Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 2: Shierlen, Lesbian Lust

Pada hari minggu pagi, Seorang gadis Chinese berwajah cantik sedang
bermalas-malasan berbaring diatas sebuah kasur empuk, kulitnya putih
mulus, rambutnya tergerai sepunggung , pinggangnya ramping, seksi ,
sepasang kakinya yang mulus tertekuk keatas mirip huruf "A"
Bibirnya yang mungil manyun cemberut, pikiran gadis Chinese bermata
sipit dengan tinggi tubuh 157 CM itu menerawang mundur mengingat-
ingat kejadian menyebalkan yang dialaminya kemarin siang.
*****************************
Kemarin siang sepulang sekolah...
Fitri si Bintang pelajar tampak sedang menindih sesuatu diatas kursi
Sofa Gadis itu mendesak-desakkan buah dadanya sambil sesekali
merintih dan mendesah - desah.
Kancing baju seragam sekolah Fitri sudah sedari tadi meloncat-loncat
dengan gembira dari tempatnya, baju seragam yang dikenakan oleh
gadis itu tersibak kesamping kiri dan kanan. Sambil menindih sesuatu
dibawah dadanya kedua tangan gadis itu memegangi pinggiran baju
seragam yang dikenakannya. Entah apa yang sedang ditangkap oleh
gadis itu, sesuatu tampak bergerak-gerak dalam kurungan baju
seragam Fitri .
"Achhh Miisdiii Ohh..."Gadis bermata sipit itu mendesah ketika misdi
sibuk mengenyot-ngenyot buah Susu sebelah kanan Fitri yang
tersembul sebelah dari Cup Branya.
"UUhh ahhh....." mendadak Fitri tersentak dan menarik kurungan baju
seragamnya dari kepala Misdi ketika merasakan sebuah gigitan nakal
mampir diputting susunya.
Fitri memandangi mahluk kecil nakal dihadapannya, tubuh yang kurus
berwarna kecoklatan, rambutnya diponi, tampangnya sih polos banget
deh...sepolos tubuhnya yang telanjang bulat.
Jika mereka berdua berdiri maka wajah misdi tepat berhadapan dengan
permukaan Vagina gadis itu. (Red : Ehhmmm... Euhhhh karena ini anak
dapet nyulik dijalan, makanya redaksi juga bingung kaga tau umurnya
berapa taon keke ke, jadi kurang lebihnya aja , 5 taun kali ya.. masih
kelas 0 kecil )
Tangan misdi menarik dan menekan kepala Fitri kearah
selangkangannya. Mata Fitri yang sipit memandangi Penis Misdi,
mulutnya terbuka dan "Eemmhhh!" Fitri memasukkan jamur kecil itu
kedalam mulutnya.
"Koq gitu sih nyedotin-nya... ngak enak... kemaren kan udah diajarin
gimana caranya...!!!" Misdi Protes sambil menarik penisnya dari mulut
Fitri
Fitri mencoba kembali memasukkan Penis Misdi kedalam mulutnya, kali
ini sambil mengulum Penis Misdi lidah gadis itu menari-nari,
mengulas-ngulas jamur kecil didalam mulutnya.
"Hehehe...nahhhh gitu dong" Misdi merem-melek keenakan, Misdi
semakin dalam menekankan Penisnya kedalam mulut Fitri.
"Hmmm...emmm...mmmm!" Kepala Fitri bergerak maju mundur, "batang
rokok kecil " diselangkangan Misdi terlihat keluar masuk kedalam
mulutnya yang mungil, mulut gadis itu kempot kembang kempis, ketika
asik menyedot - nyedot Penis Misdi.
"He he he... Siiiippp Lahhh!! Fitri... kamu benar-benar bintang pelajar
dehh...otak encer, cepet bisa... Body seksi...cantikkk...muluss.. Duhhhhh
eenaknyaaaaa...huehehehe....bagus..bagus" Jagoan kecil kita
menceracau tidak karuan , tangannya yang mungil menepuk-nepuk
kepala Fitri yang masih Asik mempermainkan benda kecil
diselangkangannya.
Beberapa lama kemudian, Misdi menarik Penisnya dari mulut Fitri.
"Udahhh... udahhhh...cukup sekarang gantian.... Duduk sini.." Misdi
menyuruh Fitri duduk diatas Sofa sedangkan dirinya berlutut disebelah
kiri kaki gadis itu.
Tangan Misdi mulai merayap dan menyibakkan Rok seragam gadis itu
perlahan-lahan keatas..
Mata Fitri yang sipit memandangi tubuh sikecil misdi, "tempat" Fitri
dengan bebas menyalurkan nafsunya dengan aman.
Tangan Misdi mulai merayapi permukaan paha Fitri yang putih mulus,
tangan Misdi menarik celana dalam Fitri sampai akhirnya terlepas dari
sepasang pahanya yang mulus, perlahan-lahan Fitri sedikit
mengangkangkan kedua pahanya, punggung Fitri dengan rileks
menyandar pada sandaran kursi yang empuk.
Misdi menggeser posisinya, sambil bergerak maju ia menekan kedua
paha Fitri agar semakin mengangkang, kepala kecil itu menunduk dan..
"Ahhh...uuff....mmmhhh...aahmmm!" Fitri terpejam-pejam ketika Misdi
giat menciumi belahan bibir Vaginanya.
Lidah Misdi begitu lincah mengorek-ngorek sela-sela vagina Fitri,
lendir-lendir yang meleleh dari sela-sela belahan bibir vagina Fitri
terasa asin dan nikmat, Misdi semakin rakus menjilati dan menghisap-
hisap lendir yang meleleh itu sampai kering.
Misdi mengangkat wajahnya dari selangkangan gadis itu, mata Fitri
yang sipit menatap wajah Misdi, ketika tangan Misdi menyibakkan
Pakaian seragam gadis itu, agar terlepas dari tubuhnya yang putih
mulus..
Setelah membuka Bra gadis itu, Misdi mengelusi buah dadanya dan
menggesek-gesek putting susu Fitri, Mata Fitri terpejam merasakan
rangsangan-rangsangan Misdi diBuah Susunya.
Misdi memandangi Fitri dengan tatapan matanya yang nakal, ia
mendekatkan penis kecilnya pada belahan bibir Vagina Fitri dan.....!!
"Ahh Owwwww....." Fitri membelakkan matanya, tersentak , merasakan
sesuatu berusaha memasuki tubuhnya, secara otomatis kedua
tangannya mendorong tubuh kecil dihadapannya.
"Waduh gimana sihhh!!! Padahal ampir masuk!!!" Misdi sewot karena
keinginannya digagalkan Fitri.
Tubuh kecil itu memaksa untuk melaksanakan keinginan bejatnya,
terjadilah aksi dorong mendorong antara Fitri Sibintang pelajar dan
Misdi.sikecil mesum.
Satu tendangan yang kuat membuat Misdi terjengkang, Fitri melompat
bangkit dari kursi Sofa, gadis itu buru-buru menurunkan Rok
seragamnya, kedua tangannya bergerak menyilang menutupi buah
dadanya yang bergelantungan dengan indah.
Fitri tercekat melihat Misdi, wajahnya tampak beringas
"MM. Misdi kamu kenn napa...?" Fitri bertanya ketakutan
"KENAPA ?!!! Gua Pengen Ngentotin elu..!!!" Misdi menghampiri Fitri.
Fitri menghindar ketika Jagoan kecil kita menerkamnya , Gadis Chinese
cantik itu berlari ketakutan... sesekali fitri menjerit ketakutan ketika
Misdi hampir berhasil merekam tubuhnya yang mulus. Misdi terus
mengejar Fitri dari belakang...
"Whoooeeeeiii...!!! Sini Lu... Jangan lari kalo berani...!!!" sambil berlari
mengejar, Misdi menantang gadis cantik bermata sipit itu.
(Red : Yaaa ngak berani lahhh... gimana sih jagoan kecil kita...!? Jelas
aja Fitri ngacir ketakutan ketika mau disodok oleh jamur kecil
diselangkangan Misdi yang teracung-acung dengan gagah... Ckk Ckkk
Ckkk... kecil-kecil cabe rawit... )
Fitri buru-buru menaiki anak tangga menuju kamarnya, si kecil Misdi
mengikuti langkah gadis itu dengan lincah.
Nafas Fitri terengah-engah, gadis itu melompat kedalam kamar......
Misdi secepat kilat melompat menerjang mengikuti Fitri yang sudah
terlebih dahulu melompat kedalam kamar...!!! Tangan kecilnya siap siap
menerkam tubuh Fitri.... "Hupppppp... Ciaaaaattttt..!!!"
"Huuuahhh ???? BLAMMM.....!!!" terdengar suara benturan keras., tubuh
Misdi yang kecil mungil mirip Huruf "X" berciuman erat dengan Pintu
kamar Fitri.
"BLUKKK...." tidak berapa lama Huruf "X" itu roboh kebelakang sambil
meringis-ringis kesakitan.
***************
"Tok-Tok-Tok... Fittt... Fitttrriiiii...." Lamunan Fitri terpecah oleh suara
ketukan dipintu kamarnya, ia mendengus kesal mendengar suara Misdi
berteriak-teriak sambil mengetuk pintu kamarnya.
Didepan pintu kamar Fitri, jagoan kecil kita nampak mondar - mandir
gelisah. "Duhhh... gimana sihhh... mumpung lagi pada Jogging.."
Misdi garuk-garuk kepala dipagi hari ini ia hendak mengajak Fitri untuk
"Berolah raga" jagoan kecil kita bener-bener Bloon deh. Ngak nyadar
kalau Fitri lagi kesal pada dirinya, atau mungkin ngak tau diri kali ya ?
Otak Misdi berputar dengan cepat, ia berlari kecil kehalaman belakang...
Matanya memandangi jendela kamar Fitri yang terbuka lebar, tubuh
kecil itu kini berusaha memanjat menuju jendela kamar gadis itu.
"Heuppp... Uhhh..." tangan Misdi yang mungil berusaha menggapai-
gapai pinggiran jendela...tampaknya berhasil namun....
"Uuppss....wwhhuaaa....tuulluunngg!! Waduhh!!!" Misdi terpeleset
untung pegangannya pada pinggiran Jendela kamar Fitri cukup kuat,
nafasnya memburu karena kecapaian dan ketakutan.
"HHHAHHH... Misdiii....!!" Fitri melompat turun dari atas ranjang, ia
kaget melihat sikecil Misdi berusaha bertahan mati-matian agar tidak
terjatuh, Fitri berusaha menolong Misdi...
"Mampuss gua !!! dawhhh....WAAAAAAA!!!" pegangan Misdi terlepas
tubuhnya meluncur tanpa ampunnn.. Fitri bergerak dengan cepat
menyambar apapun yang dapat disambarnya dan hasilnya..!!!
"OWWW... kuping... HuuEEE!! Aaa duhhh" Misdi mendelik kesakitan.
(Red : Fiuhhh... untung ketangkep... kalo ngak... langsung tamat nih
ceritanya.. hi hi hi hi ^ ^ )
"Aduhhh Missdiii beratttt uhhhh...!!!"
Sekuat tenaga Fitri menarik Misdi sambil menjatuhkan dirinya
kebelakang "Aaa... aduhhh...Blukkk"
Mereka berdua terpelanting kebelakang, Fitri mengaduh jatuh keatas
lantai sedangkan Kepala Misdi Jatuh tepat diantara belahan buah Susu
Fitri., untuk sesaat mereka berdua berpelukan dengan nafas memburu
kencang.
Tangan Misdi memencet buah Susu Fitri sebelah kiri.
"IHHHH..." Fitri menepiskan tangan Misdi kemudian mendorong tubuh
Misdi dari atas tubuhnya.
"Aduhh aduhhh kuping guaa!!! Whuaaduhhhh....." Misdi memegangi
kedua daun telinganya...yang melepuh merah, kayanya baru tersadar
dan merasa sakit Jagoan kecil kita ini.
Fitri bangkit berdiri kemudian ia duduk dipinggiran ranjang, cemberut..
Misdi melangkah mendekati.. tangannya terjulur hendak mencomot
buah susu Fitri...
"Jangan kurang ajar...!!! Dikasih hati minta Jantung " Fitri menepiskan
tangan Misdi (Red : Nah Looo.. rasain ngak dikasih, biar tau rasa ....,
konak, meledak sampe keubun-ubun he he he.. ).
"Aku ngak minta jantung kamu koq, cuma minta isi didalam rok..."Misdi
cengengesan mencoba menggoda Fitri.
Fitri cemberut menatap Misdi yang cengengesan, gadis itu tambah
kesal, Buah Susunya turun naik dan pemandangan indah itu membuat
Misdi meleletkan lidah, sambil berlama-lama memandangi buah Susu
Fitri.
Tanpa diduga Fitri bangkit dan menjewer kuping Misdi...
"Wadawwww....!!!" Misdi berteriak kesakitan ketika kupingnya yang
sudah memar kemerahan ditarik keatas oleh Fitri.
"Blammm...!!!!" Suara pintu terdengar dengan keras.
Jagoan kecil kita cuma bisa ngiler didepan pintu kamar Fitri, sambil
mengusap-ngusap kupingnya yang terasa panas dan nyeri.
Selama berhari-hari Fitri mengacuhkan Misdi, Misdi cuma bisa
menunduk lesu menahan Nafsu birahinya yang tidak tersalurkan, namun
biarpun diacuhkan oleh Fitri, Misdi tetap bertebal muka selalu ikut
kesekolah Fitri.
Hari itu hari Selasa, sepulang praktikum disekolah, suasana disekolah
itu tampak sepi.
Misdi menengokkan kepalanya ketika pintu mobil dibuka, seorang gadis
cantik masuk kedalam mobil, Misdi kembali menundukkan kepalanya,
lemah, letih, lesu , encok, pegel linu serasa mendera tubuh kecilnya
yang bersandar pada sandaran kursi mobil dengan lemah.
Fitri memperhatikan Misdi , entah kenapa ada rasa kasihan melihat
Misdi yang sudah berhari-hari bengong , tanpa berani bersuara. Kalau
ditanya jawabannya paling satu ,dua patah kata saja.
(red : Kemaren aja ada ayam tetangga yang bengong macem Sikecil
Misdi besoknya langsung semaput..... Rest In Peace... bener-bener kritis
nasib Jagoan kecil kita )
Tiba-tiba Fitri melompat mengangkangi Misdi, tangan Fitri meraih dan
menekan kuat-kuat kepala misdi dari belakang sampai terbenam
dibelahan dada gadis itu.
"Heuuhhh...ufffff!!" Misdi langsung bersemangat, mulutnya langsung
sibuk mengecup kesana kemari, hidungnya mengendus-ngendus harum
tubuh Fitri yang wangi merangsang.
Tangan Misdi mengelus-ngelus kedua Paha Fitri, yang sedang
mengangkangi dirinya.
Fitri menarik dadanya dari wajah Misdi
"Awass kalo kamu berani macem-macem lagi.." Fitri mengancam sikecil
Misdi.
"Ngakk... Ngakkk berani..pokoknya aku pasrah mau digimanain aja
terserah kamu, mau diperkosa sekalian juga boleh!" Misdi menatap
wajah Fitri dengan serius.
"Enakk aja..!! emangnya siapa yang mau memperkosa kamu. dasar..!!!! "
Fitri mencubit pipi Sikecil Misdi dengan gemas.
"Fitri...buka susunya...yaaa, dah lamaa banget ngak Netek.."Misdi
merengek.
Fitri mengangguk, si kecil Misdi terkekeh-kekeh senang, tangannya
dengan lincah mempreteli kancing baju seragam Fitri.
Misdi menelan ludah melihat Bra Fitri yang masih menyembunyikan
Buah Susu gadis itu dari pandangannya.
Tangan Misdi menarik Cup Bra gadis itu kebawah, kedua buah Susu
Fitri melompat keluar, bagian bawah buah dada gadis itu tersangga
oleh Cup Branya.
Mata Misdi mendelik, kemudian dengan lahap dihisapinya puncak buah
Susu Fitri, lidah Misdi mengulas-ngulas putting Fitri yang berwarna
merah jambu.
"Sssssshhh... Aww.. Nnnhhh...." mata Fitri terpejam-pejam merasakan
lidah Misdi yang mengait-ngait putting susunya.
"Ahhhh...aaahhh!" tangan Fitri mendekap kuat-kuat kepala Misdi ketika
merasakan sedotan kuat dipuncak payudaranya sebelah kiri.
Sambil mengenyot-ngenyot puncak buah susu Fitri, Tangan Si kecil
Misdi kembali asik mengelus-ngelus permukaan paha gadis itu yang
halus mulus. Tangan kecil itu tampak menarik sesuatu dari
selangkangan Fitri, kain segitiga pelindung vagina Fitri dibetot oleh
Misdi sampai sebatas lutut gadis itu, Fitri menggerak-gerakkan kedua
kakinya agar kain segitiga itu terlepas dari sepasang kakinya.
Fitri pindah kebangku mobil belakang, punggungnya bersandar pada
daun pintu mobil, kaki sebelah kanannya tertekuk keatas, sedangkan
kaki sebelah kiri terjuntai kebawah kursi. Rok seragamnya tersibak
menampakkan sepasang kakinya yang halus dan mulus.
Jagoan kecil kita menciumi sepasang kaki mulus gadis itu, mula- mula
dari betis kemudian naik semakin keatas , terus keatas dan teruss....
"Awww...." tubuh Fitri mengejang ketika sebuah ciuman Misdi mampir
diselangkangannya, gadis itu menggeliat-geliat resah, ketika ciuman-
ciuman Misdi menyerang gundukan mungil diselangkangannya dengan
gencar. Kedua jari jempol Misdi berusaha menekan pinggiran belahan
tipis diselangkangan Fitri, mata Misdi memandangi daging kecil
kegemarannya yang berwarna merah muda, lidahnya menjilat perlahan-
lahan seakan - akan sedang menikmati rasa daging kecil itu
dilidahnya.
Misdi membenamkan hidungnya pada belahan tipis diselangkangan
Fitri.
Fitri menggelepar merasakan hembusan-hembusan nafas Misdi yang
hangat diselangkangannya.
"Ahhh...mhhhh...uuhhh!! "Fitri mengejang nikmat, vaginanya berdenyut-
denyut ketika cairan berwarna putih lengket itu menerjang keluar. Misdi
mengemut vagina gadis itu, ditelannya cairan kenikmatan gadis itu
sampai habis.
Fitri menggeliatkan tubuhnya, kemudian didorongnya kepala Misdi yang
masih asik bersembunyi dibalik rok seragam sekolahnya.
Misdi kembali menerkam buah dada Fitri, nafsu sikecil Misdi kembali
meledak-ledak. Fitri berusaha meredakan nafsu Misdi namun Misdi
memohon-mohon "Sekali lagiii aja..., tolong.. " wajah polos berambut
poni itu benar-benar tampak memelas.
Fitri cuma dapat menghela nafas dan membiarkan Misdi kembali
merayapi tubuhnya yang molek. (Red : Hi hi hi.., kecil-kecil tapi
nafsunya gede juga ya...).
*********************************
Pada pagi hari disebuah ruangan kelas disekolah itu...
"Siap Grak.. Beri hormat.. Grakk"
"Selamat Pagi Pakkk......"
"Selamat pagi semuanya.., hari ini ada murid baru pindahan dari
Bandung...namanya Shierlen....dst...dst..." Pak Anto memperkenalkan
seorang murid baru dikelas itu.
"Nah Shierlen...kamu duduk disebelah Fitri...."Pak Anto mengatur tempat
duduk untuk Shierlen, Shierlen melangkah menuju meja paling belakang
diujung kanan.
Shierlen tersenyum ramah pada teman baru semejanya, Fitri membalas
senyuman Shierlen.
(red : ?????!! Huhhhh... koq tingkah Shierlen rada-rada aneh ya..? gadis
itu sering mencuri-curi pandang kebagian buah dada Fitri.. terus
matanya asik merayapi kemolekan tubuh Fitri)
Shierlen Halim, gadis Chinese berkulit putih mulus, wajahnya yang
cantik terkesan nakal menggoda, tinggi badannya sekitar 158 CM, buah
dadanya putih membusung padat, lekuk liku tubuhnya sangat
mengundang selera bagi para penggemar seks.
Tidak terasa sudah dua bulan berjalan semenjak kepindahan Shierlen
kesekolah itu, Sifat Shierlen sangat ramah pada Fitri, sangat menjaga
dan juga sangat melindungi Fitri.
Pada jam istirahat Shierlen mengekori Fitri ke kamar mandi, Mata
Shierlen tidak pernah lepas memandangi lekuk liku tubuh Fitri yang
molek dari belakang.
"Ehhh... Shierlenn.. ? " Fitri kaget karena Shierlen menerobos, ikut
masuk kedalam kamar mandi. "Clikkkk...."
Shierlen tersenyum manis, Fitri berseru kaget ketika Shierlen tiba-tiba
menyergapnya.
"Eee...ehhhh kamu ngapain sih...?!!" Fitri membentak seraya menepiskan
tangan Shierlen yang menggerayangi pinggulnya.
Tiba-tiba terdengar suara murid-murid perempuan sedang bersenda
gurau sambil memasuki ruangan itu, tampaknya para murid perempuan
itu tidak mencurigai pintu kamar mandi yang sebelah kiri tertutup
dengan rapat.
"Ssssstttt...jangan teriak... apa pikiran mereka kalau sampai ketahuan
kita sedang berduaan...."Shierlen berbisik ditelinga Fitri, dengan nada
setengah mengancam.
Shierlen semakin erat memeluk tubuh Fitri yang molek, bibir Shierlen
melumat bibir Fitri dengan lembut, Fitri terdiam sambil mengatupkan
bibirnya rapat - rapat.
Tangan kiri Shierlen meremas-remas buah pantat Fitri, Shierlen
tersenyum ketika merasakan tubuh Fitri bergetar dengan hebat ketika
tangan kanannya mulai meremas-remas buah dada Fitri yang masih
rapi terbalut oleh seragam sekolahnya.
Tangan Shierlen melepaskan kancing-kancing baju seragam Fitri satu
demi satu, kedua tangannya meraih baju Seragam Fitri disebelah depan
pada bagian kiri dan kanan kemudian Shierlen menyentakan kedua
tangannya melebar, baju seragam Fitri langsung tersibak menampakkan
kemulusan tubuh gadis itu sebelah atas, mata Fitri membeliak,
nafasnya terhenti sesaat.
Mulut gadis itu semakin ternganga lebar ketika merasakan tangan
Shierlen merogoh buah dadanya dari sebelah atas cup bra, bahkan
bukan cuma merogoh, tangan Shierlen meremas-remas lembut buah
dada Fitri, si bintang pelajar. Shierlen kembali mencium bibir Fitri, kali
ini Fitri membalas ciuman Shierlen, bibir mereka saling melumat, mulut
Shierlen dan Fitri tampak kempot saling menghisap.
Suara diruangan itu kembali hening, namun Fitri tidak membentak lagi
ketika Shierlen bersujud, lalu menyibakkan rok seragamnya dan
mengecupi celana dalam gadis itu, Fitri juga tidak berontak ketika
Shierlen menarik celana dalamnya sampai melorot sebatas lutut.
"Ahhh..." nafas Fitri tertahan-tahan merasakan jilatan-jilatan lidah
Shierlen mengulas-ngulas belahan mungil diselangkangannya, wajah
Fitri terangkat keatas, matanya yang sipit terpejam-pejam menikmati
belaian lidah Shierlen pada Clitorisnya.
"Hhhhh...hhh...sssh!" nafas Fitri terdengar berat
"Aakkhh!" denyutan-denyutan kenikmatan melanda selangkangan Fitri
hingga akhirnya mengeluarkan cairan kewanitaanya. Mata Shierlen
berbinar-binar menyaksikan cairan lengket berwarna putih meleleh
melalui sela-sela garis tipis diselangkangan Fitri.
Shierlen bangkit berdiri, tangannya membelai-belai rambut Fitri, tidak
berapa lama kedua gadis Chinese bertubuh molek itu keluar dari dalam
kamar mandi, wajah Fitri tampak kemerahan dan tertunduk malu.
Tangan Shierlen menuntun tangan Fitri erat-erat, wajahnya terlihat
puas setelah berhasil melampiaskan gairah yang selama ini terus
ditahannya selama berminggu-minggu.
***********************
Pada Suatu siang seusai praktikum kimia..
Shierlen menarik tangan Fitri kedalam ruangan olah raga, tangan
Shierlen bergerak lincah berusaha menelanjangi Fitri walaupun Fitri
mati-matian berusaha menolak keinginannya.
"Shierlen.. jangannn...ahhhh....nanti ketahuan orang" Fitri keberatan
ketika tangan Shierlen mulai melucuti Pakaian seragam dari tubuhnya,
(Sebelumnya jika Fitri bermain dengan Misdi didalam ruangan olah raga
itu, paling Cuma buka-bukaan sedikit , tidak sampai telanjang bulat.)
Shierlen tersenyum nakal sambil terus melucuti pakaian seragam Fitri,
tubuh Fitri yang mulus kini berdiri dihadapan Shierlen, kemudian tanpa
malu-malu Shierlen mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Shierlen
menghampiri Fitri, kedua tangannya memeluk gadis itu, Shierlen
mendesah merasakan kehangatan dan kemulusan Fitri si bintang
pelajar.
Mulutnya mulai mengecupi bibir Fitri, lidahnya terjulur menjilati bibir
Fitri, Fitri pun mulai membalas memeluk Shierlen, ada rasa enak ketika
buah dadanya bergesekan dengan buah dada Shierlen.
Shierlen menarik Fitri kearah Matras Busa yang berada ditengah-tengah
ruangan olah raga, didorongnya tubuh Fitri keatas matras busa
"Blukk.." bunyi tubuh mulus Fitri ketika terjatuh keatas matras busa itu.
Shierlen berbaring disisi Fitri, tangannya merayapi permukaan buah
dada Fitri, jari telunjuk Shierlen menggesek-gesek putting susu Fitri
yang berwarna pink, Tangan Shierlen meremas-remas kedua buah dada
Fitri.
"Ahhhh, Shierlen...aaww" Fitri memekik ketika Shierlen mengenyot
putting susunya.
Shierlen menyodorkan buah dadanya kemulut Fitri, Fitri nampak ragu
ketika akan menjilati putting Shierlen
"Akuu...aku ngak bisa Shier" Fitri menolak untuk menjilati payudara
Shierlen, namun Shierlen terus membujuk-bujuk Fitri sambil membelai-
belai rambut gadis itu. Akhirnya karena terus menerus dibujuk dan
dipaksa, Fitri membuka mulutnya ketika Shierlen menyodorkan kembali
buah susunya sebelah kiri, mulut Fitri mulai menyedot-nyedot, semakin
lama sedotan Fitri semakin rakus dan rakus.
Ahhh...jadi seperti inilah rasanya menyusu, pantesan Misdi senang
banget menyusu dibuah dadanya. begitulah pikiran yang terlintas
dikepala Fitri.
Shierlen tersenyum sambil semakin mendesakkan buah dadanya
kemulut Fitri, tangannya kini mulai mencubiti putting susu Fitri, sebuah
remasan-remasan kuat kadang-kadang menyelingi cubitan-cubitan
Shierlen. Shierlen menarik buah dadanya dari mulut Fitri, setelah
beberapa kali mengecupi kening Fitri, tubuh Shierlen mulai menindih
tubuh Fitri, bibir Shierlen mulai melumat bibir mungil temannya itu.
"Hmmmm...eehhmhmm!" suara kedua gadis itu terdengar begitu
mengasikkan, menggairahkan, membangkitkan birahi.
"Cuup...cuup...cepppkk..." Suara ciuman-ciuman mulut mereka berdua
yang asik saling mengulum dan melumat semakin keras terdengar.
Ciuman dan jilatan Shierlen mulai turun kearah payudara Fitri, satu
hisapan lembut Shierlen di puting Fitri membuat tubuh Fitri
menggelinjang kegelian, dengan lembut lidah Shierlen mengecupi dan
menggelitik puting Fitri dengan lidahnya.
Fitri mendesah-desah, tubuhnya menggeliat-geliat dengan erotis,
keringat-keringat nakal mulai membasahi tubuhnya yang mulus.
"Ahhh...oowwww!" tubuh Fitri melenting-lenting ketika lidah Shierlen
mulai menjilati sela-sela belahan tipis diselangkangan gadis itu. Lidah
gadis itu menggelitiki klitoris Fitri dengan lembut dikait-kaitnya daging
mungil diselangkangan gadis itu, kemudian mulut Shierlen mulai
menghisapi bibir vagina Fitri.
"Aakkhh...gua keluar Shier!!" erang Fitri dengan tubuh melenting ketika
merasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat,
Shierlen melahap cairan gurih yang meleleh dari vagina temannya.
ditatapnya Fitri yang masih terengah-engah, sambil tersenyum Shierlen
menarik tubuh Fitri, agar bersujud sedangkan ia berdiri dihadapan Fitri,
kedua tangan Shierlen menekan kepala Fitri kearah selangkangannya.
Fitri mengendus-ngendus permukaan vagina Shierlen, kemudian Fitri
mulai menciumi belahan tipis diselangkangan Shierlen, lidah Fitri mulai
belajar mengait-ngait klitoris Shierlen membuatnya keenakan sehingga
ia semakin mengangkangkan kedua kakinya.
Sesekali mulut Fitri mengemut-ngemut vagina Shierlen
"Shhhh...aahhh...terussshh Fi!" Shierlen mendesah-desah seperti
kepedasan, cukup lama Fitri menciumi dan menghisapi Vagina Shierlen
"Hemm...ahhh....Crrrrr..." Shierlen mendekap kepala Fitri.
"Ufffff...heeemmmmm...iiihhh" Fitri menyeka pipinya yang terkena lelehan
lengket dari vagina Shierlen.
Untuk beberapa saat kedua gadis bertubuh molek itu rebahan diatas
matras busa sambil berpelukan erat. Sesekali bibir mereka bertaut rapat
saling mengecup dan mengulum.
Shierlen menggandeng pinggang Fitri, mengantar Fitri ke mobilnya,
sesekali tangannya yang sedang menggandeng pinggang ramping Fitri
mengelus-ngelus pinggang gadis itu. Tiba-tiba Shierlen dikejutkan
oleh teriakan keras dibelakang mereka
"Whoeiiiiii.... Jangan pegang-pegang!"
Si kecil Misdi Jagoan kecil kita berkacak pinggang, ia melangkahkan
kakinya dengan gagah berani menghampiri Shierlen. Misdi ngos-
ngosan karena marah, ditepiskannya tangan Shierlen dari pinggang
Fitri, Si kecil Misdi menengadahkan kepalanya,matanya melotot,
menatap Shierlen.
"Fitri.. siapa sih dia...?"Shierlen balas melotot
"Eeemm ini.. Mmm..." Fitri kesulitan menjawab
"Siapa gua itu ngak penting...! ngapain lu pake megang-megang Fitri
segala hah !!" si kecil Misdi menghardik Shierlen, dada Shierlen turun
naik, kupingnya serasa panas dibentak-bentak oleh si kecil Misdi.
"Misdii...kamu jangan kurang ajar gitu ahh.." sebelum keadaan
bertambah parah Fitri melerai mereka dan menuntun Misdi menuju
mobil.
Jagoan kecil kita menolehkan kepala-nya kebelakang "Awass lu !" Misdi
membentak Shierlen yang dibalas gadis itu dengan mencibirkan
bibirnya. Misdi tidak mau kalah, ia membalas cibiran Shierlen dengan
menyelipkan jempolnya diantara jari telunjuk dan jari tengah kemudian
diacungkannya kearah Shierlen. Shierlen cuma bisa bengong sambil
garuk-garuk kepala.
***********************
Siang hari itu Fitri tidak memberi "jatah" untuk sikecil Misdi dan terus
berlanjut sampai hari-hari berikutnya, ia kecapaian karena selalu
"bermain dengan Shierlen" pada saat jam istirahat dan sehabis pulang
sekolah. Sudah berhari-hari jagoan kecil kita pening kepala, bolak-
balik, sebentar bengong diluar, terus gelisah tiduran disofa. Kedua
Orang Tua Fitri kebingungan melihat tingkah Misdi, kadang-kadang
mereka tertawa kecil melihat kelakuan Misdi yang aneh.
"Kamu kenapa Misdi ?" mama Fitri bertanya pada Misdi yang sedang
melamun ditaman belakang.
"Ehhh Nyonya... ngak apa-apa koqq.." Misdi tertunduk, lesu.
"Kamu sakit nak ?" Ayah Fitri memegangi kening Misdi.
"Ngak apa-apa koq tuann..."Misdi menatap langit biru dengan tatapan
mata yang kosong.
Pada malam hari pintu kamar Fitri terbuka perlahan-lahan, sosok kecil
berambut poni menyelinap masuk kedalam kamar gadis itu, kemudian
pintu kamar itu kembali tertutup rapat-rapat.
Misdi menghampiri Fitri yang sedang tertidur pulas, perlahan-lahan
digusurnya selimut yang menyelimuti tubuh gadis itu, matanya
merayapi lekuk - liku tubuh Fitri dengan tatapan mesum. Tangannya
melepaskan kancing-kancing baju piyama Fitri, disibakkannya baju
piyama yang dikenakan oleh gadis itu. Jagoan kecil kita menelan ludah
menatapi buah dada Fitri bergerak turun naik mengikuti helaan nafas
gadis itu. Tangannya merayap mengelus-ngelus bukit payudara Fitri
yang halus dan lembut.
Perlahan-lahan Misdi membaringkan tubuhnya disebelah Fitri, dengan
lembut dipeluknya pinggang Fitri, mulutnya menyusu diputing gadis
itu. Tiba-tiba mata sipit Fitri terbuka lebar, tubuh gadis itu tersentak
dari tidurnya, ia merasa kaget ada tangan-tangan jahil yang
menyentuh-nyentuh tubuhnya, namun setelah menyadari keberadaan
Misdi , tubuh Fitri menggeliat dengan rileks.
"Mmmmm Misdi...nggak mau ahh aku ngantuk...hoaaam" Fitri menguap
tangannya mendorong kepala Misdi.
"Fitriiii...aku lagi pengen bangettttt.... " Misdi memohon agar Fitri mau
melayaninya.
"Sudah berhari-hari ini kamu nggak bayar upeti" Misdi merengek-
rengek.
"Aaallaah, upeti apaan?" gerutu Fitri seraya menepiskan tangan Misdi
yang mencomot payudaranya.
"Ya kan orang bijak bayar pajak...kalo gadis cantik bayar pajaknya
cukup pake susu...dan....ini aja...hehehe" Misdi mengelus permukaan
piyama Fitri diselangkangan gadis itu.
Fitri tertawa kecil sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya
"Yaa udah terserah, kamu mau ngapain..."
Misdi langsung naik dan menerkam payudara Fitri, kedua tangan Fitri
pun terlentang pasrah. Mulut sikecil Misdi dengan rakus mengemut dan
menjilati payudara gadis itu, mata Fitri yang masih mengantuk menatap
langit-langit dikamarnya. Sesekali ia mendesah dan merintih merasakan
emutan, hisapan dan jilatan pada payudaranya. Si kecil Misdi
menggeluti buah Susu Fitri dengan liar, lidahnya menggelitiki putting
Fitri, kemudian dihisapinya puting itu bergantian yang kiri dan yang
kanan. Ciuman Misdi semakin turun, kini tangannya berusaha menarik
celana piyama yang dikenakan oleh gadis itu.
Fitri membantu dengan mengangkat-angkat pinggulnya, Tidak terlalu
sulit Bagi Misdi untuk membetot celana piyama dan juga celana dalam
Fitri.
"Ahhh Ahhhhh Ahhhh Misdiiii..." Fitri semakin merenggangkan kedua
kakinya lebar-lebar, kedua tangan Fitri memeluk guling kuat-kuat.
"Aww... Ohhhh Misdiiii... aduhh aww"Fitri semakin keras merintih-rintih.
"Haaakkkk Ahhhh...Misdiii!" kedua paha Fitri yang mulus menjepit
kepala Misdi kuat-kuat ketika merasakan kedutan-kedutan nikmat
dilubang vaginanya. Nafas gadis itu terputus-putus, sesekali tubuhnya
menggelepar lembut merasakan lidah Misdi yang menjilati klitorisnya
dengan kasar, rasa ngantuk dan rasa enak saling bergantian menyiksa
tubuh mulus Fitri, akhirnya ia pun tertidur setelah menyemprotkan
kembali cairan kenikmatannya untuk sikecil Misdi yang masih
mengemut-ngemut dengan rakus.
*************************
Pagi Harinya...
"Tokkkk... Tokkkk... Tokkkk Fitriiii bangunn sayang.. sudah siangg...
nanti kamu terlambattt...."terdengar suara mama Fitri memanggil-
manggil Fitri sambil mengetuki pintu kamar.
"Uhhhh.... " Fitri menyingkirkan tubuh Misdi dari atas tubuhnya, Misdi
ikut terbangun, ia panik mendengar suara sang nyonya mengetuki pintu
kamar.
Misdi melompat, ia langsung merangkak kebawah ranjang bagaikan
seorang prajurit tangguh yang sedang mengintai musuh.
"Iya Mahhhh sebentarrr.... Fitri turunnn...!!" Fitri buru-buru masuk ke
kamar mandi dan byurrr... Byurrrr...
Fitri memakai baju seragamnya dan "Click"
Wajah Fitri tersembul dari balik pintu yang terbuka
"Lhoooo koqqq....anak mama acak-acakan gitu sih? pake baju yang
bener donggg...."
"Ehhh... Ii Iiiya.. mahhh" Fitri buru-buru merapikan dua buah kancing
baju seragamnya dibagian dada yang masih belum terpasang.
"Mama ngebangunin Misdi dulu ya..."Mama Fitri tersenyum lembut
memandangi anaknya, kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar
Misdi.
"Ehhhh ngak usahhhh mahhhh dia ngak ikut koqqq....."setelah
mengunci pintu Fitri kemudian berlari-lari kecil turun kebawah menuju
meja makan setelah sarapan ia pamitan untuk pergi kesekolah.
Tidak berapa lama kedua orang tua Fitri berangkat kekantor untuk
mengurus perusahaan yang selama ini dibangun dengan susah payah.
"Wsduhhhh mampus dahhhh.... " Misdi menarik-narik pintu "Ceklek..
ceklekk"
"Walah...gua kekunci didalemm....nihhhh " Misdi celingukan , mirip anak
monyet didalam sangkar besar.
Ia buru-buru merangkak kembali kekolong ranjang ketika mendengar
langkah-langkah kaki menuju kamar Fitri
"Ceklekkkk...." dengan menggunakan kunci cadangan mama Fitri masuk
kedalam kamar, ia meletakkan sekotak coklat Diary Milk kesukaan Fitri
diatas meja belajar didalam kamar itu, kemudian Mamah Fitri kembali
mengunci kamar itu kembali, telinga Misdi mendengar suara langkah-
langkah kaki menjauh dari kamar Fitri.
**********************************
Sementara itu disebuah sekolahan dikota itu, dua orang gadis Chinese
memandangi para pekerja kasar sedang merenovasi ruangan olah raga
disekolah itu.
"Waahhh celana dalem siapa ini ya?" kepala Tono tersembul dari balik
pintu ruangan itu sambil mengacung-ngacungkan celana dalam yang
ditemukannya diatas matras.
"Mana gua llllliat.... Uhh wanginya..." Maman merampas celana dalam di
tangan Dion kemudian mengendus-ngendus aroma kesukaan para
lelaki.
Shierlen menelan ludah sambil menggandeng tangan Fitri
"Kayanya celana dalam kamu deh ..." Fitri berbisik pada Shierlen
Shierlen cuma nyengir sambil menarik Fitri menjauhi para pekerja kasar
itu.
"Wahhhh gimana ya..?" Shierlen bertanya sambil memendam nafsu.
"Kita kerumahku yuk!" Fitri tersenyum mengajak Shierlen kerumahnya.
"Jangan ahh... ngak bebas... nanti ketauan ortu bisa berabe..."Shierlen
menolak
"Dirumahku kalau siang gini sepi.. ngak ada orang" Fitri menjelaskan
Beberapa saat kemudian tibalah kedua gadis Chinese bertubuh mulus
itu didepan rumah Fitri.
Fitri celingukan mencari-cari Misdi, tumben ngak ada, Fitri menarik
Shierlen keatas tangga menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya
yang terkunci, Shierlen dengan tidak sabaran mendorong tubuh Fitri
masuk kedalam kamar. Shierlen memeluk tubuh Fitri dari belakang,
tangan kirinya membelit pinggang Fitri. Tangan kanan Shierlen merayap
kedepan dan melepaskan beberapa buah kancing baju seragam Fitri,
dari sela-sela baju seragam Fitri sebelah depan tangan Shierlen
menyelinap masuk.
Fitri menolehkan kepalanya kebelakang, Shierlen melumat bibir Fitri,
sambil terus mencumbui Fitri, Shierlen melepaskan seragam sekolah
gadis itu, satu persatu pakaian Fitri terlepas dari tubuhnya yang
mulus. Shierlen mendorong tubuh Fitri keatas ranjang, kedua kaki Fitri
terjuntai dipinggiran ranjang. Mata Fitri memandangi Shierlen yang
sedang melepaskan pakaiannya sendiri, tidak berapa lama keadaan
Shierlen kini sama seperti Fitri, polos, dan mulus.
Tubuh Shierlen bersujud diantara kedua kaki Fitri,
"Ahhh...sssshhh" Fitri mendesah-desah ketika Shierlen mulai
memainkan lidahnya menyapu-nyapu bibir vaginanya.
"Owwwhh...Shier...Ahhhhhh enakkkk" Fitri mendesah-desah keenakan,
pada saat lagi enak-enaknya "Dukkkkk"
Terdengar suara dari lemari pakaian, Shierlen dan Fitri saling
berpandangan.
Shierlen dan Fitri menghentikan aksi mereka, perlahan-lahan kedua
gadis itu melangkah mendekati pintu lemari.
"Kreeketttttt..... Awww...kurang ajarrr..!!!" Shierlen melotot melihat sosok
kecil berambut poni didalam lemari menatapi kemulusan tubuhnya yang
telanjang bulat.
"Waawwww Adowwww lepasin... kunyukk luuu...." Maki Misdi kesakitan
ketika Shierlen menjambak rambut poninya keatas dan menarik tubuh
Misdi keluar dari lemari pakaian.
"Shierlen.. jangann... aduh duhh Misdi..."
"Awwww....." Shierlen buru-buru meloncat kebelakang ketika tangan
Misdi meremas selangkangannya.
Fitri buru-buru menengahi mereka berdua, agak lama juga Fitri akhirnya
berhasil melerai mereka berdua.
"Shierlen kamu mau nyobain maen sama Misdi ?" Fitri bertanya pada
Shierlen
"Haah...hahaha...emang mahluk kecil gini bisa apa?" Shierlen tertawa
mengejek Misdi.
Misdi menengadahkan kepalanya menatap wajah Shierlen, ehhh
kayaknya bukan ke wajah deh... tapi ke dada Shierlen.
Tiba-tiba Misdi menerkam kaki Shierlen sebelah kanan, kedua
tangannya membelit paha mulus Shierlen.
"Heyyy...Eeee Ehhhh...." Shierlen melejang-lejangkan kaki kanannya agar
tubuh Misdi terlempar dari Kaki mulus gadis itu.
"Cuppp... Cuppp..." Sikecil Misdi Mengecup-ngecup dengan garang.
Tangan Shierlen hendak menggampar kepala Misdi namun dari
belakang Fitri menangkap tangan Shierlen dan menarik kedua tangan
Shierlen kebelakang.
"Ngak apa-apa koqq... "Fitri berbisik ditelinga Shierlen.
Shierlen masih tampak gelisah , seumur hidup ini dirinya belum pernah
disentuh oleh seorang lelakipun termasuk oleh seorang anak bau
kencur seperti Misdi.
Shierlen merasakan Ada sebuah perasaan yang berbeda ketika Misdi
melahap kemulusan dan kehangatan tubuhnya
"Owww...Ahhhhhhh!!" Shierlen menggeliat-geliat ketika Misdi menjilati
bibir vaginanya, jilatan-jilatan dan hisapan-hisapan Misdi yang sudah
berpengalaman akhirnya berhasil menundukkan Shierlen.
Fitri merapatkan tubuhnya kepunggung Shierlen, kedua tangan Fitri kini
meremas-remas buah dada Shierlen dari belakang
"Ahhh...sssttt...oouuhh!" Shierlen merintih-rintih
Tubuhnya tiba tiba mengejang dan "KEcccrrtttt... Kecrrrttttt" cairan
bening keluar dari vaginanya
Shierlen memandangi sikecil Misdi yang terkekeh-kekeh sambil
menyedoti cairan lengket gurih yang meleleh diselangkangan Shierlen.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.