Minggu, 08 Maret 2015

Schoolgirl's Diary 17: Finale

"ARGGGHHH...ADUHHH!! Hkk hk hkk.."
Pak Agung merebahkan tubuhnya menindih tubuhku dari belakang.
Selangkangannya mendesak kuat gundukan buah pantatku, ia
membujukku agar berhenti menangis.
"s-sudah pakk.., dicabuthh ajaa.., sakit pak, sa..kiiitttt.. aww."
"waduhhh, jangannnn dong , dengan susah payah bapak akhirnya
berhasil menyodomi kamu, masa sekarang harus dikeluarin sih"
"Ahhhh, Ahhhh, awwhhhhh...!!" aku menjerit sejadi-jadinya saat benda
besar itu mulai bergerak menumbuk-numbuk liang anusku
Aku mengerang, merintih dan memekik kesakitan, tubuhku terguncang
dan terdesak-desak dengan hebat oleh benda besar diselangkangan
pak Agung yang memompa kuat liang duburku.
"Plakkk.. plakkk plakkk plakkkkk..."
Tubuhku terasa lemas tak bertenaga. Gempuran demi gempuran batang
penis pak Agung seolah menguras habis tenagaku, tumbukan-
tumbukan batang penisnya semakin kuat dan cepat. Aku mengerang
dan merintih kesakitan disodomi olehnya. Akhirnya aku tidak tahan dan
mulai merengek memohon agar pak Agung mau meperlembut tempo
sodokannya.
"Sudah pakkkk, aduhh, sakit pakk..! sudah, nnnggeehh, akkhh"
"sudah ??, enak aja !! kalau pelan pelan sih boleh , tapi syaratnya kamu
harus nurut mengikuti pelajaran anal dari bapak, gimana heemm ??"
Dengan terpaksa aku mengangguk menuruti keinginan pak Agung,
dengan perlahan pak Agung mencabut batang penisnya dari dalam
liang anusku, kemudian ia melepaskan legs spreader yang belengu
kakiku. Aku menurut saat ia memintaku untuk menaiki tubuhnya yang
terlentang.
"sekarang kamu masukin kontol bapak ke dalam anus kamu..."
"tapi pak..."
"loh tadikan kamu sudah setuju..!!, AWAS YA JANGAN MEMAKSA
BAPAK UNTUK MENGASARI KAMU,KAMU MENGERTI.MAYA...!!!"
"iya pak, i-iya.."
"aduh susah pak, nggak muat.."
"pelan-pelan aja, terus dicoba ntar juga masuk..."
Bentakan pak Agung membuatku miris dengan terpaksa kutempelkan
ujung penisnya dipintu duburku. Dengan hati-hati kuturunkan duburku
yang masih kesakitan saat bersentuhan dengan batang besar di
selangkangan pak Agung yang terus memberikan instruksi dan
bimbingan.
"BAGUS..!! terus Maya, TERUSS...!!"
"He-ekhhhh,"
"nah itu ujungnya mulai kerasa masuk..ke bool kamu.. terusss, tekan
yang kuat, lebih kuat lagi Maya..!!"
"Heeenggggghhh, akhhhhhh..."
"Blepppphhh..."
"Yie hehe he nahhh kan akhirnya masuk juga, anget may, enak"
"hsssshhh aduh pak, aduhhhh.. j-jangan goyang-goyang pakk..."
Setelah menarik nafas beberapa kali, kutahan nafasku untuk
mengurangi rasa sakit dan kuturunkan pinggulku. Aku mengeluh keras
saat ujung benda besar itu menguakkan kerutan anusku yang
kewalahan menerima sedikit kehadiran dari batang besar di
selangkangan pak Agung. Aku mengerang keras sambil terus menekan
duburku pada batang besarnya yang keras. Dengan susah payah
akhirnya aku berhasil menenggelamkan kepala penisnya ke dalam
lubang anusku. Kutatap pak Agung dengan tatapan memelas sambil
berusaha untuk menawar.
"sudah ya pakkkkk.., kan sudah masuk"
"yah, masa cuma sebatas leher penis, terus masukin..., lebih dalam lagi"
"masuknya dikit aja ya pak, jangan dalem-dalem..."
"koq nawar melulu, memangnya lagi belanja di pasar apa ?? Hihhhh...!!"
"OWWWWW....!! Hikk hkkk hkkk"
Tubuhku langsung ambruk dengan nafas tertahan di dadanya saat pak
Agung mengangkat pinggul sambil menyentakkan batang penisnya ke
atas. Aku melolong keras saat batang besar itu amblas hingga sebatas
pangkal penis. Tangan kiri pak Agung mengelus-ngelus punggungku
yang basah berkeringat sedangkan tangan kanannya mengelusi
rambutku. Auh, tiba-tiba saja kurasakan kedua tangannya
mencengkram buah pantatku dan meremas kuat, aku hanya dapat
menangis merasakan rasa pedih dan ngilu disodomi olehnya.
"duh asiknya , he he padet , empuk.."
"Blepppphh. Blepppphhh.. Blepppphhh...."
"awhh, akhhhh...ahh hssshhh awwwwww...Pakk Agung, BAPAKK,
Auhhh"
Aku menggeliat dan mengaduh kesakitan saat batang besar itu mulai
bergerak dengan teratur menyentak-nyentak menyodomiku. Aku
meringis saat pak Agung berusaha duduk sambil memelukku, dengan
otomatis liang anusku merosot ke bawah pada batang besarnya. Sambil
terus menyodokkan batangnya pak Agung mengecupi bibirku, di antara
suara kecupan bibir, aku terus memohon agar pak Agung mau
menghentikan tusukan-tusukannya yang liarnya.
"Emmhh Bapakkk, mmmhh cupphh cuphhh, sakit pakk emmm
cuphhhh..., auhhh, akhhh ngilu pak , sudah pakkk, sudah, OWWW..."
Di saat aku tengah melolong keras, kurasakan seseorang mengelus
buah pantatku. Dengan reflek aku menoleh ke belakang, aku tidak
menyadari kehadiran Andra yang muncul di belakangku. Kedua
tangannya mencapit pinggang dan giat membantu untuk menaik
turunkan pinggulku, sesekali ia menekan bokongku kuat-kuat hingga
aku menjerit keras.
"ihhhh, hsssshhh aaaaa, ahhhhhh, jangan ditekan , andra jangann,
ADUHH!!"
Andra meraih dan meremasi buntalan buah dadaku dari arah belakang.
Tubuhku semakin kuat tersentak-sentak keatas dihantam batang penis
pak Agung yang bergerak kasar merojoki liang anusku. Aku menjerit
merasa sakit dan ngilu akibat sodokan-sodokan batang besar pak
Agung yang tengah menyodomiku dan sesekali aku merintih lirih
menikmati kepandaian Andra. Ia begitu pandai memainkan sepasang
buah dadaku, tangannya meremas induk payudaraku dan jemarinya
mencubit menarik-narik putik susuku yang mengeras. Mulut Andra
semakin aktif memangut mengecup-ngecup bahu, pundak dan
menghisap-hisap leherku, batang lidahnya ikut bermain untuk
menggelitik daun telingaku bagian belakang dan menjilati batang
leherku. Bibirku menjadi piala bergilir bagi mulutnya dan pak Agung
yang bergantian melumat, memangut dan mengulum sementara tangan
mereka tak pernah berhenti bermain di tubuhku yang basah berpeluh.
"ahhhhhh..." aku mendesah saat pak Agung merubah posisi
Tanpa melepaskan batang penisnya dari anusku, ia memutar tubuhku
dan memposisikanku tidur menyamping. Tangannya menarik tungkai
kakiku keatas, kemudian ia menyodok-nyodokan batang penisnya
dengan kuat. Andra menaruh wajahnya tepat di depan buah dadaku
yang terguncang.
"Pefffhhh Peffffhhhh Peffffhhhh..!!"
"aaahh, ahhh Owwwww....!!"
"Wuih, gila!! susunya sampe muter-muter!!, terus pakk..!!HAJAR..!!"
"sudah pakkk, sudahhhh, aduh-aduhhhh, ahhhhh..."
Andra terkekeh sambil meremasi buah dadaku, ia berteriak
menyemangati Pak Agung agar menyodomiku seliar mungkin dan aku
terus merengek agar pak Agung menghentikan keliarannya. Namun
semua rengekanku hanyalah sia-sia belaka, batang besar pak Agung
malah bergerak lebih kasar dan lebih kuat lagi menghantami liang
anusku. Semakin dalam batang itu merojok semakin panjang lidahku
terjulur-julur keluar.
"j-jangann, Akhhhh..., owhh..!!awww, aduh pakkk, akhhh, Andraa ohhh"
Jempol Andra mengurut-ngurut tonjolan klitorisku dan tangannya
mengucek-ngucek belahan vaginaku hingga kedua mataku merem-
melek keenakan. Entah dari mana ia mempelajari keahliannya yang
mampu untuk menghanyutkanku ke dalam lautan gairah yang
menggebu. Aku mendesis keras saat vaginaku berdenyutan
menyemburkan cairan hangat berwarna putih pekat.
"Ahhhesssshhhhhh.... Creetttt. Cretttt..... cretttt....."
"pak , andra pengen dong, ikutan yak pak.."
"Boleh , Plofffh....., kita suruh nyepongin kontol kita berdua.."
"Wa ha ha ha, boleh juga idenya pak..".
Pak Agung menghentikan sodokannya kemudian mencabut batang
penisnya dari dalam anusku, sementara Andra membersihkan wilayah
intimku dengan menggunakan sebotol Pocari lalu ia mendudukkanku di
sebuah kursi. Aku hanya bisa pasrah kelelahan saat Andra dan Pak
Agung menggerayangi kemolekan tubuhku hingga akhirnya mereka
berdiri. Kini dua batang penis tersaji di sebelah kiri dan kanan,
kuperhatikan penis milik pak Agung, besar, berurat, kutengok batang
penis milik Andra, besar dan gemuk seperti juga tubuhnya, panjangnya
hampir mirip.
"ihhh...."
Kutepiskan ujung penis Andra yang menoel pipi kiriku, kutarik wajahku
untuk menghindari kemesuman Pak Agung yang ikut-ikutan
menempelkan batangnya di pipi kananku. Aku dikepung oleh dua
batang penis besar yang dipaksakan oleh pemiliknya untuk kukulum
dan kukocok. Bergantian mulutku dijejali penis pak Agung dan Andra
yang akhirnya menarik batangnya dari dalam mulutku kemudian
berlutut sambil mengelus-ngelus pahaku. Dengan kasar jarinya menarik
bibir vaginaku, ia membenamkan wajahnya di selangkanganku.
Beberapa kali ia mengecup kemudian bibirnya mengemuti bibir
vaginaku..
"cuphhh cuphhhh mmuahh cupphhhWuihhhh, wanginya memek kamu
may, slepphh. Ckk sllcckk, asikk, memek rasa pocari, nyoottt nyottttt..."
"hhssshhh ahhh , auwwww..., emmmhh hssshhhh"
Kedua tanganku berusaha mendorong-dorong kepala Andra. Kecupan
mulutnya, emutannya dan jilatannya yang liar membuatku menggelepar
menahan rasa nikmat yang menggelitik
Karena merasa terganggu Andra memborgol kedua tanganku ke
belakang kemudian ia kembali melumat-lumat vaginaku. Habis sudah
vaginaku jadi santapan mulutnya, berkali-kali ia mengecap mencicipi
rasanya
"May, memek kamu imut kaya orangnya may, ck ck, nyam, ckkk, gurih."
"Ketimbang kamu mangap nggak puguh gitu, mendingan ngemut kontol
Bapak"
"Houfff Mmmmmhhh.. Mhhhhhh.."
Pak Agung menarik kepalaku dan menjejalkan batangnya ke dalam
mulutku. Ia terus menjejalkan batangnya hingga ujung penisnya
merojok kerongkonganku. Semakin dalam dan lebih dalam lagi menusuk
tenggorokanku hingga aku terbatuk saat batangnya masuk semakin
dalm.
"uhukkk.. uhk.., uhukk, UHUKK"
Kutarik kepalaku hingga batangnya lepas dari mulutku dan
menggeleng-gelengkan kepala menolak masuknya batang besar pak
Agung ke dalam mulutku. Dia tertawa sambil memukul-mukulkan
batangnya ke wajahku. Andra mengambil posisi tidur terlentang, Pak
Agung memberi perintah agar aku segera naik keatas tubuh andra.
"jrebbb jrebbb , Hihhhh..!! JREBBBBB...BLESSSHHH...Hiahhh..!!"
"uhhh, Pelan pelan draaa, aaah- ANDRAA..!!"
Batang Andra yang gemuk panjang mendesak sela bibir vaginaku.
Tangan Andra mencapit pinggangku, ia menyentakkan batangnya
berkali-kali, menjejal-jejalkan dengan kasar hingga batang gemuknya
terbenam kedalam kepitan liang vaginaku.
"Oughhh, gila, perettt.,. ayo belajar ngentot bareng andra, naikk,
turun.., naikkk, turunnn... siiippp, terus Mayyy...TERUSSS..."
"Clepp clepppp.cleppp cleppppp..., aduhh-duhh.. awwww.. hhssshhhh"
Pak Agung dan Andra bekerja sama menaik turunkan pinggulku dengan
paksa. Dengan lincah Tangan Andra mengangkat dan menarik
pinggangku turun sedangkan pak Agung menekan buah pantatku
hingga batang gemuk milik Andra semakin dalam terbenam menyodok
liang vaginaku. Sodokan kuat batang penis Andra membuatku
kewalahan dan mendesis tak berdaya saat tubuhku tersentak-sentak ke
atas.
"Nyummm Nyoottt Nyotttt Nyottttt....cuphhh cupphhh Nyoootttttthhh.."
Dari samping mulut Pak Agung menyerang buah dadaku, mulutnya
menghisapi puncak payudaraku yang membuntal, batang lidahnya
mengulasi putting susuku kemudian mulutnya naik mencumbui batang
leherku lalu kecupan kecupannya merambat turun ke arah dada dan
happ..,!! ia mencaplok menyusu di puncak payudaraku.
"ahhh, andrahhh. Cruttt cruuttt cruttttt..."
Dengan bernafsu kini Pak Agung mulai menaiki bokongku, ia
menyelipkan batangnya mencari-cari liang anusku. Tubuhku terhimpit
di antara tubuh pak Agung yang berotot dan tubuh Andra yang
berlemak.
"ohhhhhhhh..., UuuNGUHHH..."
"Blessshh--hhh Jrebbbbb.... Blusssshhhh"
Sekujur tubuhku mengejang hebat saat batang besar Pak Agung
melakukan penetrasi. Vagina dan anusku ditancap oleh penis Pak
Agung dan Andra, terasa sodokan-sodokan lembut yang
menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku. Lama kedua batang
yang besar itu menusukiku dengan lembut, rasa nikmat semakin
bertambah saat Pak Agung dan Andra berlomba menusukkan batang
mereka masing-masing menghajar liang vagina dan anusku.
"Plakk plakk plakkkk..."
"Clepppeffffhhh Clepppppphhhh"
"Aduhh aduh PAkk, BAPAKKK..!! Ahhhh nnnhhh ANDRAAA nnn.. ddrah"
Tubuhku tak berkutik, semakin kuat terjepit di antara tubuh Andra dan
Pak Agung. Tusukan-tusukan batang penis semakin menggila, semakin
cepat dan liar. Mereka berdua tertawa senang saat aku terkulai
dihempaskan oleh kenikmatan puncak klimaks. Ungggghhhhh....Crruttt
cruttttt...seiring dengan muncratnya cairan vaginaku, gaya
persetubuhanpun mulai berubah. Tubuhku terlentang dengan kedua
kaki yang dikangkangkan ke atas oleh Andra, batangnya menggesek-
gesek vaginaku. Batang besarnya terbenam diamblaskan oleh
pemiliknya kedalam belahan vaginaku yang sudah memar kemerahan.
"Slllleppphhh.. jebrussshhh..!!"
"Unggghhh, ssshhh....Hhhhhhhh"
Kupalingkan wajahku ke arah lain. Sungguh sebal melihat wajah mesum
Andra yang tersungging puas mendengar suara lenguhan kerasku saat
batang besarnya menusuk vaginaku. Kutepiskan tangan pak Agung
yang meremas induk payudaraku.
"Cleppp Cleppp cleppp clepp CLEPPPP..." suara becek yang khas
terdengar keras saat Andra menyentak-nyentakkan batang penisnya
menusuki liang vaginaku, batang gemuknya bergerak keluar masuk
dengan tersendat-sendat..
"Edan may...!!, Hiihhh, Hearhh..!blussshhh Bluessshhh"
"Afffhhh, hssshhh ssshhhh, Andra pelannnhhhhh..."
Pak Agung menindih tubuhku yang terlentang dari arah samping.
Batang lidahnya terayun menjilati bibirku, sementara kedua tangannya
mencekal pergelangan tanganku yang berusaha melawan. Dengan
paksa ia mendesakkan batang lidahnya masuk ke dalam mulutku,
menoel-noel batang lidahku, mengusap dan membeliti lidahku,
menggoda bibirku dengan gigitan-gigitan dan pangutan kecilnya.
"Jrebbbb......"
"Awwww... heemmm mmmhhh hemmm"
Tiba-tiba kurasakan sodokan yang kuat, sekuat tenaga Andra
menyodokkan batang penisnya hingga lidahku melompat keluar. Mulut
pak Agung mencaplok kemudian menghisap-hisap lidahku yang
berkali-kali melompat keluar sangking kasarnya sodokan batang penis
Andra.
"awww, crruttt cruttt crutttt..., oww, sudah, c-cukup.. cukupp.."
"belum mayyy he he he..., ngangkang yang lebar ya.., bapak mo maenin
G-spot kamu.., tapi sebelumnya bapak mau nyukur jembut kamu , biar
rapi he he he..."
Andra menahan kedua kakiku menggantung di udara sementara pak
Agung mengelus-ngelus rambut-rambut halus yang menghiasi
vaginaku. Dengan reflek aku mengeluh saat pak Agung menyemprotkan
foam untuk bercukur, rasa dingin membuatku terkejut.
"jangan bergerak may, kalau nggak mau terluka..."
"krrrttt krrrttt krrrutttt..."
Aku menahan nafas saat pisau cukur di tangan pak Agung
membersihkan rambut jembutku hingga botak. Mata Andra dan pak
Agung melototi vaginaku yang kini bersih tanpa jembut sehelaipun. Pak
Agung menusukkan dua jarinya ke dalam vaginaku. Jarinya seperti
sedang menggapai, mengais-ngais mencari sesuatu di dalam sana.
"ahhh., ah AHHHHHHHHHHH"
"ha ha ha, kena..!!"
Yang kutahu jari pak Agung mengarah ke atas seperti kait yang sedang
mengodok sesuatu di dalam belahan vaginaku. Tubuhku mengejang
nikmat. Andra memaksaku duduk mengangkang sementara ia
mengambil posisi merapat di belakangku. Jari tengahnya memutari
putting susuku yang mengeras, tanpa dapat tertahan lagi semburan-
semburan hangat yang terasa nikmat membuatku merintih lirih. Belum
begitu lama tubuhku kembali menggelepar hebat, vaginaku kembali
berkedutan, kali ini rasa nikmat semakin hebat mendera vaginaku dan
menyebar pada panggul. Usapan-usapan jari Pak Agung menghasilkan
sensasi dan perasaan seperti keluarnya orgasme. Aku semakin
kewalahan, lidah pak Agung memainkan tonjolan klitorisku dan tangan
Andra meremas-remas sepasang buntalan buah dadaku yang
membuntal. Vaginaku berdenyut cepat dan kemudian berdenyut
melambat, mungkin sekitar 10 sampai 15 kali denyutan yang
membuatku merasa melayang ke atas awan.
"sssruuupphhh.. ckk gluukkkk. Srreepphhhh...sipp juice memek"
Pak Agung menyeruput lelehan cairan kewanitaanku jarinya kembali
memainkan titik ternikmat di dalam vaginaku. Tanpa sadar aku
merengek dan meringis yang rupanya menyenangkan hati Andra dan
Pak Agung, hingga akhirnya pandanganku kembali nanar dan klitorisku
menghilang karena tertarik akibat kontraksi orgasme klitoral. Otot-otot
di seluruh tubuhku mengejang selama berkontraksi, nafas dan denyut
jantungku menjadi lebih cepat .
"Crrutttttt... crruttt crutttt.crutttt...."
"sslcccckk duhhh, ampe luber,NYOOT..NYOTTTT, nyemm NYOOTT..!! ck
ssllrrrppp, glekk glekkk, ah segarrrr, siap-siap may, bapak pengen
ngentot lagi nih."
Berkali-kali mulut pak Agung mengenyot vaginaku. Dengan pandangan
berbinar ia mengambil posisi menyerang sambil mengangkangkan
kedua kakiku keatas mirip seperti huruf V. Jakunnya bergerak turun
naik tanda ia sedang menelan cairan vaginaku, kepala penisnya
mengucek-ngucek bibir vaginaku yang becek oleh lendir-lendir licin
yang lengket sebelum akhirnya menekan kuat hingga kepala penis pak
Agung amblas dengan susah payah ke dalam belahan bibir vaginaku.
Dapat kurasakan kedutan-kedutan alat kelamin kami yang menyatu,
sesak sekali saat batang itu bergerak, sesak yang terasa nikmat saat
centi demi centi pak Agung memaksa mengamblaskan batangnya
dengan sentakan-sentakan kuat hingga batang besarnya amblas
semakin dalam dan selangkangan kami saling mendesak. Berkali-kali
tubuhku mengerjat keenakan saat pak Agung mulai menggenjotku.
Genjotan-genjotan kasarnya dipadu dengan goyangan penis yang nakal
ke kiri dan kanan. Batang penisnya menumbuk kasar kemudian tiba-
tiba memutar hingga ku tak sanggup lagi mempertahankan benteng
pertahananku dan tubuhku mengejang menggelepar. Dua kali pak
Agung mempecundangiku dengan genjotan-genjotan kasarnya.
"aduhhh, adu-duhh akhhhhh... hsshhhh OWWWW....crrutt curtttt"
"Blessshh.. Jrebbb JRebbb JREBBB..."
"Ahhh owwwwww...."
Beberapa kali batang besarnya menyodok kasar vaginaku hingga
tubuhku terguncang keras kemudian sambil terkekeh kedua tangannya
mencengkram buah pantatku dan ia berusaha untuk berdiri. Karena
beban tubuh, vaginaku merosot hingga mentok pada pangkal batang
besarnya. Aku berusaha berpegangan pada bahu pak Agung untuk
menjaga keseimbangan sementara Andra mengambil posisi berdiri di
belakang tubuhku. Ia membantu mencapit pinggangku untuk menjaga
agar aku tetap pada posisi yang diinginkan oleh pak Agung.
"aduh-aduh bapakkk, BAPAKKKK, Akhhhh..."
Tubuhku terayun-ayun di udara saat batang penis pak Agung
mengayun dengan kuat, tumbukan-tumbukannya kasarnya membuatku
menjerit keras, dengan wajah memelas aku menatap pak Agung, sorot
matanya terlihat liar, nafasnya memburu seperti gemuruh badai
ditengah-tengah suara desahan dan rintihan lirihku yang membuatnya
semakin cepat mengayunkan batang penisnya yang besar dan panjang.
"owwwwwhhh akhhh aduhhduhh crrrcrruttt cruuttt cruttt."
"PErmisi yach mayy, Andra mo ikutan , he he he..."
"Ohhhhhh..., AWWWW...!"
"JRrebbbbbhhh..... jrebbbb brusssshhhhh...ouggghh, uenak mayy"
Belum juga selesai aku merasakan puncak kenikmatan terasa Andra
menyelipkan batangnya di antara bongkahan buah pantatku. Penisnya
menyodok kuat dan mengoyak liang anusku, rasa ngilu terasa hingga
ke ulu hati saat batang gemuknya menggelusur masuk, rasa nikmat
bercampur aduk dengan rasa ngilu.
"Tess, tesss tesss teshhh" butiran peluh menetes deras, keringatku
bercampur dengan keringat Andra dan pak Agung saat tubuh mereka
mendesakku, dengan gaya disandwich sambil berdiri mereka menghajar
liang vagina dan liang anusku. Kocokan-demi kocokan kasar
menyerang saling berlomba, tumbukan-tumbukan bersuara becek dan
suara pekik rintihanku bercampur baur menjadi satu. Tumbukan Andra
dan Pak Agung semakin liar dan kasar, desahan panjangku disambung
keluhan keras mereka berdua saat kami bertiga bersambungan
mencapai puncak klimaks, berkali-kali batang mereka berkedutan
menyemburkan sperma panas didalam liang vagina dan liang anusku
yang memar, perutku terasa hangat saat sperma mereka menyemprot
berkali-kali mengisi dua liang tubuhku.
"Crrruccc krcreettt cuurrrrrrr....oowwhhh"
"HAUHH Crooooooootttt. Croooottttt..."
"OAGGGHH.. Crrrottt crottttt....."
Pak Agung melepaskan tubuhku yang merosot lemas di bawah kaki
kedua lelaki itu, dengan santai pak Agung keluar dari dalam ruangan
sementara Andra berdiri memperhatikan tubuhku yang berpeluh. Batang
gemuk di selangkangannya mulai terangguk-angguk kembali dan
berdiri. Masih dalam keadaan nafas yang tersenggal-senggal. Andra
menarikku berdiri, dengan langkah tertatih aku berusaha berjalan. Di
atas sebuah sofa empuk pak Agung duduk mengangkang sambil
tersenyum ke arahku yang digiring oleh Andra ke arah sebuah pintu
dan ia berbisik pelan di telingaku. Tangan Andra memutar kunci yang
tertancap di lubangnya dan mendorong sedikit pintu itu hingga aku
dapat melihat ke dalam
"waktu kamu diperawani sama pak Agung andra juga lagi maen may,
kita intip dikit keadaan Farida, Rei, sama Vivi, kamu liat may, mereka
kecapaian abis dientot sama Andra, aku hebat kan maaay he he he he"
Rei, Farida dan Vivi terkulai dalam keadaan telanjang bulat dengan
rambut yang acak-acakan, mata mereka terpejam kecapaian. Andra
menahanku yang hendak menghambur ke dalam, kemudian mengunci
pintu itu kembali.
"belum saatnya Maya, sekarang sich kita private dulu aja, biar asik he
he"
Andra kembali menarikku ke kebun belakang. Rumput hijau tertata
dengan rapih dan sinar matahari terasa hangat. Aku masih melihat jam
di dinding sebelum keluar jam 10.30 sian hari, ia membalikkanku ke
arahnya kemudian mendorong bahuku hingga aku terjatuh ke atas water
bed yang hangat karena terjemur di bawah sinar matahari. Tubuh
gemuknya merangkak dan berbaring di sisiku.
"gimana may ?? udah siap digenjot kan ??"
"Andra aku cape, tolong jangan lakukan itu lagi"
Mata Andra bersinar liar, dengan liar ia mendekapku. Si gemuk mulai
menggelutiku, air mataku kembali berderai saat batangnya mendesak
kembali menyodok liang vaginaku dan tubuhku terdesak-desak di
bawah tindihan tubuhnya yang besar gemuk. Aku kesal karena ketidak
berdayaanku, jatuhnya air mataku ternyata tidak membuat Andra
berhenti, ia malah semakin kuat menggenjotiku. Berkali-kali aku
mengalami kekalahan telak di bawah tindihan tubuhnya yang gemuk
dan kembali menangis sambil memohon kepadanya yang liar dan
sangar.
"Andra, aku sudah ngak kuat lagi, sudah Ndra, aku mohon hentikan.hk
hkk."
"ntarr mayy, kalo Andra udah puas hi hi hi"
Aku memohon kepadanya saat ia memaksaku untuk menungging.
Batangnya seperti sedang memilih, lubang manakan yang akan ia tusuk.
Mataku membeliak merasakan batang andra menekan liang anusku dan
JREBBB, tubuhku tersungkur disertai rasa pedih saat batang besar milik
seorang laki-laki gemuk menjebol kerutan anusku dan batang panjang
ituu terus menggali semakin dalam. Wajahku roboh ke atas water bed
hingga dapat kudengar dengan jelas guncangan air di dalamnya.
"PLAKK BLUBB. BLUBB PLAKKK PLAKKK BLUBBBBLUBB"
Suara keras guncangan air berbaur dengan suara benturan
selangkangan Andra dengan buah pantatku yang bersuara seperti
sedang ditampar keras. Suara desahan dan rintihanku juga geraman
gemas Andra turut menyemaraki suara batang gemuknya yang
menyodok dengan kasar,
Cukup lama tubuhku yang berpeluh tersungkur-sungkur dalam posisi
Doggy Style dan anusku terasa semakin panas bergesekan dengan
batang Andra hingga akhirnya ia mencabut batangnya dari dalam liang
anusku. Batangnya ganti menggesek-gesek belahan vaginaku,
gerakannya mirip seperti sedang mengiris belahan vagina dengan
menggunakan batang gemuknya yang panjang.
"hi hi, colokkk, Bleppppp, cabutttt..Pofffh, Jlebbb colok, pfffh cabut."
dengan jahil kepala penis Andra mencolek-colek vagina Maya
kemudian mencelupkannya terbenam sebatas leher penis dan dengan
sekali sentakan Andra mencabut batangnya hingga terdengar seperti
suara orang membuka tutup botol. Berkali-kali ia mempermainkan dan
menggoda Maya dengan aksi colok - cabut.
"nnhhhh, hsssshhh, nnnnhhhh,jangan digituin Ndra, jangan digituin a-
nnhhh "
Andra dapat merasakan jantungnya sendiri berdetak dan berdebar
dengan keras. Harum tubuh Maya dan aroma lendir di selangkangan
Maya memacu libido si gemuk mendidih sepanas-panasnya. Suara
rintihan dan desahan gadis itu seperti tengah mengundang laki-laki
bertubuh besar itu untuk semakin rakus menikmati kehangatan
tubuhnya. Andra menempelkan batang penisnya kembali pada vagina
Maya, sambil menarik pinggul gadis itu ia mengamblaskan kepala
penisnya. Celah sempit di selangkangan menggigit kuat-kuat kepala
pelir Andra hingga ia menggeram merasakan nikmatnya belahan bibir
vagina Maya yang mungil menggigit batang gemuknya. Rasa nikmat
semakin terasa saat ia membenamkan batangnya lebih dalam menusuk
liang kenikmatan Maya hingga akhirnya selangkangannya mendesak
buah pantat gadis itu yang bulat dan padat.
"uhhh, uhhh seeeppp, he he he"
Andra semakin betah mendesakkan selangkangannya pada buah pantat
Maya, selain rasa nikmat yang menggigit batangnya. Andra juga
merasakan nikmat saat selangkangannya bergesekan dan mendesak
buah pantat Maya yang halus dan padat kenyal, liang mungil Maya
terasa menyedot saat Andra menarik batangnya. Setelah mencapat leher
penis, Andra mencoba ngayunkan batangnya dengan kuat menerobos
liang kenikmatan itu kembali namun Maya malah tersungkur ke depan
dan batang besar Andra terpeleset dari jepitan belahan vagina gadis
itu.
",peffff pofffh, yiahhh, titit Andra kepeleset nih..,hemmm,btw gimana
kalau kita maen 6-9 aja may, yukkk, pasti asoy deh...."
Andra membalikkan posisi tubuh dan mencubit kedua paha Maya agar
mengangkang. Matanya melotot menatap tajam pada belahan vagina
Maya, dengan cepat Andra menerkam vaginanya yang belepotan lender.
Mulutnya mereguk lelehan cairan vagina yang harum dan lengket.
Dengan gencar Andra mengecupi bibir vagina Maya, dilumatnya liang
Maya yang terasa gurih dan lezat. Semakin hebat melumati vagina
Maya, semakin keras terdengar suara desahan dan rintihan lirihnya
yang membangkitkan birahi.
"eithhh, may ?? uhhh,i-iya may, betul begitu, terus may, emut titit
Andra oughh..hisap may "
"sslllppphh sllllcckkk, mmn nyumm ammmmhhh, nyoottt nyotttt
NYOTT.."
Andra terdiam menikmati sesuatu, ia merasakan jilatan jilatan lidah
Maya yang mulai menari menjilati batang penisnya. Rupanya aksi Andra
mulai membuat Maya terangsang hingga gadis itu menjilati batang
penis si gemuk. Andra menggoyangkan pinggul ke kiri ke kanan karena
geli kembali kembali asik menjilati belahan vagina Maya sementara
Maya menjilat dan menghisapi batang penis Andra yang menggantung
tepat di atas wajahnya yang imut menggemaskan, cukup lama mereka
saling melumat dan menjilat kemaluan lawannya masing-masing hingga
akhirnya Maya mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi, dan mulut andra
menghisap Vaginanya dengan buas dan rakus.
"Nyrmmhh Hemmmm NYOOOOOOTTT.."
"crutt cruttt. Cruttt.."
"Mhummm, Glukk ceglukkk Glukkkk.., guriihhhhhh"
Andra menghisap dan menampung vairan vagina Maya di dalam
mulutnya, mengulum cairan kemaluannya kemudian meneguk habis
lendir yang kaya akan nutrisi itu sampai habis sementara batangnya
masih cukup tangguh bertahan di dalam kuluman mulut Maya hingga
akhirnya Maya menyerah dan melepaskan batang gemuk itu dari dalam
mulutnya. Tampaknya pertarungan antara si gemuk dan si cantik
berjalan tidak seimbang. Lelehan peluh yang mengucur menguras
tenaga tubuh molek Maya yang menggeliat lemah dimana menambah
gairah Andra dengan batang gemuknya yang semakin keras ereksi.
Posisi pertarungan mulai berubah, dari arah belakang Andra
merapatkan tubuh pada Maya yang sedang bersujud, kedua tangannya
merengkuh tubuh mungil yang bersimbah keringat dan batangnya
mencari kemudian mendesak vagina Maya dari arah belakang,
Wajah Maya terangkat ke atas dengan ekspresi yang renyah saat liang
Vaginanya terasa sesak diiisi kembali oleh batang gemuk Andra yang
panjang. Suara rintihan lirihnya terdengar menggairahkan saat batang
Andra mendesak masuk semakin dalam, suara desah dan rintihan lirih
Maya membuat Andra bergerak cepat penuh semangat menusukkan
batangnya. Dengan teratur Andra menusuk-nusukkan batang penisnya
yang membuat tubuh Maya terdesak oleh batang di selangkangan
Andra yang bergerak maju mundur. Tubuh Maya menggeliat erotis saat
buah dadanya diremas oleh Andra, ia mendesah keras disiksa oleh rasa
nikmat yang berlebih.
"M-may enak mayy, Ouhh.., URRRHHH.."
"nnnhh Andraaaa.. Ohhh hsssshhh, adu-du-duhhhh ahhhh"
Andra menggeram keenakan merasakan empuknya buah dada Maya
yang sedang diremas dan dielus olehnya. Sesekali jari jempol dan jari
telunjuknya mencapit putting susu Maya dan memilinnya dengan
lembut. Terkadang jari tengahnya masing-masing menekan-nekan dan
memainkan kedua putting susunya yang mengeras dalam gerakan
melingkar. Sementara batangnya bergerak mengocok semakin cepat
saat merasakan Maya yang semakin gelisah.
"nnhhh crruttt cruttttt.. crutttt...ohhhhhh....."
"oufffhh,,rupanya kamu crut-crut ya may hi hi hi.."
Andra memeluk tubuh Maya kuat-kuat merasa nikmat saat liang vagina
Maya berkontraksi meremas-remas batangnya yang terbenam. Lendir
kenikmatan Maya menyemprot dan memandikan batang gemuk Andra
yang menggasak vaginanya. Tangan Andra menarik rambut Maya ke
belakang hingga wajahnya yang cantik imut terangkat keatas kemudian
batang lidah Andra menjilati lelehan peluh yang mengucur di leher dan
rahang Maya dan batang besarnya terayun cepat lancar menyodok-
nyodok vagina Maya yang berlendir. Banjirnya cairan vagina akibat
mencapai puncak klimaks seolah menjadi bahan pelumas bagi batang
besar Andra yang bergerak lancar menikmati liang mungil Maya yang
berdecakan keras disodoki oleh batang kemaluannya.
"CLEPPP CLEPPP CLEPPP.. Pefffh PLAKK CEFFF PLAKKK..."
"nnhh ennngeeehhhh, An-Andrahhh, uhhhh, hhhhhhssshhh
auuwww..kkhh" suara rintihan dan keluhan Maya terdengar keras saat
gadis itu merasakan sodokan-sodokan batang yang semakin liar dan
kasar menghentaki liang vaginanya sementara kedua tangan Andra
mencengkram pinggulnya
Berkali-kali keperkasaan Andra menundukkan Maya yang berpeluh dan
merintih kelelahan dan tiba-tiba mengerjat saat puncak klimaks
menyerang vaginanya yang sesak ditancap oleh batang Andra.
"ouhhh, hss - ahh Andraaa, ANDRAAA Akhhhhh hsss Auhhhh...crrut
cruttt, ouhhhh, Sudah and..drahhh, ooohhhhhhhh"
"nungging yang bener mayyy, nungginggg plakk plakkkk
"iya-iy-yah draaa..."
"hihhhh, BLESSSHHHH"
"OWWWWW... Arrrkkhhhh"
Andra menampari buah pantat Maya agar si pemilik mau berusaha
terangkat pantatnya ke atas. Setelah posisinya dirasakan pas Andra
menusuk keras belahan vagina Maya kemudian dengan sigap tangan
kirinya mencekal dan menarik tungkai tangan kiri Maya ke belakang dan
memacu dengan segala kekuatannya. Sungguh malang nasib Maya yang
tersungkur-sungkur maju mundur dengan hanya pertumpu pada tangan
kanan dan kedua lututnya yang gemetar lemas menahan serangan liar
seorang joki gemuk yang menunggangi vaginanya dari arah belakang.
Suara tumbukan alat kelamin terdengar keras dan berhenti sesaat saat
Andra membalikkan tubuh Maya, dengan cepat dan bernafsu Andra
menangkap pergelangan kaki Maya dan mengangkangkan kedua
kakinya mengangkang ke atas. Terdengar suara erang dan rintihan
Maya yang mulai serak saat batang Andra kembali menusuki liangnya
yang becek.
"Bleessshhhhhh"
"JREBBB.. Heggghhhh akhhhhNDRA... OWW..., ahh ahhh"
"Pefffhh clepppp clepp bllluessshhh creppppphh clepppppphhh..."
Kedua Mata andra berbinar-binar melihat buah dada Maya yang
terguncang akibat sodokan-sodokannya. Semakin kuat batangnya
menyodok, semakin indah pula buah ranum di dada Maya terguncang -
guncang yang diperindah dengan ekspresi wajahnya yang terlihat
renyah dengan kedua matanya yang terpejam-pejam dan bibirnya yang
berkali-kali nyengir saat batang Andra menghentak dengan kasar
menusuk belahan vaginanya. Bagaikan seorang petarung yang hebat,
Andra meraih kemenangan yang geMilang atas kemolekan dan
kehangatan tubuh Maya sebelum akhirnya mereka berdua mengejang
bersamaan.
"Engahhh ahhh crrutt srrrtt srrrrtttt...,ohhhhhhhhhhhhhhhh"
"OUWAHH Crrottt croottt crotttttt....Maaa..yaaaaaa"
Tubuh gemuk itu roboh menindih tubuh mungil yang termegap
kehabisan nafas, peluh dan keringat mereka yang mengucur menjadi
satu memandikan tubuh keduanya yang polos tanpa selembar
benangpun menutupi tubuh mereka. Andra menggeser tubuh besarnya
dari tubuh mungil yang menggeliat dibawah tubuhnya, sebuah senyum
lebar tak pernah lepas menghiasi wajah Andra, tangannya mengusap
kemudian meremas selangkangan Maya yang terkulai lemas.
###########################
End Of Holiday, hari kesepuluh, sepulang sekolah...
Aku duduk di kursiku dengan bibir meruncing tak kalah dengan
runcingnya bibir Vivi, Reina dan Farida, ting tong, terdengar suara bel
rumah yang ditekan oleh seseorang, dengan bergegas Farida
membukakan pintu bagi tamu yang dating. Sebuah rapat rahasia
diadakan dimarkas empat gadis cantik bersama-sama dengan korban-
korban pak Dion cs untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada,
begini, begitu dll dsb, dst, akhirnya Vivi mengambil solusi yang tepat.
"hhmm, baiklah, begitu saja, kita tunggu keberhasilan Andra dan Pak
Agung untuk memaksa Pak Dion Cs lengser dari kursi mereka..., setelah
itu barulah kita jalankan rencana kita.."
"sepertinya sih serangan Andra dan Pak Agung dari tempat yang
tersembunyi mulai kelihatan dampaknya, kemarin Pak Djono sampe
salah rumus loh, entah rumusan apa yang ditulisnya di papan tulis,
kayaknya ngajarnya ngak konsen..."
"eh iya, udah denger blum ?? kabarnya pak Dede berniat mengundurkan
diri"
"Ah masa sihhh??"
"yeee, ketinggalan berita nih..., iya betul.."
"bagus-bagus, semakin cepat semakin baik, itu artinya Kita akan
segera dapat merasakan segarnya udara kebebasan lagi, setuju...!!"
"SETUJUU....!!"
"ehh, koq pisang gorengnya ?? !!yah, tinggal combro ama
gehu..MAYAAA "
Aku menghentikan kunyahanku, dengan cepat Reina menyambar
sepotong pisang goreng yang masih terisa ditanganku. Aku
menepiskan tangannya yang hendak mencubit pinggangku dan
melompat berlindung di balik tubuh Vivi. Dari belakang kupeluk
pinggang Vivi yang berusaha melerai, dari balik punggung Vivi
kucibirkan bibir ke arah Reina yang mendelik sambil mengunyah
sepotong pisang goreeng hasil rampasannya, hap, hap, abis dah
pisangnya. Hmmm gehu sama kecap cabainya boleh juga tuch, weks,
ada penjaganya, Reina menghadangku, ihik ihikk...T_T.
"sini mayy..."
"Faaa kamu emang baik dehh...makacihhh.. he he he"
Aku melompat-lompat kecil kesenangan dan duduk di sebelah Farida
sambil mencomot gehu di piringnya. Kucelupkan ke dalam kecap yang
pedasnya bukan main, hosssh hossshhh, pedessss, airrrr...!!, aku berlari
kecil membuka kulkas dan gluk gluk gluk gluk, kutenguk air dingin
langsung dari botolnya. Hari demi hari yang berlalu menjadi minggu
dan kemudian menjadi bulan dan satu demi satu guru bejat dan kepala
sekolah itu mengundurkan diri karena tidak tahan lagi menghadapi
terror dan tekanan berat yang mereka alami, sekarang saatnya kami
bertindak.
##############################
Rabu Sore hari.
Sebuah mobil berhenti disebuah cafe, Andra turun terlebih dahulu
disusul oleh pak Agung yang duduk di belakang kemudi. Sementara
tanpa mereka sadari sebuah mobil turut berhenti, di dalamnya ada tujuh
orang gadis cantik berkulit putih mulus yang tengah mengintai.
"nah, itu mereka, gimana Anita "paketnya" udah siap ?"
"udah ..."
"tinggal nunggu pak Agung sama Andra menggigit umpan kita..."
"bagus, bagus.."
"ehhh, udah ditanyain blom lokasi x nya dimana ??"
"dijalan xxx, ntar kita tinggal tunggu aja di seberang jalan"
"btw paketnya safe kan ?? "
"tenangg, nggak lama lagi dia bakal ikut bonyok-nya menetap di
Australia, artinya safe banget buat kita"
"kenal dimana sih??"
"Di Fb, trus chat deh, curhatan, ia pernah mengalami nasib yang sama
dengan kita, diperkosa di bawah pengaruh obat bius entah oleh siapa,
makanya Mila bersedia membantu kita agar terlepas dari belenggu ini,
malahan scenenya dan segalanya dia yang atur koq "
"hmmm gitu yah,
Tak terasa menunggu sambil bergosip sang waktupun berlalu dengan
cepat, Andra dan Pak Agung keluar dari café itu bersama dengan
seorang gadis cantik. Terlihat dari wajah sumringah Pak Agung dan
Andra kalau mereka berdua sudah tidak sabar untuk segera melahap
daun muda yang bersikap jinak-jinak merpati, dengan gairah yang
meledak-ledak pak Agung dan Andra mengantarkan si gadis pulang.
Dengan santai mereka bertiga mengobrol dan wajah si gadis merona
merah saat pembicaraan mulai menyerempet sesuatu yang "nakal".
Dengan berani Andra pindah ke sebelah kiri dan Pak Agung pindah ke
sebelah kanan gadis cantik itu.
"wahh, selain cantik kamu juga supel ya.. bapak suka itu.."
"Andra juga suka, ehh siapa tadi namanya.."
"Mila..."
"Ohh iya Mila nama yang bagus he he he, wahhh...halusnyaa"
"E-ehh, jangan gitu dong..."
"emang kenapa ?? kamu cantik sekali Mila, "
"sekali ngerasain disodok sama Andra kamu pasti ketagihan deh.."
"Jangan Ndra, jangan Pakkk, jangann, jangannn...TOlll Hmmmmmpppp"
Mila pura-pura menepiskan
tangan Andra dan Pak Agung
yang mulai merayap
menjelajah dengan nakal
mencoba menyetuh lekukan
tubuh gadis itu yang meronta.
Tangan kiri Andra memegangi
tangan kanan Mila sedangkan
tangan kanan Pak Agung
memegangi tangan kirinya.
Dengan sigap pak Agung
membekap mulut Mila yang
hendak berteriak dan menyeret
tubuh moleknya ke dalam
kamar. Kamera CCTV
tersembunyi dengan model
yang bentuknya mirip pewangi
ruangan merekam setiap
adegan panas yang terjadi.
Setiap perlawanan Mila
dipatahkan dengan sangat
mudah oleh Andra dan Pak Agung dan akhirnya tubuh mulusnya yang
telanjang bulat mengejang saat sebuah benda panjang gemuk milik
Andra terselip di selangkangannya. Sementara pak Agung membekap
mulut Mila yang tubuhnya terguncang oleh sodokan-sodokan Andra
yang semakin cepat mengocoki liang vaginanya.
"yachhh, udah nggak perawan rupanya..."
Andra seperti kecewa namun tersenyum mesum sambil menghentak-
entakkan batangnya dengan irama 4/4 yang kemudian mempercepat
sodokan penisnya dengan irama 3/4 yang membuat tubuh Mila
menggelinjang. Melihat gelinjangan tubuh molek gadis itu Andra
semakin konak dan mempercepat kocokan mautnya dengan irama 2/4.
Kontan saja tubuh Mila terguncang hebat saat batang andra keluar
masuk dengan cepat dan melenting ke atas saat Andra membenamkan
batang panjangnya sedalam mungkin bersembunyi di dalam liang
vagina Mila yang mungil.
"Hmm Mmmmhhh Mmmpphh Mmmmm...crrrutt cruttt crutttt"
Saat Mila mencapai puncak klimaks Pak Agung melonggarkan
bekapannya, membiarkan gadis cantik itu termegap-megap dalam surga
dunia yang membuat tubuhnya yang putih mulus terkulai lemah. Ia
hanya dapat merintih merasakan sodokan-sodokan batang penis Andra
yang kuat dan cepat, Mila nyengir menahan nikmat saat batang Andra
kembali memaksa vaginanya menyemburkan cairan-cairan lengket yang
harum.
"makin kecium wangi memeknya ya pak "
"Iya, harummm he he he, gantian Dra, bapak pengen nyoba."
Mila memejamkan matanya saat batang pak Agung yang berurat
menempel menggesek belahan bibir vaginanya. Sialnya batang pak
Agung tidak langsung masuk malah menggoda belahan bibir vaginanya
dengan colekan-colekan kepala penisnya yang nakal. Di saat yang tak
terduga pak Agung menjebloskan batang besarnya hingga tubuh Mila
mengerjat.
"ngehhh, ahhhh.. hssshhhh...Mhuummm.."
Andra menyumpal mulut Mila dengan batangnya, tangan Andra
menjambaki rambut Mila yang hitam indah saat gadis itu mulai bekerja
menghisap hisap batang kemaluan yang terbenam di dalam mulutnya.
Tanpa merasa jijik Mila menjilati batang andra dan biji kemaluannya
kemudian kembali mengulum kepala penis Andra. Dengan lemas Mila
menungging di atas kedua tangan dan kakinya kemudian tubuhnya
terdorong kedepan dengan kuat. Ia mengerang merasakan batang pak
Agung hendak menembus paksa liang anusnya, seumur hidup Mila
belum pernah merasakan dianal. Dengan cepat Andra meringkus Mila
yang hendak berontak.
"arhhh, sakit pakkk SAKI..TTT ADUHH.. Awwwww..hhkk hkk"
"Hmmm, rupanya anus kamu masih perawan ya ??masih susah..
"JREBBB...."
"AOWWWWWW... Heeeenngggghhh"
Tangisan Mila membuat pak Agung semakin bersemangat membongkar
paksa kerutan liang anus si gadis. Mata Mila mendelik dan bibirnya
meruncing saat batang besar pak Agung semakin dalam menyula
keperawanan duburnya, nafasnya tertahan dan buah dadanya turun dan
jatuh tertekan pada ranjang. Mila mengerang dan mengeluh saat Pak
Agung mengasah batangnya di dalam liang anusnya yang buah
pantatnya terdesak oleh selangkangan si pemilik batang besar yang
tengah menyodominya. Sesekali terdengar suara pekik kecil Mila saat
batang itu menyentak kasar menyakiti liang duburnya dan mengerang
keras saat batang pak Agung bergerak keluar masuk dengan teratur
yang membuat anusnya terasa panas dan pedih. Setelah puas
menyodomi Mila, pak Agung menarik pinggul Mila sambil merebahkan
punggung ke belakang. Andra yang sudah hafal langsung menangkap
dan mengangkangkan kedua kaki sigadis selebar-lebarnya dan Jrebbb.
Kini Mila disandwich oleh Andra dan pa Agung. Rasa sakit di anus
yang berbaur dengan rasa nikmat d ivagina yang membuat perasaan
Mila campur aduk, liang vaginanya terasa sesak digenjot oleh batang
Andra sementara batang pak Agung bergerak dengan lebih lembut,
terkadang batang itu bergerak sama liarnya, terkadang juga penis andra
bergerak lembut dan batang pak Agung melesat - lesat dengan kasar.
Hampir dua jam Mila disandwich oleh dua orang laki-laki yang baru
dikenalnya dan juga berkali-kali tubuhnya yang putih mulus mengejang
nikmat merasakan puncak klimaks hingga akhirnya terdengar keluhan
keras dari mulut ketiganya yang roboh menggelepar saat alat kelamin
masing masing menyemburkan lendir-lendir licin berwarna putih pekat.
Beberapa lama kemudian Mila terbangun, ia tersenyum dan berusaha
untuk duduk di atas ranjang, ia meringis merasakan sakit pada
anusnya. Sementara pak Agung dan Andra sudah tidak nampak lagi
batang hidungnya, dengan berjingjit menahan pedih Mila menuju kamar
mandi. Tak berapa lama terdengar suara shower yang membasuh
tubuhnya.
"tok tok tok.."
Seorang gadis dengan rambut yang tampak basah seperti habis
keramas mengetuk jendela mobil yang sedang parkir di seberang jalan.
Mila tersenyum dikulum penuh arti saat menyerahkan rekaman
pertarungan seru di rumah kontrakannya. Anita tersenyum sambil
menukar rekaman di tangan Mila dengan sebuah amplop putih.
"ini, sesuai dengan perjanjian kita.., makasih banget ya.."
"sama-sama.. ^_^.., thaaaa...Veily, Anita..."
"thaa Milaa, sekali lagi , makasih yaaa...^_^, tha thaaaa "
"Thaaaa..."
##################################
The Base...
Dengan senyum menghiasi wajah, Reina memback-up rekaman panas
itu ke dalam sebuah piringan DVD. Melalui koneksi kabel data dan
bluetooth rekamanpun pindah bergantian ke hape masing-masing, kini
4 gadis cantik + korban pak Dion cs mempunyai rekaman panas itu,
sebuah sms nakal masuk ke hape Vivi.
"Vii, Andra pengen ngenyot susu kamu yang gede lagi nihh, ditunggu
tar senin yak, jangan lupa ajakin Rei, Farida ama Maya, soalnya pak
Agung juga rencananya mo bawa Anita, Veil, ira Dkk, biar rame ah-eh-
oh nya he he"
"brengsek"vivi mengumpat kesal membaca sms dari Andra
"Sabar Vii, Sabarrrr, kalau gunungnya sampe meletus gimana hayo...
KABOOOMM" kuelus gunung besar nya yang bergerak naik turun.
"Mayaaa...!!c-tutttt"
"Auwwww @_@, sakit Vii..."
"Biar.., rasainn...!!"
"T_T"
#######################################
end of slavery
Andra senyum sambil melangkah dengan lebih cepat demikian juga
halnya dengan pak Agung, sesuatu menyesaki celana dalam mereka.
Aula olah raga indoor telah terpilih menjadi arena untuk melampiaskan
nafsu binatang mereka yang tersenyum lebar mengembang dan sinar
mata yang berbinar menyorot kesana kemari
"Eittt tunggu dulu, kabarnya bapak sama Andra dicari sama seseorang
loh"
"hahh? sama sapa, sama fan bapak kali yahh he he he"Pak Agung
cengengesan
"kalau Andra ada yang nyari ngak ya Rei ??"
"adaaaaa, malahan diface book sudah tersebar lohh, kalau nggak salah
oleh seorang gadis bernamaaaa Mila..!!"
"yuppp, anak pejabat..., dan ayahnya marah besar saat mengetahui anak
gadisnya yang semata wayang diperkosa oleh dua orang bejat melalui
rekaman cctv!! dan ini photonya sebelum gadis itu diperkosa saat di
rumah bersama dua orang itu, memang tidak begitu jelas gambarnya
tapi itu tidak penting. Segalanya pasti jelas kalau Mila sudah bertemu
muka dengan kalian berdua di kantor polisi"seketika wajah Andra dan
Pak Agung pucat saat mendengar ancaman yang saling menyambung
dari sekelompok gadis cantik yang kini lebih berani dalam aliansi yang
kuat.
"gimana Ndra?? masih mau?? hemmmm" Vivi menantang Andra yang
tertunduk
"udah nggak usah banyak omong dah, kita serahkan saja pelakunya
kepada pihak yang berwenang"
"Aduhh, jangan viii, jangan donggg..."
"masa sih kalian setega itu sama bapak, jangan dong, jangannnn"
"Ira, cepat telepon kantor polisi , biar mereka berdua dijemput saat ini
juga"
"beres mayyyyy..., "
"Ampun , Ira, jangan, tobatttt..., Mayaaa ampuuunnnn"
Cukup lama Andra dan Pak Agung memohon-mohon, keringat dingin
mengucur membasahi dahi dan punggung mereka berdua yang tidak
menyangka kalau situasinya akan tiba-tiba berbalik menjadi seperti ini.
Kini mereka tidak ubahnya bagaikan binatang buas yang terkurung di
dalam sangkar perbuatan mereka sendiri.
"Huuu, udah terdesak aja baru mau tobat..!!, pokoknya mulai sekarang
awas aja kalau kalian berdua berani berbuat macam-macam lagi
mengerti...!!"
"sekarang tugas kalian beliin makan siang, cepatt, udah pada laper
nihh..."
"i-iya Vi, iya..."
Tanpa berani banyak membantah pak Agung dan Andra membelikan
makan siang pesanan 4 gadis cantik dan pasukan aliansi berwajah
cantik dan bertubuh putih mulus yang kini memegang kendali atas
kedua binatang buas itu. Senyum kemenangan menghiasi wajah-wajah
cantik jelita yang kini kembali menghirup udara kebebasan dengan
leluasa.
################################
Here I'm Y ^_^ Y
Aku duduk dengan santai di kursi panjang di depan kelas.
Kurangkaikan kata demi kata di dalam buku harianku. Lagi asik-
asiknya, tiba-tiba kurasakan angin yang menyambar dari arah kiri.
Dengan cepat kutarik buku harianku dan kututup rapat.
"he he he ngak kena yeeeee..." kucibirkan bibirku pada Reina yang
tampak kesal karena tidak berhasil merampas buku harianku.
"lagi nulis apaan sih, serius amat..." Farida duduk disamping dan
bertanya dengan tatapan menyelidik.
"ada dehhh"buru-buru kumasukkan buku harianku kedalam tas.
"hmmm, gimana kalau kita ambil buku hariannya Maya, lumayan kan
nggak usah nyewa novel he he he"
"wahhh boleh juga tuch, jadi pengen tau selama ini si Maya nulis apa
aja he he"
"YEEE NGAK BOLEH DONG RAHASIAA, E-ehh mo pada ngapain nihh?"
Vivi mendekati dengan senyum jahatnya, mendadak Reina dan Farida
tersenyum senyum jahat, bersanding dikanan dan kiri Vivi si susu
bongsor, mereka mencoba mengurung dan meringkusku.
"Tangkepppp,"
"Yiaahhh lolos "
"weksssss ? larinya cepet amat...!!"
"KEJARRRRRR......!!"
"MAYAAA, b'rentiiiiii "
"HUAAAAAAaaaaAAAAA...."
Aku berlari pontang panting ketakutan, di belakangku terdengar suara
Vivi, Farida dan Reina yang mengejar membuat gaduh dan berteriak
kesal karena tidak sanggup mengejarku yang lari terbirit-birit.
Diary
Di dalamnya teruntai kata-kata yang sangat berarti bagi
pemiliknya
Di dalamnya tersimpan juga kenangan perjalanan hidup pemiliknya
Di dalamnya mungkin juga tersimpan khayalan liar dari pemiliknya
NYATA ataukah KHAYALAN semata ??
FANTASI LIAR ataukah KISAH HIDUPKU ??
Biarlah Semuanya tetap menjadi rahasia yang tersimpan dengan
rapi
Di dalam Buku Harianku
Maya & Friend - School Girl's Diary
====END===

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.