Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 8: X5 the Origin

Sebuah pesawat mendarat dikota Jakarta, tiga orang gadis cantik
melangkahkan kakinya turun dari pesawat dengan agak terpisah. Topi
dan kacamata hitam menyamarkan wajah mereka bertiga. Seorang
petugas menanyakan passport, matanya menatap wajah wanita cantik
di hadapannya. Wanita cantik itu tersenyum sambil menekan sesuatu
disakunya "Ngunngggg .... " Pandangan mata petugas itu mendadak
kosong dan tanpa banyak bicara memberikan passport milik wanita
cantik itu.
Ketiga gadis cantik itu lalu masuk kedalam sebuah taksi,
"Kemana Non...? " Si pengemudi taksi bertanya sambil menoleh
kesamping. gadis cantik yang di depan memberikan sebuah alamat,
tidak berapa lama mobil taksipun segera meluncur ketempat tujuan.
Berkali-kali pengemudi taksi itu memperhatikan dua orang gadis cantik
lainnya yang duduk dibelakang melalui kaca di samping kiri atas "Gile...
Yahud, Glek.. Glekkkkk...., kembar....???Kayak pernah liat dipelem..... "
Pengemudi taksi itu berkali-kali menelan ludahnya, sesekali melirik ke
kiri bawah, memperhatikan sepasang paha yang sedikit tersibak dari
balik rok mini yang dikenakan gadis itu. Paha yang putih, mulus dan
tampak lembut. Mobil taksi itu berhenti didepan sebuah rumah. Dengan
cengar - cengir ngak puguh pengemudi taksi itu membantu
menurunkan koper dari bagasi bahkan membantu ketiga orang gadis itu
membawa koper mereka kedalam Rumah.
"Thank You..., Nguunngggg...!! " Setelah memberikan sejumlah uang,
gadis itu menekan tombol dari sebuah alat kecil ditangannya.
Pengemudi taksi Itu menatap kosong kedepan.
"Ehhh..., ngapain Gue disini...!! " Sopir taksi itu seperti tersentak
tersadar, ada sedikit rasa pening di kepalanya, tidak berapa lama mobil
taksi itu meluncur meninggalkan tempat itu.
Di dalam rumah tiga orang gadis cantik itu mengeluarkan sebuah buku
tebal dengan judul "Dictionary Inggris - Indonesia", mereka bahkan
mencoba sedikit conversation dalam bahasa Indonesia biarpun masih
terbata-bata sambil membolak-balik buku kamus ditangan mereka.
(Red : Nah, sementara Kita tinggalkan dulu tiga orang tokoh kembar
kita,biar pada belajar dulu bahasa Indonesia he he he he he he he...)
**************************
Sementara itu didalam sebuah kelas, jagoan kecil kita sedang duduk di
atas kursi di meja paling depan, mulutnya agak termoyong-monyong
memperhatikan rumus-rumus matematika dipapan tulis.
"Yak, karena Sin dan Cos dibagi-bagi, maka hasilnya sama dengan..,
nah gitu dihisap... yang kuat he he he " si kecil berambut poni tiba-
tiba tertawa ngakak, ( Uhh hancur sudah rumus matematikanya !!!)
"ckkkk... Ckkkkk" "Ckkkk... Ckkkkk" terdengar suara mulut yang
berdecakan sedang menghisap-hisap sesuatu di selangkangan Misdi,
senjata kecilnya perlahan-lahan terus membesar dan memanjang
sampai maksimal,
Wakkkkkkkkssss!!!! penonton terpaksa dibuat kecewa ternyata penis
Misdi masih tetap kecil, imut kayak dua batang rokok yang disatukan,
atau masih belum maksimal kali yah ??? Jagoan kecil kita menengokkan
kepalanya kebawah meja, Fitri dan Shierlen sedang asik menciumi
batang kemaluan Misdi, dengan lubang aneh di kepala kemaluannya
yang kini bentuknya sudah berubah menjadi tanda +, sudah beberapa
hari lubang aneh itu tidak berubah bentuk lagi, tangan mungil Misdi
mengelus-ngelus rambut Fitri dan Shierlen dengan lembut, tampaknya
ia sangat menyayangi kedua gadis itu.
"Emmmmhhh...." Fitri mencucup kepala penis Misdi tepat di lubang
kemaluanya kemudian pipinya tampak mengempot-ngempot ketika
gadis itu melakukan hisapan-hisapan kuat, terkadang lidah Fitri
bergerak perlahan memutari kepala kemaluan Misdi kemudian kembali
melumat kepala penisnya.
Shierlen tidak mau kalah, lidahnya bergerak memoles-moles biji
kemaluan Misdi yang menggantung dalam keadaam membengkak.
Jagoan kecil kita bersandar dengan santai sambil membuka kedua
kakinya melebar agar kedua gadis itu lebih leluasa menikmati batang
kemaluannya.
"Ehhh... Misdi cupphhh... cuphhh...., kamu kan pernah cerita..., gara -
gara dipotong... emmm, jadi gede......" Shierlen bertanya sambil
mengelus-ngelus dan mengecupi batang penis Misdi.
"Iya...,Ehhhhh, emangnya kenapa Shierrr...?"Misdi balik bertanya.
"Kalau... dipotong lagi... bisa jadi lebih gede ya ?" Jari telunjuk dan jari
tengah Shierlen membentuk huruf V dan menggerakkan kedua jarinya
merapat dan menjauh.
"Hahhhh..... !! Waduhhh Shierrrrr....!! Jangan bercanda...!!." Mendadak
Misdi melompat ketika Shierlen menarik penisnya, ia menarik
senjatanya kemudian berlari menyelamatkan dirinya.
"Ha Ha Ha....." Fitri tidak sanggup menahan tawanya melihat Misdi yang
ketakutan dikejar-kejar oleh Shierlen.
"Stttt.... Shierrr...!! " Jagoan kita menghentikan langkahnya, ia
memasang wajah serius, Fitri dan Shierlen buru-buru merapikan
pakaian mereka.
"Kenapa Misdi..? Ada orang ya...?"Shierlen tidak meragukan kemampuan
Misdi dalam mendengar dari jarak jauh, telinga Misdi kini sangat
sensitif.
Misdi meraih gunting kecil itu dari tangan Shierlen. Tangannya
mengusap-ngusap paha Shierlen,
"Enggak koq.., Gua cuma pengen aja ngelusin paha mulus ini..." Misdi
terkekeh-kekeh sambil merayapkan tangan mungilnya ke balik rok
Shierlen.
"Jangan cuma pahanya dong....." Shierlen mendesah manja sambil
memasukkan kepala si kecil Misdi kedalam roknya, kedua kaki Shierlen
agak meregang-rengang ketika kepala Misdi bergerak di balik roknya.
Fitri bergerak menghampiri Shierlen, kemudian memeluk Shierlen dari
samping."Hemmm.. Ckkk... Emmm.. Ckkkkk" mulut kedua gadis itu
saling mengulum dengan lembut, air liur mereka tampak membasahi
daerah sekitar mulut mereka., perlahan-lahan tangan Fitri merayap
menggerayangi bongkahan buah dada Shierlen dan meremasinya
dengan lembut dan mesra.
"Aduhh, Misdi pelan-pelannnn..." Shierlen memekik kecil, tidak berapa
lama celana dalam Shierlen melorot sampai sebatas lutut, tubuh
Shierlen seperti bergetar terkadang tersentak disertai rintihan-rintihan
lirih yang semakin sering terdengar dari bibirnya.
Kedua tangan Misdi bergerak mengelus-ngelus kedua paha Shierlen,
sementara mulutnya mengecupi bibir vagina gadis itu, lidahnya terjulur
keluar mengorek-ngorek belahan bibir vagina Shierlen, menikmati
lelehan cairan gurih yang semakin banyak meleleh dari sela-sela vagina
gadis itu. Fitri berlutut di sebelah kanan Misdi dan meraih batang penis
Misdi. Nafas Fitri semakin berdebar-debar merasakan benda kecil itu
berdenyut-denyut dalam genggamannya, kemudian tangan Fitri
bergerak mengocok-ngocok penis kecil Misdi, dikocoknya dalam
gerakan - gerakan yang teratur. Fitri kembali membuka mulutnya agar
penis Misdi dapat memasuki rongga mulutnya. "Hoffhhhhh...
Ohmmmmmhhh..... Emmmmm" setelah melakukan beberapa kali
hisapan-hisapan kuat akhirnya Fitri mengeluarkan kembali kepala penis
Misdi, jari telunjuk Fitri memainkan kepala penis Misdi yang imut.
Cairan-cairan lendir semakin banyak meleleh dari lubang penis Misdi
yang berbentuk "+", dengan lembut lidah Fitri mengulas-ngulas
membersihkan lendir-lendir bening yang meleleh dari lubang penis
jagoan kecil kita, sesekali lidah Fitri bergerak seperti sedang mengorek,
menggelitiki lubang penis sikecil Misdi.
"Ahhhh..., Aaaaannnnnghhh... crrrttt crrtttt..." jilatan dan hisapan-
hisapan Misdi telah mengantarkan Shierlen mencapai puncak
kenikmatan.
Wajah si mesum berambut poni keluar dari dalam rok gadis itu, jagoan
kecil kita menelan habis cairan gurih yang sempat muncrat dari lubang
vagina Shierlen. Misdi tersenyum sambil menengokkan kepalanya
menatap Fitri yang masih asik dengan mainan barunya, Tangan jagoan
kecil kita membelai-belai rambut Fitri yang masih sibuk
mempermainkan benda kecil di selangkangannya. Jagoan kita, Misdi
menarik batang penisnya dari genggaman Fitri dan bergerak ke
belakang tubuh Fitri yang sedang menungging, kemudian tangannya
yang mungil menyibakkan rok seragam Fitri ke atas, dengan lembut
ditariknya celana dalam Fitri sampai melorot sebatas lutut. Misdi
menggesek-gesekkan batang penisnya ke sela-sela buah pantat Fitri,
"Misdii... jangan digituin... Ohhhhhh..., Misdiii, " Fitri merengek ketika
jagoan kecil kita menggodanya dengan permainan batang penisnya,
terkadang kepala penis Misdi menggesek belahan vagina gadis itu
kemudian bergerak seperti hendak menekan tapi kemudian ditariknya
lagi sambil memukul-mukul buah pantat Fitri dengan penisnya seperti
orang yang sedang main drum. "Plukkk... Plukkkk... plukkkkk....
Plukkkkk....." suara benturan penis Misdi yang sedang memukul-mukul
bongkahan buah pantat gadis itu, sementara Fitri terus merengek-
rengek.
"Ohhhhhhhhhhhhh.... Owwwwww....." Fitri merasakan tangan Misdi
menekan buah pantatnya dan secara perlahan-lahan kepala penis Misdi
menekan berusaha memasuki lubang anusnya, beberapa kali batang
kecil itu tertekuk ke kiri dan kanan ketika berusaha memasuki lubang
anus Fitri si bintang pelajar yang masih sempit.
"Aww..!! " Fitri menjerit kecil ketika Misdi menghentakkan kemaluannya
dengan kuat. Nafas Fitri seperti tertahan kemudian tersedat-sendat
sambil sesekali mengerang dengan tubuh yang mengejang ketika
batang kemaluan Misdi terus menekan memasuki lubang dubur gadis
itu.
Tiba-tiba Tubuh Fitri bergetar hebat ketika merasakan penis Misdi
membesar dan makin membesar di dalam lubang duburnya yang serasa
dipaksa melar mengikuti penis Misdi yang semakin membesar dan
memanjang mirip botol Aqua 600 Ml. Perlahan-lahan Misdi menarik
kemaluannya dengan cepat sampai batas leher penisnya yang digigit
oleh lingkaran dubur gadis itu kemudian Misdi kembali menekankan
penisnya berkali-kali dengan irama yang teratur sampai akhirnya
batang itu kembali terbenam di dalam lubang anus Fitri.
"Ahhh..., misdi Pelan-pelannnhh.. Ouhhhhh... Hssshhhhhh" Misdi
menggoda Fitri dengan permainan batang kemaluannya yang kadang-
kadang disentak-sentakkannya dengan kasar. Tangan mungil Misdi
dengan lembut mengusap-ngusap pinggul gadis itu, kemudian dengan
gerakan yang cepat Misdi mencabut batang penisnya "Ploppppppp...!!
Ahhhhhh!! " bunyi nyaring itu terdengar dengan keras bagaikan berduet
dengan jeritan kecil Fitri, si kecil Misdi terkekeh-kekeh, kemudian
menggesek-gesekan kepala penisnya ke belahan bibir vagina gadis itu.
"Kan Ai Fug Yu Nauw ? "Misdi bertanya dengan pede dalam bahasa
inggris versi Misdi walaupun bahasa Inggris yang diucapkan olehnya
sangat sulit dimengerti oleh manusia normal.
"Kamu ngomong apa sichh ?" Fitri bertanya sambil menengokkan
kepalanya ke belakang, buah pantatnya secara tidak sengaja
bergesekan dengan kepala penis Misdi, jelas saja hal ini berakibat
sangat fatal , belum lagi pertanyaan Fitri yang membuat Misdi naik
darah, padahal Misdi sudah seharian kemarin belajar Bahasa Inggris,
masa sich Fitri ngak ngerti ???
"Maksudnya Boleh diginiin ngak nihhhh...??!! Jrebbbbbbb....!!!" rasa
kesal dan nafsu Misdi mendadak memuncak, tangannya yang mungil
membantu menjejal-jejalkan kepala penisnya ke belahan vagina Fitri.
"Osssshhhh... Uhhhhhh..., Misdhiii... Ennnh Awwww...!! " Fitri menjerit
kecil merasakan batang kemaluan Misdi berkedut dengan kedutan yang
kuat memaksa memasuki lubang vaginanya.
Fitri meringis merasakan vaginanya seperti dipaksa merekah dan dijebol
oleh batang penis Misdi yang besar.
"Misdi pelan-pelannn Owwwhhh" Fitri meringis kesakitan, Misdi
mendadak tersentak, tersadar, kali ini ia melakukannya dengan lembut,
perlahan-lahan ditekankannya kepala kemaluannya membelah belahan
bibir vagina.
"Heennhhhh... Ahhhh....! Srebbbbb....." permukaan batang kemaluan
Misdi yang kasar berwarna kehitaman memasuki lubang vagina Fitri
yang lembut dan peret.
Tubuh gadis itu terdorong-dorong dengan lembut mengikuti irama
sentakan-sentakan batang kemaluan Misdi. Misdi melakukannya
dengan hati-hati seolah-olah ia tidak ingin menyakiti gadis itu, lembut,
perlahan-lahan. Setiap helaan kemaluan Misdi membuat Fitri serasa
melayang-layang semakin tinggi dan tinggi.
"Ahhh.., Misdi..Crrrr Crrrr" tidak membutuhkan waktu lama bagi Misdi
untuk menundukkan gadis itu.
Tangan misdi mengelus dan sesekali meremas lembut bongkahan buah
pantat gadis itu. Beberapa saat kemudian pintu ruangan kelas itu
terbuka perlahan-lahan. Misdi keluar sambil cengengesan, jagoan kecil
kita mengikuti langkah Fitri dan Shierlen.
**************************
Jumat Sore
"Fit..."
"Misdi diam ah.., lagi belajar, aku besok ulangan nihh..." Fitri
menepiskan tangan Misdi yang merayap di pahanya.
Misdi menghela nafas panjang sambil garuk-garuk kepala. ( Red : Biasa
deh Indian kecil kita mau minta jatah..., namun sayang lubang
favouritnya menolaknya mentah-mentah ) Jagoan kita melirik kearah
lubang kunci dikamar Fitri,
"Masa gua musti ML ama lobang pintu...Hhhhhh..."Misdi menghela nafas
panjang sambil menekuk kepalanya.
Akhirnya Misdi memutuskan untuk mengambil udara segar biarpun
alasan sebenarnya ingin cuci mata, ngeceng yang bening-bening. Duh
garing amat disini, gersang amat sih, Misdi melangkahkan kakinya agak
jauh, terus, terus dan terus. Mata Misdi tiba-tiba melotot melihat
sepasang paha yang mulus di kejauhan. Seorang gadis cantik bertubuh
ramping dengan memakai bawahan rok mini ketat hendak menyeberang
jalan, Ohhhh barang bawaannya terjatuh berantakan dengan cekatan
jagoan kecil kita segera menghampiri
"Aduh, Cici, saya bantuin ya..." Jagoan kecil kita langsung membantu
dengan pamrih, matanya berulang kali melirik mengintip sepasang paha
gadis itu yang putih mulus.
"Ehhh... makasih...." gadis itu tersenyum ramah, melihat anak sekecil
Misdi sudah berjiwa besar membantu orang yang sedang kesulitan.
"Cici mau kemana?" Misdi langsung bertanya sambil memasang
senyuman termanis yang ia miliki, di wajahnya yang kelewat ganteng
(Red: euh... ganteng banget sih, kalo diliat dari atas atas gedung
pencakar langit. )
"Ceglukk... ceglukkkkk...." jagoan kecil kita menelan ludah berkali-kali.
"Ohhh..., Ati - ati cici, sini saya bantu menyeberang jalan...." tanpa
diminta tangan mungil Misdi menuntun tangan gadis cantik itu.
"Toll.. lonnnggg nakkk... uhuk. Uhukk..." seorang kakek tua tiba-tiba
meminta tolong, matanya memandang memelas pada Misdi minta ikut
disebrangkan.
"Eee..., aku nggak nyeberang koq..., kayaknya kamu lebih baik bantuin
kakek tua itu deh.." gadis itu menarik tangannya dari ganggaman
Misdi.
"Whaduhhhh... !!" Misdi membatin dalam hati, perlahan-lahan karena
sudah tanggung dicap sebagai anak yang baik hati, suka menolong,
akhirnya jagoan kecil kita menghampiri kakek tua itu, dengan risih
jagoan kecil kita memegangi jari kelingking kakek tua itu.
Dengan tertatih-tatih sang kakek menyeberangi jalan dibantu oleh
jagoan kecil kita yang baik hati. Akhirnya sampai juga mereka
keseberang jalan, Misdi buru-buru melepaskan pengangannya dari jari
kelingking kakek tua itu, kemudian membalikkan tubuh mungilnya
sambil mencari-cari gadis cantik tadi.
"Hhhhhhhhh......" Misdi memandangi si gadis cantik yang sudah
melangkah menjauh, sepasang kaki yang mulus dan tubuh yang seksi
ditunjang oleh wajah yang cantik dan imut
Misdi memandangi gadis itu, gadis itu menolehkan kepalanya
memandangi Misdi dikejauhan seolah-olah meminta jagoan kecil kita
untuk mengejarnya. (Red: Kayaknya terlalu PeDe deh..., sebenernya
gadis itu mengkhawatirkan si kakek tua....., alias meragukan
kemampuan Misdi)
"Ehhhhh, Dia nungguin Gue Nihhhh....." dengan modal dengkul dan rasa
percaya diri yang kelewat tinggi jagoan kecil kita menyeberang jalan
dan mengejar gadis itu.
"Ditttt... Ditttt... Dittttt...." Jalanan mendadak macet sesaat karena jagoan
kecil kita menyeberang jalan dengan seenaknya, bunyi klakson
terdengar berkali-kali.
"Gandeng Oiiiiii....,!! " Misdi mengacungkan tinju kecilnya, kaki kecil
Misdi bergerak dengan lincah, berlari, mengejar dan..Ahhhh itu dia si
cantik !!!
"Cici sini saya bantu... Hahhh.....?? " Misdi tercekat ,
Mampusssssssssssssssssssssss !! koq ngak secakep tadi ??
"Ada apa dik.....???" gadis itu bertanya, Misdi menggeleng-gelengkan
kepalanya "Ngakkk..., Ngak apa-apa koq hue he he he he"Indian mesum
berambut poni mundur dengan teratur.
Jagoan kecil kita menggosok-gosokkan telapak tangannya sambil
berkomat-kamit "Yohana, jin lampu keluarlah, Yohana , Jin lampu
keluarlah.."
( Red : Plakkkkkkkkkkkkkkkkk!!!)
"Waduhhhh....!! " Misdi memegangi pipinya yang memerah terkena
tamparan misterius, wajahnya tergolek kearah kiri, bibir Misdi monyong
seperti mengucapkan Huruf "U"
Tingggggg !! Huruf "U" langsung hilang dari mulut jagoan kecil kita
digantikan oleh senyuman lebar, Misdi melupakan rasa sakit di pipinya
yang kena gamparan misterius.
(Red : Makanya jangan maen betot aja !!!!!!, mentang-mentang bajunya
sama, gimana sih, skenarionya kan jadi melenceng dll... dsb.. dst..
Ehhhh kemana tuh anak ???)
Nun agak jauh disebelah sana jagoan kecil kita sedang melakukan
pengintaian, setelah yakin kalau kali ini tidak salah sasaran, langsung
deh Misdi mendekati dan menyapa gadis itu
"Haii Cici, kita bertemu lagi , "
"Lohhhhh, kamu ngak nolongin kakek itu, kasihan kan, masak ditinggal
sih"
"Euhhhh, Emmm, gini Cici, kalau misalnya ada bahaya atau keadaan
mendesak lainnya, pasti deh yang didahulukan perempuan dan anak-
anak, bukan mendahulukan laki-laki dulu, bener ngak ?"
"Nahhhh, tuh kan !! jatuh lagi, coba kalau tidak ada saya..." Misdi
memungut kertas kecil yang tertiup angin ketika gadis itu hendak
membuangnya ke tong sampah.
Tangan Misdi menyambar tangan gadis itu dan mengenggamnya
dengan mesra
"Cici mau kemana ? Biar Misdi yang anterin..." jagoan kecil kita
tersenyum
Suit !! Suitttt !! Jagoan kecil kita langsung Jatuh cinta pada pandangan
pertama sambil melirik rok mini yang dikenakan oleh gadis itu yang
tertarik sedikit keatas menampakkan sepasang pahanya yang putih,
ketika gadis itu masuk ke dalam mobil. Indian kecil kita memutari mobil
dan mengetuk kaca di sebelah pengemudi
"Tok. Tok. Tok..."
Gadis itu tampak kesal , kemudian menurunkan kaca mobil ,
"Ada apa ? " Si cantik mendengus menatap tajam pada jagoan kecil
kita.
"Huppp...." Jagoan kecil kita memanjat dan masuk memalui kaca jendela
mobil yang terbuka, si cantik tambah kesal, namun jagoan kecil kita
masih ngak tau malu, pantas banget menyandang julukan 'si mesum
bermuka tembok' .
"Nah, sekarang Cici mau kemana, biar Misdi yang Anterin..." Wah
kayaknya sih kalau dilihat dari situasi dan posisi sekarang, jagoan kita
deh yang lagi nebeng kemobil orang, duh...malu-maluin, kelakuan..!!
jaga kelakuannnn !!!
Gadis cantik itu hendak membentak dan mengusir jagoan kecil kita
turun, namun tidak jadi , sedangkan Misdi cengar-cengir menatap
kedepan dengan rasa PeDe yang semakin tinggi, entah kenapa gadis itu
mengurungkan niatnya.
"AAAA....!!!!!, Hati-hati Cici...!! " Misdi sampai deg-degan ketika mobil
itu ngebut , Wajah Misdi tampak pucat dengan mulutnya yang
ternganga lebar, begitu mobil itu berhenti Misdi buru-buru keluar,
kemudian menarik nafas panjang beberapa kali, sebelum akhirnya jatuh
duduk dengan mata juling. (Red : Payah..., masak mabuk darat
sih...???? ).
"Kamu ngak apa - apa.. ?" gadis cantik itu bertanya basa-basi.
"Berkat perhatian Cici, saya langsung sembuh... " Misdi langsung
melompat berdiri, dada Misdi membusung ke depan, cieh sok gagah,
kemudian jagoan kecil kita melangkah dengan tegap mengikuti langkah
gadis cantik itu, dari sebelah belakang, Misdi menatap serius ke depan
memperhatikan goyangan pinggul gadis cantik itu, setiap goyangan
yang indah itu tersimpan dengan rapi di benak Misdi.
Misdi ikut masuk, nyelonong ke dalam rumah, tanpa basa-basi tangan
Misdi menarik pintu kulkas dan mengambil sekaleng Pepsi Blue, jagoan
kecil kita kehausan dan meneguk habis minuman di tangannya.

"Siapa nama kamu ?"
gadis itu bertanya
lembut
"Saya Misdi..., nama
Cici siapa ?" Misdi
balas balik bertanya
dengan lebih lembut,
matanya merayapi
paha gadis itu yang
tersibak sampai ke
pangkal paha, Misdi
melangkahkan
kakinya mendekati
gadis itu, matanya
menatap tajam pada
paha gadis itu yang
putih dan tampak
halus.
"Novie..." gadis itu
mendesah lembut,
kemudian seperti
disengaja Novie
membaringkan
punggungnya ke
belakang sambil
membuka kedua kakinya sedikit.
"WAhhhh....dia ngundang gue nih....!! "Misdi meletakkan telapak
tangannya di lutut gadis itu, dielus-elusnya paha mulus itu, cegluk-
cegluk-cegluk, berkali-kali Misdi menelan ludahnya, ketika telapak
tangannya merayapi kemulusan paha Novie.
"Ehhhhh....!! jadi curiga....!! Biasanya sih...., ada udang dibalik batu
nehhh...!! " Misdi berkata dalam hati, matanya memandang berkeliling,
ia kuatir ada CTV yang akan merekam pertarungan yang akan segera
dimulai, bisa bahaya kan, kalau rekaman itu sampai beredar di
internet, atau dari ponsel ke ponsel, dengan judul "Scandal Misdi -
Hospital Eps 8 " misalnya.
"Heuhhhh....!! " Misdi melompat kebelakang kemudian menatap Novie
dengan curiga, jari telunjuknya mengacung tepat ke wajah gadis itu
sambil bertanya ketakutan
"Ci Novie !! bukan shemale kan ?? " Misdi masih curiga karena nggak
biasa-biasanya penulis begitu baik padanya, masih terbayang
perjuangan beratnya untuk mendapatkan Fitri Diniyani.
Novie tampak tersinggung, namun kemudian ia mulai berdiri, perlahan-
lahan dalam gerakan dan liukan yang erotis kedua tangannya menarik
kaos yang dikenakannya ke atas sampai terlepas melalui kedua
lengannya dan melemparkan baju kaos ketat itu ke wajah Misdi.
"Hehhh.....!! Uhhhh... " cuping hidung Misdi kembang kempis
mengendus harumnya baju Novie, duh baru bajunya doang udah wangi
gimana kalo ngendus bodynya langsung ya..?? Misdi tambah
penasaran.
"Ehhh....,wahhhhh..., " Kali ini BH Novie lah, yang menghalangi
pandangan mata Misdi mirip pakai kacamata, cuma bedanya Misdi
memakai sepasang cup bra di kedua matanya, tangan Misdi
melemparkan Bh itu kebelakang. Matanya menatap rok yang melorot ke
bawah, suit suittttt....!! sepasang paha yang mulus menggoda jagoan
kecil kita. Kini kain segitiga putih itulah yang menjadi penentu hidup
atau matinya Misdi...... .!!! Perlahan-lahan sambil bergerak erotis Novie
mulai menurunkan kain segitiga kecil itu, nafas Misdi tertahan.
Nasibnya benar-benar bagaikan telur di ujung tanduk, terancam dalam
ketidak pastian, bayangkan kalau isi kain segitiga putih itu adalah
sebuah pistol lengkap dengan dua butir pelurunya, Hihhh...., Misdi
bergidik ngeri....!!
"Uhhh...!! " mata Misdi melotot ke arah selangkangan gadis itu ketika
Novie menghampirinya kemudian menarik tangannya dan
mendudukkannya di atas kursi sofa, pakaian Misdi segera dilucuti dan
dilemparkan ke udara.
"He he he..., si kecil berdiri....,,,." Novie terkekeh kemudian memainkan
jari telunjuknya pada batang penis Misdi yang sudah mengacung tegak
dengan gagah berani menantangnya untuk segera bercinta.
"Koqqq...?? Anehhh.....!! " jari telunjuk Novie menyentuh lubang
kemaluan Misdi, baru kali ini Novie melihat lubang penis berbentuk "+",
dengan agak ragu Novie menjilati kepala penis Misdi.
Tangan Misdi mengelus-gelus rambut Novie ketika gadis itu
memasukkan batang penisnya sekaligus kedalam mulutnya. Penis si
kecil Misdi diamuk oleh lidah Novie yang bergerak dengan liar, Misdi
menarik Penisnya kemudian mengangkat bahu gadis itu....
"Ci Novie..., duduk sini yahh....,,," Misdi menarik Novie agar duduk
diatas sofa tepat di sebelahnya, kemudian tangan Misdi mengelusi
payudara Novie, merayapi bulatan buah dada Novie yang lembut dan
halus. Misdi berdiri di hadapan tubuh gadis itu sambil menjulurkan
kedua tangannya menggenggam induk payudara Novie dan kemudian
mengelus-ngelus puncaknya.
Kedua kaki Novie menjepit Misdi yang berdiri di antara
selangkangannya, sesekali Novie menarik buah dadanya ketika mulut
Misdi mengenyot-ngenyot benda itu dengan kuat. "Ohhhhhhhh......"
gadis itu hanya dapat mendesah panjang, ketika Misdi menggeluti buah
dadanya dengan semakin liar, diciumi, dipangut dan kemudian
dijilatinya puting yang sudah tegang dan meruncing itu. Tangan mungil
Misdi meremasi induk payudara Novie sambil berkata "Duhhh...., susu
Ci Novie..., kenyal, padat , kayak punya Fitri... he he he" Misdi
keceplosan.
"Fitri...?? Siapa Fitri ??" Novie bertanya sambil menatap wajah Misdi
yang cengengesan, tangan Misdi semakin aktif memilin-milin putting
susu Novie.
"He he he..., rahasia dong..." Misdi melirikkan matanya dan tersenyum
nakal menggoda Novie yang masih menatapnya dengan curiga.
"Ahhh...! " gadis itu memekik kecil karena Misdi mencubit putingnya
ketika gadis itu hendak melontarkan pertannyaan lebih lanjut,
selanjutnya mulut Misdi kembali mengenyot-ngenyot puncak payudara
Novie.
Misdi begitu lahap melahap dan melumat-lumat payudara Novie sampai
pemiliknya mendesah-desah keenakan. Berkali-kali Mulut Misdi
melumati kedua puncak buah dada Novie kuat-kuat sebelum
menekankan bahu Novie agar bersandar ke belakang, sedangkan ia
sendiri bersujud di antara selangkangan Novie yang mengangkang,
telapak tangan Misdi mengusapi paha gadis itu yang sedang
mengangkang, kemudian menciumi permukaan pahanya sebelah dalam,
berkali-kali kecupan-kecupan lembut mendarat di paha Novie, semakin
lama kecupan-kecupan Misdi semakin menjalar ke atas.
"Aduhhhh..., indah sekali.... Ck ck ck" Misdi berdecak kagum sambil
merayapkan kedua tangannya mendekati gundukan vagina Novie dan
menekan pinggiran bibir vagina Novie agar merekah dan menampakkan
isinya yang berwarna pink, hidung Misdi mengendusi vagina yang
harum itu, aroma khas yang sangat disukai oleh si kecil Misdi. Tangan
Misdi buru-buru menahan kedua paha Novie yang hendak merapat
ketika bibir Misdi mengecup-ngecup bibir vaginanya yang merekah
kemudian melumat isinya yang berwarna merah muda.
"Acchhhhh...., Gila..., belajar dari mana anak ini...??" Novie bertanya-
tanya dalam hati, tampaknya ia sangat terkejut dengan permainan lidah
Misdi, tampaknya anak itu sudah mengerti apa yang harus
dilakukannya dan bagaimana melakukannya.
"AHHHHH........, Owwwwwwwww !!! " Novie tidak sanggup lagi untuk
menahan jeritannya ketika Misdi melumat-lumat bibir vaginanya dengan
kasar, terkadang lidah Misdi yang lancip mengorek-ngorek belahan
vaginanya. Kadang lidah Misdi menggeliat-geliat memijati klitorisnya
dengan kuat sampai Novie mendesah-desah semakin keras, berkali-kali
tubuh gadis itu tersentak ketika lidah Misdi mencongkel-congkel
daging kelentit gadis itu.
"Eittt....!! Blukkkkkk......!!Waduh Cici....!! " Jagoan kita terkejut ketika
Novie mengangkat tubuh Misdi dan membantingkan tubuh jagoan kecil
kita keatas sofa kemudian menerkam dan mengangkangi pinggang
Misdi, Novie membimbing penis Misdi yang kecil memasuki belahan
vaginanya. Novie menegadahkan kepalanya keatas kemudian mulai
menggoyangkan pinggulnya, mata Novie terpejam rapat sibuk dengan
khayalannya sehingga melewatkan perubahan yang terjadi pada tubuh
Misdi yang mulai diselimuti asap tipis.
"Hemmmmm, lumayanlah,, daripada ngak ada, sshhhh"dengan santai
Novie menggoyang-goyangkan pinggulnya, tubuhnya menggeliat erotis
diatas tubuh Misdi yang mulai berubah.
"OAHHHHH...!!" tiba-tiba mata Novie mendelik, mulutnya terbuka lebar
terperangah merasakan sesuatu tiba-tiba memaksa lubang vaginanya
untuk melar, sesuatu yang besar memadati lubang vaginanya yang
peret dan menyentak-nyentak semakin dalam..
"AHHHHHHH......!! " Novie menjerit ngeri ketika menengok ke bawah,
seorang kakek tua terkekeh - kekeh sambil menjulurkan kedua
tangannya mengelus bulatan payudara Novie yang halus dan lembut
kemudian meremas induk payudaranya. Novie tersentak tersadar ia
hendak menarik pinggulnya namun dengan sigap kedua tangan si kakek
malah mendekap bokongnya kuat-kuat sambil menghentakkan penis
besarnya keatas.
"AHHHHHH!! "Novie berteriak keras, ketika penis Misdi yang besar itu
bergerak menyodoki lubang vaginanya kuat-kuat dalam gerakan yang
menghentak-hentak kasar, sampai tubuh gadis itu berulang kali
terdorong ke atas mengikuti sentakan-sentakan penis besar dan
panjang itu.
"Blukkk....!! " tubuh Novie ambruk terkulai di atas dada si kakek, gadis
itu mengerang dengan sebatang penis yang besar dan hitam tertancap
di lubang vaginanya. Butiran air keringat mendadak mengucur dengan
deras dari tubuh Novie, berulang kali tubuhnya menggigil hebat seperti
terkena demam.
"He he he.., "Misdi terkekeh-kekeh sambil mengelusi dan mengendusi
rambut Novie yang harum, tangannya bergerak mengelusi bokong dan
punggung Novie yang basah oleh cucuran air keringatnya kemudian
Misdi mengayunkan batang penisnya keatas, begitu pelan dan lembut,
"Shhhhh..., Shhhhhhh...,,, Shhhhhh" Novie mendesah-desah ketika
merasakan penis Misdi yang besar mulai bergerak keluar masuk
mengocok-ngocok lubang vaginanya.dalam gerakan yang lembut ,
membuai Novie dalam pelukan hangat si kakek.
"AHHH...!! " Sesekali Novie memekik kecil ketika si kakek menggoda
gadis itu dengan menyentakkan penisnya kuat-kuat keatas menyodok
lubang vaginanya, kemudian dilanjutkan dengan tusukan-tusukan yang
dalam dan lembut keluar masuk di lubang vaginanya.
"Haaaaaa....,,, Ahhhhhhh....!!! "tiba-tiba Novie mendesah kuat di tengah
perjalanan Misdi yang sedang mengayunkan penisnya ke atas
menyodok-nyodok lubang vagina gadis itu, tubuh Novie yang mulus
bergetar dengan hebat kemudian " Crrrr... Crrrrrr.... Crrrrrrr "gadis itu
merasakan kedutan-kedutan yang nikmat yang membuat tubuhnya
mengejang kemudian perlahan-lahan terkulai lemas dengan nafas
yang tersenggal-senggal.
Misdi hanya tersenyum tangan kanannya mengelusi buah pantat Novie
dan meremasnya dengan lembut sementara tangan kiri Misdi
menekankan punggung Novie agar buah dada gadis itu yang mengeras
dan membusung padat semakin erat menempel didadanya. Tanpa
melepaskan pelukannya pada tubuh Novie yang mulus, si kakek mulai
membalikkan posisinya, dari ditindih menjadi menindih tubuh gadis itu,
Novie memejamkan matanya rapat-rapat ketika bibir Misdi mengecupi
bibirnya, Novie merasa jijik berciuman dengan si kakek namun rasa
percaya diri Misdi dan usaha kerasnya perlahan-lahan membuahkan
hasil yang menggembirakan. Sedikit namun pasti Novie mulai
membalas ciuman Misdi, bibir Novie sedikit terbuka sambil mendesah -
desah ketika Misdi mengulurkan lidahnya dan mengulasi sudut bibir
Novie. "ssshhhh... Ahhhhhh.... Shhhhhhh.... Ahhhhhh..."
Dengan bernafsu Misdi menjulurkan lidahnya, kemudian lidahnya
menekan masuk melalui sela-sela bibir Novie. Lidah Misdi menggeliat
liar mencari - cari lidah Novie dan kemudian kedua lidah itu saling
menyerang, saling mengait dan saling mengulas dengan sangat mesra
dan semakin memanas sampai berkali-kali terdengar decakan-decakan
kuat dari kedua bibir mereka yang saling berpangutan.
Kepala gadis itu terkulai kekanan , seolah sedang memberi ruang bagi
kepala Misdi untuk mendarat dilehernya,Novie berulang kali mendesah
ketika merasakan bibir Si kakek mulai mengecupi Batang Lehernya ,
sesekali Si kakek melakukan jilatan dan hisapan-hisapan kuat dileher
Novie, Cumbuan-cumbuan Misdi meninggalkan bekas - bekas
kemerahan.dileher gadis itu "Ahhhh... Sssshhhh...,Ahhhhhh...."Novie
semakin keras mendesah, merintih dan mengerang kecil ketika si kakek
semakin luar mencumbuinya. Nafas Novie semakin lama semakin
memburu kencang, gadis itu kesulitan mengendalikan nafasnya ketika
merasakan ciuman-ciuman kasar misdi semakin turun kearah dadanya.
Lidah Misdi terjulur menjilati belahan dada Novie yang halus, kemudian
mengecupi dan menjilatinya. Lidah si kakek terjulur keluar kemudian
mengulas-ngulas induk payudara gadis itu yang semakin mengenyal
dan mengeras. Mata Misdi menatap tajam gundukan buah dada Novie
yang membuntal semakin padat. Perlahan-lahan telapak tangan Misdi
mengelus-ngelus induk payudara Novie bagian bawah sebelum
menggenggam dan meremas-remasnya dalam gerakan yang teratur.
"Ahhhhhhhh...., Ahhhhhh......,,, Ahhhhhhhhhhhh" Novie seperti tersiksa
ketika Misdi melumat-lumat puncak payudaranya, ia semakin lahap
mengecupi, mengulum dan mengaiti putting susu Novie yang semakin
keras dan meruncing,
"Ohhhhhhhhhhhhhh....., Ohhhhhhhhhhhhhhhhh....." berkali-kali suara
itu terdengar dari bibir Novie disertai geliatan tubuhnya yang semakin
indah dibasahi oleh lelehan-lelehan air keringatnya yang semakin lama
semakin mengucur dengan deras.
Tubuh Novie mulai tersentak keras ketika Misdi mulai menyodok-
nyodokkan batang penisnya "Arrrrrrhhhhh,,,, Ngeeehhhhhhhh.....,
Nggghhhhhh" Novie mengerang tidak berdaya dibawah genjotan dan
ayunan penis Misdi yang terus bergerak keluar masuk dengan semakin
kencang dan kuat, menggenjot-genjot lubang vaginanya, Misdi
terkekeh-kekeh sambil semakin kuat mengayunkan batang penisnya
menggenjot-genjot lubang vagina Novie, diaduk-aduknya lubang
kenikmatan itu dalam-dalam.
"Ahhhhhhhh....... CRRTT ... CRRRRRR ...." Kedua kaki Novie menjepit
kuat-kuat tubuh si kakek kemudian mengangkang tidak berdaya, Novie
meringis merasakan genjotan Misdi yang semakin kuat menyodok-
nyodok lubang vaginanya yang sempit dan peret. Novie kembali
terperangah ketika Misdi menekan penisnya dalam-dalam, mulut Novie
yang ternganga segera dilumat oleh Misdi, "Emmmmm... Emmmmm!!!
Emmmmmm !!" Tubuh Novie menggeliat dalam pelukan Misdi, tubuhnya
menggigil merasakan benda besar yang panjang itu semakin dalam
memasuki tubuhnya, perlahan-lahan keluar kemudian kembali
menghempas masuk dengan kasar.
"Aohhhhh!!! Ja-jangannn.. jangannn...." Novie menjerit keras sambil
memohon memelas meminta agar Misdi tidak menusukkan penisnya
lebih lanjut, Misdi hanya terkekeh-kekeh sambil mengecupi bibir Novie
yang mengaduh-ngaduh. "Aduhhh..., duhhhh... Aduhhhhh....!" Benda
panjang itu akhirnya menancap dengan sempurna, sampai
selangkangannya dan selangkangan si kakek berpautan erat.
"Ploppppp.....!!! " Suara itu terdengar keras ketika Misdi mencabut
batang penisnya dari lubang vagina Novie, "Blukkkkkk....!! " Novie
mendorong tubuh Misdi hingga terjengkang ke belakang, kemudian ia
menggeser tubuhnya berusaha menghindari si kakek yang kembali
menghampirinya bagaikan seekor binatang buas yang kelaparan, Novie
membalikkan tubuhnya berusaha menghindari cumbuan si kakek. Si
kakek membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, kemudian perlahan-
lahan lidah Misdi menjilati belakang telinga Novie, tampaknya Misdi
sedang berusaha agar gadis itu mau menyerahkan dirinya secara total
dalam dekapannya, kedua tangan si kakek membelit melingkari
pinggang Novie yang ramping.
"Cuppphh... Cupphhhh...." Misdi mengecupi daun telinga Novie,
kemudian menjepitnya dengan bibirnya. Perlahan-lahan tangan Misdi
menyibakkan rambut gadis itu dibagian leher, diciuminya tengkuk
Novie dengan lembut, Novie mendesah-desah kecil , ia mulai
terpancing dalam permainan si kakek yang mengajaknya untuk segera
bercinta, tangan si kakek menepiskan tangan Novie yang menyilang
berusaha melindungi gundukan buah dadanya dari tangan Misdi, kedua
tangan si kakek menggerayangi payudara Novie, mengusap-ngusapnya
lembut Novie sebelah bawah untuk menaikkan nafsu birahi gadis itu.
"Ahhhhhhhhhh....!! " Novie hanya mendesah manja ketika tangan si
kakek menggenggam induk payudaranya dan meremas-remasnya
dengan lembut.
Misdi semakin merapatkan tubuhnya pada punggung Novie yang basah
oleh ceceran air keringat. Perlahan namun pasti tangan kanan kanan
Misdi merayap keperut Novie dan terus merayap turun, diremasnya
dengan lembut bukit mungil diselangkangan Novie yang semakin basah
oleh lelehan cairan kewanitaannya.
Jari tengah Misdi bergerak menekan belahan vagina Novie, perlahan-
lahan jari tengah Misdi semakin dalam terbenam dalam jepitan vagina
gadis itu, kemudian jari tengah Misdi perlahan-lahan menggesek-
gesek dan menekan-nekan lembut klitoris gadis itu yang membuahkan
desahan dan rintihan kecil dari bibir pemiliknya.
"Ahh.. ! Ahh..!! Ahhh!! " terkadang Novie memekik-mekik kecil ketika
Misdi mengucek-ngucek vaginanya dengan kasar, kemudian gerakan
Misdi kembali lembut mempermainkan klitoris Novie, terkadang Novie
merengek ketika Misdi mengecupi lehernya dengan lembut sambil
mempermainkan daging klitoris gadis itu dengan jari tengahnya.
Misdi menggusur tubuh Novie dan memaksa Novie menungging di atas
sofa, Novie menolehkan kepalanya kebelakang, ia tidak mengerti
kenapa Misdi tiba-tiba mengikat kedua tangannya ke belakang,
sementara benda besar itu menyelinap menggesek-gesek disela-sela
buah pantatnya.
"Akkkkkkhhhhhh....!! "Novie terperanjat, tusukan-tusukan keras yang
menyakitkan membuat Novie mengerti mengapa Misdi mengikat kedua
tangannya ke belakang, berkali-kali kepala penis yang besar itu
menghentak-hentak dengan kasar dan kuat berusaha merobek lubang
anusnya. "Jrebbb... Jrebbbb... Jrebbbb!! " berkali-kali kepala penis
Misdi berusaha memasuki lubang anus Novie.
"Awwww...............!!! Hen Hentikannnnhhh OWWW.!! "Satu lolongan yang
keras terdengar dari mulut Novie.
Tubuhnya mengejang disertai erangan-erangan keras yang terdengar
dari bibirnya yang ternganga.
"Nghekkkkk....!!! Ekkkkkkhhhh....!! " Mata Novie mendelik, ketika satu
tusukan yang kasar dan kuat membuat lubang duburnya terasa seperti
dirobek, mulutnya seperti hendak mengucapkan huruf "A " namun tidak
ada sebuah suarapun yang keluar dari mulutnya, hanya desahan
nafasnya sajalah yang tersendat-sendat ketika penis Misdi yang besar
menekan masuk semakin dalam kedalam lubang duburnya.
"Duhhhh... Cici Novie..., sempit amat sich he he he" Misdi cengengesan
sambil mulai menarik dan menekankan batang kemaluannya, kedua
tangan Misdi mencengkram pinggul Novie kuat-kuat ketika ia mulai
mengayun-ngayunkan benda besar di selangkangannya.
Misdi menyibakkan rambut panjang Novie ke samping. Tangan si kakek
mengusapi punggung gadis itu sesekali ia tersenyum sambil
memperhatikan ekspresi wajah Novie dari samping yang tampak
semakin menggairahkan ketika mengernyit kesakitan pada saat Misdi
menggenjotkan batang kemaluannya kuat-kuat. "Plokk!! Plokkkk...!!
Plokkkkk!!! Plokkkk"
Sambil menjatuhkan dirinya ke belakang Misdi menarik pinggang Novie,
kepala Novie menengadah keatas disertai lolongan kuat yang terdengar
dari mulutnya, "Owwwwwww.... Hsss "
mata Novie terpejam rapat merasakan penis Misdi tertancap semakin
dalam, kemudian tubuh Novie tersentak-sentak ke atas ketika Misdi
menghujamkan batang kemaluannya menyodoki lubang anusnya. Novie
menolehkan kepalanya ke belakang ketika Misdi mengejar bibirnya.
Bibir Novie berpangutan dengan bibir si kakek. "Emmmm... Emmmm...,
Emmmmm" tampaknya Novie mulai dapat menikmati batang kemaluan
Misdi yang sedang asik menyodomi gadis itu, tangan Misdi mengelusi
pinggang Novie yang ramping kemudian merayap menggenggam
bongkahan buah susu Novie dan meremas-remasnya dengan semakin
liar seliar menyentak-nyentakkan batang kemaluannya, menyodok-
nyodok lubang anus Novie. Tangan Misdi melepaskan ikatan pada
lengan Novie, kemudian perlahan-lahan tangan Misdi kembali merayap
ke depan menggerayangi payudara Novie dan meremas-remas induk
payudara gadis itu. Sambil berpegangan pada kedua tangan Misdi,
Novie mulai bergerak menekan-nekankan pinggulnya semula perlahan-
lahan namun semakin lama semakin cepat dan kuat Novie menekan-
nekankan pinggulnya ke bawah, tampaknya Novie semakin keenakan
disodomi oleh si kakek.
"Ahhhhh...., Ohhhhhhh...... Ohhhhhhhh Hsssssshhhhh...." Berkali-kali
Novie mendesah sambil bergerak-gerak dengan semakin liar, Misdi
menyambut keliaran Novie dengan menghujamkan batang kemaluannya
kuat - kuat berulang kali keatas, menyodoki lubang anus Novie.
Kedua tangan Misdi membantu mengangkat pinggang Novie dan
kemudian menariknya turun dengan cepat dan kuat "Ahhh..., Ahhhhh..,,
Ahhhh Ahhhh... Ouhhh....!!!! Crrrr Crrrr Crrrrr...." vagina Novie tiba-tiba
berkedut-kedut nikmat, gerakan liar Novie perlahan-lahan mulai
berhenti seperti mobil yang kehabisan bensin. Si kakek meremas
lembut buah dada Novie sambil menciumi pinggiran lehernya dari
belakang. Dengan tidak sabaran tangan si kakek mendorong pinggul
Novie dan kemudian mendudukkan gadis itu di atas kursi sofa dengan
kedua kakinya yang sengaja dikangkangkan. Kepala si kakek tertunduk
dan mengenyot cairan kewanitaan Novie, namun tidak menelan cairan
gurih itu. Novie mengalungkan kedua tangannya pada leher Misdi,
mulutnya mengejar mulut Misdi kemudian mulut mereka mulai saling
berpangutan, saling berbagi cairan kewanitaan Novie, rasanya sangat
mengasikkan ketika lidah mereka berdua saling bergelut dan saling kait
berenang berbalutkan cairan gurih berwarna putih pekat yang asin dan
kental, kemudian Misdi dan Novie saling berbagi, menelan cairan gurih
itu sedikit demi sedikit sampai habis. Si kakek bangkit berdiri dan
kemudian duduk dikursi sofa di seberang Novie, mata gadis itu
menatap tajam pada kemaluan Si kakek yang besar dan panjang yang
dapat memberinya sejuta kenikmatan, perlahan-lahan Novie bangkit
dan menghampiri Misdi, tubuhnya menggeliat dengan erotis di hadapan
si kakek, seolah-olah sedang memamerkan bentuk tubuhnya yang
indah.
"Deggg.. Degggg... degggg...." Jantung misdi berdetak dengan lebih
kencang, matanya menatap tajam pada bagian-bagian tubuh Novie
yang mengeliat-geliat dengan indah.
Perlahan-lahan Novie menekuk lututnya bersudud di antara
selangkangan Misdi, kedua tangannya menggenggam kemaluan Misdi
dan mulai mengocok-ngocok batang yang panjang dan besar itu.
Semakin lama tangan Novie semakin kuat mengocok - ngocok penis
Misdi yang berwarna kehitaman, sesekali ia menundukkan
kepalanya,kemudian bibirnya mengecup-ngecup kepala penis si kakek,
terkadang lidahnya terjulur keluar, mengulas-ngulas kemudian
membelit, melingkari kepala penis si kakek. ovie melumat-lumat mesra
leher penis si kakek sebelum akhirnya mulut Novie ternganga lebar dan
mengulum kepala penis Misdi, kepala Novie bergerak maju mundur
sambil berkali-kali menghisap kuat-kuat kepala penis Misdi yang
bersenang-senang didalam rongga mulut gadis itu "Emmmmm...,,,
Emmmmmm,,. Emmmhhh,,,,".
Perlahan-lahan dalam gerakan-gerakan yang erotis dan lembut Novie
naik ke atas tubuh si kakek, kemudian setelah berpegangan pada bahu
si kakek pinggulnya menekan turun agar belahan vaginanya dapat
menduduki kepala penis si kakek yang mengancung dengan kokoh.
Sedikit demi sedikit penis Misdi mulai membelah belahan bibir vagina
Novie, semakin lama semakin dalam. Tangan Novie merengkuh kepala
si kakek dan menekankan kepala Misdi pada belahan di dadanya.
"Cupphhh... cuphhhhhh... Cuphhhhh.....Ahhhhhh... Ahhhhhhhhhhhhhh"
Novie mendesah-desah pelan ketika merasakan bibir si kakek mulai
mengecupi belahan dadanya, bahkan bukan hanya itu, permukaan lidah
Misdi yang kasar berkali-kali mengulasi belahan dada Novie yang
lembut, perlahan - lahan jilatan Misdi mulai menjalar menari-nari di
induk payudara Novie sambil mengecupi buntalan buah dadanya yang
kenyal dan mengeras.
"Ahhhhhh.......! " Novie menyodorkan payudaranya ke depan ketika
merasakan puncaknya dihisap-hisap dengan kuat, lidah Misdi bergerak
menyentil-nyentil putting Novie kemudian melumat-lumat kedua
puncaknya bergantian yang kiri dan yang kanan.
Kedua tangan Misdi merayap, mendekap buah pantat Novie kemudian
menekan-nekannya sambil berulang kali meremas-remas dengan
lembut, si kakek mencoba mengingatkan Novie untuk apa gadis itu
menaiki tubuhnya.
"Ennnhhh... Ennnhhhh.... Ennnhhhh......" Novie merengek kecil sambil
mengayun-ngayunkan pinggulnya, rengekan rengekan Novie berubah
menjadi rintihan-rintihan liar ketika Misdi membantu menaik turunkan
pinggul Novie dengan kedua tangannya,
"Aaaaa Aaaaaaa Aaaaaaa..." Novie seperti tersiksa ketika batang
kemaluan yang besar dan panjang itu keluar masuk menyodoki lubang
vaginanya yang peret, semakin lama batang kemaluan Misdi semakin
kuat menyodok-nyodok vagina Novie dan
"Awwwwwwwww...., Crrr Crrr Crrrr......" tubuh Novie melenting kemudian
menggeletar merasakan denyutan-denyutan di lubang vaginanya, Misdi
semakin bernafsu menggasak lubang vagina Novie, lelehan cairan
kewanitaan Novie yang membanjir membuat penis Misdi agak mudah
keluar - masuk di lubang sempit yang kini semakin licin dan
mengasikkan untuk dikocok-kocok.
Novie menatap si kakek seolah memohon meminta Misdi agar
menghentikan tusukan-tusukan kasarnya. Misdi menatap dalam-dalam
mata Novie dan kemudian melumat bibirnya yang mendesah-desah
diiringi rintihan-rintihan kecilnya yang menggairahkan.
"Uhhhh.....?!! " Novie mengalungkan kedua tangannya pada leher si
kakek ketika tiba-tiba Misdi mendekap buah pantatnya dan berdiri,
Novie berusaha mengaitkan kedua kakinya membelit pinggang Si kakek,
"Ahhh...,,, Ahhhhh,,, Ahhhhhhh" tubuh Novie terayun-ayun ketika
Misdi mengayunkan penisnya menyodok-nyodok lubang vaginanya.
Sambil mengayunkan kemaluannya Misdi melangkahkan kakinya menuju
kamar tidur, batang kemaluannya semakin hebat menyerang lubang
vagina gadis itu, merojok, menyodok dan mengaduk-ngaduknya
dengan kasar.
"Hekssss... Crrrr Crrrrrr.... Crrrrrr" Cairan kenikmatan itu menjebol
pertahanan Novie, menyedot seluruh tenaga gadis itu dan membuatnya
terkulai lemas dalam dunia yang penuh dengan kenikmatan.
Dengan lemas perlahan-lahan Novie berusaha membalas lumatan bibir
Misdi, gadis itu menjulurkan lidahnya agar Misdi dapat menghisap dan
mengenyoti batangan lidah Novie kemudian mengulum lembut lidah
gadis itu, tapi disebelah-bawah Misdi menyerang dengan membabi
buta, menyodoki dan menggecak-gecak vagina Novie dengan kuat dan
keras sampai gadis itu merengek-rengek tanpa daya.
"Ennhhh Ennhhh Ennnnnhhh Nehhhhhhmmm..., sudah Kekk.... Aduhh
kakekk....!!"Novie menolak ketika Misdi membalikkan tubuhnya dan
kembali menyetubuhinya dalam gerakan-gerakan yang kasar dan liar,
tubuh gadis itu kembali terayun-ayun ketika batang kemaluan Si kakek
yang besar memacu lubang vaginanya dari belakang setelah beberapa
kali mengantarkan Novie menuju gerbang kenikmatannya barulah....
"Hauhhhhh.... Crrrroott... Crrroottt...." Misdi menghentakkan batang
kemaluannya kuat-kuat ke dalam vagina Novie
"Poopppppssss.....!!!",terdengar suara letupan keras, didalam kamar itu
tampak seorang anak kecil tengah memegangi pinggul seorang gadis
cantik dari belakang. Jagoan kecil kita berulang kali menjulurkan
lidahnya menjilati sela-sela buah pantat Novie. "Duhhhhh....,,, Cici
Novieeee... he he he he he"
"Brakkkk...!! " tiba-tiba Seseorang mendobrak pintu kamar dengan
kasar ,kemudian berteriak keras"Lepaskan gadis itu...!! Monster kecil....!!
"
Secara reflek Misdi melepaskan tubuh Novie, tubuh gadis itu merosot
turun, ia terkulai lemas dengan nafasnya yang terengah-engah.
"Ohhhhhh......." Setelah melenguh panjang gadis cantik bertubuh seksi
itu pingsan tidak sadarkan diri..
Sesosok tubuh berbalutkan jaket hitam dengan sebuah topeng
menutupi wajahnya menerjang tubuh Misdi "Eittttt....!! Apa-apaan
Nihhhh !! "Misdi menghindari terjangan orang itu, Hmm, ada wangi
harum yang menyertai terjangan orang itu, Misdi yakin yang
menyerangnya adalah seorang wanita..
"Ouchhhh....!! " Tubuh Misdi kesakitan ketika tangan gadis itu
menggedor dadanya, Misdi menatap tajam pada sarung tangan yang
dikenakan gadis misterius itu, kadang-kadang sarung tangan itu
bersinar kuat kemudian kembali meredup, sebuah cahaya biru muda
yang lembut.
"Bukkkk....!!, Ahhhhh...." Misdi kembali mengernyit kesakitan ketika
bahunya tiba-tiba dihantam tinju gadis itu, tampaknya kali ini jagoan
kecil kita kewalahan.
"Waduh...!! Nggak level ini mahh, mendingan gua cabut.... " Misdi
membatin dalam hati, tangan si kecil Misdi menyambar botol parfum di
meja rias dan kemudian melemparkannya ke arah lampu kamar.
Medadak suasana berubah menjadi gelap gulita
"Berhenti....! " Gadis bertopeng itu mengejar keluar ruangan
"Kejar gue kalo lo Bisa...., " Misdi merasa Pede sambil menyambar
sarung di jemuran tetangga dan kemudian Whusshhhhh..... , Misdi
melompat keatas atap.
"Tzzzinggggg....! " gadis bertopeng itu melemparkan sebuah alat kecil
dan menyangkut diujung sarung Misdi.
Setelah menghela nafas panjang, mengeluarkan gadis bertopeng itu
handphone miliknya dan menghubungi kedua rekannya
"coba lacak kemana mahluk itu melarikan diri.."
"Jangan kuatir..., aku dapat menghadapinya......"
Misdi berlari-lari kecil di tengah malam,di komplek perumahan mewah,
Tiba-tiba di sebuah belokan "Whuttttt....!! " sebuah tendangan hampir
bersarang di wajah misdi,
"Ehhhhhh....., Koqqq.....?? tunggu..., tunggu???" Misdi berusaha
menghindari serangan orang itu, Misdi mengangkat kain sarungnya
sampai sebatas lutut kemudian mengambil langkah seribu. Tanpa
sengaja alat pelacak yang menempel di sarungnya terlepas tanpa daya.
Gadis bertopeng itu berlari mengejar, tiba-tiba setelah beberapa
tikungan langkah gadis bertopeng itu berhenti. Seorang kakek tua
menghadang langkahnya dengan baju yang terlihat kedodoran... ( Red :
Nyolong dari mana tuh baju ??? )
"Hemmmmm...., "gadis bertopeng itu memasang sikap siaga ketika si
kakek mendekatinya sambil terkekeh-kekeh mesum.
"Kalo berani jangan sama anak kecil he he he..., " Si kakek kemudian
menerjang gadis itu dan "Hiaaaaattttt.......!!! "
"Plesetttttttt...... Gubrakkkkkk...!! "Misdi terjengkang pada serangan awal
karena menginjak kulit pisang, namun kemudian buru-buru bangkit
berdiri sambil menahan malu.
Selanjutnya terjadilah baku hantam di lokasi, Misdi Vs gadis bertopeng
"Heiiii........! " gadis itu melompat mundur ketika merasakan tangan si
kakek meremas buah dadanya, kemudian si kakek terkekeh-kekeh
sambil memandangi buah dada gadis itu dengan tatapan matanya yang
genit.
Tiba-tiba....
"Bukkkk....! Waduhhhhh" Si kakek hampir jatuh tersungkur ketika
sebuah tendangan bersarang di punggungnya, mata Si kakek melotot
ketika menatap ke depan, "Hemmm..., tiga lawan satu
nehhhh...........saatnya jurus terhebat..!!" Si kakek membalikkan tubuhnya
dan melompat secepat kilat.
"Kejar Dia.....!! "
"Hmmmmm,sepertinya jejak orang tua cunihin itu menghilang di sekitar
sini, kita harus segera membasminya sebelum membahayakan orang
banyak."
"Aduh..., capek juga ,Hoshhh Hosssh"
"Ehhhhhh jejak kaki anak kecil..........."nafas gadis bertopeng itu
terengah-engah, demikian juga kedua orang rekannya.
"Hmmmmm,, sebenarnya ada berapa orang ?? "
"Ada dua..., satu seorang kakek cunihin, dan yang seorang lagi anak
kecil berwajah mesum "
Tangan gadis itu mebuka topeng di wajahnya dan mengibaskan
rambutnya kebelakang, Wowww... Cantiknya, kedua orang rekannya
melakukan hal yang sama, tiga orang gadis kembar yang cantik jelita,
Crystal Liu Yi Fei, Wuahhh.....!!!!
*******************
Sementara itu
"Fit....., bawain gua baju Fit......"
"Misdi kamu dimana...??? "Fitri tampak kuatir, sudah berkali-kali Fitri
menghubingi Misdi yang sedang selingkuh
"Misdi...., kemana aja sihhh....." Shierlen merebut Hp Fitri kemudian
melontarkan sejumlah pertanyaan, sudah sedari tadi Fitri dan Shierlen
mencari-cari Misdi
"Aku ada di......."
"jangan lupa kaca mata hitam sama topi......" Misdi kemudian mengakhiri
pembicaraan......"
Ketiga orang gadis kembar itu mulai menyisir komplek hingga pada
suatu tikungan langkah mereka berhenti demikian juga langkah ketiga
orang di hadapan mereka.
"Hati-hati...., mahluk itu sangat berbahaya....!!Cepat habisi dia" Salah
seorang dari ketiga gadis kembar itu berusaha mengingatkan Fitri dan
Shierlen yang menyembunyikan Misdi dibelakang tubuh mereka,
sementara mulut Misdi ternganga dengan tubuh yang sulit digerakkan
ketika menatap wajah tiga orang gadis kembar yang cantik jelita, Oh..,
Misdi teringat sesuatu, sebuah nama melintas dibenak jagoan kecil
kita , Liu YiFei, artis asia papan atas yang cantik dan imut, malahan
berulang kali Misdi menonton Forbiden Kingdom sambil mengusap air
liurnya yang menetes.
"Ehhhh..., jangan Cici...., jangan sakiti Misdi" Fitri dan Shierlen
menghalangi langkah ketiga orang itu, sambil memohon berulang kali
agar ketiga gadis itu tidak menyakiti si jagoan kecil kita.
Mendadak Misdi maju kedepan kemudian mengulurkan tangannya,
menyalami ketiga gadis kembar yang cantik jelita, hilang sudah
ketakutan si kecil Misdi....
"Cici Yifei...., aduhhhh, cantiknyaaa....." penyakit jagoan kecil kita mulai
kumat, penyakit bawaan jika melihat wanita cantik, "Ehhhh.....!!... Tapi
koqqq Cici Yifei ada tiga.....!! " ( Red : Hemmmm, Iya juga Sihhhhh....,
Gimana Bisa Liu Yifeinya ada Tiga yak ??)
****************************
Kemudian......keesokan harinya
"Ayoo,, Silahkan diminum....." Misdi cengengesan sambil menyajikan
minuman hasil racikannya, nggak tanggung tanggung Misdi membuat
racikan susu, telur dan madu untuk Fitri, Shierlen dan tiga orang gadis
kembar pujaannya
***************************
"Begini ceritanya..............."
salah seorang dari ketiga gadis kembar itu mulai menceritakan tentang
asal muasal mesin X-5 The Origin, yang semula diciptakan oleh
seorang ilmuwan jenius yang dikenal dengan nama Dr Clone, tujuan Dr
Clone dengan mesin X-5 -nya adalah menciptakan kembaran dari
tokoh-tokoh penting dunia namun kemudian diselewengkan oleh Dr
Clone untuk mengkloning wanita-wanita cantik untuk kesenangan
pribadinya, pihak militer yang mencium penyelewengan ini hendak
mengambil alih proyek Dr Clone dengan paksa , namun dr Clone tidak
rela hasil kerja kerasnya dirampas begitu saja, dengan berat hati Dr
Clone meledakkan mesin ciptaannya dan mati bersama hasil karyanya.
"Ya ya ya...., saya mengerti, ternyata orang tua Cici Yifei pernah
menjadi korban penculikan oleh militer AS, pantesan ada isu Cici Yifei
pernah tinggal Di AS, saya engerti... sangatttt mengerti......"Misdi duduk
dikolong meja sambil melirikkan matanya kesana kemari menatapi lima
pasang paha yang halus dan mulus.
"Misdiiii....!! " tiba-tiba Shierlen menengokkan kepalanya kekolong
Meja...
"Ehhhhhh......!! Kamu ngintipin kami yah ???" Fitri menuduh Misdi.
Secara serempak tiga gadis kembar merapikan rok mini mereka yang
tersibak sampai sebatas pangkal paha.
"Ehhhh....., nggakkkk, nggak ngintip koq, saya-kan cuma mengusir
nyamuk-nyamuk nakal di kolong meja....." Misdi keluar dari kolong
meja, jatuh sudah harga diri Misdi karena tuduhan dari Fitri. Misdi
tersenyum-senyum salah tingkah ketika ketiga orang gadis kembar
yang cantik jelita itu menatapnya.
"Ehhhhh..., sebentar,,,, berapa orang tadi korbannya ??, berapa orang
gadis cantik yang menjadi korban ledakan itu ???" Misdi tiba-tiba
teringat sesuatu, Misdi menahan nafas mendengar jumlah gadis cantik
kembar yang menjadi korban ledakan mesin X-5, jantungnya berdebar-
debar, kedua lututnya terasa goyah.
"seribu seratuss lima puluhh duaaa.... ??? Ahhhhhh!!!"Misdi berseru
kaget, mendadak kepala jagoan kecil kita berputar-putar, terasa pening
kemudian
"Blukkkkk.......!! " tubuh Misdi ambruk lemas ,sambil membatin dalam
hati "ribuan gadis-gadis cantik hilang begitu saja dalam sebuah
ledakan dashyat , Ohh betapa malangnya nasib-ku.............." kemudian
jagoan kecil kita pingsan dengan posisi kedua kakinya tertekuk
mengangkang.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.