Minggu, 08 Maret 2015

Schoolgirl's Diary 11: Friend or Foe?

Dengan mengendap-ngendap Andra menghampiri Reina dan Farida,
tampaknya mereka berdua sedang merekam aksi seorang guru bejat
yang sedang bersiap menggeluti dua orang murid cantik di dalam
ruangan olah raga indoor, perlahan-lahan Andra menghampiri
mereka, tangannya bergerak dengan cekatan menekan-nekan
tombol Hpnya, kemudian si pegulat tangguh menekan tombol send,
Hp di tangan Reina bergetar ketika SMS singkat itu masuk. Reina
membuka Sms dari Andra, kemudian menyenggol Farida yang
tengah merekam adegan XXX di dalam ruangan itu dengan sebuah
handycam. Farida mengikuti arah pandangan mata Reina, Farida
meruncingkan mulutnya sambil meletakkan jari telunjuk di hadapan
bibirnya yang meruncing. Andra mengangguk kemudian
mengendap-ngendap menghampiri Reina dan Farida. Setelah
berlangsung cukup lama, adegan XXX yang terjadi di sana pasti
turut membakar nafsu Farida dan Reina, Andra merasa yakin 100 %,
posisinya berada di belakang tubuh Farida dan Reina, ia menekuk
wajahnya menatap bokong mereka bergantian. Ia memberanikan diri
mengelus bokong mereka
"Glekkkk,Ceglukkk... Ceglukkkkkkk....." Andra menelan ludah, kedua
gadis cantik itu diam tidak bergerak, mereka seakan-akan
membiarkan tangan Andra untuk mengelus dan bermain dengan
sesuka hati. Andra merapatkan tubuhnya, Reina dan Farida
menyandarkan punggung mereka ke dada Andra, Andra bergegas
menggiring keduanya ke dalam salah satu ruangan kelas yang
kosong di sekolahan itu, setelah mengunci pintu kelas Andra
membalikkan tubuh, WHOAAAAAAAAAAAAAA !!
Mata Andra melotot menyaksikan Reina dan Farida yang tengah
berpelukan. Bibir mereka saling melumat, dengan terburu-buru si
pegulat tangguh menghampiri mereka. Andra berdiri di belakang
tubuh Reina, tangannya gemetar ketika merayap meraba-raba
bokong Reina, Uhh, begitu bulat dan terasa padat, dengan tergesa
- gesa Andra menarik turun resleting rok seragam Reina,
Sretttttt.....
"Ohhhhh ?? !! Cpokkkk Emmmhhhh Mmmmmmm....." Reina terkejut
dan menarik bibirnya dari bibir Farida, ia hendak memalingkan
wajahnya kebelakang namun Farida yang membutuhkan
pelampiasan kembali menyumpal bibir Reina. Andra tersenyum
lebar, sambil berlutut ia menarik turun rok seragam Reina. Matanya
membeliak, tangannya merayapi sepasang paha Reina yang putih
mulus. Tangan Andra bergerak membetot celana dalam Reina..
"Ckkk... Mmmhh Ckkkk..... " Reina masih asik berciuman dengan
Farida sementara celana dalamnya mulai merosot turun ditarik oleh
Andra, terdengar suara kecupan keras ketika bibir Andra mengecupi
buntalan buah pantat Reina, lidahnya terjulur keluar kemudian
bergerak lembut mengulas dan membasuh buah pantat Reina yang
bulat padat, diremas-remasnya bongkahan pantat Reina dengan
lembut, Reina menggoyangkan pinggulnya karena kegelian ketika
jemari Andra mengusap-ngusap dan mengelusi belahan vaginanya,
gerakan-gerakan jemari Andra mirip seperti sedang menggaruki
belahan vagina Reina dari belakang. Si pegulat tangguh menarik
pinggul Reina agar menungging, tubuh Reina mengggigil hebat
ketika lidah Andra mengelus dan merayapi otot vaginanya, dengan
gemas ia mengecup dan melumat-lumat belahan vagina Reina
sebelum berpindah ke belakang bokong Farida.
"Aku liat ya Faaaaaa...he he he " Andra mulai melepaskan pengait
rok seragam Farida, kemudian menarik turun resleting rok Farida
Sretttt... kembali terdengar suara turunnya resleting rok seragam
sekolah akibat perbuatan Andra, sebuah senyuman kembali
mengembang di wajahnya. Bibir Andra memanguti buah pantat
Farida, lidahnya mulai mengecap lelehan-lelehan lendir di belahan
vagina Farida, kemudian mulai mengecupi belahan pantat gadis itu,
dikaitnya anus Farida kemudian digigitnya buah pantatnya dengan
gemas..
"Auhhh..., Andraaa.....!! " Farida menarik pinggulnya, tangannya
bergerak ke belakang mendorong kepala Andra ketika merasakan
gigitan Andra. Andra terjatuh kebelakang, Huppp..., tubuh gemuk
dan besar itu begitu sigap bangkit dan menerkam tubuh Farida
dan Reina.
"Reiiiii... Cupppp.. Mmmmmhhh..., Faaaa... Hummmmppphhh...."
Andra begitu rakus melumat-lumat dan mengecupi bibir Farida dan
Reina bergantian, sementara tangan kanan dan kirinya merayap
menggerayangi lekuk liku tubuh mereka. Andra menekan bahu
Farida dan Reina agar berlutut di hadapan permukaan celananya
yang menggebung,
"Faaaa....buka gihhh!!" kata Reina sambil menolehkan kepalanya
pada Farida yang tengah menatap sesuatu yang masih bersembunyi
di balik celana panjang abu-abu yang dikenakan oleh Andra.
"Yaaaaaa...., Ehhhh..., kamu aja Ahhh..., seremmmm " Farida
menolak, akhirnya Andra terpaksa membuka celananya sendiri,
Farida dan Reina membelakkan mata, terpana menatap benda di
selangkangan Andra "WADUHHH..., Koq cuma diliat sihhh?" Andra
membatin dalam hati sambil menggaruk-garuk kepalanya, di saat
inilah Andra harus tampil menjadi seorang pemimpin mengajari
Farida dan Reina seperti halnya Andra mengajari Vivi si susu besar.
"Buka mulut Reiiii..... " Andra meminta dengan tegas, Reina menurut
dan membuka mulutnya. Si pegulat tangguh mengarahkan kepala
penisnya ke rongga mulut Reina yang ternganga.
"Ehhh...mau apa??" Reina buru-buru menutup mulut ketika penis
Andra mendekati mulutnya yang ternganga, ia bertanya sambil
menengadahkan kepalanya menatap Andra.
"Udahh nurut aja, nanti juga tahu, kalau kamu takut sih meremm
aja.." Tangan Andra mengelus kepala Reina, ia tampak berpikir
sesaat kemudian kembali membuka mulutnya lebar-lebar sambil
memejamkan matanya rapat-rapat. Andra mendesah sambil
memasukkan kepala penisnya kedalam rongga mulut Reina yang
basah dan berair.
"Ihhhhhh...., Andra... nggak mau ahhh...."Reina buru-buru
meludahkan kepala penis Andra, dengan sabar Andra membujuk
Reina agar mau menuruti kemauannya, cukup lama Andra
membujuk dan merayunya agar mau kembali menuruti
keinginannya., sambil menghela nafas panjang akhirnya Reina
menuruti keinginan Andra.
"Ahhhh... Reiiii, "Andra Mendesah pelan, sambil menekan-nekan
belakang kepala Reina, Andra mulai memaju mundurkan batang
penisnya dengan perlahan, si pegulat tangguh tambah keenakan
ketika merasakan sedotan-sedotan mulut Reina, sementara Farida
terkesima menyaksikan Reina semakin asik memainkan dan
memanguti penis Andra, dengan lembut Reina mengecupi kepala
penis Andra yang semakin membengkak dan mengkilat.
"Ehhhh, enggak Reina aja..." Farida menolak ketika Andra
menyodorkan penisnya , Reina berbisik di telinga Farida
"Masa sihhh??" tanya Farida, Reina tersenyum kecil sambil
menganggukkan kepala, Akhirnya setelah mengumpulkan
keberaniannya Farida mendekatkan wajahnya pada penis Andra,
lidahnya terjulur keluar berusaha menjilat cairan bening dimulut
penis si pegulat tangguh.
"Eummm, ckkk...,aduh Reiii, baunya anehhh...amatt." Farida menarik
kepalanya, sementara Reina menahan belakang kepala Farida sambil
meminta agar Farida bersedia membuka mulutnya.
"Nanti juga baunya nggak kerasa koq, rasanya mirip kaya waktu
kita belajar ngoral pake sosissss....." Reina berusaha meyakinkan
Farida sambil mengarahkan kepala penis Andra pada mulut Farida,
dengan ragu-ragu Farida kembali membuka mulutnya, Andra
mendesah ketika kepala penisnya kembali terbenam ke dalam
rongga mulut yang hangat dan basah. Tubuhnya bergetar keenakan
merasakan sedotan-sedotan mulut Farida, apalagi Reina kini mulai
menyerang dengan melumat-lumat dan mencumbui batang
penisnya. Andra mulai mengayunkan batang penisnya, sementara
Farida semakin lahap menyedot-nyedot penisnya, demikian pula
dengan Reina yang mengendusi dan menghisapi batangnya,
Emmmhh... Cupp,,, Mmmmhhhhh..., Ahh Mmpph.
"Uhhhhhhhhh..., Reiiii, enak bangettt..., Huuhh ?? Terus Faaa sedot
yang kuat..., WAduhhhh..... Euhhhh...." Reina dan Farida benar-benar
memanjakan penis Andra, cukup lama Andra membiarkan mereka
bermain-main dengan batang penisnya, kini ia mengambil dua
buah kursi, kemudian mendudukkan Farida dan Reina
berdampingan. Andra tersenyum ketika mereka merapatkan paha
mulus mereka, kedua tangan mereka menyilang berusaha
menyembunyikan wilayah intim yang selama ini belum pernah
dilihat oleh seorang lelaki manapun, Reina dan Farida tampak risih
ketika Andra mulai berlutut dengan perlahan di hadapan mereka.
"Aduhh mulusnyaaaaa...... " dengan spontan Andra memuji
kemulusan paha Reina dan Farida sementara kedua tangannya
bergerak mengelus dan merayapi permukaan paha kedua gadis itu
yang halus mulus.
"Jangan Ahhh.... " Farida menepiskan tangan Andra yang hendak
menarik pergelangan tangannya, Andra mencekal pergelangan
tangan Farida dan menariknya. Farida tampak jengah ketika Andra
menatap tajam selangkangannya, Andra mendorong bahu Farida
agar bersandar ke belakang, nafas Farida tertahan di dadanya ketika
Andra merenggangkan kedua paha mulusnya, tubuh Farida
merinding hebat ketika merasakan hembusan-hembusan nafas
hangat Andra menerpa permukaan vaginanya.
"Ahhhhhhhhhhh... Aaaaaaa....... " Farida menekuk wajahnya menatap
kepala Andra yang terbenam di selangkangannya, berkali-kali
tubuh Farida terperanjat ketika lidah Andra yang basah hangat
terjulur keluar dan bermain di lingkaran otot vaginanya, lidah Andra
begitu taktis dalam memberikan kenikmatan, terkadang Andra
melumat bibir vagina Farida, kemudian mengecupi selangkangan
dan permukaan vaginanya.
"Andra Ahhh...crrrrrttttt..." tanpa disengaja Farida membelai lembut
kepala Andra, sementara Andra menyeruput cairan gurih yang tiba-
tiba membanjiri belahan vagina Farida, Srrrrppppp
Sllllrrrpppphhhhh....., diemutnya vagina Farida dan ditelannya cairan
lengket berwarna putih yang beraroma mirip daun pandan, dengan
lembut Andra mengecup vagina Farida kemudian beralih untuk
melakukan penyerangan terhadap Reina.
"Eeeee.., Ehhhh..., Ehhhhhhhh....." Reina sibuk menepiskan tangan
Andra, sementara Andra juga sibuk berusaha menaklukkan tangan
Reina, begitu berhasil menaklukkan kedua tangan Reina, si pegulat
tangguh segera membenamkan kepalanya pada wilayah segitiga di
selangkangan Reina, percuma saja walaupun Reina merapatkan
kedua kakinya dan kedua tangannya berusaha mendorong-dorong
kepalanya, dengan liar Andra mengendusi permukaan vagina Reina,
sementara tangannya merayapi sepasang paha Reina yang merapat
ketakutan.
"Tenang Reiiii..., tenangggg.....he he he, anggap aja lagi dijilatin
sama aku, Vivi atau sama Maya" Farida terkekeh, ia berusaha
menenangkan Reina, dengan lembut Farida memeluk tubuh Reina
dari samping lidahnya terjulur keluar menghampiri bibir Reina yang
mendesis-desis nikmat, Reina menjulurkan lidahnya menyambut
lidah Farida, kedua siswi cantik itu semakin asik berperang lidah
dan saling melumat dengan penuh gairah. Andra meletakkan
sepasang kaki kiri dan kanan Reina yang mulus mengangkang di
kedua bahunya, sementara kepala Andra merosot mengejar
selangkangan Reina.
"Ohhhhh ?? !! " Reina terperangah merasakan hembusan -
hembusan nafas dan jilatan-jilatan Andra yang bernafsu, ia
merintih-rintih lirih merasakan hisapan-hisapan kuat Andra yang
mengenyot-ngenyot liang vaginanya yang masih perawan ting-ting.
Tubuh mulus Reina gemetaran merasakan hisapan dan jilatan-
jilatan lidah si pegulat tangguh, kedua kakinya yang mulus semakin
mengangkang keenakan. Terkadang Reina mengatupkan kedua
kakinya karena merasa geli sekaligus merasa nikmat yang tidak
terhingga..
"Auhhhhh..., mampus aku...nnngggghhhhh.... " Reina kelabakan
ketika Andra mencekal pergelangan kakinya. Si pegulat tangguh
mengangkangkan kakinya mengangkang ke atas kemudian
menghujani belahan vaginanya dengan ciuman-ciuman yang liar
dan kasar, sementara Farida memeluk tubuh Andra dari samping,
tangan kanan Farida meremas dan mengocok-ngocok batang
penisnya.
"Annn... Andraaa, Aaandraaaaa Crrrrrrr Crrrrrrrrr" Reina semakin
gelisah ketika cumbuan Andra semakin liar, vaginanya tiba-tiba
berdenyutan dengan nikmat
Tubuh Reina mengejang selama beberapa detik kemudian terkulai
lemas sambil menyandarkan punggungnya ke belakang,
dibiarkannya si pegulat tangguh yang masih menggeluti vaginanya
dengan liar, Andra terkekeh ketika Reina mendorong kepalanya,
sesekali bibir Andra mengejar bibir vagina Reina dan
mencumbuinya yang kini semakin rileks mengangkangkan kedua
kaki mulusnya. Tiba-tiba ia melepaskan Reina, lalu menarik Farida
agar berdiri, kemudian dengan bernafsu ia menggosok-gosokkan
kepala penisnya pada selangkangan Farida, licin, nikmat dan geli
rasanya ketika alat kelaminnya beradu dengan alat kelamin Farida,
cukup lama Andra menggesek-gesekkan kepala penisnya pada
vagina Farida
"KECROOOOTTTTT..... CROOOOOOO...TTTTT " dengan reflek Farida
menarik vaginanya ketika merasakan tembakan cairan panas yang
lengket, sperma Andra belepotan dari vagina hingga paha Farida,
Andra memeluk tubuh mulus Farida, tangannya merayap dan
mengelusi tubuh mulus Farida yang terdiam, pasrah ketika Andra
menggerayanginya.
"Liattt donngggg Faaaaaa....... , liat bawah bolehhh ,, masa liat
atasnya nggak bolehhhh" Andra mengeluh kecewa ketika tangan
ditepiskan oleh Farida, Andra meringis ketika Farida mencubit
perutnya yang berlemak, ia bertambah kecewa menyaksikan Reina
dan Farida yang tengah memakai celana dalam dan juga rok
seragam mereka kembali, si pegulat tangguh segera mengejar dan
memeluk tubuh Reina dan Farida dari belakang, kemudian bertanya
penuh harap
" Reiiii..., Faaaa..., lain kali aku mau lagi ya....bolehkan??" Reina dan
Farida tidak menjawab namun juga tidak menolak ketika ketika
Andra merayapi lekuk liku tubuh mulus mereka, mereka hanya
termenung kemudian saling berpandangan satu sama lain,
keduanya menepiskan tangan Andra yang merayapi pinggul mereka
kemudian tanpa banyak bicara Reina dan Farida meninggalkan
Andra..
**********************
Sementara itu...
Angela
Sambil sesekali bersenandung kecil, lidahku terjulur-julur keluar
menjilati sebatang ice cream, Nyummm...
Nyummmmmmm.....,Hmmmmmm...., lama kelamaan, koq?? Waduhhh
malah mikirin yang enggak-enggak , entah kenapa tiba-tiba
terbayang Vivi yang tengah menjilati sebatangggggg..... WAKSSSS...,
aku menggeleng-gelengkan kepalaku berusaha mengembalikan
kesadaranku.
"(tenang Maya ini hanya ice cream....,SADAR.....SADARRRR...!!!
SADARRRRRRRR....!!!)" Aku berkata dalam hati berusaha
mengingatkan dan menenangkan diriku
"Eittttt......??!!Heuupppp.....Dukkk........!!" aku segera melompat,
bersembunyi di balik sebuah pilar beton sambil mengusap-ngusap
jidatku yang sempat menyeruduk tembok beton
Detektif Maya mengintip sesosok tubuh gemuk yang tengah
menarik pergelangan tangan seorang siswi cantik. Akhirnya kepala
sekolah bejat itu kembali beraksi. Setelah membuang ice cream di
tanganku aku segera meluncur ke TKP.(sebenarnya sihhhh..., ice
creamnya tadi jatuhhh, hu hu huuuuu...T_T) Dengan mengendap-
ngendap aku mengekori Pak Dion, aku berusaha mengatur nafasku
dan mengatasi ketakutanku, kukerahkan keberanianku dan kuikuti
si kepala sekolah bejat naik ke gedung sekolah tua tepat di
belakang sekolah kami. Kuintai dan kuekori Pak Dion dari jarak
yang aman, telingaku mendengar suara pintu kelas tua yang
terbuka dan kemudian tertutup kembali, tampaknya berasal dari
ruangan kelas, tepat disamping tangga. Hmmmmmmm ?? karena
bekerja sendirian aku membutuhkan motion sensor, otakku berpikir
dengan cepat, kuloloskan celana dalamku dan kutaruh di kaki
sebuah anak tangga, setelah itu aku kembali mengejar Pak Dion,
dengan hati-hati aku mendekati kaca jendela yang sudah pecah ,
aku mengintip kedalam, kutekan tombol shortcut dihp-ku untuk
merekam kebejatan Pak Dion.
"Ayolah Angela sayang, jangan malu-malu begitu... he he..."
"Jangan Pakkkk...sadar...Pakkkk..sadarrr!!" Angela berusaha
mengingatkan Pak Dion
"Sadarrr...?? Ha Ha Ha..., Nihhh liattt...., mama kamu begitu liar
bercinta dengan Pak Djono, harusnya kamu yang lebih muda lebih
liar lagi doonggg, masa kalahhhhh sihhh he he he " Pak Dion
memperlihatkan rekaman di kamera Hpnya, Angela menundukkan
kepalanya, ia terisak-isak menangis, kecewa, marah, sedih dan
takut bercampur menjadi satu..
"Tidakkk....!! " Angela menepiskan tangan Pak Dion, Pak Dion
terkekeh-kekeh dan menerkam tubuh mulus Angela, nafsu
binatangnya memuncak ketika Angela meronta berusaha
melepaskan diri.
"PLAKKKKK....... " dengan berani Angela menampar wajah Pak Dion
hingga kepala sekolah bejat itu terhunyung ke belakang, Angela
tercekat ketika Pak dion berubah beringas, dan balas menampar
wajahnya PLAKKKKKK...satu tamparan keras membuatnya terjatuh
ke belakang, pandangannya berkunang-kunang.
"Ahhhh......... Hmmmmppphhhh..." Pak Dion membungkuk dan
merengut pinggang Angela, bibirnya menyekap bibir gadis itu,
sudah lama Pak Dion tidak mendapatkan mangsa secantik Angela.
"WHEUUWWWWW!! Brengsek.......PLAKKKK...PLAKKKK..=>>" Pak Dion
menjambak rambut Angela dan menamparnya sekali lagi ketika
Angela menggigit bibirnya. Pak Dion tampak marah, ditamparnya
lagi, lagi dan lagi sampai Angela limbung, tubuh gadis itu merosot
lemas. Kepala sekolah bejat itu merengut tubuh Angela yang sudah
terkapar tanpa daya.
"Blukkkkk...... " Pak Dion melemparkan tubuh Angela ke atas kasur
busa di sudut ruangan kelas, kepala sekolah bejat itu merangkak
bagaikan seekor harimau buas, tubuh gemuk itu meneduhi tubuh
Angela yang menangis terisak.
"Ahhhh, Angela, akhirnya Bapak dapat menikmati tubuhmu..
Cupphh Cuuuuuuuppppp....., wangi sekali mmhhh cuppp" Pak Dion
mengendus leher dan mengecupi bibir Angela, kedua tangan si
kepala sekolah bejat itu membelit melingkari tubuh muridnya yang
cantik. Angela memejamkan matanya rapat-rapat ketika Pak Dion
mencumbui batang lehernya sebelah kiri dan sebelah kanan,
terkadang murid cantik itu mengerjap-ngerjapkan matanya, sedikit
namun pasti Angela mulai menikmati cumbuan-cumbuan Pak Dion
yang sudah sangat banyak makan asam garam, Pak Dion begitu
Ahli memberikan kenikmatan bagi Angela yang masih hijau, belum
berpengalaman dalam bercinta.
"Ohhhhhh............. " Angela menatap sayu ketika tangan Pak Dion
merayap dan melepaskan kancing baju seragam sekolahnya sebelah
atas, kemudian satu lagi...., satu lagii, hingga akhirnya Pak Dion
menyibakkan baju seragamnya, ditariknya kedua cup branya hingga
gundukan payudara gadis itu melompat keluar dari balik branya,
nafas Pak Dion berdengusan keras sebelum akhirnya membenamkan
wajahnya pada belahan dada murid cantik itu.
"Aaaaaaaaa....., Pp Pakkkk...., Ohhhhhhh..... "
Pak Dion mengendus-ngendus belahan dada Angela, tangan kepala
sekolah bejat itu merayap, menggerayangi bulatan dadanya,
diremas-remasnya induk payudara Angela dan dielusnya puncak
payudara murid cantik itu yang mendesah-desah menahan rasa
nikmat.
"Ha Ha Ha..., Duhhhhh Indahnya, he he he, halussss "
Mata Pak Dion menatap puting Angela yang meruncing, lidahnya
terjulur keluar dan slapp..slapppp...slllllppppp...., lidahnya
membasuhi puncak payudara Angela, sesekali diemutnya puncak
payudara murid cantik itu. Angela mendesah dan merintih,
tubuhnya menggelinjang ketika permainan Pak Dion semakin
memanas, kepala sekolah bejat itu semakin aktif meremas-remas
dan menghisapi payudara Angela, tampaknya Pak Dion benar-benar
kehausan, sebenarnya Pak Dion cs merasa agak curiga, belakangan
ini pekerjaan Doni sangatlah mengecewakan. Dengan rakus Pak
Dion melumati kedua puncak payudara Angela. Angela menahan
nafas ketika Pak Dion mengangkangkan kedua kakinya dalam
posisi tertekuk mengangkang, murid cantik itu menatap wajah pak
Dion yang tersenyum mesum, tangan kepala sekolah bejat itu
merayapi pangkal paha Angela yang halus mulus, Angela
mendesah-desah pelan ketika tangan Pak Dion menyelinap ke balik
celana dalamnya.
"He he he, enak ya??" Pak Dion terkekeh-kekeh sementara
tangannya menggaruki selangkangan Angela, terkadang Pak Dion
meremas gemas selangkangan murid cantik itu yang terpejam-
pejam keenakan. Angela pasrah ketika Pak Dion menjambret celana
dalamnya hingga terobek Bretttt.... Bretttttt......., nafas Pak Dion
semakin keras memburu, matanya menatap tajam vagina Angela
yang molek..
"Ohhhhhh........ " murid cantik itu mendesah panjang ketika Pak Dion
mengelus selangkangannya, ada rasa hangat yang menggelitik
ketika si kepala sekolah bejat itu mengelusi dan menggerayangi
vaginanya, ada rasa geli dan nikmat yang menyiksa ketika jari Pak
Dion mengurut-ngurut belahan vaginanya yang semakin becek.
Mata Pak Dion merayapi tubuh mulus Angela, murid cantik itu
terlihat sensual dengan pakaian dan rok seragamnya yang tersibak
menampakkan kemulusan tubuhnya.
"Auhhhhh... Ohhhhhhhhhhhhh!!" tubuh Angela tersentak bagaikan
terkena sengatan listrik ketika kepala pak Dion terbenam di
selangkangannya, nafas murid cantik itu berdengusan dengan
keras, sekeras hembusan-hembusan nafas Pak Dion yang semakin
bernafsu mencumbui permukaan vaginanya. Jari Pak Dion menekan
belahan vagina Angela hingga merekah, si kepala sekolah bejat
tersenyum lebar ketika vagina gadis itu mulai menampakkan
keindahan isinya, diendusinya isi vagina Angela yang berwarna
merah muda, dihirupnya dalam-dalam aromanya, ada cairan lengket
yang semakin banyak membanjiri belahan indah di selangkangan
Angela dan Pak Dion menyukai cairan itu.
"Sllllllllcckkk. Ckkkk Slllllllccckkk..... Ck Ckkkk " mulut Pak Dion
berdecakan , batang lidahnya meraih cairan-cairan lengket di
selangkangan Angela, sesekali diemut-emutnya belahan vagina
Angela untuk mengenyot cairan gurih lengket itu hingga kering,
kedua kaki Angela melejang-lejang ketika si kepala sekolah bejat
menyantap belahan vaginanya dengan rakus. Lidah Pak Dion
terayun menampar-nampar klitoris Angela hingga murid cantik itu
tersentak-sentak mengejang didera rasa nikmat. Ujung lidah Pak
Dion semakin giat menusuki kelentit Angela. Lidah pak Dion
menyapu-nyapu belahan vagina Angela yang masih suci, si kepala
sekolah bejat mengecupi vagina itu sebelum disapunya belahannya
dengan batang lidahnya yang basah.
"Unnnhhhh.....Crrrr Crrrrrrrrrrr.......ttt..... " Angela melenguh, nafasnya
terputus-putus, Ohhhh, enakkkkkk, begitulah pikiran murid cantik
itu, tubuh mulusnya menggelinjang dan menggelepar. Angela
merasakan vaginanya berdenyutan ,menyemburkan cairan
kenikmatan, yang langsung diseruput hingga habis oleh Pak Dion,
si kepala sekolah bejat mengecup kelentitnya. Dengan batang lidah
lidah dibilas-bilasnya kelentit Angela, diciumi dan dimainkannya
hingga gadis itu puas. Kepala sekolah bejat itu mulai melepaskan
pakaiannya sendiri, mulai dari kemeja, kaos oblong, celana panjang
dan yang terakhir celana dalamnya yang dekil.
"Ihhhhhhhhh........ " Angela buru-buru memalingkan wajahnya ketika
sesuatu yang besar dan panjang muncul menampakkan dirinya di
selangkangan Pak Dion. Si kepala sekolah bejat hanya tersenyum
sambil mengangkangi wajah Angela, kedua tangannya mendekap
kepala gadis itu, dipaksanya murid cantik itu untuk menatap
batang penisnya. Mata Angela terpejam rapat ketakutan namun di
antara rasa takut ada rasa penasaran yang menggedor setiap detak
jantungnya, rasa penasaran yang meronta semakin keras dan keras.
Akhirnya Angela memberanikan diri membuka matanya, murid cantik
itu terpana menatap penis Pak Dion yang besar dan panjang.
Angela membuka mulutnya ketika Pak Dion menjejalkan kepala
penisnya dengan paksa ke dalam rongga mulutnya.
"Ayoo Angela, hisapp..., Ayoooo.... Ahhhhhh... kamu hebat sekali
sayang..... terusss , lebih kuat.... Nahhhhhhh....begituu" Pak Dion
mengajari Angela untuk memainkan batang penisnya, pelajaran
special dari Pak Dion untuk Angela, muridnya yang cantik jelita.
Pelajaran yang berguna di masa depan untuk memuaskan nafsu si
kepala sekolah bejat, nafsu akan kenikmatan yang membuat Pak
Dion selalu kelaparan dan ketagihan untuk menikmati tubuh mulus
murid-muridnya yang cantik.
Pak Dion meletakkan kaki Angela di bahunya, murid cantik itu
menggeliat resah ketika merasakan desakan-desakan kuat penis
Pak Dion pada belahan vaginanya, sekujur tubuhnya merinding,
tubuhnya mengejang merasakan lingkaran otot vaginanya semakin
melar dan benda asing yang disebut dengan penis itu mulai masuk
perlahan-lahan membelah vaginanya. Pak Dion mengambil ancang-
ancang ketika merasakan sesuatu menghalangi penisnya untuk
masuk lebih dalam, ia tahu selaput kegadisan Angela-lah yang
menahan penisnya untuk masuk lebih dalam.....
"Oawhhhhhhhhhh........................ ???!!!!!!! " Angela menjerit keras ketika
sesuatu melesat bagaikan anak panah menembus kegadisannya,
rasa perih, pedih, dan ngilu terasa begitu menyiksa, nafasnya
memburu tidak beraturan, siswi cantik itu mengerang menahan rasa
sakit yang tidak terhingga ketika penis Pak Dion merengut
keperawanannya, ia merintih-rintih dengan nada memelas,
memohon agar pak Dion menghentikan tusukan-tusukan liarnya.
"Aduhhh.., sakittt.....tt..., sakitttt Pakkkk..., Hentikannnn,
aduhhhhh..., tolongggg pakkkkk, HENTIKANNN.. Awwwwwww...
sakiiiit" Pak Dion terus menjejalkan batang penisnya dengan susah
payah pak Dion menyentak-nyentakkan batang penisnya hingga
sesekali penisnya tertekuk ketika berusaha menyelami vagina murid
cantik itu. Lingkaran otot Angela tertekan ketika Pak Dion
menekankan batang penisnya kuat-kuat, jerih payah pak Dion tidak
sia-sia, si kepala sekolah bejat itu tersenyum sambil menekuk
wajahnya menatap penisnya yang tertancap sempurna di belahan
vagina Angela. Sambil mengelus-ngelus paha Angela Pak Dion
mulai memompa belahan vagina muridnya yang cantik.
"ennnhhh.. Ennnhhhhh.... Ennnnhhhhhh..... " nafas Angela
berhembusan ketika penis Pak Dion menusuk-nusuk vaginanya,
sakit dan perih menyertai setiap tusukan-tusukan penis Pak Dion
yang terlalu besar dan panjang untuk dinikmati oleh Angela,
tusukan-tusukan itu terlalu sakit, sakit sekali...
Berkali-kali Pak Dion menusuki belahan vagina Angela yang masih
kesulitan menerima tusukan-tusukan penisnya yang besar dan
panjang, setelah beberapa saat akhirnya penis Pak Dion agak
leluasa memompa vagina Angela karena semakin banyaknya cairan
yang bergotong royong melumasi batang penisnya.
"Hssshhhh Emmmhh Ahhhhhh... Ahhhh " Angela mulai mendesah-
desah keenakan ketika rasa pedih dan perih perlahan-lahan
memudar, rasa nikmat mulai memanjakan vaginanya yang sedang
ditusuk-tusuk oleh penis Pak Dion, murid cantik itu merintih lirih
tanpa dapat berbuat banyak, keringatnya mengucur deras ketika
penis itu semakin cepat dan kuat memacu vaginanya.
"Ohhhh... Paakkk..., Pakkk Dionnnnn Ahhhhh Crrrrrrrrrr Crrrrrrrr....."
Pak Dion menghentikan tusukannya agar Angela dapat lebih
berkonsentrasi menikmati puncak klimaksnya, cairan vaginanya
muncrat berdenyutan, Crut... Cruutttt...., tubuh mulus murid cantik
itu menggelinjang keenakan. Pak Dion tersenyum menyaksikan
tubuh Angela yang menggeliat menikmati puncak klimaksnya.
"ENAK BUKANNNN ??? NIHHHH.... !!! NIIHHHH.....!! BAPAK
TAMBAHINNN..., BIAR ENAKKKK...!!! Pak Dion mencekal pergelangan
kaki Angela kemudian mengangkangkannya terbuka mirip huruf "V"
yang indah kemudian merojok-rojokkan batang penisnya dengan
kasar, cepat dan kuat.
"Clepppp... Cleppppp... Cleppppppp....."
Suara terbenamnya Penis pak Dion terdengar semakin keras ketika
memacu batang penisnya menyodoki vagina muridnya yang cantik,
terkadang pinggul Pak Dion bergerak seperti bermain hulahop,
kemudian kembali menyodok-nyodok vagina Angela kembali. Pak
Dion terus menggenjot vagina Angela dengan perpaduan antara
permainan penis hulahop dan juga sodokan-sodokan kasarnya.
"Ahhhhh... Ahhhhh Aaaaa Aaaaaaaa.... Aaaaaaaaahhhh" Pak Dion
tersenyum mesum mendengarkan suara desahan-desahan dan
rintihan lirih Angela, kepala sekolah bejat itu semakin rajin
menggenjotkan penisnya menyodok-nyodok belahan vagina
muridnya yang cantik jelita, terdengar rengekan-rengekan Angela
yang mengairahkan ketika ia menyodok-nyodok vaginanya dengan
kasar dan liar.
Pak Dion merebahkan tubuhnya yang gemuk itu meneduhi tubuh
mulus Angela, kemudian ia menghempas-hempaskan penisnya dan
berkutat dengan gaya missionary. Pak Dion terkekeh-kekeh
merasakan tubuh mulus Angela yang menggigil di bawah tindihan
tubuh gemuknya. Suara kekehan Pak Dion terdengar semakin
menjijikkan, di sela suara rintihan-rintihan Angela yang
menggairahkan. Nafsunya semakin beringas dan liar, tubuh mulus
Angela tampak menggoda, mengintip malu dari pakaian dan rok
seragamnya yang tersibak, Pak Dion ingin lebih leluasa menikmati
tubuh muridnya yang cantik, dilucutinya pakaian gadis itu hingga
tubuh Angela bugil 100%, kini tubuh Angela telanjang bulat dengan
sempurna, kepala sekolah bejat itu menarik tubuh Angela untuk
berdiri.
"Henhhhhhhh..... " Angela mendesah ketika Pak Dion memeluk
tubuhnya dari belakang, ia mengelus pinggul Angela, kemudian
kedua tangannya merayap, mengejar dan mencapit induk susu
Angela. Angela merintih nikmat ketika merasakan pak Dion
mengecupi bahu dan pundaknya kemudian menggeluti batang
lehernya dari samping kiri dan kanan, Pak Dion sangat ahli memilin
dan memelintir-melintir puting Angela yang runcing, rasa nikmat
semakin hebat merayapi dan menyiksa tubuh mulus gadis itu.
Tangan Pak Dion menarik pinggul Angela hingga berdiri
menungging, tubuh mulusnya tersentak ketika Pak Dion
menjebloskan batang penisnya menusuk belahan vaginanya dari
belakang. Pak Dion membenamkan penisnya hingga
selangkangannya beradu dengan buah pantat Angela yang terasa
lembut padat.
"Aduhhhh.. Duhhhh.. Ahhhhhhh!!" tubuh Angela tersungkur-
sungkur ketika Pak Dion mulai melakukan gerakan-gerakan
memompa yang semakin lama semakin cepat dan kuat.
"Plokkkk... Plokkkk Plokkkkkkk......."
Sambil menarik-narik pinggul Angela, Pak Dion menusukkan batang
penisnya dengan nafsu yang meledak-ledak sampai ke ubun-ubun.
Angela mengerang dan merengek keenakan ketika Pak Dion
memompa vaginanya, rintihan-rintihan lirihnya semakin lancar
terdengar dari bibir murid cantik yang tengah disodok oleh kepala
sekolah bejat itu dari belakang. Ia mendesah keras ketika Pak Dion
bergerak semakin cepat memompakan batang penisnya menjejali
belahan sempit vaginany. Tubuh mulus Angela tersentak maju
mundur mengikuti irama tusukan-tusukan Pak dion yang semakin
liar, ia meraih kenikmatan demi kenikmatan, penis Pak Dion terus
memeras cairan vaginany. Ia merasa setiap tusukan penis itu terasa
semakin nikmat dan membuatnya lemas hingga pada suatu saat
ketika kenikmatan itu melandanya kembali, kedua lututnya tertekuk
lemas, tubuhnya merosot turun.....
"AHHHHHHHHH.... Crrrr Crrrrrrrrrrrrrrrr...... Cruuuutttt....." Pak Dion
mengimbangi tubuh Angela yang merosot turun hingga
menungging dengan lemas , Ploooppphh..., suara penis besar itu
ketika dibetot dengan kasar oleh pemiliknya keluar dari jepitan
vaginanya.
"Ja.. Jaaa. Ngannn... Ohhh Jangannnn Pakkkkk....."Angela menolak
ketika Pak Dion berusaha menyodominya, dengan kasar pria itu
mengikat kedua tangan Angela dengan sabuknya yang berwarna
hitam, kemudian Pak Dion kembali sibuk berkutat berusaha
menyodomi anusnya.
"Owww.., Jangann pakkk..., saya mohonnn, tidakkkk.. Ngheheksss...
Heggggggghhhhhhhhh......" Angela mendelik kesakitan ketika kepala
penis pak Dion melesat dan menembak lubang anusnya, tubuh
mulusnya menggeliat-geliat menahan rasa sakit akibat perbuatan
Pak Dion.
"Jaa JAngannnnnnn....."Angela menjerit ketika merasakan penis Pak
Dion semakin menekan dan terus menekan dengan kuat, anusnya
serasa melar, panas dan ngilu ketika penis besar itu membongkar
otot anusnya dengan paksa.
"Jangan ?? Jangan lupa ditusuk maksudnya ha ha ha ha" Angela
memekik keras ketika Pak Dion menghantam-hantamkan batang
penisnya, Pak Dion tidak peduli dengan keadaan Angela yang
mengerang keras kesakitan, jepitan liang anus gadis itu terlalu
nikmat hingga ia merasa sayang jika harus menghentikan perbuatan
bejatnya, penisnya yang besar dan panjang menyelami anus Angela
sedalam mungkin. Pak Dion terus mendesak-desakkan penisnya
walaupun penis besarnya sudah mentok dan masuk seluruhnya
terjepit oleh anus gadis itu, buah pantat Angela yang berdesakan
dengan selangkangannya rupanya menjadi sensasi tersendiri bagi
pak Dion, buah pantat murid cantik itu yang bulat padat terasa
begitu lembut dan halus, sedangkan anusnya menggigit kuat-kuat
batang penis Pak Dion yang tertancap di duburnya.
"SAkittt... SAkittt Pakkkkk......Arrrrhhh " Anggela mengerang
kesakitan ketika Pak Dion mulai memompa liang anusnya, perih,
pedih dan ngilu rasanya ketika penis besar itu menggaruk - garuk
dinding anusnya yang kesat kering., sambil membelit pinggang
Angela, Pak Dion menjatuhkan dirinya terlentang ke belakang,
dengan otomatis Angela harus rela menduduki batang penis Pak
Dion..
"OAAAAHHHHH.................... "Angela membeliak, mulutnya ternganga
lebar menahan rasa sakit , batang penis pak Dion yang besar dan
panjang terasa menombak liang anusnya yang terasa sesak
dipenuhi batang penis si kepala sekolah bejat yang keenakan
menyodokkan penisnya ke atas, tubuh mulusnya tersentak dan
terlompat - lompat diterjang oleh penis Pak Dion. Gerakan-gerakan
penis Pak Dion begitu brutal menyodoki liang anusnya.
"Ampunnnn Pakkkkk Auhhhhhh!!!" Angela meringis
Pak Dion menggeliat, bangkit duduk sambil memeluk tubuh Angela
dari belakang. Murid cantik itu menduduki penis guru bejatnya, ia
berusaha mengatur nafasnya, tubuhnya yang mulus basah tampak
indah dilelehi oleh butiran keringat yang melelehi tubuhnya, sambil
melepaskan ikatan tangan Angela , Pak Dion berbisik di telinga si
cantik itu
"Cobalah untuk menaik turunkan pinggulmu Angela,
LAKUKANLAH..., atau bapak akan berbuat lebiiiih kasarr..!! " ancam
pak Dion, kemudian kepala sekolah bejat itu kembali
membentaknya...,
"AYO CEPAT LAKUKAN...!!" bentak pak Dion lagi sambil kembali
menjatuhkan punggungnya ke belakang..
"Baikk.. ba baikk Pakkk....." sambil menahan rasa pedih Angela
berusaha menaik turunkan anusnya, berkali-kali angela meringis
ketika merasakan gesekan yang menyakitkan, sekujur tubuhnya
mengejang menahan rasa sakit dan ngilu.
"AYOO... ANGELA..., LEBIH CEPATTT......!!
Angela berusaha setengah mati menahan rasa sakit di anusnya,
sementara pinggulnya berusaha naik turun dengan lebih cepat
mengikuti perintah pak Dion. Butiran-butiran keringatnya mengucur
dengan deras, ia tampak sangat menderita sambil menangis
kesakitannya berusaha menaik turunkan pinggulnya, ia mengeluh
ketika Pak Dion menyambut gerakan-gerakan pinggul Angela
dengan menghujamkan batang penisnya ke atas, setiap kali
pinggul Angela turun ia menyambut dengan menghantamkan penis
besarnya ke atas hingga Angela meringis keras kesakitan di sela-
sela isak tangisnya., tubuh mulusnya semakin sering terlompat-
lompat di atas penis besar Pak Dion yang menghujam, menyodok
dengan kuat dan cepat.
Pak Dion tersenyum lebar tubuhnya bangkit duduk, tangan kirinya
membelit tubuh mulus Angela sedangkan tangan kanannya
bertumpu ke belakang untuk menjaga keseimbangan, isak tangis
Angela menjadi bumbu yang lezat ketika kepala sekolah itu
menyantap bulat-bulat kehangatan dan kenikmatan tubuh
mulusnya. Lelehan cairan kewanitaan Angela bercampur dengan
darah keperawanannya meleleh dari belahan vaginanya membasahi
penis Pak Dion yang sedang asik menyodomi liang anusnya. Angela
meringis dan terisak menangis ketika penis Pak Dion bergerak
dengan teratur, ia merasakan lubang anusnya semakin panas dan
perih.
"Ploppppppssshhh....heiiii!!!! " Pak Dion tampak murka ketika tiba-
tiba Angela berontak hingga batang penisnya terlepas dari gigitan
liang anus murid cantik itu, Angela buru-buru menerkam Pak Dion
dan menyumpal bibir Pak Dion dengan bibirnya. Pak Dion
membalas lumatan-lumatan bibir Angela, sementara kedua tangan
kepala sekolah bejat itu menggerayangi tubuh mulusnya yang
basah dan hangat. Angela naik duduk saling berhadapan wajah
dengan Pak Dion, kedua kakinya menjepit tubuh gemuk kepala
sekolah bejat itu.
"Emmmhhh... Mmmmmmhhhh... Hhhhhh hhhhhhmmmm " dari
menyumpal kini keadaan mulai berbalik, bibir Pak Dionlah yang
menyumpal dan melumati bibir Angela, Angela memeluk kepala Pak
Dion yang terbenam di antara belahan payudaranya, terdengar
suara kecupan-kecupan keras penuh nafsu ketika Pak Dion
mencumbui payudara muridnya yang cantik.
"Ahhhhhh... Aaaaa........ Aaaaaaa.....aahhhhh" Angela mendesah-
desah panjang merasakan jilatan - jilatan lidah, hisapan dan
gigitan-gigitan gemas Pak Dion menggeluti payudaranya
bergantian, terdengar geraman-geraman gemas Pak Dion yang
sedang melampiaskan nafsu bejatnya.
"Ohhhhhhhhhhhhh.... Pakkkkkk........ " Angela menekuk wajahnya,
ketika Pak Dion menempelkan kepala penisnya pada belahan
vaginanya yang merekah menerima batang penis kepala sekolah
bejat, Angela merintih sambil menurunkan pinggulnya perlahan-
lahan, terus turun dan turun hingga akhirnya penis Pak Dion masuk
dengan sempurna membelah vaginanya,
Tidak berapa lama terdengarlah rintihan dan desisan liar Angela
ketika hempasan-hempasan vaginanya yang bergerak turun naik
disambut oleh sentakan-sentakan penis besar Pak Dion, desah
nafas Angela berdengusan semakin keras, demikian juga deru nafas
Pak Dion. Tubuh guru bejat dan muridnya yang cantik tampak
semakin basah menggairahkan, gerakan-gerakan Angela semakin
tidak beraturan, tubuhnya sering menggigil seperti sedang menahan
sesuatu. Pak Dion yang sudah berpengalaman tentu sudah sangat
mengenal gejala-gejala seperti ini, dirojoknya vagina Angela
dengan lebih cepat dan kuat. CLEPP CLEPP CLEPPPP CLEPPPPPP...
CLEPPPP.
"Ahhhhh.., Pakkkk... Ahhh Aaa... Crrrrrr Cretttt Creeeetttt...." Tubuh
mulus Angela mengejang, cairan vaginanya meledak berdenyutan,
tenaganya seolah mengucur habis keluar seiring dengan denyutan
puncak klimaksnya. Angela merintih lirih ketika Pak Dion terus
menghujani vaginanya dengan sodokan-sodokan penis besarnya
yang nikmat.
"Eaahhh.... Ehhhsssshhhhh.. Nnnngggghhhh..." Angela merengek-
rengek, nafasnya terengah-engah, sementara tubuh mulusnya
tersentak dan terlompat-lompat kuat akibat belahan vaginanya
disodok-sodok oleh penis Pak Dion yang besar dan panjang,
sambil memeluk tubuh mulusnya, Pak Dion bangkit berdiri.
"Ohhhhh... Ahhhhhhhhhhhhh..... Hsssshhhhhh" Angela
mengalungkan kedua tangannya pada leher Pak Dion, sementara
kedua kakinya berusaha berkalung di pinggang si kepala sekolah
bejat, tubuh mulusnya terayun-ayun, diayunkan oleh penis Pak
Dion, semakin keras Angela meringis dan merintih maka semakin
kuat dan cepat pula Pak Dion menghujamkan batang penisnya,
Angela semakin lama semakin liar, ia menghempaskan vaginanya
menyambut tusukan-tusukan Pak dion yang kuat dan cepat,
terdengar jeritan-jeritan kecilnya yang semakin liar dan binal.
"Ha Ha Ha...apa Bapak bilanggg, kamu pasti lebih liar dari
mamamu..., makin muda makin liarrrrr... nihhhh... bapak
kasiiiihhhhh.." ucap Pak Dion melecehkannya namun rupanya
Angela sudah dibutakan oleh hawa nafsu sehingga tidak lagi
mempedulikan ucapan pak Dion yang merendahkannya. Cukup lama
Pak Dion memanjakannya dengan batang penisnya hingga akhirnya
ia kembali mengeluh merasakan puncak klimaksnya., belum juga
Angela selesai menikmati puncak klimaks, Pak Dion sudah
mengaturnya untuk menungging. Pak Dion kembali menjejalkan
penisnya kedalam vaginanya dari belakang Plokkkk... plokkkkk...
plokkkkk... plokkkkkk....!!!
"AHHHH...!! AHHHHH....!! Aaaaaa!! "
Pak Dion tersenyum mesum mendengar suara merdu dari bibir
Angela yang sedang disodok-sodok oleh penisnya dalam posisi
doggy style, tubuh mulusnya tersungkur-sungkur dengan hebat
ketika si kepala sekolah bejat itu menunggangi bokongnya dan
menghantamkan batang penisnya dengan kuat dan cepat, entah
kenapa tiba-tiba Pak Dion menghentikan tusukannya kemudian
mencabut penisnya. Angela mendesah kecewa, dengan cepat ia
mendorong tubuh Pak Dion yang terkekeh keenakan ketika Angela
menaiki tubuhnya dan....
"Hmmmpppphhhh.... Akkhhhh Owwwww....., Ahhh PAKKK..." kini
Angela tampak rajin menaik turunkan pinggulnya, vaginanya
menunggangi penis Pak Dion yang tenggelam keluar masuk jepitan
otot vagina murid cantik itu yang memekik keenakan ketika
memacu penisnya dengan kencang dan kuat.
"Ouuhhhhh Ahhhhhhh...., Pak Dionnnnn Awwwww....." Angela
menjerit liar sambil menunggangi si kepala sekolah bejat yang
berulang kali menyodok-nyodokkan batang penisnya ke atas,
tusukan-tusukan Pak Dion begitu prima dan kuat, berkali-kali
penis besarnya yang panjang melesat bagaikan anak panah
menusuk belahan vaginanya. Kedua tangan Pak Dion mencekal
pinggangnya, membantu agar ia bergerak naik-turun dengan lebih
cepat.
"Nnggghhh, Ahhh Aduhh Pakkk Ehhhhssshhh...Huunnnhh Ahhh"
wajah Angela terangkat keatas, matanya terpejam-pejam keenakan,
desisan-desisan dan erangan kenikmatan terdengar semakin keras
dari bibirnya, tubuh mulusnya semakin basah bercucuran keringat,
Clepppp..., Clepppp.., Clepppppp, suara terbenamnya batang penis
Pak Dion terdengar semakin keras, wajah si kepala sekolah bejat
tampak bengis dan gemas ketika menyodokkan batang penisnya,
Jrebbb...Jrebbbbb... Jrebbbbbbb, ditusuk-tusuknya belahan vagina
Angela yang sempit peret.
"Ha Haaa. ayo Angela.., lebih cepat lagi, HA HA HA HA...." Pak Dion
menyemangati Angela.
"Aduhhh.., Aduhhh PAKKK Ohhhhhhhhhh... OHHHHH...."Angela
menghempas-hempaskan vaginanya dengan lebih cepat dan kuat,
begitu pula Pak Dion yang bersemangat menghentakkan penisnya
berulang-ulang menyambut hempasan vaginanya. Payudara Angela
yang membuntal melompat-lompat dengan semakin indah, dengan
gemas Pak Dion meremasinya.
"Uhhhhhhhhhh...... " Angela mengeluh ketika Pak Dion
membantingkan tubuh mulusnya, Pak Dion menerkam tubuh mulus
Angela yang terlentang pasrah, dengan bernafsu Pak Dion
mencumbui betang lehernya bagian kiri dan kanan, hingga
meninggalkan bekas - bekas kemerahan.
"Unhhhhhh..... " Angela melenguh ketika Pak Dion meremas kuat
induk payudaranya , terdengar desahan Angela ketika lidah Pak
Dion melingkari putingnya yang keras meruncing, si kepala sekolah
bejat terkekeh mesum sambil meremasi kedua payudaranya,
mulutnya sibuk mengemut-ngemut puncak payudaranya murid
cantik itu, yang semakin membuntal padat..
"He he he.., Bleeessshhhhh.... " Pak Dion mengangkangkan kedua
kaki Angela dengan satu tusukan yang kuat pak Dion
membenamkan batang penisnya pada belahan vaginanya yang
sudah becek dan memar kemerahan, tubuh mulus Angela kembali
terguncang dengan hebat disodok-sodok batang penis Pak Dion.
"Ennnnnhhh... Ouhhhh Pakkkk... Hssshhhh Ahhhh, unnnhhhh "
Angela mengangkat-angkat pinggulnya keatas menyambut
tusukan-tusukan batang penis Pak Dion. JREBBB... JREBBBBB..,
batang penis Pak Dion menghantam belahan vagina Angela..
"Sini Angela, Bapak ajarkan gaya standing doggy style...." Pak Dion
membalikkan tubuh Angela, kedua tangan Angela bertumpu pada
sudut ruangan, sementara punggungnya merendah dan pinggulnya
terangkat naik sesuai dengan perintah Pak Dion.
"Ahhhhhhhhhhhh........ " Angela mendesah panjang ketika tangan
Pak Dion menekan buah pantatnya, sikepala sekolah bejat
menempelkan kepala penisnya tepat di depan pintu masuk
anusnya.
"Accchhhh..., Pedih pakkk, sakit.... ahhh...."
"Rileks Angela, semakin ditahan semakin sakit rasanya karena otot
anus kamu menyempit" Pak Dion mengajari Angela, Angela
mengatur nafas sambil berusaha merilekskan anusnya, wajahnya
semakin merah padam ketika penis besar pak Dion meluncur
semakin dalam berkelana ke dalam duburnya.
"Nahhhh..., masuk semuanya, Ohhhhh, susu kamu halus sekali
Angela" tangan Pak Dion mendekap gundukan susu Angela,
kemudian sambil memompakan batang penisnya si kepala sekolah
bejat itu mencubit dan menarik-narik puting Angela yang semakin
keras meruncing..
"Auhhhh Plokkkk... Plokkkkk Aaaaa...Plokkkkkkkk" suara Angela
yang menggairahkan terdengar disela-sela suara selangkangan dan
penis Pak Dion yang sedang bergerak dengan cepat menumbuki
buah pantat Angela yang bulat padat. Angela merintih kecil ketika
merasakan remasan-remasan tangan Pak Dion yang sedang
meremas-remas payudaranya, cukup lama pria itu menusuki anus
dan kemudian beralih pada liang vaginanya.
"Ohhhhh.... Pak Dionnnnn......" Angela mengalungkan kedua
tangannya pada leher Pak Dion sambil mengangkangkan kedua
kakinya ketika penis pak Dion menusuki vaginanya, kini ia bergerak
seirama dengan penis pak Dion, jika pak Dion menarik penisnya
maka ia juga menarik vaginanya, jika Pak Dion menusukkan batang
penisnya maka Angela juga menghempaskan vaginanya sehingga
alat kelamin guru dan murid itu beradu dengan keras.
"Ohhhh Pakkk Dionnnnn..., Emmmmhhh Heennkkkkss Ahhhh"
"Ohhh Angela, kamu pintar sekali manis.... He he he"
Tengah sibuk-sibuknya aku merekam kebejatan Pak Dion.....,
telinggaku mendengar suara gelak tawa...seseorang, suara Pak
Dede....,rupanya motion sensor ala MAYA membuahkan hasil yang
gemilang (MAYA underwear powerrr!!)
"HA HA HA.......... ...snifffhhh.. snifffff" suara kekehan mesum Pak
Dede terdengar menjijikkan
Kulepaskan sepatuku dan kujinjing, dengan mengerahkan
kemampuanku dalam meringankan tubuh, aku menghindar,
berjingjit menjauhi arena TKP (he he he he he he..., aku berhasil
merekam aksi sikepala sekolah bejat, lariiiiiiii dulu
Ahh....ngacirrr......,^_^), Eiiitttt Ckkkkiiiiieetttttttt! aku mengerem
langkah kakiku.
Glekkkkkkk ?? Celaka......, Ohhhhh, Aku mendengar suara langkah-
langkah kaki yang terburu-buru, menaiki sisi anak tangga yang
lain. Aku terkepung.... Whuaaaaaaa..!!!!, aku melangkah mundur
ketakutan.
"BUKKKKKK.....??!!" tiba-tiba seseorang memukul tengkukku dari
arah belakang, pandanganku mendadak gelap, seseorang
memanggul tubuh Maya yang terkulai lemas, masuk ke dalam
sebuah ruangan, pintu kelas itu tertutup dengan perlahan,
terdengar suara clik tanda pintu itu dikunci dari dalam.
WADUHHHH.....
Siapakan orang itu ??
Friend or foe......???
Karena Maya-nya dibuat pingsan oleh seseorang
Maka ceritanya to be bersambung...lain waktu....
he he he he...
Thanks for reading.....
****************

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.