Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 10: The Doctor - No More Love, JustLust

Dr Andre memandang mesin ciptaannya, mesin X-5 yang sudah
dimodifikasi dan diberi nama mesin penukar roh X-5. Tiba-tiba Hp nya
berbunyi……
"Yaaa, hallo, saya sudah mendapatkan subjek yang sesuai dengan
permintaan anda, cantik, mulus, dan berkulit putih…, silahkan anda
datang besok malam.." Ada sebuah senyuman tipis yang menghiasi
wajah dokter itu.
"Dadang…., Basrii…." Dr Andre memanggil pengawalnya,
"Yaarrrhh Docthoorrrdd…." suara kedua orang itu serak, tubuh mereka
berotot, tinggi besar. Wajah mereka tampak rusak berat, hancur tak
berbentuk wajah manusia lagi, kedua mata mereka membeliak melotot,
wajah dan bibir mereka penuh dengan bekas luka jahitan yang
mengering disana-sini, kulit tubuh mereka kasar dan sedikit
mengelupas.
"Besok, siapkan segala sesuatunya dengan baik, kita akan kedatangan
klien penting "
"Bhaik…, Docthhoorrddddhh…." kedua manusia aneh itu saling
berpandangan kemudian mengangguk dengan patuh kepada Tuan
penolong mereka, Dr Andre.
Pagi-pagi Dr Andre sudah siap siaga mengintai seorang suster muda
cantik berdarah Indo Jepang, Suster Mia.
"Selamat pagi Dok…" Suster Mia menyapa Dr Andre ketika ia berpapasan
dengan dokter yang sudah senior di rumah sakit itu.
"Selamat pagii…." Dr Andre tersenyum ramah
Suster Mia tidak menyadari kalau Dr Andre terus menatap tubuhnya dari
belakang. Baru dua hari Suster Mia diterima kerja di rumah sakit itu.
Tubuhnya seksi, putih mulus, wajahnya cantik,
"Brukkk…! WHADUHHHHHH…..!! " kening Dokter Andre menempel di
pintu kemudian terhunyung ke belakang sambil memegangi kepalanya.
"Ehhh, Kenapa Dokkk ?? " Pak Amir tergopoh-gopoh menghampiri Dr.
Andre.
"Pakkk,, Amin kenapa pintu ini tertutup…., kan saya sudah bilang,
sebelum saya datang sudah harus dibuka….," Dr Andre menegur Pak
Amin.
"Eeenggg, tapi Dokkkk, ruangan dokter kan sudah pindah ke lantai 2″
Pak Amin menggaruk-garuk kepala sambil menatap Dr Andre dengan
tatapan matanya yang kebingungan.
"OHHHH…. Iya…, Ehmm, saya lupa…."
(Red: Makanya Dok, matanya dijaga, jangan terus ngeliatin Goyangan
Pinggul Suster Mia yang Yahud dong, )
Seorang suster tampak sibuk, berkali-kali dirnya menghela nafas
panjang, Dr Andre membebaninya dengan setumpukan kerjaan, wah
bisa pulang malam nih, lembur.
"Kringgg… Kringgggg….."
Suster Mia mengangkat telepon dimejanya,
"Suster Mia, saya minta tolong lagi…." wajah Suster Mia yang cantik
tampak bete, bibirnya yang sensual agak runcing, manyun.
"KRING… KRINGGGGG KRINGGGGG KRINGGGG"
"SUSTER MIA MENGAPA TELEPON -NYA TIDAK DIANGKAT !!! "
"Ahhhhh…..!! " Suster Mia tersentak kaget,
Rupanya ia mengalami mimpi yang mengerikan, nafasnya terengah-
engah, kemudian memandang sekeliling, teman-temannya sesama
suster sudah pulang terlebih dahulu. Suster Mia meraih secarik kertas
yang menempel di jidatnya, entah siapa yang jahil menempelkan kertas
kecil itu.
"Mia, kalo dah malem suasana rumah sakit agak ngeri lohhh!!,"
"Glekkkk…."Suster Mia menelan ludah, entah kenapa tiba-tiba
tengkuknya merinding.
Setelah berganti pakaian ia buru-buru melarikan diri dan menuju tempat
parkir di basement, sepasang mata terus mengawasinya. Suster Mia
keheranan entah kenapa pintu mobil nya mendadak susah dibuka. Ia
tidak menyadari ketika seseorang mendekatinya dari belakang dan
"Hemmmm…. Mmmmmfffffhhhh"
Orang itu membekap hidungnya dengan sebuah sapu tangan, ia
meronta-ronta, berusaha melepaskan diri, namun matanya berkunang-
kunang, tubuhnya terkulai lemas dan diseret memasuki sebuah mobil
CRV. Mata orang itu merayapi tubuh Suster Mia yang terlentang tanpa
daya di bangku paling belakang. Dr Andre tersenyum sambil menutupi
tubuh Suster Mia dengan kain selimut berwarna coklat tua. Mobil CRV
itu langsung bergegas meninggalkan basement rumah sakit itu,
"Emmmhhhh.., Ahhhhh, " Suster Mia terkejut ketika mendapati dirinya
terkurung didalam sebuah tabung kaca besar, "Dukkk.. Dukkkk… Dukkk"
Suster Mia berjuang memecahkan tabung kaca yang super kuat
tempatnya dikurung itu.
Pintu ruangan terbuka lebar, Suster Mia mundur ketakutan ketika dua
sosok manusia berotot mendekati tabung kaca yang mengurung
dirinya,
"AHHHHH….!! " Suster Mia menjerit ketika menatap wajah kedua laki-
laki itu yang berantakan, mirip wajah zombie yang sudah hancur,
Suster Mia bengong menatap punggung kedua orang itu yang menjauh
dan berdiri di sudut ruangan.
Ada secerah harapan di wajahnya ketika orang ketiga dan keempat
muncul dari balik pintu. Suster Mia menatap seorang nenek tua, entah
siapa dia, tapi yang penting Suster Mia mengenali orang di sebelah
nenek tua itu
"Dr Andreeee….!! Tolonggggg Dokkk…..!! " Suster Mia berteriak-teriak
dari dalam tabung kaca besar yang mengurungnya sambil berulang kali
memukul-mukul dinding tabung kaca yang mengurung dirinya.
Hilang sudah harapannya ketika menatap wajah Dokter Andre yang
dingin tanpa ekspresi, sementara si nenek itu tersenyum sambil
menyusul masuk ke dalam tabung kaca besar tepat di sebelah tabung
kaca berisi Suster Mia.
"Haaa….,,,!! "
"Arrrrhhhhh….!!."
Terdengar jeritan dari Suster Mia dan si nenek tua. Suara mesin X-5
terdengar melengking-lengking vaginaakkan telinga, Dr Andre
tersenyum menatap dua sinar berwarna hijau muda dan sinar berwarna
biru tua mulai melayang-layang, berpindah ke tabung lawannya.
"Arrrhhhh,,, Panasssss…, Panassss….,,, keluarkan aku Andreee!!
Keluarkan !! ARhhhhhh….!! " Tiba-tiba si nenek tua berteriak kepanasan
kulit tubuhnya mulai melepuh,
"Ehhh…!! Lohhhh…." Dr Andre kebingungan, ternyata semuanya terjadi
di luar dugaan, kedua sinar yang berbeda warna itu malah kembali
masuk ke dalam tabung yang berisikan tubuh si nenek kemudian
lenyap seperti diserap oleh sesuatu. Dr Andre memandang ngeri pada
tubuh si nenek yang melepuh kemudian membara seperti kertas yang
terbakar,
Sementara Suster Mia hanya berdiri dengan pandangan mata yang
kosong, kemudian mendesah-desah seperti sedang terangsang "Ahhhh
Ahhhh….." ia terkulai lemas kemudian meremas-remas buah dadanya
sendiri,
"Hemmm…?? " Dr Andre menatap tajam pada sebuah batu yang
bercahaya biru terang,
Dadang dan Basri yang setia berdiri di depan tuan mereka melindungi
Dr. Andre
"Mundhurr Docthoorrdd…." Basri maju untuk mengambil batu bercahaya
biru terang yang berkilauan.
"Ehhhh…. Kalau tidak salah …."
Dr Andre mengingat-ngingat kalau ia pernah mengambil sebuah batu
aneh dari sisa-sisa tubuh pengemis tua yang mati dengan cara yang
mengenaskan (Hospital Eps : 7), berdasarkan hasil experiment
sementara komposisi batu itu mirip dengan serum berwarna biru
keperakan yang ia ciptakan dan memang beberapa waktu yang lalu ia
sempat kehilangan baru aneh yang terkadang bersinar redup berwarna
biru muda. Mungkin batu aneh itu terjatuh ke dalam tabung kaca mesin
X-5, pada saat ia mengadakan beberapa modifikasi untuk
menyempurnakan mesih X-5. Sinar biru batu itu yang tadinya redup
kini semakin terang berkilauan. Otak Dr Andre berputar dengan cepat, ia
berniat untuk mengadakan eksperimen lebih lanjut
"Dadang, Basri…., besok segera cari beberapa orang objek percobaan,
nggak usah yang cantik dulu!!" Dr Andre memberi perintah sambil
berlalu ke kamarnya
Dadang dan Basri mengangguk kemudian mengikuti langkah Dr Andre,
dengan setia mereka berjaga di luar kamar Dr Andre. Dr Andre tidak
dapat tidur , pikirannya selalu tertuju pada Suster Mia. Pintu kamar itu
terbuka sedikit
"Basri…., bawa Suster Mia kemari…"
Beberapa saat kemudian setelah menurunkan tubuh Suster Mia dari
bahunya, Basri mengetuk pintu kamar Dr Andre, "Tokk Tokkk..
Tokkkk…" Pintu kamar itu kembali terbuka, Dr Andre tersenyum
menatap Suster Mia, nafas suster cantik itu terengah-engah, ketika
sang dokter menarik tubuh mulusnya ke dalam kamarnya. Suster Mia
tidak mengerti mengapa dirinya terangsang dengan hebat, sementara
batu aneh di dalam kamar semakin sering bersinar redup terkadang
bersinar dengan kuat.
Dr Andre menekan bahu Suster Mia agar bersujud, dengan cepat tangan
Suster Mia melepaskan sabuknya, kemudian tangannya menarik turun
resleting celana sang dokter yang dilanjutkan dengan menarik celana
dalam Dr Andre hingga kini batang kemaluannya menggantung dengan
bebas. Tangan Suster Mia mendorong batang kemaluan Dr Andre ke
atas kemudian mulut suster cantik itu melumat – lumat biji kemaluan
Dr Andre. Lidah Suster Mia begitu taktis mengulas-ngulas biji pelir Dr
Andre kemudian menjilati batang kemaluan sang dokter. Suster Mia
menatap kepala penis Dr Andre kemudian mencaplok kepala
kemaluannya lalu menghisap-hisap kepala kemaluan sang dokter,
tangan Suster Mia bergerak mengocok batang penis itu.
"Mmmmhhh… Mmmmm Mmmmmmmm,,," Suster Mia tampak asik
melumat-lumat dan memainkan kemaluan Dr Andre, dikulum, dijilat,
diciumi.
Jantung Dr Andre terasa copot berkali-kali ketika Suster Mia
menggeluti kemaluannya dengan liar. Tangannya menekan-nekan
belakang kepala Suster Mia, ketika suster cantik itu kembali
mengulum-ngulum kepala penisnya. Suster Mia tidak menolak ketika
kepala kemaluan Dr Andre menyodok kerongkongannya dalam-dalam.
Dr Andre menarik Suster Mia berdiri, sang dokter menatap wajah Suster
Mia yang cantik, benar-benar kontras ketika menyaksikan seorang
suster muda yang cantik jelita sedang berpelukan dengan seorang
dokter yang sudah tua beruban. Kemudian mulut Dr Andre melumat
bibir Suster Mia yang merekah, dihisapnya air liur Suster Mia yang
terasa manis, Dr Andre tampak rakus mengenyot-ngenyot mulut Suster
Mia, lidahnya terjulur masuk dan mencari-cari lidah Suster Mia. Lidah
Suster Mia menyambut kedatangan lidah Dr Andre.
"Ehhhmmm, Mmmm.. Ckkk Mmmmm Ckkk Ckkk" Mulut Suster Mia dan
Dr Andre berdecakan, saling melumat, mengulum dan memangut-
mangut dengan mesra. Suster Mia merentangkan kedua tangannya
keatas ketika tangan Dr Andre menarik baju kaos ketat itu sampai
terlepas melalui kedua lengan Suster Mia.
Sang Dokter membalikkan tubuh Suster Mia, dikecupnya bahu Suster
Mia dengan lembut, kecupannya menjalar mendekati leher Suster Mia.
Suster Mia mendesah resah ketika Dr Andre menggeluti batang
lehernya, mengecup, menjilati dan menghisapi. Setelah menggigit kecil
leher Suster Mia, tangan Dr Andre melepaskan pengait bra gadis itu
dan melepaskannya,
"Ahhhhh… Dr Andreeee……" Suster Mia mendesah resah kemudian
membusungkan kedua payudaranya ke depan ketika tangan Dr Andre
merayap dan mengelus payudaranya.
"Hemmmhh, kenyal sekali…., halus dan padat…" tanpa sadar Dr Andre
berguman ketika kedua tangannya menggenggam induk payudara
Suster Mia dan meremas bongkahan induk payudara Suster Mia.yang
menggumpal padat.
Sambil menolehkan kepalanya ke kiri, Suster Mia menyandarkan
kepalanya ke belakang, kini sambil meremas-remas payudara Suster
Mia, Dr Andre melumati bibirnya yang terus mendesah-desah. Sedikit
demi sedikit tubuh Suster Mia terdorong ke arah ranjang di kamar Dr
Andre
"Blukk…..!! " Dr Andre mendorong punggung Suster Mia, pada saat yang
hampir bersamaan ia menerkam tubuh gadis itu dari belakang.
Dr Andre berubah menjadi liar, digusurnya tubuh Suster Mia ke tengah
ranjang kemudian dikecupinya tengkuknya dan terus merambat turun ke
punggung, pinggang dan…..
"Sretttt….." ditariknya resleting rok mini yang masih menyangkut, Dr
Andre melucuti rok dan celana dalam putih yang dikenakan suster Mia
kemudian membalikkan tubuh telanjangnya.
,
"Ahhh… suster Mia….." lenguh Dr Andre sambil menerkam tubuh Suster
Mia
"Dokter Awwww…, Aduhhh Dokkkkkk….."
Dr Andre dan Suster Mia saling berpelukan, mulut mereka berpangutan
dengan liar "Emmmhhh,,, emmm,, Ckkk Ckkkk… Hemmmmhhh"
Ciuman Dr Andre merambat ke arah dada, Suster Mia menjerit-jerit
histeris seperti seorang sex maniak,
"Ahhh, hisap Dokkkk,,,,,"
"Ouuhhh… Ahhhh… Awwwww…..!! "
Dr Andre semakin bernafsu menciumi buntalan buah dada Suster Mia,
kemudian mengenyot-ngenyot kedua puncak payudara gadis itu ketika
mendengar teriakan-teriakan histeris Suster Mia yang menggairahkan.
"Ahhhh….. Dokterr….." Suster Mia merenggangkan kedua kakinya
melebar ketika merasakan ciuman-ciuman Dr Andre semakin merambat
turun kearah perut, pinggul kemudian…..mengendus-ngendus wilayah
intimnya.
Wajah Suster Mia cantik dan manis sedangkan bagian bawahnya, harum
dan asin, lidah Dr Andre berkali-kali menjilat cairan asin yang semakin
banyak meleleh dari belahan vagina suster cantik itu, mulutnya
berdecakan mengecap cairan kewanitaan Suster Mia yang asin. Suster
Mia tersentak ketika Dr Andre membuka belahan vaginanya.
"Ahhh, yeahhh.., Ouuhhhh,, enak…!! Enakkk Dok… Awww…."
Suster Mia menggelepar-gelepar ketika mulut Dr Andre mengecupi isi
vaginanya yang banjir oleh cairan nafsu yang terus meleleh.
"Ouugghhhh…!! Arrrhhhh…." Suster Mia mengerang keras ketika
merasakan lidah Dr Andre menekan-nekan dan mulai memijit-mijit
klitorisnya..
"Aaaaaa…. Uhhhhh……" Suster Mia terperanjat, tubuhnya mengejang
ketika Dr Andre mengenyot-ngenyot isi vaginanya dan mengemuti
klitorisnya yang semakin indah..
Tangan Dr Andre mulai membimbing kepala kemaluannya mendekati
belahan vagina Suster Mia yang sudah basah, digesek-gesekkannya
kepala penisnya pada belahan vagina Suster Mia kemudian ia mulai
berkutat berusaha melakukan penetrasi.
"AHHHHHHHHHHHHHH……., !! " Suster Mia menggeliat -geliat ketika
merasakan kepala kemaluan Dr Andre merobek-robek kegadisannya
Dr Andre tersenyum, rasanya enak banget ketika kepala kemaluannya
merobek -robek selaput perawan Suster Mia, Dr Andre mencekal
pergelangan kaki Suster Mia kemudian didorongnya kaki Suster Mia
sampai tertekuk mengangkang hampir menyentuh payudaranya.
Dengan satu sentakan yang kuat Dr Andre membenamkan batang
kemaluannya, Suster Mia membelakkan matanya, mulutnya terbentuk
seperti akan mengucapkan kata "A"
"Auhhhh…, Ahhhh, Ahhhhh,,,Aww…" setelah digenjot-genjot, barulah
kata berawalan "A" itu mulai terdengar meluncur dengan bebas dari
mulut Suster Mia. Tubuhnya terguncang-guncang seirama dengan
sodokan-sodokan batang kemaluan Dr Andre yang gencar bergerak
keluar masuk menyodoki belahan vaginanya.
"UNNNHHHH,,, EMMMH…,, Ahhhhhh,, Crrr Crrrrr……."Suster Mia
melenguh kemudian tubuhnya terkulai lemas dibawah genjotan-
genjotan Dr Andre yang masih asik menyodok-nyodok vaginanya.
"Cllleeppp… Clepppp… Pleppppp… Plleppppph…." suara vagina Suster
Mia yang sedang digenjot-genjot oleh batang kemaluan Dr Andre,
Suster Mia melenguh kecil, terkadang vaginaik-mekik liar, terkadang
merengek-rengek menggemaskan.
Gerakan Dr Andre berhenti, "Ploppp…." Dokter tua itu mencabut batang
kemaluannya kemudian membalikkan tubuh Suster Mia, ditariknya
pinggul Suster Mia agar suster cantik itu sedikit menungging.
"Ahhhhh…, Dokkkk…" Suster Mia menolehkan kepalanya ke belakang
ketika merasakan sodokan kuat di lubang duburnya, ia malah
membantu dengan menarik buah pantatnya ke kiri dan ke kanan.
"BAgus.., Suster Mia,, …" Dr Andre senang ketika Suster Mia
menyambut baik keinginannya yang ingin menjajal kenikmatan lubang
anus suster cantik itu.
"AWWWW… Aduhhhh…!! OWWWWWW……!! " Nafas Suster Mia
berdengusan seperti orang sedang merenggang nyawa ketika
merasakan kesuksesan Dr Andre menyodomi lubang duburnya.
Sang dokter tersenyum sambil membenamkan kemaluannya lebih dalam
menyodok lubang anus Suster Mia sampai ia mengerang pelan, tubuh
suster cantik itu terdorong-dorong ke depan.
"Plokkkkk,, Plokkkkkk, Plokkkkkk." suara-suara khas benturan
selangkangan dan buah pantat terdengar semakin sering dan keras.
"Ahhhh… Dokterrr,, Ahhhhh" Suster Mia menghempas-hempaskan
pinggulnya ke belakang menyambut sodokan-sodokan kuat Dr Andre.
"Arrrhhhh,, Kocokkkk terusss Dokkkkk,, Kocokkkkkk….." Suster Mia
hampir menangis karena luapan nafsu birahinya yang terus menggodok
tubuhnya yang mulus sampai bercucuran air keringat.
Dr Andre meremas buah pantat Suster Mia kemudian mencabut kembali
batang penisnya, ia ingin kembali merasakan jepitan lubang vagina
suster cantik itu.
"Jrebbb… Blessshhhh….." Satu tekanan yang kuat membuat batang
kemaluan Dr Andre kembali terbenam dalam jepitan vagina suster cantik
itu yang kembali mendesah-desah keras.
"dokterr…,terusin Dokkk,, Ayooo…kocok memek saya,, tolong…" Suster
Mia merengek-rengek agar Dr Andre segera melanjutkan aksinya.
"HA Ha Ha… Baikklah sus…! " Dr Andre kembali memacu batang
kemaluannya kuat-kuat, kasar sekali Dr Andre ketika menarik dan
menjebloskan batang kemaluannya kedalam himpitan vagina suster Mia
yang cantik.
"Adowwww… Akkhhhhh Crruuuu Cruuutttt……"
"Aduhh duhhhh, susu Ehhh Suster….. Miaaaaaaa….." Dr Andre rubuh
menimpa tubuh Suster Mia.
Suster Mia menggeliat melepaskan diri dari tindihan Dr Andre,
dibalikkannya tubuh Dr Andre yang sudah pasrah tergeletak tanpa daya.
Diraihnya Penis Dr Andre yang sudah tergeletak tanpa daya. Tubuh Dr
Andre menggelepar kenikmatan ketika merasakan lidah Suster Mia
mengulasi kepala kemaluannya. "Ahhh…, luar biasa, Suster Mia…." Dr
Andre menceracau tidak jelas ketika mulut Suster Mia mencaplok
kemaluannya dan mengemut-ngemut dengan liar.
Nafsu Dr Andre kembali bangkit, batang kemaluannya yang tadi sempat
terkulai kini kembali tegak mengacung siap untuk pertempuran
berikutnya. Seperti seekor macan betina Suster Mia merangkak menaiki
tubuh korbannya, matanya menatap Dr Andre dengan tatapan nakalnya,
tangannya mengarahkan batang kemaluan Dr Andre pada bibir
vaginanya, digesek-gesekkannya kepala penis Dr Andre pada bibir
vaginanya sebelum akhirnya menjejalkan kepala kemaluan Dr Andre
agar membelah vaginanya.
"Oooohhh,, Susterrrr,, Ahhhh…." Dr Andre terkagum-kagum merasakan
sensasi kenikmatan jepitan vagina Suster Mia.
"Dokter… Andreeee…, Cuphhh…." Setelah menekan bahu Dr Andre suster
Mia mengejar bibir Dr Andre kemudian sambil berkuluman dengan
lembut.
Suster Mia mulai menaik turunkan vaginanya, kemudian gerakannya
semakin binal, suster cantik itu menghempas-hempaskan vaginanya
dengan kuat sambil berteriak-teriak semakin liar.
"Ohhhh!! Ahhhh!! Ahhhh!! Emmmmhh!!" Suster Mia semakin binal
Dr Andre menyambut gerakan-gerakan binal Suster Mia dengan
menghujamkan batang kemaluannya kuat-kuat keatas sambil
mengulurkan kedua tangannya meremasi payudara Suster Mia.
"Oaaahhh.., Dokterrrrr, Nikmattt…,,!! Aduhhh Dokkkk….!!" Suster Mia
berteriak histeris, tubuhnya tersentak-sentak dengan kuat ketika Dr
Andre menggempur liang sempit di selangkangan Suster Mia.
"Uhhhh….." Suster Mia mengeluh, tubuhnya tumbang ketika cairan
kenikmatan itu berdenyut muncrat tak tertahankan "Crruutttt…
Cruuutttttt… kecroottttt"
Dr Andre memeluk tubuh Suster Mia kemudian berguling untuk
membalikkan posisi mereka, ia kini menindih tubuh Suster Mia. Suster
Mia menekuk kakinya kemudian mengangkangkannya melebar ke
samping agar sang dokter lebih leluasa melakukan genjotan-genjotan
liarnya. Suster Mia tersenyum senang ketika Dr Andre begitu bernafsu
menggenjot lubang vaginanya, begitu liar, kasar dan brutal.
"Ouhhhh, Hsshhh, Hssssshhhhh,, Ahhhhh" Suster cantik itu mendesah
nikmat, kedua tangannya memeluk tubuh Dr Andre yang terus
menghempas-hempaskan batang kemaluannya menikmati jepitan
vagina Suster Mia yang peret dan seret.
"Aduhhh…suster, dah lama banget saya tidak berhubungan intim…" Dr
Andre berbisik di telinga Suster Mia.
"He He He, duh kasihan Dr Andre.." Suster Mia terkekeh nakal,
kemudian balas berbisik "Sekarang doctor boleh ngentotin saya
sepuas-puasnya"
"Ohhh, Suster Mia.., "Dr Andre bertambah gencar menghempas-
hempaskan batang kemaluannya menyodokki lubang vagina Suster Mia
"Suster…, kita coba sambil berdiri yukkk…." Dr Andre mengajak Suster
Mia untuk melakukan gaya Andalannya, salah satu kelebihan Dr Andre
ia cukup tangguh jika bersetubuh sambil berdiri.
Tangan Dr Andre merayap, mengelus-ngelus buah dada yang
menggantung di dada suster cantik itu, dengan jari telunjuk dan jari
jempol dijepitnya putting susu Suster Mia kemudian dipilin-pilinnya
sampai pemiliknya merintih, Dr Andre menundukkan kepalanya
kemudian menjilati belahan payudara Suster Mia. Tubuh Suster Mia
sampai melenting-lenting ketika puncak payudaranya dikenyot-kenyot
oleh Dr Andre, terkadang ia mengaduh kecil ketika Dr Andre menggigit
gemas putting susunya yang berwarna coklat muda kemerahan,
kemudian kembali mengecupi belahan dadanya.
"OHHHHH, enak banget Dokkkk…." Tangan Suster Mia mendekap
belakang kepala Dr Andre sehingga kepala Dr Andre semakin terbenam
di antara dua buah gunungnya.
Suster Mia merenggangkan kedua kakinya ketika Dr Andre berjongkok
di hadapannya,
"Auuhhhh….!! " suster cantik itu terkejut ketika Dr Andre membuka bibir
vaginanya dengan kasar kemudian menghisapi isinya yang berwarna
kemerahan, dihisap, dijilat dan dikenyot-kenyot.
Dr Andre memasukkan dua jarinya kedalam vagina Suster Mia kemudian
mengorek-ngorek isi lubang vagina suster cantik itu,
"Haaaa… Ahhh Hoouuhh…" kepala suster Mia terangkat keatas,
tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri.
"Hssshhh Aaaaa….." terkadang ia tersentak ketika jempol Dr Andre
memijiti klitorisnya, kemudian mencubitnya dengan lembut sampai ia
tersentak kecil, Tubuh gadis itu mengejang ketika Dr Andre mengemut
klitorisnya dengan gemas.
"Jangan diremas sendiri dong, biar saya bantu…." Dr Andre
membalikkan tubuh Suster Mia dan kemudian merangkul payudaranya
"Enak nggak?? " Dr Andre berbisik kemudian menjilat belakang telinga
Suster Mia, suster cantik itu mendesah kemudian menganggukkan
kepalanya sambil mebusungkan buah dadanya ke depan menantang Dr
Andre yang sedang meremas-remas benda itu.
Suster Mia bertumpu pada dinding kamar ketika Dr Andre mulai
menyodok-nyodokkan batang kemaluannya. Suster Mia menolehkan
kepalanya ke belakang, bibirnya yang sensual terus mendesah-desah,
kemudian merengek sambil menengadahkan kepalanya ke atas dengan
mata terpejam rapat-rapat menikmati sodokan-sodokan Dr Andre yang
liar "Ennhhh.. Ennhhhh…. Ennhhh….!! " suara Suster Cantik itu
merengek dengan manja.
"Ouhhhh…!! Crrr Crrrr…. " Suster Mia mendesah-desah merasakan
lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat.
"Aduh.., Dok aduhhhh…."
Malam ini terasa semakin indah bagi Dokter Andre, serangkaian niat-
niat jahat untuk memuaskan nafsu birahi sudah tersusun rapi
dibenaknya.
******************
Di pagi Hari
Dr Andre mengeliat kemudian membuka matanya, disisinya terbaring
tubuh Suster Mia yang cantik, dibelainya dengan lembut buah dada
suster cantik itu, ditatapnya wajahnya yang cantik, dikecupnya bibir
yang terasa manis itu. Setelah mandi Dr Andre memakai pakaiannya
kembali kemudian melangkahkan kakinya menuju basement. Sayup-
sayup terdengar suara minta tolong ketika pintu rahasia itu terbuka
kemudian suasana kembali hening.
"Hmmmm,, ternyata mesin X-5 yang dikombinasikan dengan kekuatan
batu ini akan mengubah seorang wanita menjadi budak seks yang
patuh "
Niat dan tujuan Dr Andre mendadak berubah total. Kini yang ada hanya
nafsu belaka. Tidak ada lagi cinta dihatinya.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.