Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 4: Dirty Plot for Fitri

Belakangan ini perilaku Shierlen tampak aneh, gadis itu sering
berlama-lama membersihkan dirinya didalam kamar mandi yang terletak
didalam kamar, gadis cantik itu seolah-olah berusaha membasuh dan
membersihkan tubuh mulusnya dari noda-noda kotor perkosaan yang
menimpa dirinya beberapa minggu yang lalu. Kebingungan, ketakutan
dan juga pertentangan batin didalam hati nuraninya semakin lama
semakin hebat seolah-olah sedang terjadi sebuah pertarungan dahsyat.
didalam hati nurani gadis cantik itu. Kadang-kadang ia menangis
sambil menyabuni dirinya dibawah kucuran air shower, terkadang ia
malah mendesah-desah sambil meremas-remas payudaranya sendiri.
Sebuah perseteruan batin terus menerus menyiksa hati gadis itu.
"Shierlen... kamu harus melaporkan peristiwa biadab itu..." kata sebuah
suara.
"Alah...nggak usah bohong deh, kamu ingin lagi kan merasakan
persetubuhan bersama ketiga pria bule itu... lagian rumah Mr John kan
ngak begitu jauh dari rumah kamu, cuma beda beberapa blok aja koq"
kata suara yang lain
"Ngak bisa... gitu dong ah.. kamu kan sudah diperkosa oleh ketiga
orang itu... masa kamu diam saja sih !!!" suara yang satu berusaha
menyadarkannya.
"Tapi enak bukan..? coba kamu ingat-ingat rasanya, waktu mereka
menyetubuhi kamu.. wahh asik bangetttt!!!" kata suara yang satunya
lagi menggoda gadis itu.
Shierlen mematikan air shower, tanpa selembar benangpun menutupi
tubuhnya ia keluar dari dalam kamar mandi, ia melangkah menuju
cermin didalam kamar itu. Ia memandangi tubuhnya dihadapan cermin.
Putih, mulus, lekukan tubuh yang indah dan sepasang buah dada yang
membusung padat, dihiasa dengan puting susu yang menonjol
berwarna coklat kemerahan. Sebuah senyuman aneh tersungging di
wajahnya yang cantik.
Keesokan harinya sepulang sekolah, tampak seorang gadis cantik
berdiri didepan pintu rumah Mr John, gadis itu masih mengenakan
pakaian seragam sekolahnya.
Gadis itu tampak ragu-ragu ketika tangannya terjulur untuk menekan
bel disamping atas pintu itu.
"Shierlen ngapain kamu kesini.. cepat pulang sebelum kamu menyesal"
sebuah suara berusaha mengingatkan dirinya.
"Ayo Shierlen.. tinggal tekan belnya... t'rus kamu bisa merasakan
nikmatnya bersetubuh dengan para bule lagi.. ayoo ditekan.!!."sebuah
suara lagi berusaha menjerumuskan gadis itu.
Mata Shierlen terpejam rapat, setelah berusaha setengah mati
mengumpulkan segenap keberaniannya kemudian tangan Shierlen
menekan sebuah tombol berwarna hitam dan....Sebuah lagu klasik
berdendang bersorak-sorai dari dalam rumah seolah-olah menyambut
kejatuhan seorang gadis cantik bertubuh mulus kedalam
keangkaramurkaan nafsu birahi. Pintu rumah itu terbuka lebar, Shierlen
Halim tersentak kaget seolah-olah baru tersadar. Gadis itu
membalikkan tubuhnya dan hendak berlalu namun sebuah tangan yang
kekar malah menarik tubuhnya masuk kedalam rumah
"Ahhh tidak...jang...hmmmmmmmm" suara Shierlen terputus ditengah
jalan ketika sebuah tangan membekap mulutnya,
"Blamm..." pintu rumah itu tertutup dengan cepat menelan tubuh
Shierlen Halim.
"He he he.. Shierlen" Mr John memeluk Shierlen dari belakang, tangan
Shierlen berusaha menepiskan tangan Mr John yang mulai merayap
kemana-mana.
"Nggakkk!! jangan Mr John, lepaskan saya!! saya mau pulang..."Shierlen
memohon agar Mr John mau melepaskannya
"Pulang? Boleh !! tentu boleh !!Tapi Setelah kamu melayani Saya...
hahaha" kata Mr John dengan logat khasnya.
Pria itu menarik Shierlen kearah kursi sofa dan mendorong tubuh
Shierlen dengan kasar. Tubuh Shierlen terjatuh keatas kursi sofa itu, Mr
John tersenyum sambil membuka pakaian ditubuhnya. Mata Shierlen
terpejam melihat penis Mr John mulai terangguk-angguk dan kemudian
mengeras dan tegak berdiri mengacung bagaikan "sebuah roket besar"
yang siap untuk meluncur mengoyak-ngoyak kembali tubuh gadis
cantik bermata sipit itu. Mr John berlutut dipinggiran sofa, tangan Mr
John dengan kasar mulai mempreteli kancing baju seragam sekolah
Shierlen dan menyibakkan baju seragam itu ke kiri dan kanan. Mata Mr
John melotot melihat gundukan putih yang masih berselimutkan cup
bra berwarna krem, dengan kasar Tangan sibule menarik kedua cup bra
itu.
"Aaahhh...!!" mata Shierlen membeliak kemudian perlahan-lahan tatapan
matanya menjadi sayu seperti mata orang yang sedang mengantuk
ketika Mr John menundukkan kepalanya dan mengenyot kuat-kuat
puncak payudara kanannya yang membusung padat.
"Ahh Mr Johnnnn....." Shierlen tanpa sadar memanggil nama si bule.
Si bule masih asik mengenyot-ngenyot puncak payudara gadis itu yang
sebelah kanan.
"Auchhhh.... Ahhhh Ahhhhhhhhh....." Shierlen agak menarik payudaranya
ketika mulut Mr John pindah mengemut puncak payudaranya sebelah
kiri.
Shierlen menggeser-geserkan punggungnya, gadis itu kegelian
menghadapi cumbuan Mr John di payudaranya yang putih dan semakin
membusung padat. Lidah Mr John begitu gencar mengait-ngait dan
menggelitiki putting susu Shierlen, sambil mengait dan menggelitiki
benda kecil itu tangan Mr John menyelinap kebalik rok seragam
Shierlen, mengelus-ngelus paha gadis itu, kemudian dengan kasar
tangan Mr John menarik kain segitiga kecil diselangkangan gadis itu
sampai melorot turun sebatas lutut.
"Ohhhh....Mister....!" Shierlen berusaha menahan tangan Mr John yang
berbulu lebat ketika tangan itu mulai menggesek-gesek belahan bibir
vaginanya.
Mulut Mr. John menyumpal bibir Shierlen, Si bule itu tampak begitu
rakus, menghisap-hisap mulut Shierlen, sambil berciuman lidah sibule
mengait-ngait lidah gadis itu.
"Mmmmmhh!!" mulut Shierlen tampak kempot akibat hisapan-hisapan
mulut Mr John.
"Owwwww... Ahhh Ahhhhh...." Shierlen memekik kecil ketika jari tengah
Mr John menggesek-gesek belahan bibir vaginanya.
Tangan Shierlen berusaha menahan tangan Mr John yang sedang
mengucek-ngucek dan terkadang meremas-remas selangkangannya,
kedua kaki Shierlen melejang-lejang diatas sofa empuk "Blukk" "Blukk"
suara kedua kaki itu menghempas-hempas. Kepala Mr John kini mulai
mendekati selangkangan Shierlen, lidahnya terjulur keluar dan "Sllllpp...
Slppppppp.....", lidah sibule menjilati sela-sela diantara bibir vagina
gadis itu.
"Ahhh Shhh Owww Aaaaaa..... Hhhh Hhhhhhh hnhhhhh"Shierlen
Menggeliat-geliat liar, ketika lidah Mr John dengan kasar mengulas-
ngulas daging kelentitnya.
Tubuh Shierlen tersentak-sentak ,mendadak punggungnya terangkat
dari atas sofa, tangan gadis itu menahan kepala Mr John , sambil
berusaha menarik pinggulnya keatas menghindari lidah Mr John yang
menggeliat-geliat liar mengorek daging kecil diselangkangannya,
tangan si bule mencengkram pinggul Shierlen, mulutnya melumat-
lumat sampai Shierlen semakin kelojotan dan "Blukkkkkkkk" punggung
Shierlen kembali terjatuh kebelakang.
"Ahhhh...Owww!!" tubuh Shierlen mengejang dengan kuat dan kemudian
tergolek dengan lemas, sesekali tubuhnya yang mulus menggelepar -
gelepar bagaikan tersengat aliran listrik ketika Mr John dengan lahap
melumat-lumat bibir vaginanya, mulutnya terbuka lebar, mengerang,
meringis dan merintih-rintih lirih.
Mr. John mulai menggesek-gesekkan kepala penisnya kebelahan
mungil diselangkangan Shierlen, gadis itu memalingkan wajahnya
kesebelah kanan sambil memejamkan kedua matanya rapat-rapat,
kening Shierlen berkerut merasakan desakan kuat yang berusaha
memasuki dirinya, semakin lama desakan itu semakin kasar menekan-
nekan lubang Vaginanya yang masih ketakutan menerima "penis impor"
yang panjang dan gedenya ngak ketulungan. Tangan Shierlen bergerak
kesana kemari mencari pegangan, akhirnya kedua tangan Shierlen
bergerak keatas berpegangan kuat-kuat pada tangan kursi sofa itu.
"Arhhhhh...!!!Mampusss aku!!" Shierlen menjerit keras merasakan
sesuatu yang keras dan kenyal melesat membongkar kembali lubang
vaginanya yang sempit, bersamaan dengan itu butir-butir keringat
mendadak mengucur dari tubuh mulus gadis itu.
"Hahhh.. Mampuss !!!!??? You mean die..?" Mr John tampak terkejut
"No Sweetheart...!! sampean ngak boleh mampus...! Wong kita lagi
tanggung..!! asik tenan nehhh!!! "mr John menjawab dengan tegas
sambil memandangi Shierlen dengan serius, sibule semakin dalam
menekankan batang penisnya.
"Ooo...yeah!! Tight little vagina...hahaha!!" Mr John menekan batang
penisnya kuat-kuat.
"Heggkkkk... Awww!!!" punggung Shierlen melenting terangkat keatas,
kedua tangannya dengan reflek memegangi daerah bagian atas
vaginanya
"Ahhh... pelanhhh.. pelannn Mrr.. Akkhhh" Shierlen kewalahan ketika Mr
John memacu penisnya dengan cepat dan kuat.
"Don't fight it baby..!! just follow the Wave, Shierlen.. ougghh You will
Like it Alooootttttthhh...Ennnnggghhh" Mr John membimbing Shierlen
agar dapat menikmati gaya bercintanya yang kasar dan brutal, ia
semakin kasar menyetubuhi Shierlen
"Ikhhhh... Aowww!! Ammphunn Mister!! Akkhhhhh... Crrrr Crrrrr"
denyutan denyutan nikmat kembali membuatt Shierlen mengejang
selanjutnya gadis itu terkulai lemah menghadapi genjotan-genjotan Mr
John yang kasar.
"Clebb... Cleppp clopppp... Cloppppp..." Suara-suara berkecipak itu
terdengar dengan keras, Tubuh mulus Shierlen tersentak-sentak
dengan kuat dalam irama yang cepat seirama dengan tusukan-tusukan
penis Mr John diselangkangannya.
Mr John menghentikan serangannya,
"Hhhh... Hhhhhhhhhh", dengus nafas Shierlen terdengar seperti orang
yang habis berlari marathon, kedua tangan sibule yang berbulu lebat
meremas-remas payudara Shierlen Halim, dengan teratur telapak tangan
Mr John mengelusi puncak payudara Shierlen sampai gadis itu
menggelinjang kegelian.
Mr John menarik batang kemaluannya sampai terlepas dari kemaluan
gadis itu, dengan kasar Mr John menarik Shierlen agar berdiri, tangan
Mr John mengangkat dagu shierlen agar ia menengadah keatas,
kemudian dengan lembut Mr John melumat bibir mungil gadis
itu,beberapa kali mulut Mr John mengemut lembut dagu shierlen
kemudian lidahnya terjulur keluar menjilati leher gadis itu, tangan
kanan Mr John melingkar medekap punggung Shierlen sedangkan
tangan kirinya mengelus-ngelus bulatan payudara Shierlen yang
semakin bengkak karena terrangsang, sesekali jari tangan Mr John
mencubit dan menarik-narik putting Susu Shierlen. Mr. John
mendorong tubuh Shierlen ke arah meja buffet diruangan itu, kemudian
dari belakang diangkatnya kaki Shierlen sebelah kiri dan....
"Awww...!!" berkali-kali tubuh Shierlen terdorong-dorong ketika Mr
John berusaha untuk kembali menjejalkan batang penisnya kelubang
vagina gadis itu.
Si bule tampak asik berkutat dengan penisnya yang besar dan panjang,
cukup lama juga Mr John berjuang berusaha memasuki lubang vagina
Shierlen yang mungil sampai akhirnya "Ahh..!!" Shierlen menjerit kecil ,
matanya yang sipit terpejam-pejam.
"Crebbb... Crebbbbb...!!" Shierlen terperangah karena tusukan-tusukan
kasar penis Mr John kembali menghujani lubang vaginanya.
Penis Mr John bergerak bagaikan anak panah yang berulang kali
ditembakkan dari busurnya, cepat dan kuat melesat menghantam
lubang mungil diselangkangan gadis itu. Shierlen tampak terkejut
ketika pintu kamar terbuka, dua orang kakek bule yang muncul dari
dalam kamar berseru kaget kemudian tersenyum lebar, setelah
melepaskan pakaian masing-masing mereka menghampiri tempat
"Pertarungan sengit" antara Shierlen dan Mr John.
Tanpa basa-basi Mr Frank melumat bibir mungil Shierlen, sedangkan
Mr George meremas-remas payudara Shierlen yang menggantung
didada gadis itu, Mr John tertawa lepas dan kembali memacu kuat-kuat
batang penisnya maju-mundur menggasak lubang vagina gadis itu.
##########################
Sementara itu tempat lain
Fitri Diniyani sedang menungging diatas ranjang empuk di kamar
jagoan kita, sementara si kecil Misdi tengah asik menyodomi lubang
dubur Fitri
"Aduhhh...Misdii...Awww ahhh...pelannn...shhh, ow...pelan!" Fitri
kesakitan ketika gerakan-gerakan Misdi berubah menjadi kasar dan liar.
"Hihhh...Assyekkk.. Cihuiiii..." Misdi meyodok-nyodokkan penis
kecilnya, mendengar permohonan Fitri Misdi malah tambah semangat
memacu penis kecilnya.
"Adhuuuhhhh...Ohwww.. Nnnnhhh.. Hiahhhh!!!!!"Fitri tiba-tiba
menendangkan kaki kanannya kebelakang.
"Wuadowwww... !!Blukkkkkk... Gubrakkk!!!" Misdi terjengkang jungkir
balik dari atas ranjang.
"Yeee.. Elo Fit...!! tega amat..! pake nendang segala..! duhh aduhhh
pinggang gua !"sikecil Misdi kesakitan memegangi pinggangnya.
Fitri menolehkan kepalanya kearah Misdi, gadis itu cuma nyengir dari
atas ranjang memandangi Misdi yang jatuh duduk diatas lantai.
"Abis.. sakitt..!!" Fitri agak cemberut, gadis itu kemudian duduk
dipinggiran ranjang.
Si kecil berambut poni itu menghampiri Fitri, tangannnya terjulur
mencomot payudara gadis itu,tangan sikecil Misdi mencubit dan
menarik-narik puting gadis itu, jari tempol dan jari tengah tengah
Misdi memelintir-melintir putik payudara fitri yang berwarna merah
muda. Tangan Misdi menarik pundak Fitri agar posisi gadis itu agak
menunduk. Mulutnya mengenyot susu langsung dari sumbernya,
biarpun puting susu itu tidak mengeluarkan air susu tapi ia tampak
begitu lahap, Fitri meringis-ringis sambil berpegangan pada bahu
Misdi.
Tangan Sikecil Misdi merayapi permukaan paha Fitri yang mengangkang
lebar-lebar, Fitri sampai merem melek ketika tangan Misdi mengobel-
ngobel bibir vaginanya, sesekali tangan si mesum Misdi meremas bukit
mungil berhiaskan bulu-bulu jembut yang tipis diselangkangan gadis
itu. Tiba-tiba kedua paha Fitri menjepit kuat-kuat tangan Misdi,
"Akhhhh...cccrrrtt...ccrrrtt" tubuhnya meliuk dan kemudian rebah dengan
pasrah kebelakang, kedua kakinya membuka lebar, terdengar suara
mulut sedang menyeruput cairan gurih yang meleleh dari sela-sela bibir
vagina gadis itu.
Si kecil Misdi melompat keatas ranjang, tangannya bergerak mengelus-
ngelus payudara Fitri yang berkilap indah karena keringat-keringat
lembut, kemudian perlahan-lahan mulut Misdi kembali menciumi
bulatan payudara gadis itu,
"Mmm Misddhii gelii He he he he" Fitri terkekeh-kekeh kegelian ketika
mulut Misdi mengenyot kuat-kuat puncak payudaranya.
Kepala Fitri sibintang pelajar tergolek kesana kemari, mulutnya
meringis-ringis bagaikan sedang mengalami sebuah siksaan yang amat
menyakitkan. Mulut si kecil Misdi melumati payudara gadis itu,
terkadang sebuah gigitan lembut membuat gadis itu terpekik. Fitri
terlentang pasrah, gadis itu tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Misdi.. kamu ngerasa Shierlen aneh ngak?" Fitri bertanya pada Misdi.
"Aneh gimana? Susunya lebih gede?" Misdi cengengesan, sambil kedua
tangannya mengelusi induk payudara Fitri.
"Misdi..!! aku serius nih..."Fitri menepiskan tangan si kecil yang sedang
mengelusi payudaranya.
"Ehmmm begini...mungkin Shierlen sedang mempunyai masalah yang
sulit untuk diungkapkan kepada orang lain, sehingga keinginan seks
Shierlen tiba-tiba menurun, buktinya sudah beberapa kali kita
mengajaknya hang out, ia gak pernah datang....tentu saja hal tersebut
sangat merugikan kita bertiga, kerugian terbesar dialami oleh aku
tentunya...dst...dll" Misdi menjelaskan panjang lebar, kepalanya muter-
muter, kedua matanya terpejam bagai orang tua yang sedang
memberikan nasihat kepada cucunya di film silat.
Lumayan lama juga sikecil bercuap-cuap panjang lebar, sampai
akhirnya..
"Nahh... begitu!!
"Lohhhh ?????? Fit... Fitri....!!" Misdi celingukan , kini didalam kamar itu
hanya tinggal si pendek berambut poni yang menggerutu panjang
pendek.
Si pendek berambut poni mencari-cari Fitri, dikamar ngak ada.. diruang
tengah, ruang tamu...masih juga ngak ada...Tiba-tiba telinga Misdi
mendengar suara dari arah dapur. Seorang Indian bugil bertubuh cebol
mengendap - ngendap kearah dapur, ia bersembunyi dibalik tembok
menanti calon mangsanya lewat, senyum mesum menghiasi wajah
indian berambut poni dan...
"Hupppp...!!! Cuppp Cuppp...Muahhhhh!!"Misdi menerkam dan memeluk
kaki orang itu sambil menciumi kesana kemari.
"Snifftt...Sniffftt" Misdi mengendus-ngendus, ada bau aneh...... ???
kayanya ini ngak mungkin dehh! Tadi di rumah ini gak ada orang lain...
tapi!? Otak Misdi berputar dengan cepat..........
Hmmm Fitri ngak mungkin pake samping, trus ini bukan wangi tubuh
Fitri... sepertinya lebih mirip... BAU PESINGGGGG!!!??
"Uhukk... uhukkk Hoekkkkk" Jagoan kecil kita hampir muntah,
pandangannya juga berkunang-kunang.
Misdi menengadahkan kepalanya keatas, senyum mesum mendadak
lenyap dari wajah si indian kecil..
"Hahhh ? Mbok Iyemm!!!! Mampus gua dahhh..! Selamat tinggal Fitri...!,
selamat tinggal para mupenger's!!! "jerit si Indian kecil didalam hati.
"Bocah sablengggg!!!! Ngapain kamu hahh ?" Suara itu menggelegar
sampai Si indian kecil melompat kebelakang, sebuah sandal bakiak
lewat disamping kepalanya.
"Tulunggg..!! Whuaaaduhhh...!!" Misdi memegangi pantatnya yang
terkena sabetan gagang sapu ditangan Mbok Iyem.
"Dasar mahluk mesummm...., sini kamu..!!"seorang wanita tua
mengejar-ngejar Indian kecil kita yang lari pontang panting, beberapa
kali pantat Si indian kecil terkena gebukan gagang sapu. Terdengar
suara langkah dari halaman belakang menghampiri tempat keributan.
"Ehh.. Mbokk ada apa nihh...?" Fitri melerai pertempuran yang tidak
seimbang antara Mbok Iyem dan Misdi.
"Ini Non..!!, saya hampir saja diperkosa sama bocah mesum ini..!!"Mbok
Iyem mengadu, si perawan tua tampak murka.
Gadis itu berseru kaget, agak shock juga Fitri ketika mendengar
pengaduan Mbok Iyem. Indian kecil kita cuma bisa membuka mulutnya
lebar-lebar, menghadapi tuduhan perkosaan dari Mbok Iyem.
Keesokan harinya, seorang gadis yang sudah tidak asing lagi memeluk
pinggang Fitri Diniyani.
"Fit.., ntar pulang sekolah temenin aku ya.." pinta Shierlen Halim sambil
memeluk pinggang gadis itu.
"Mmmm.. kemana ? tar aku ajak Misdi sekalian.."Fitri balas memeluk
pinggang Shierlen.
"Ehh.. jangan..!! " Shierlen tampak keberatan kalau Misdi ikut.
Fitri memandangi Shierlen dengan keheranan,
"Soalnya...aku mau minta kamu nemenin aku ke ulang tahun Mr John...
kebayangkan apa yang bakalan terjadi kalau Misdi bertemu dengan Mr
John..." Shierlen tersenyum sambil mendorong tubuh Fitri kedalam salah
satu ruangan kelas yang tidak terpakai, yang terletak dilantai empat.
Bibir Shierlen melumat bibir Fitri
"Mmmmm Mmmmm..." suara bibir kedua gadis itu, tangan Shierlen
meremas-remas payudara Fitri.
"Shier.. ahhh" Fitri menepiskan tangan Shierlen yang hendak mempreteli
kancing baju seragamnya.
"Ngak apa.., buka dikit aja he he he" Shierlen tersenyum mesum
kemudian kembali memaksa mencopoti kancing baju seragam gadis itu,
kemudian dari sela-sela baju seragam itulah tangan Shierlen merogoh
payudara fitri dan meremas-remas gundukan bukit putih didada gadis
itu yang lembut dan halus.
"Ahhh. Shier.. Ssshhhh Ihhhh...." Mata Fitri bertatapan dengan mata
Shierlen yang bersinar nakal.
"Uhhh Shierr.. Khamu belajar dar..ii mana sich... hhhhhssst" Fitri
menggeliat-geliat keenakan.
"He he he.. enak ya ?" Shierlen mempraktekkan pelajaran dari Mr Frank
dalam mempermainkan buah dada. Jemari Shierlen begitu lincah
memelintir-melintir putting Susu Fitri, sesekali jari telunjukkan
menggesek-gesek puting susu itu dalam gerakan melingkar.
"Sudah... sudhmmmm..." Shierlen melumati bibir Fitri, gaya Shierlen
tampak kasar dan liar , mulut kedua gadis itu kembang kempis saling
menghisap,sambil tetap berciuman tangan shierlen perlahan-lahan
mulai menarik rok seragam fitri keatas, kemudian tangan Shierlen
menyelinap masuk kedalam celana dalam Fitri, tubuh Fitri tersentak
ketika merasakan jari tangan Shierlen menggesek-gesek belahan bibir
vaginanya, Fitri seolah-olah menjadi kelinci percobaan Shierlen. Mata
Shierlen berbinar-binar, bibirnya tersenyum , sesekali dilumatnya bibir
Fitri yang sedang merintih-rintih keenakan.
"Ehhh... " Fitri tiba-tiba mendorong tubuh Shierlen ketika mendengar
suara langkah-langkah kaki diluar ruangan itu, dengan terburu-buru
Fitri merapikan beberapa kancing bajunya yang sempat terlepas oleh
kenakalan Shierlen.
"Shier.. ada orang..." Fitri berbisik, ia tampak gugup dan kuatir.
"Biar aja.. ntar kita ajak main sekalian biar asik he he he" Shierlen
menggoda Fitri.
"Shierlen...!!! " Fitri merengut, kemudian tersenyum dan tertunduk malu
ketika Shierlen membelai-belai rambutnya, Shierlen menciumi bibir Fitri
dengan gemas, kedua tangannya melingkar membelit pinggang Fitri,
suara decak-decak basah kembali terdengar perlahan-lahan. Beberapa
saat kemudian dua orang gadis itu merapikan pakaian mereka yang
tersibak dibeberapa tempat, kemudian Dari belakang Fitri mengikuti
Shierlen , gadis mengendap-ngendap perlahan kearah pintu kelas,
dengan hati-hati Shierlen mengintip dari lubang kunci.
"Aman... Ayo..." Shierlen menarik tangan Fitri keluar dari dalam kelas
kosong itu.
Siang Hari itu jagoan kita tampak mondar-mandir, ia tampak gelisah
Entah kenapa sikecil Misdi berkelakuan seperti itu.
########################
Beberapa menit yang lalu
Sikecil Misdi berlari-lari kecil mengangkat telepon yang berdering
nyaring,
"Hallo... dengan Misdi disini.. ada yang dapat saya Bantu ?" Sikecil
Misdi menyahut (Red : Ciehhh... Gaya bicaranya itu kayak Customer
Service Profesional ^^)
"Haloo... Misdi.. Aku ngak langsung pulang ya.."terdengar Suara Fitri
nun jauh diseberang sana.
"Hahhhh...!!!.. Glekkkk... aduhhh jangannnn...!! langsung pulang ya.."
Misdi memohon dengan suara memelas.
"Mau kemana dulu Fit...?! Aku ikuttt...." Sikecil Misdi memohon-mohon
"Aku mau keulang tahun Mr John dulu., kamu tenang aja aku bareng
Shierlen koq ngak nyeleweng he he he" Fitri terkekeh-kekeh.
"OO gituyach.., tapi jangan lama- lama..."Sikecil Misdi mengajukan
sebuah permintaan.
"Iya.. iya.. Tha Tha.. cuphhh"
"Hahhh!!! Ke tempat sikingkong...!?? Halloo!! Haloooo!!! Fittttt!!!" Sikecil
Misdi seperti tersadar dan berteriak-teriak panic, namun Fitri sudah
keburu menutup HPnya.
"Aduhh... Mati.... Dahhh!!!"
##############################
"Kaga bisa!!! Gua ngak bisa tinggal diam !!!" Sikecil Misdi melangkah
dengan langkah pasti. Jagoan kita mencegat dua orang anak laki-laki
berseragam SMA
"Hehhh!!! Duit sini..!! duitt!!!" si pendek berambut poni itu membentak
dengan garang sambil menjulurkan tangannya.
"Apaan sih nih anak...!! gua gampar luhh!!!" Si tubuh gemuk balas
membentak, Misdi langsung nyengir, kemudian ngacir ketakutan.
"Wa..haaaa... ngak adil... !! ngak imbang..!!" Indian kecil kita garuk-
garuk kepala. Sikecil misdi memperhatikan sekumpulan anak yang
sedang bermain kelereng. Tidak berapa lama kemudian......
"500... 1000... 1300... 1700... 2600....3000.....3800.....9700.. lumayan lah he
he he" Sikecil Misdi tersenyum - senyum sambil menghitung uang
hasil korupsi !!! Emhhh Hasil majek maksudnya... ^^
Sebuah Ketepel hasil jarahan terselip dipinggangnya, dan juga
beberapa butir kelereng memenuhi kantung celana pendeknya, setelah
mengingat-ngingat, tangan sikecil Misdi teracung mencegat angkutan
umum.
Sementara itu sebuah mobil berhenti didepan rumah Mr John, dua
orang gadis cantik melangkah sambil bergandengan tangan menuju
rumah Si bule. Seorang pria bule membuka pintu itu, senyuman lebar
menghiasi wajahnya ketika melihat seorang gadis cantik berdiri
dibelakang Shierlen.
"Fitri...!! Shierlen...!! Come in Sweetheart...HA HA HA HA" Mr John
tertawa senang kemudian, mempersilahkan Shierlen dan Fitri untuk
masuk kedalam rumah.Tidak berapa lama Mr George dan Mr Frankpun
datang, kedua bule itu menelan ludah sambil menatap Fitri, si bintang
pelajar, terus mulai deh upacara ultahnya.dan acara potong kuenya...^^
"Nahhhh...!! Ini untuk Fitriii..." Mr John memberikan sepotong kue tart
coklat untuk gadis itu.
"Ini untuk Shierlennnnn!!!!" Mr George tidak mau kalah memberikan
sepotong kue tart untuk Shierlen.
Ketiga orang bule itu saling berpandangan, sebuah senyum jahat penuh
kelicikan tersungging diwajah mereka, mata mereka berbinar-binar
menatap Fitri dan Shierlen melahap potongan kue tart coklat itu sampai
habis. Beberapa saat kemudian Fitri dan Shierlen tampak resah,
gelisah, nafas mereka agak memburu kencang,tampaknya kue tart
coklat itu sudah dicampur dengan obat perangsang.
Sesuai dengan kesepakatan diantara ketiga orang bule itu, Mr John
sebagai tuan rumah memperoleh kesempatan VIP berduaan dengan Fitri
Diniyani. Mr Goerge duduk disebelah kiri Shierlen dan, Mr Frank
merapatkan duduknya disebelah kanan gadis itu. Tangan Mr John
menyibakkan rok seragam Fitri keatas, tangannya merayapi kemulusan
dan kelembutan paha Fitri. Wajah Mr John mendekati wajah Fitri, mata
si bule menatap dalam-dalam mata gadis itu, Mr John tampak sangat
menikmati ekspresi wajah Fitri yang sedang dalam pengaruh obat
perangsang.
"Nnnnnhhh Hnnnnnnnhhh" Fitri semakin menggeliat-geliat resah ketika
tangan MR John mulai merayapi permukaan celana dalam gadis itu.
Kedua kaki Fitri bergerak mengangkang seakan-akan hendak
mempertontonkan kemulusan sepasang kakinya dihadapan si bule.
"Yesss..that's it!! open your leg's baby... Yesss like that...!! Oooo your
skin is so soft..." tangan kanan Mr John melingkar memeluk pinggang
Fitri sedangkan tangan kirinya bergerak turun naik mengelus-ngelus
sepasang paha gadis itu bergantian yang kiri dan yang kanan, bibir
mungil gadis itu mendesah-desah, ada sesuatu yang menggebu-gebu
seakan-akan ingin meledak didadanya. Tangan kiri si bule mulai
merayap dan perlahan-lahan mempreteli kancing baju seragam Fitri
Diniyani, perlahan-lahan Mr John menarik cup bra Fitri sebelah kanan
sehingga payudara Fitri dengan malu-malu tersembul memperlihatkan
keindahannya, kini dengan kasar Mr John menarik cup bra sebelah kiri
sehingga payudara Fitri seakan-akan melompat karena terkejut diusik
oleh tangan si bule yang berbulu lebat. Mata Mr John melotot menatap
sepasang payudara Fitri yang tidak begitu besar namun tampak keras
dihiasi oleh putting susu berwarna pink.
Kepala Sibule menunduk sambil menjulurkan lidahnya, lidah sibule
melingkari putting susu gadis itu
"Mmmmhh Ahhhhh... Ooouhhh geliiii Ihhhh.." Fitri merintih-rintih ,
merasakan lidah sibule yang menggelitik puting susunya, beberapa kali
tubuh gadis itu mengejang karena hisapan-hisapan kuat dipuncak
payudaranya.
Mr John berlutut dihadapan Fitri, seperti seorang pendosa yang hendak
meminta ampun. Tangan si bule menarik secarik kain segitiga berwarna
putih diselangkangan gadis itu. Mr John menelan ludah, matanya
menatap belahan mungil diselangkangan gadis itu yang masih rapat
mirip seperti garis tipis, rambut-rambut halus menghiasi gundukan
mungil yang terbelah di selangkangan Fitri. Kepala si bule tertunduk
dan mendekati vagina gadis itu, beberapa kali Mr John menghirup
dalam-dalam wewangian yang tercium dari wilayah tubuh gadis itu
yang paling sensitif, aroma harum yang khas kesukaannya. Mulut si
bule begitu lembut menciumi dan menjilati gundukan mungil
diselangkangan Fitri, rambut-rambut halus diselangkangan gadis itu
tampak basah tersapu oleh lidah sibule. Jari jempol sibule menekan
belahan bibir vagina Fitri, garis tipis itu masih takut untuk membuka
dirinya, namun dengan sedikit paksaan garis tipis di selangkangan
gadis itu mulai merekah menampakkan isi vagina gadis itu yang
berwarna pink, lendir-lendir lengket tampak meleleh dari belahan itu,
aroma khas seperti wangi pandan semakin kuat tercium oleh hidung si
bule yang kembang kempis mengendus-ngendus aroma kesukaannya.
"Slllrrppp... slrrrpppp.. slrrrpppp" si bule menjilati belahan yang
merekah itu, sesekali bibirnya mengemut-kuat kuat lubang yang
merekah itu dengan gemas. Mr John meletakkan kaki mulus gadis itu
dipundaknya, agar ia dapat lebih leluasa mengemuti lubang vagina
gadis itu, beberapa kali kaki Fitri menghentak-hentak diatas punggung
sibule.
"Ahhh.. Awwww.. Nnnnn Nnnnhhh Sssshhh Haaaaaahhh !! Crrrrttt..
Crrrtttt" cairan kenikmatan itu keluar berdenyut-denyut dalam sebuah
ritme kenikmatan.
Mr John merengkuh dan membopong tubuh Fitri Diniyani, si bule
melangkahkan kakinya menuju tangga diruangan itu.
"Oooo Johnnn I want Fitri tooo..!!!" Mr Frank menggoda Mr John
"HA HA.. After I Done With The Girl...."Mr John menjawab dengan wajah
ceria.
"Ooo Its Not Fairrrr...hehehe" Mr George ikut bercanda, sambil
mengomentari kedua tangannya menarik pinggul Shierlen dan
menyentakkan kemaluannya., gadis itu memekik dan kemudian
tubuhnya tersentak-sentak dengan kuat.
"Hmmm HMMMMMM OUMMMMHHH" Mulut Shierlen tersumpal oleh
batang penis Mr Frank yang keluar masuk dimulutnya, beberapa kali
gadis itu berusaha menarik kepalanya ketika Mr Frank semakin dalam
menusukkan batang kemaluannya kedalam mulut gadis itu.
******************************
Sementara itu seorang Indian kecil melompati pagar rumah itu dengan
sigap,
Dengan mengendap-ngendap jagoan kecil kita mencoba masuk kedalam
rumah melalui sebuah jendela yang terbuka dirumah itu..
Sikecil Misdi merunduk kemudian menyusuri arah suara yang sudah
tidak asing lagi ditelinganya.
"Mammmpussss...!!! Habis sudah si Shierlen...!!!" Sikecil Misdi melotot
melihat Shierlen yang sedang kewalahan digenjot dari depan dan juga
belakang.
**********************************
"Blukkk...." Mr John melemparkan tubuh Fitri yang sudah
ditelanjanginya keatas ranjang, tubuh mulus gadis itu menggeliat-
geliat karena masih dibawah pengaruh obat perangsang, tubuh si bule
sudah telanjang bulat, batang kemaluannya yang panjang dan besar
sudah mengacung sedari tadi.
"Aww.....!!.. Shhh Ahhhh" Fitri menjerit kecil ketika Mr John menerkam
tubuhnya dan dengan liar menggeluti tubuhnya ang mungil dan mulus,
si bule seolah-olah ingin meluluh lantakkan tubuh mungil dibawah
tindihannya.
Dengan kasar Mr John meremas-remas dan mengemuti payudara Fitri,
beberapa gigitan kecil yang kuat membuat Fitri terpekik kesakitan.
Ciuman si bule semakin liar dan mulai turun kearah selangkangan gadis
itu, Fitri semakin kuat merintih dan merengek-rengek, gairahnya
semakin memuncak ketika merasakan jilatan dan hisapan-hisapan kasar
dibelahan bibir vaginanya. Mr John merangkak sambil menyibakkan dan
mengangkangkan kedua kaki mulus Fitri, kepala si bule mulai
menggesek-gesek bibir vagina gadis itu dan.....
"Tsinggggggg..... Prangggg!!!" Sibule terkejut merasakan sesuatu
mendesing ditelingannya dan menghantam cermin di ruangan itu
sampai pecah.
Mr George menghentikan gerakannya ketika mendengarkan suara
cermin pecah.
"Some Thing Wild is Happening up There.. Ha HA HA"
"Who Care...!! Dammmnnnn... Tightass!!.. I Love This Baby..!!" Mr Frank
dengan paksa mengocok-ngocok lubang Anus Shierlen yang sempit
dan seret sampai batang kemaluannya melekuk kesana kemari, Mr
George kembali hanyut mengocok-ngocok lubang vagina Shierlen.
Sedangkan diatas sana, jagoan kita berdiri dengan gagahnya sambil
mengarahkan ketepel kearah wajah Mr John.
"Noo!!.. Nooo!! Slow Down.. Alright...!! Sabarr..!! Misdi anak baik!!" Mr
John berusaha menenangkan Misdi yang sedang murka.
"Turun ngak lu..!! Sialan!!! lu apain si Fitri Hahhh ?" Si kecil Misdi
tampak beringas.
Mr John turun dari atas ranjang, kedua tangan si bule berusaha
melindungi wajahnya dari bidikan Misdi.
"She Alright.. I haven't done anything yet..."Mr John semakin miris
melihat sorot mata Misdi.
"No !! ting!! No..!! Tingg!!makan nihhh!!"Si indian kecil tambah sewot.
"Tsinggggg....!! Bleetakkkkkkk....!!!" Mata Mr John mendelik , mulutnya
terbuka lebar, kedua tangannya memegangi selangkangannya,
kemudian mr John terjengkang ambruk ke belakang tak sadarkan diri.
(Red : Wadohhhhh...!! Jagoan kita ngak kepalang tanggung.. yang
diketepel ternyata "kepala" Mr John sebelah bawah... pantesan aja
sibule sampe knock Out..^^ ).
Sikecil Misdi melompat naik keatas ranjang, ia memeriksa perabotan
diselangkangan Fitri.
"He HE HE...selamet...." Misdi menghela nafas panjang karena "barang
kesukaannya" yang terletak diselangkangan gadis itu masih rapih.
"Haa Uhhh... Eehhh Fittt...!!" Tubuh Sikecil Misdi tiba-tiba dipeluk erat-
erat oleh Fitri, tidak berapa lama celana dan pakaian si kecil Misdi
terlempar kesana kemari.
Misdi terkekeh-kekeh keenakan ketika Fitri dengan liar menerkam
dirinya,
"Wahhh..!! Coba dari dulu kaya gini..! wahhh lu liar amat... Sipppp..
Auhhhhhhh Asekkkkkkk" Misdi terkekeh-kekeh ketika Fitri menjilati dan
menghisap penis kecilnya dengan liar.
Fitri mengangkangi wajah si kecil Misdi, gadis itu tampak liar
menekan-nekankan vaginanya kearah mulut Misdi, Misdi menghisap
dengan tidak kalah liar.
"Ahhh Misdi..!! emutttt... Ahhhhh" tangan Fitri mendekap kepala Misdi
di buah dadanya, lidah Misdi menjilati belahan dada Fitri yang
menjerit-jerit kecil.
"Fittt...!! He he he... gua colok ya..."Misdi membalikkan tubuh Fitri dan
mengarahkan penis kecilnya pada bibir Vagina gadis itu.
Kepala penis Misdi mulai menekan belahan yang merekah
diselangkangan Fitri namun ketika sedang kritis-kritisnya tiba-tiba
terdengar suara gaduh dari lantai bawah.... Misdi melompat dan
memakai baju dan celananya dengan secapat kilat... langkah-langkah
kaki terdengar semakin dekat.
"Waduhhh...!! Ahh.. Pasti orang-orang bego itu!! Datengnya entar
keq...!!" Sikecil Misdi tampak kecewa menggerutu dalam Hati, ia sedikit
menyesal sudah melaporkan praduga perkosaan kepada pak satpam
dikomplek itu.
Terdengar suara berseru kaget, beberapa orang pria melotot
memandangi tubuh Fitri yang terlentang tanpa busana, jakun mereka
tampak turun-naik, mata-mata nakal merayapi kemulusan dan
kecantikan gadis itu.
"Eee...itt yang laki-laki keluar...!" Seorang ibu bertubuh kurus masuk ke
dalam kamar diikuti beberapa orang perempuan dan menutup pintu
kamar itu.
Pintu kamar itu terbuka kembali dan seseorang mendorong tubuh si
kecil Misdi keluar kamar.
"Ini pahlawan kita...!!"seorang kakek bertubuh jangkung mengangkat
Misdi dan meletakkan si kecil dibahunya kemudian orang-orang
mengelu-ngelukan pahlawan kecil kita, Misdi diarak kelantai bawah,
wajah Misdi tampak ceria.
"He HE He... makasih.. makasihhh...!! Makasihhh" Misdi mengangkat dan
melambai-lambaikan tangannya, kepalanya menoleh kebelakang dan
tertawa cekakakan...., sikecil membalikkan kepalanya... Upsss!!
"Duukkkkkkkkkkk..!!!
"Uuuuunnnhhhh!!! "Pandangan Misdi tiba-tiba menjadi gelap diiringi
rasa sakit dijidatnya.
"Aduhhhh!!! Mbah jangkung ati-ati... !!"Seorang nenek berteriak kaget
"Yawh..!! Pahlawannya nyangkut dipintu...!!" teriak seorang pria.
Beberapa orang buru-buru menolong jagoan kita yang sudah tergolek
tanpa daya, kepalanya memar kebiruan, sementara Mbah jangkung
perlahan-lahan mundur teratur dan menghilang diantara kerumunan
para warga.
Disebuah kamar, seorang wanita merawat Misdi dengan penuh kasih
sayang,
Perlahan-lahan Misdi membuka matanya, "Uhhh... Nyonya..., Ohhh aku
gagalll..."Misdi masih merasa pening, wajahnya tampak menyesal.
"Ngakkk koqq kamu ngak gagal....!!, Fitri baik-baik saja, ia sedang
istirahat dikamarnya, Misdii.. makasih ya....."Mamah Fitri berterimakasih
karena Misdi sudah menyelamatkan anak gadisnya.
"Bukan begitu maksudku..!!Ohhh...!! Perawan..!! padahal sedikit lagi.."
Misdi menggerutu dalam hati sambil memegangi kepalanya.
Tidak terasa seminggu telah lewat semenjak peristiwa itu, di pagi hari
Fitri Diniyani menghela nafas panjang, ia turun dari atas ranjang dan
"Byurrr..." "Byurrrr", tidak berapa lama mobil Fitri meluncur menuju
kesekolah, dibelakang mobil jagoan kita tampak berlari-lari kecil,
wajahnya tertunduk lesu karena sudah puasa selama satu minggu.
"Yahhh... gua ditinggal !!!" Misdi manyun.
#######################
Didalam kelas yang sepi
"Fit... Napa sihhh dari tadi diem mulu..?" Shierlen memeluk Fitri dari
belakang, tangan Shierlen mulai merayap.
Fitri menepiskan tangan Shierlen, gadis itu membalikkan tubuhnya
menghadap ke arah Shierlen.
"Shier.. aku ngak mau terus begini.., hubungan kita ngak normal..., kita
berteman biasa aja ya.." Fitri menatap Shierlen.
"Maksud kamu..?" Shierlen tampak geram, Fitri tidak berani menatap
tatapan mata Shierlen.
"Kita ngak mungkin seperti ini terus, kita sama-sama perempuan" Fitri
berusaha menyadarkan Shierlen.
"Aku ngak peduli..!!" Shierlen halim memeluk tubuh Fitri Diniyani.
Fitri mendorong tubuh Shierlen dengan lembut, Shierlen tampak geram
dengan penolakan gadis itu.
"Kamu ngak mau sama aku karena aku sudah ngak virgin lagi kan ?"
Shierlen menatap Fitri.
"Bukan itu... a...akuu..." percakapan mereka terputus karena hp Fitri
berbunyi, ada sebuah SMS masuk, tangan Shierlen merebut hp itu.
"Anto..?.. jadi... karena Antoo!" kening Shierlen berkerut membaca isi
SMS itu yang berisikan sajak-sajak cinta.
"Tolong...jangan..tinggalkan aku Fit, aku membutuhkanmu, aku sangat
membutuhkanmu" tangan Shierlen memeluk erat-erat tubuh gadis itu,
air mata mengalir dari sudut mata Shierlen.
Semenjak hari itu Shierlen dengan ketat mengawasi dan membatasi
gerakan Fitri seperti seorang kekasih yang sedang menjaga cinta
dihatinya. Rasa cemburu dan rasa takut kehilangan semakin membesar
dan membuat Shierlen menjadi semakin kuatir, bukan hanya Shierlen
tapi jagoan kecil kita juga kelabakan, dan ikut-ikutan mengawasi dan
membatasi gerakan cinta Fitri. Sampai suatu hari,
"Shier..!! Ketemu ngak ?" Misdi berlari kecil menghampiri Shierlen.
"belum.. kemana ya..?" Shierlen tampak kebingungan.
.
################################
Sementara itu, disalah satu ruangan di sekolah itu
"Ahhhh... Antooo... Mmmmhhh" Fitri merintih ketika bibir Anto dengan
rakus mengulum bibirnya yang mungil, sebuah sensasi yang beda
banget jika dibandingkan berciuman dengan Shierlen ataupun Misdi.
Fitri menepiskan tangan Anto yang meraba bagian dada gadis itu. Gadis
itu mundur, Anto tersenyum, entah kenapa senyuman Anto dapat
memberikan rasa tenang dihati Fitri. Fitri terdiam ketika jari tangan
Anto mulai melepaskan beberapa buah kancing seragam sekolahnya.
Anto duduk diatas kursi kelas itu, tangannya menarik tubuh Fitri agar
mau duduk diatas pangkuannya, bagaikan terkena hipnotis fitri
menuruti keinginan Anto. Tangan Anto menyibakkan rok seragam Fitri
keatas, tangannya kini bermain main diatas permukaan paha Fitri,
kedua kaki Fitri masih merapat ketakutan ketika tangan Anto dengan
berani menyelinap kebalik celana dalam gadis itu. Nafas Fitri tertahan-
tahan, gairahnya mengebu-gebu, disaat keadaan semakin panas mereka
berdua dikejutkan karena pintu kelas dengan tiba-tiba terbuka..... dua
sosok tubuh tampak sedang dilanda kemarahan.
"Fitri..!!! kamu lagi ngapain ?" Shierlen menghampiri dan merebut tubuh
Fitri dari dekapan Anto.
"Ehh... Shier... Aku.. Ehhh" Fitri merapihkan baju seragamnya, Shierlen
menarik tangan Fitri.
Anto cuma dapat bengong menatap punggung kedua gadis itu, Anto
tambah keheranan dihadapannya ada seorang anak kecil yang melotot
dan ikut-ikutan membentaknya.
"Heee...!! Later Siah...!!" kemudian setelah mengancungkan tinjunya
keudara. Misdi dengan gagah berlari-lari kecil mengejar kedua gadis
itu.
########################
Shierlen tersadar dari lamunannya. Di pagi hari itu, rasa cemburu dan
rasa takut kehilangan Fitri semakin menguasai diri Shierlen, dengan
memberanikan diri perlahan-lahan gadis itu mendekati kerumunan para
preman yang sedang asik bermain kartu domino,
"Kamu yang maksa aku harus berbuat seperti ini, Fitri"
"Ini salahmu sendiri, setelah keadaan kita sama-sama kotor, selamanya
kamu akan menemani aku...!!! Hi Hi Hi..."Shierlen cekikikan dalam hati,
sebuah rencana jahat sudah tersusun dengan rapi.
"Wahhh.. lagi asik main kartu ya Bang..?" Shierlen duduk diatas sebuah
kursi terbuat dari bambu.
"Ehhh.. iya..." Bang Aryo menjawab pendek kemudian celingukan saling
berpandangan dengan ketiga orang temannya, Somad, Dadang dan
Maman, Keempat orang itu melotot ketika Shierlen menumpangkan kaki
kanannya keatas kaki kiri, sehingga pangkal paha Shierlen tersibak
dengan sejelas-jelasnya bagi mata keempat orang yang sedang
berjongkok dihadapannya, keempat orang preman berwajah sangar dan
kasar itu mulai berbisik-bisik.
"Nggak sekolah ?" Bang Maman bangkit kemudian duduk disebelah
gadis itu,
"Nggak..! bolos... "Shierlen menjawab sambil melirikkan matanya
dengan tatapan mata nakal, wajah bang Maman begitu dekat dengan
wajah gadis itu, namun Shierlen tidak menarik wajahnya, Shierlen juga
diam ketika tangan Bang Maman meletakkan tangannya dipaha kanan
gadis itu.
Merasa diberi angin tangan Bang Maman semakin berani mengelus-
ngelus permukaan paha gadis itu, wajah shierlen merona merah ketika
tangan itu mengelus pangkal pahanya. Bang Maman dengan kasar
menarik tangan Shierlen masuk kedalam rumah, bagaikan dikomando
ketiga orang preman lainnya menghentikan permainan kartu mereka,
pintu rumah disebuah perumahan kumur itu tertutup dengan kencang.
Kini keempat orang itu berdiri dalam posisi mengurung seorang gadis
cantik bermata sipit. Dengusan nafas gadis itu terdengar semakin keras
dan memburu kencang ketika tangan-tangan nakal mulai berani
mencolek-colek tubuhnya. Keempat orang laki-laki itu berebutan
menelanjangi Shierlen, dalam sekejap pakaian seragam Shierlen
terlepas bersebaran diatas lantai semen, Shierlen menelan ludah ketika
keempat preman itu mulai melepaskan pakaian lusuh mereka, empat
batang kemaluan berukuran 14-15 cm mengurung tubuhnya yang mulus
dari arah depan, belakang, kiri dan kanan.
Shierlen menolehkan kepalanya kebelakang ketika Bang Aryo memeluk
pinggangnya, bibir Shierlen langsung menjadi bulan-bulanan Bang
Aryo, dikecup, bahkan dikulum dengan kasar. Bang Aryo semakin
keenakan merapatkan batang penisnya kegundukan buah pantat
Shierlen yang lembut dan halus. Bang Maman dan Bang Somad
meremas-remas payudara Shierlen yang membusung padat, kemudian
sambil menundukkan kepala, mereka menjulurkan lidahnya keluar, lidah
kedua orang itu bagaikan sedang berlomba menjilati dan mengelitiki
putting susu Shierlen yang semakin mengeras karena rangsangan
keempat orang yang kini mengerubuti tubuh mulusnya. Bang Dadang
terkekeh-kekeh senang, kemudian berlutut dihadapan kaki gadis itu,
tangannya melebarkan kedua paha gadis itu, Mata Bang Dadang
menatap belahan bibir vagina Shierlen yang terawat dan mulai basah
oleh lendir-lendir kesukaan para laki-laki, tanpa membuang waktu
Bang Dadang menjilati lendir-lendir dibelahan bibir vagina Shierlen.
"Ahhh.. Ahhhh Ahhhhhhhhhhh!!! " entah kenapa tubuh Shierlen tiba-
tiba kelojotan disetai rintihan lirih yang panjang, nafasnya tersendat-
sendat ketika sebuah gelombang kenikmatan meluluhkan tubuh
mulusnya.
Bang Dadang mengemut kuat-kuat vagina Shierlen, menghabiskan
lendir-lendir gurih yang membanjir keluar dari sela-sela bibir vagina
gadis itu.
Bang Aryo meremas-remas gundukan buah pantat Shierlen kemudian
menarik pinggul Shierlen agar sedikit menungging, batang penisnya
mulai mendekati lubang vagina gadis itu, batang penis si preman
berjuang mati-matian agar dapat memasuki lubang kenikmatan di
selangkangan gadis itu. Tubuh Shierlen bergetar dengan kuat ketika
merasakan gesekan- gesekan diiringi gerakan menekan dibibir
vaginanya.
"Owwww... Akkkss Ahhhhhhhh" Satu sentakan kuat akhirnya membuat
gadis itu menjerit kecil, batang penis Bang Aryo mulai terbenam di
lubang vagina Shierlen yang sempit dan seret.
Bang Aryo meleletkan lidahnya, beda baget rasanya jepitan lubang
vagina gadis Chinese bermata sipit itu jika dibandingkan dengan para
WTS yang sering digaulinya dengan bibir vagina yang sudah robek dan
berkerut-kerut, bikin sakit mata. Bang Aryo memaksa merojok-rojokkan
batang penisnya memasuki lubang vagina Shierlen yang seret dan
peret.
"Ohhh..! Hmmm Ahhhhhhhh...." tubuh Shierlen terdorong-dorong dalam
hentakan-hentakan yang kuat, sedangkan tangan ketiga orang preman
lainnya merayapi tubuh mulusnya.
"Nnnnnhhh....!CRR CRRRRRTT" lidah Shierlen sedikit terjulur keluar
ketika merasakan sesuatu berdenyut-denyut dan menyembur dengan
nikmat.
Bang Aryo mencengkram pinggul gadis itu sambil semakin kuat
menghentak-hentakkan batang kemaluannya
"Wadd Haaaarrhhhh! Jebol dahh...!! Kecrrrttt Kecrrtttttt" Bang Aryo
menekan batang penisnya kuat-kuat. Kemaluan sang preman perlahan-
lahan mengecil dan terlepas dari lubang vagina gadis itu.
"Sini..!!..." Bang Dadang dengan ketus membentak dan menarik tubuh
Shierlen, Bang Dadang duduk diatas kursi sofa yang sudah tersobek-
sobek kulitnya.
"Tunggu apa lagi..! masukin ! gua pengen tau.. service memek lu, enak
kaga ?!! " Bang Dadang cengengesan sementara Bang Somad dan Bang
Maman mendorong tubuh gadis itu. Perlahan-lahan Shierlen mulai naik
mengangkangi Bang Dadang, perlahan-lahan Shierlen menurunkan
lubang vaginanya kearah kepala penis Bang Dadang, nafasnya tertahan
ketika berusaha memasukkan kepala penis yang sudah tampak
mengkilap. Bang Dadang terkekeh-kekeh keenakan ketika merasakan
kepala kemaluannya mulai memasuki lubang hangat yang sempit dan
mengigit leher penisnya.
"Hihhh!! Ha HA HA" Bang Dadang merojokkan kemaluannya kuat-kuat
"Awwwhh... Ennnnnhh Nhhhhhh" tubuh Shierlen tersentak-sentak
keatas
"Gua ewe luhh!!... Arhhhh.. Amoyyy enak amat sih memek lu.." sambil
mengangkat-angkat batang penisnya kuat-kuat, mulut bang Dadang
mengulum dan menciumi bibir gadis itu, Shierlen memekik - mekik
kecil karena serangan Bang Dadang yang liar dan brutal, gerakan-
gerakan sipreman berkali-kali mengalahkan gadis Chinese yang tampak
kewalahan itu, Bang Dadang memang terkenal kuat dalam bercinta.
"Huaa Ha Ha !! dia bucattt lagiii... Utsssss.." tangan Bang Dadang tiba-
tiba membelit tubuh Shierlen seakan akan hendak meremukkan tubuh
mulus dalam dekapannya, mulut sipreman berkepala botak itu
menggeram-geram, tangannnya menekan kuat - kuat pinggul Shierlen
dan..
"Monyettt !! Arhhhhhh.. KerrrTT KRRCCTTTTT KECROOOTTT" gerakan-
gerakan liarnya terhenti, tangan Bang Dadang mengelusi tubuh Shierlen
yang sudah bercucuran keringat.
"Makasih ya moyyy...! Muahhh HA HA HA" Si preman mengecup kening
Shierlen Halim, Bang Dadang tertawa senang.
"Sini Moyy!! Sini...!! Gua pengen Nyobain rasa bool Amoy..!!" Bang
Somad menarik tubuh Shierlen berdiri, Bang Maman meremasi kedua
payudara Shierlen dari dari sebelah depan. Tangan Bang Somad
menekan buah pantat Shierlen sebelah kiri sedang kan tangan satunya
lagi menjejalkan kemaluanya kesela-sela pantat gadis itu.
"Ahhh...!! Pelan-pelan bang...!!" Shierlen menggigit bibir bawahnya,
gadis itu agak meronta, kedua tangannya berpegangan pada tangan
Bang Maman yang sedang asik meremas-remas dan mengelusi
gundukan payudara gadis itu.
"Yeee..!! lu diem aja!! Tuhkan!! jadi lepas!!" Bang Somad protes
menyalahkan gadis itu karena usahanya jadi gagal karena Shierlen
meronta-ronta, dengan kasar bang Maman kembali berusaha
memasukkan penisnya kedalam lubang anus Shierlen.
"Shhh Aaaaa...!!" Shierlen kembali meronta,
"Diemmm!!.. Eeee... susah amat sih lu..."Bang Somad menjambak rambut
Shierlen, tangannya yang sebelah mencengkram pinggul gadis itu,
senjata diselangkangannya menekan dengan paksa.
"Ahhhhhhh..!! Adduhhhhhh... duhhhh!!..." Shierlen merintih karena kali
ini batang penis Bang Somad terbenam dilubang anusnya.
"Nahhh..!! Ha Ha HA... masuk...!!!" Bang Somad berteriak sambil
menyentakkan kemaluannya kuat-kuat, gadis itu terpekik merasakan
gesekan-gesekan yang rasa panas dilubang anusnya.
"Bentar..! Bentar! Gua ikutan...!" Bang Maman merendahkan kepala
penisnya, kemudian beberapa kali Bang Maman berusaha menjejal-
jejalkan batang kemaluannya, menembus lubang vagina Shierlen yang
mungil dan terawat.
Sebuah senyuman semakin melebar diwajah Bang Maman ketika
merasakan kepala kemaluannya mulai terbenam perlahan-lahan
kedalam lubang vagina gadis itu yang masih kesulitan menerima
kehadiran benda asing yang ingin mereguk kenikmatan diselangkangan
gadis bermata sipit itu.
Gadis bermata sipit itu tampak kewalahan, jika ia menarik pantatnya
maka Bang Somad dengan garang menghantamkan kemaluannya kuat-
kuat, jika menarik pantatnya kedepan batang Bang Maman langsung
mencecar lubang vaginanya habis-habisan. Tubuh kedua orang preman
yang hitam tampak kontras menghimpit tubuh putih gadis itu ditengah-
tengah.
"Nmmmmhhh Auhhh...!!Crrr Crrrrtttt " Shierlen mengeluh keenakan,
Bang Somad menahan pinggul Shierlen agar tidak turun, kedua laki-laki
itu masih asik mengocok-ngocok lubang vagina dan lubang anus gadis
itu.
Shierlen Halim mengalungkan kedua tangannya keleher bang Maman,
lututnya terasa lemas dan bergetar hebat. Hari itu Shierlen halim digilir
habis-habisan, dan kadang-kadang digarap beramai-ramai sampai
terengah-engah kehabisan nafas.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.