dihiasi lipstick tipis tengah
memagut kemaluan besar berotot atasannya sambil sesekali
menjilat dan mengemut bijinya. Sementara bu Astri tengah
berdiri di sofa tersebut, kaki jenjangnya mengangkangi tubuh
pak Risman yang dia paksa membenamkan kepalanya untuk
menjilati vagina tembem miliknya.
"Uuuh...yahhh...jilat disitu pak...yahhh..emut itilnya
pak..ahhh" racau bu Astri sambil pantatnya bergoyang di atas
wajah pak Risman dan mata terpejam dengan tangan yang
terus meremas payudaranya sendiri.
Selang 5 menit tampak bu Astri berkelojotan, kepalanya
mendongak ke atas, matanya mendelik hingga menampakan
putihnya saja, mulutnya menganga dan dari vaginanya
menyembur cairan kenikmatan pertanda orgasme pertamanya
pagi itu telah ia dapatkan.
"Aaaahhh..paaak Risss..man..saya dappp..pet..ahhh" racau
bu Astri ketika orgasmenya tiba.
Setelah menuntaskan orgasme pertamanya bu Astri beranjak
dari wajah pak Risman yang kini belepotan cairan kenikmatan
yang menyembur dari vagina bu Astri. Ia menungging di sofa
dan ikut membantu bu Ernita yang masih asik menikmati
batang kemaluan pak Risman dengan lidah dan bibirnya.
Kembali kekompakan tampak pada keduanya, bu Ernita dan
bu Astri saling bergantian memanjakan kemaluan besar milik
kepala sekolahnya yang diselingi dengan ciuman kedua bibir
ranum mereka.
Pak Risman hanya bisa mengerang-ngerang menahan
kenikmatan sambil matanya melekat pada kedua wanita yang
sedang memanjakan kemaluannya. "Ahhhh...sudah ibu-
ibu...ayo sekarang siapa yang mau duluan memeknya saya
coblos" tanya pak Risman yang takut kemaluannya keburu
menyembur akibat lumatan-lumatan kedua guru sexy
tersebut.
Mendengar pertanyaan pak Risman, Bu Ernita lalu beranjak. Ia
lalu tiduran di atas sofa sambil mengangkangkan kedua
kakinya menunjukan vagina yang merekah sambil mengelus-
elusnya di hadapan kepala sekolahnya.
"Ayo pak..ini memeknya udah pengen dienjot" ucap bu Ernita
genit.
Pak Risman langsung berlutut mengarahkan kemaluan
besarnya ke lubang legit vagina bu Ernita dengan kedua
tangan menopang tubuhnya di kedua sisi kepala guru bahasa
Inggris tersebut. Bu Ernita tak tinggal diam. Tangan kanannya
menggapai kemaluan besar pak Risman dan membantu
mengarahkan kemaluan itu ke lubang vaginanya yang ia
rekahkan dengan jari-jari tangan kirinya, dan
"Aaaaah..Ahhh..uhhh" desahan kenikmatan bu Ernita
terdengar seiring kemaluan pak Risman yang memasuki
vaginanya dengan perlahan.
Setelah semua kemaluannya tertanam di vagina bu Ernita, pak
Risman tanpa berlama-lama langsung menggenjot dengan
tempo cepat. Maka tak terelakan lagi kini desahan langsung
berubah menjadi erangan. "Oughhh..iyah..iyah..arrrghhh"
erang bu Ernita menikmati genjotan ganas pak Risman sambil
memejamkan mata dan tangan yang meremas-remas
payudara sendiri.
"Enak kan bu kontol sayah..heh" tanya pak Risman sambil
mempercepat genjotannya.
Tubuh bu Ernita semakin terguncang-guncang akibat
dahsyatnya genjotan kepala sekolahnya tersebut.
"Ough...ii..yah..kont..hol..bapp..pak en..nak..yahhh" jawab bu
Ernita terputus-putus.
Sementara itu di sofa yang satunya lagi tampak pemandangan
erotis yang lain. Bu Astri tampak menikmati tontonan di
depannya dimana temannya sesama pengajar tengah
disetubuhi oleh kepala sekolahnya. Birahinya yang memuncak
akibat tontonnan di depan matanya membuatnya tak sadar
bermasturbasi. Bu Astri menaikan kakinya keatas sofa dan
mengangkang membuat vaginanya tampak merekah
menantang. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya
telah keluar masuk mencoblos vaginanya sendiri dengan jari
jempol tangannya ikut menggosok biji klitorisnya. Sementara
tangan kirinya dengan intens meremas bergantian payudara
kiri dan kanannya. Bu Astri terlarut dengan tontonnanya
hingga teriakan histeris bu Ernita yang mendapatkan orgasme
menyadarkannya.
"Aaaarggghhh...yaaaahhh pak...saya muncrat" teriak lirih bu
Ernita mendapatkan orgasmenya.
Setelah orgasme bu Ernita mereda, pak Risman mencabut
batang kebanggaannya dan menghela nafas panjang. Tapi
ketika itu sebuah suara merdu memanggilnya dan ia pun
kembali menunjukan senyum menjijikannya.
"Pak Risman...kontolin lubang pantat Astri dong...gattteelll"
panggil bu Astri dengan nada genit yang sekarang tengah
menungging di atas sofa sambil merekahkan lubang
pantatnya.
"Dengan senang hati bu Astri" jawab pak Risman sambil
beranjak ke belakang tubuh bu Astri dan mengarahkan batang
kemaluan besarnya ke arah lubang pantat bu Astri.
"Ough...yaaahhh...pelan pak...mual" seru bu Astri ketika
batang pak Risman menerobos lubang pantatnya.
Namun bukannya menurut pak Risman malah langsung
kembali menggenjot lubang itu dengan ganas. Sesekali ia
meludahi batang kemaluan dan lubang pantat bu Astri yang
terasa sangat sempit.
"Oooh..yeah..bu Astri kalau melacur pasti laku..ahhh" ucap
pak Risman tak senonoh sambil menggenjot pantat bu Astri.
"Ahhhh...iya..Astri..ma..uh..jadi..pe..la..cur..bi ar
da..pet..banyak..kont..thol" jawab bu Astri terpatah-patah.
Keasikan menggenjot bu Astri kepala sekolah itu tak sadar
dengan keberadaan bu Ernita. Hingga ia dikejutkan oleh
rangkulan bu Ernita di belakangnya yang menggesek-gesekan
puting payudara di punggungnya dan dengan bibir yang
menciumi belakang daun telinganya sambil berbisik.
"Ayo pak Risman..cepet keluarin..pelacur-pelacur bapak ini
sebentar lagi mesti kembali mengajar" bisik bu Ernita sambil
menggigit pelan daun telinga kanan pak Risman.
Selang beberapa menit bu Astri mulai kelojotan, tampak
orgasmenya mulai menghampiri. Begitupun dengan pak
Risman, ia sudah tak mampu lagi menahan kenikmatan dari
lubang panas dan sempit pantat bu Astri. Hingga akhirnya
pak Risman menancapkan batangnya dalam-dalam di lubang
pantat bu Astri dan menyemburkan spermanya di lubang itu
yang disusul oleh vagina bu Astri yang juga menyemburkan
cairan orgasmenya. Beberapa menit setelah persetubuhan itu
tampak ketiga orang tersebut tengah mengistirahatkan
dirinya. Pak Risman yang telanjang duduk di sofa dengan
wajah senang diapit dua guru sexy yang memeluknya dengan
tubuh sudah berkeringat dan rambut agak acak-acakan.
###################
Dalam waktu yang sama ketika persetubuhan threesome itu
berlangsung di ruang kepala sekolah tersebut, bu Linda yang
sedang mengintip hanya bisa menutup mulutnya karena tak
percaya guru-guru cantik yang terlihat alim itu ternyata mau
bersetubuh dengan cara seperti itu dengan kepala sekolahnya.
"Aku aja yang doyan kontol gak pernah threesome...tapi
mereka ini aduuuh" pikir bu Linda tak percaya dengan apa
yang dilihatnya.
Adegan demi adegan persetubuhan di dalam ruangan kepala
sekolah itu terus ia lihat. Tanpa ia sadari birahinya mulai
naik, kakinya mulai tidak bisa diam karena dari vaginanya
mulai keluar cairan.
"Uuuh..ko aku malah sange" pikirnya.
Tangan bu Linda tanpa sadar mulai meremasi payudara
besarnya yang menggantung, ia lupa kalau saat itu ia tak
sendirian. Bu Linda baru sadar setelah terasa ada yang
mengelus pantat semoknya.
"Eh Rizal..ngapain kamu? Jangan kurang ajar ya" bu Linda
langsung memarahi anak itu.
Namun Rizal menghadapinya dengan tenang ia malah
meletakan jari telunjuk tangan kanannya didepan bibirnya
sambil tangan kirinya meraih bahu bu Linda guru bahasa
Indonesianya dan mendorongnya agar kembali membungkuk
untuk mengintip lagi apa yang terjadi di ruang kepala sekolah
tersebut.
"Ssssttt...jangan kenceng-kenceng bu..nanti ketauan" ucap
rizal terhadap gurunya itu.
Bu Linda hanya menurut apa yang dikatakan muridnya dan
kembali mengintip.
"Tuh bu, lihat tuh bu Ernita sama bu Astri binal banget
ya..pasti mereka bisa jadi kesayangan pak Risman tuh" bisik
Rizal kepada bu Linda. "Wiiih...tuh lihat bu goyangan bu Astri,
mantap ya..ibu bisa gak" Rizal berkomentar lagi terhadap apa
yang dia dan bu Linda lihat di dalam ruangan itu sambil
tangannya kembali mengelus-ngelus bongkahan pantat bu
Linda.
Namun kali ini tidak ada penolakan dari bu Linda. Ia malah
tampak serius melihat adegan yang terjadi di dalam sana.
"Uh..dasar anak bau kencur..aku goyang baru tau rasa dia"
ucap bu Linda dalam hatinya.
Rasa iri yang timbul karena tontonnan dari dalam ruangan
membuat birahinya naik. Hingga saat tangan Rizal
menyingkap roknya mengelus-elus pahanya hingga terus
menyentuh vaginanya dengan jari tengahnya pun bu Linda tak
menggubrisnya. Bahkan elusan itu malah menambah naik
nafsu birahinya. Melihat tak ada penolakan dari gurunya, Rizal
semakin berani. Ia menusuk-nusukan jarinya ke vagina bu
Linda yang walaupun masih terhalang celana dalamnya tetap
saja mampu membuatnya melenguh nikmat.
"Oooh..Rizal..uuhh..apa yang kamu lakuin sama ibu" tanya bu
Linda. Dengan santai Rizal menjawab,
"nikmati aja bu..saya pengen tau..enak mana memek bu
Linda, bu Astri atau bu Ernita".
"Ja..jadi kamu juga udah pernah ngentot mereka" tanya bu
Linda kaget.
"Gak cuma saya bu..mang Yono juga kemaren ikutan..nih
saya ada videonya" terang Rizal memberitahukan apa yang
kemarin ia dapat dari bu Ernita dan bu Astri.
"Apah??? Ma..mang Yono" tanya bu Ernita tak percaya kalau
rekan-rekannya yang nampak seperti wanita terhormat itu
juga mau melayani penjaga sekolah.
"Iya bu..makanya saya juga sekarang pengen entot ibu" jawab
Rizal enteng seakan-akan dia bukan tengah berbicara dengan
gurunya.
Rizal mulai berani berlaku lebih kurang ajar terhadap bu
Linda. Kali ini tangan kanannya menggapai payudara bu Linda
yang sebelah kanan yang langsung diremas-remasnya.
Sementara tangan kirinya terus menjamah vagina bu Linda
dari balik celanannya. Selang beberapa menit Rizal
mendekatkan wajahnya ke wajah bu Linda dan mencium pipi
bu Linda yang sudah merah merona karena birahi yang
meninggi akibat tontonan mesum di dalam ruangan kepala
sekolah tersebut. Rizal pun berbisik pada gurunya,
"bu celana dalamnya saya buka ya..saya pengen jilatin
memek ibu".
Bu Linda mendengar pertanyaan kurang ajar itu malah
tersenyum malu-malu tapi mau.
"Eh..zal..inikan diluar..kalau ada orang lihat gimana" jawab
bu Linda.
"Gak bakalan ada orang kesini ko bu..percaya deh" ucap
Rizal. "Hmmm..iya deh" jawab bu Linda sambil
menganggukan kepalanya yang diiringi senyum yang malu-
malu.
"Ya udah ibu nonton mereka ngentot aja..biar saya yang
puasin ibu" kembali Rizal memberi perintah kepada gurunya
sambil mulai menurunkan celana dalam hitam berenda
gurunya itu yang anehnya malah dituruti oleh bu Linda.
"Uhhh...memek yang menggoda" gumam Rizal ketika melihat
vagina gurunya yang bersih dari bulu sambil berjongkok dari
arah belakang.
Bu Linda tersentak kaget ketika merasakan benda basah dan
kasar menyapu lubang vaginanya. Rupanya Rizal sudah mulai
menjilati vagina gurunya tersebut, sambil meremasi pantatnya
yang semok. Lenguhan-lenguhan tertahan keluar dari mulut
bu Linda, apalagi ketika Rizal muridnya merekahkan lubang
pantatnya dan menjilati bahkan menyedot-nyedot lubang itu.
Dengan tangan kanan menopang tubuhnya pada tembok dan
tangan kiri menutup mulutnya, bu Linda hanya bisa merem
melek menikmati perlakuan murid bengalnya ini. Belum
pernah ada orang yang mau menjilati lubang pantatnya, tapi
anak ini benar-benar berani bahkan tak cuma menjilat tapi ia
juga menyedot-nyedot lubang itu.
"Oooh nikmat" itulah yang terucap dalam hatinya.
Sambil menjilati lubang pantatnya kini jari tengah tangan
Rizal mulai bermain di lubang vagina bu Linda yang sudah
basah. Ia kocok lubang itu dengan kencang sampai akhirnya
bu Linda orgasme di tangan muridnya sendiri. Bu Linda hanya
bisa memejamkan mata saat orgasme itu meluluh lantakan
tubuhnya.
"Oooh...Rizzzall..pintar sekali kamu muasin ibu" ucapnya
sambil tersenyum menoleh ke arah pantatnya yang mana
Rizal muridnya masih asik menjilati cairan orgasmenya.
Setelah
puas
dengan
cairan
orgasme
gurunya
Rizal pun
berdiri
menghampiri kepala gurunya tersebut dan memelorotkan
celananya, lalu mengeluarkan batang kemaluan panjang
miliknya. Dengan bangga Rizal menunjukan batang kemaluan
panjangnya itu terhadap guru bahasa Indonesianya.
"Bu..lihat ni kontol aku..masukin ke memek ibu ya" tanya
Rizal kepada gurunya.
Bu Linda terlihat kaget melihat batang kemaluan Rizal yang
panjang dan keras itu, ia tak menyangka kalau muridnya ini
punya batang yang bagus untuk dijadikan peliharaan.
"Ko gak bilang-bilang sama ibu kalo kamu punya kontol
bagus? Tau kayak gini ibu gak usah repot-repot nyari kontol
buat muasin memek ibu" ucap bu Linda sambil menjilati bibir
atasnya tanda ia sangat menginginkan batang kemaluan
muridnya itu.
Rizal hanya tersenyum lalu menyodorkan kemaluannya
kedepan bibir indah yang selalu dihiasi lipstick milik bu Linda.
Dengan rakus bu Linda langsung mengulum batang muridnya
tersebut. Setelah puas bu Linda melepaskan batang kemaluan
muridnya itu dari mulutnya. Lalu dengan mata sayu penuh
birahi ia pun meminta Rizal segera menusuk vaginanya
dengan batang kemaluan yang ia miliki.
"Ayo zal tusuk memek ibu sama kontol kamu" ucap bu Linda.
Rizal lalu bersiap di pantat bu Linda yang menungging lalu
menusukan dengan perlahan batang miliknya kedalam vagina
milik guru bahasa Indonesianya. Mata bu Linda mendelik,
mulutnya menganga menikmati penetrasi gemilang dari
muridnya. Setelah beberapa menit menikmati remasan vagina
gurunya di batang kemaluan miliknya, Rizal lalu menggenjot
dengan tempo sedang. Dia sangat menikmati bagaimana
pantat gurunya itu ikut bergoyang mengiringi genjotannya.
Begitupun sebaliknya, bu Linda sangat menikmati gesekan
otot kemaluan milik muridnya menggaruk dinding vaginanya.
"Oooh...bu..memek ibu gak kalah legitnya sama memek bu
Astri ataupu bu Ernita.." Ungkap Rizal merasakan empotan
memek bu Linda.
"Mmmhhh...yah zal...kontol kamu juga ennak..nanti ibu kasih
temen ibu yah" balas bu Linda mengomentari batang
kemaluan muridnya.
Menit demi menit berlalu. Genjotan Rizal dan goyangan
pantat bu Linda makin hebat. Desahan-desahan penuh
kenikmatan dari dua orang itupun makin kacau. Bu Linda
sudah melupakan niatnya mengintip bu Astri dan bu Ernita
yang tengah bersetubuh dengan pak Risman di ruang kepala
sekolah tersebut. Kini bu Linda hanya ingin menikmati apa
yang ia dapatkan dari muridnya.
"Hmmm..dasar murid nakal..berani entotin gurunya ahhh.."
Ucap bu Linda sambil tersenyum menoleh terhadap Rizal
muridnya sambil menggoyangkan pantat semoknya.
"Oooh...bu..oh dasar guru lonte..doyan kontol murid..oh.."
Balas Rizal terhadap gurunya.
Akhirnya bu Linda mulai diserang orgasme, badannya
menegang, kakinya berjinjit, bibir bawahnya ia gigit. Sambil
memejamkan mata ia mulai merasakan vaginanya berkedut
dan menyemburkan cairan kenikmatan. "Oooh..Rizal..ibu
keluar ahhh..ibu dapet..ahhh" desah lirih bu Linda ketika
orgasmenya tiba.
Rizal yang merasakan batangnya dipijat dalam vagina
gurunya juga merasakan yang sama. Dengan meremas pantat
bu Linda ia tancapkan batang kemaluannya sedalam-
dalamnya di lubang vagina bu Linda. Lalu beberapa kedutan
di batang kemaluanya mengiringi semburan sperma kental di
rahim gurunya. Setelah kenikmatan itu mereda Rizal
mencabut batangnya perlahan dan mencium bongkahan
pantat bu Linda yang masih menungging meresapi
kenikmatan yang baru saja dia dapatkan dari muridnya.
"terimakasih bu.." Ucap Rizal yang dijwab senyum dan
kedipan mata genit bu Linda guru bahasa indonesianya.
To be continued...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.