Minggu, 08 Maret 2015

The Hospital 5: Fitri, the Virgin Sex-xtasy

Shierlen tersenyum manis, tubuh gadis itu meliuk-liuk indah ditengah
ruangan, desahan-desahan nafasnya terdengar dalam sebuah irama
yang teratur, "Nnhhh...aaahhhh...aahhhhhhhh"
Matanya yang sipit menatap keempat laki-laki itu dengan tatapan yang
nakal, perlahan-lahan Shierlen membuka kancing baju seragam
sekolahnya, sambil terus meliukkan tubuhnya dalam gerakan-gerakan
yang erotis, satu persatu seragam sekolah gadis itu terlepas dari
tubuhnya. Sepasang payudara Shierlen bergoyang-goyang dengan
lembut mengikuti gerakan tubuh gadis itu, pinggul gadis itu bergoyang
dengan lembut seakan-akan mengajak keempat laki-laki bertampang
sangar itu agar segera menikmati kehangatan tubuh gadis bermata sipit
itu. Keempat laki-laki berwajah sangar yang tengah duduk, kini dengan
terburu-buru membuka pakaian mereka masing-masing, tidak
membutuhkan waktu lama ketika keempat Batang kemaluan yang hitam
dan bau, teracung-acung menghampiri gadis itu. Shierlen kini
dikepung oleh empat batang kemaluan yang sudah siap untuk
menghujam dan mereguk habis kenikmatan dari tubuh gadis cantik
bermata sipit itu. Gadis itu tertawa kecil kemudian ia berlutut seakan-
akan menyerah dalam todongan empat buah tombak tumpul yang
terangguk-angguk, mulut shierlen mengemut kepala kemaluan Bang
Somad, sedangkan kedua tangannya mengocok-ngocok batang
kemaluan Bang Dadang dan Aryo.
Bang Maman ikut berlutut dibelakang Shierlen, kedua tangannya
meremas-remas payudara gadis itu dari belakang, kemudian jari
tangannya mencubit dan menarik-narik puting susunya, sesekali
dipelintir-pelintirnya puting itu sampai Shierlen merintih keenakan.
"Shier... jangan Si Somad doang dong!! gantian atuh ngemutnya..!"
"Iya nih.. Emutin kontol gua..juga dong!"
Shierlen mulai bergantian melumat dan mengemut-ngemut kemaluan
ketiga orang itu yang terkekeh keenakan
"Mmmmmhh...cepp...ckkk...ckkk" mulut gadis itu berdecak-decak ketika
mengulumi tiga batang penis yang hitam dan baunya tidak sedap.
Pinggul Shierlen diangkat sedikit keatas kemudian Bang Maman
mengarahkan kepala penisnya menggesek-gesek bibir vagina gadis itu,
setelah dirasakan pas barulah Bang Maman menggerakkan kemaluannya
dalam sebuah irama yang menyentak-nyentak, berusaha memasuki
lubang vagina Shierlen.
"Awww...!" satu sentakan yang kasar dan kuat membuat gadis itu
menjerit kecil, kepalanya tengadah keatas, matanya yang sipit
terpejam-pejam, bibirnya sedikit terbuka, ada suara-suara lirih yang
keluar dari bibir mungil gadis itu ketika Bang Maman menekan
kemaluannya semakin dalam, Bang Aryo berlutut dihadapan disebelah
kanan Shierlen, sedangkan Bang Maman berlutut disebelah kini gadis
itu, tangan mereka bergerak mengelus -ngelus induk payudara Shierlen
sebelah bawah, sesekali-mereka meremas kuat-kuat induk payudara
gadis itu sampai pemiliknya melenguh panjang.
"Hemmm...ummmmmmh" lenguhan gadis itu tertahan ditenggorokannya
ketika Bang Somad menarik kepala Shierlen sambil menjejalkan
kemaluannya kedalam mulut gadis Chinese itu.
"Moyyy..., lu kudu sering bolos ! paya bisa sering gua ewe ya !" kata
Bang Maman sambil menjambak rambut Shierlen sehingga kepalanya
terangkat keatas, batang kemaluannya keluar masuk perlahan-lahan,
sepertinya Bang Maman sedang meresapi jepitan memek Shierlen yang
seret, peret dibatang kemaluannya.
"Ehhh... sapa kemaren nama lu ? Sherina ya ?" Tanya Bang Maman
sambil memaju mundurkan batang kemaluannya semakin kuat merojok-
rojok lubang memek gadis itu.
"Shier... len...., Ahhhh.. Mmmmmmhhh"Shierlen menjawab dengan
terputus-putus, karena sodokan-sodokan Bang Maman yang semakin
kasar dan liar.
"Sherina mah penyanyi cilik di TV itu atuh!" Bang Somad menimpali
sambil menggerakkan batang kemaluannya maju mundur, terkadang
gadis itu tiba-tiba menarik kepalanya ketika merasakan kepala
kemaluan Bang Somad menyelinap terlalu dalam menusuk
kerongkongannya.
"Cilik gimana? Dulu cilik tapi karang mah ngak lagi kali..! Duhhh
susu..." Bang Aryo menundukkan kepalanya dan lidahnya menggeliat-
geliat menggelitiki puting susu Shierlen, Bang Dadang tidak mau kalah
berkali-kali mulutnya mengecup dan melumat -lumat puncak buah
dadanya.
Shierlen melepaskan batang kemaluan Bang Somad, gadis itu
memejamkan matanya menikmati serangan-serangan Bang Aryo dan
Bang Dadang dibuah dadanya yang membuntal semakin padat terutama
sodokan-sodokan Bang Maman yang semakin kuat "Keplokkk...
keplokkkk... keplokkkkkk" suara itu terdengar dengan keras berbaur
dengan rintihan dan erangan lirih Shierlen.
"Yeee.., elu Shier!! gimana sih kerjaan ngak beres !! emut atuh !!!" Bang
Somad uring-uringan , tangannya menarik kepala Shierlen dan
menekankan kepala gadis itu kearah kemaluannya, Shierlen membuka
mulutnya kembali dan menerima kemaluan Bang Somad yang kini
kembali menyesaki rongga mulut gadis Chinese itu.
******************
Sementara itu Misdi juga sedang sibuk menguliahi Fitri,
"Sini.., nah duduk disitu...!" dengan tegas Misdi menyuruh Fitri duduk
dipinggiran ranjang, wajah Fitri tampak sendu menatap kebawah.
"Fitri... , mulai sekarang kamu ngak boleh berhubungan dengan Anto
lagi!" si kecil Misdi mengeluarkan titahnya.
"Sebenarnya apa sih yang kurang dari diriku..?!, sampai sampai kamu
mencari laki-laki lain di luaran ?" jagoan kecil kita mempromosikan
dirinya.
Nafas Misdi ngos-ngosan karena cemburu bercampur nafsu, sudah
berhari-hari Indian kecil kita ngak diberi "makan", matanya terus
memperhatikan payudara Fitri yang masih bersembunyi ketakutan
dibalik pakaian seragam yang dikenakannnya.
"Aku ini gantenggg, lucu..., gagahh, dan imut !!" si kecil berwajah
mesum itu mengelu-elukan dirinya sendiri.
"Nahhh sekarang, coba kamu buka baju kamu !" Misdi memberikan
perintah lebih lanjut.
Dengan malas Fitri melepaskan kancing baju seragamnya satu persatu
kemudian gadis itu membuka baju seragamnya.
"BHnya juga " Si kecil tambah ngelunjak, mata Fitri tampak kosong
ketika ia menuruti keinginan Misdi.
"Nahh...! Coba diperhatikan dan didengar baik-baik! Segala keindahan
dan kemulusan payudara lu plus body lu yang yahud dan seksi itu, asli
milik Misdi seorang !" Misdi menatap dengan tatapan yang meyakinkan,
jagoan kecil kita tersenyum nakal sambil mengelus-ngelus puncak
buah dada Fitri.
Misdi naik dan menekan bahu Fitri agar gadis itu terlentang sedangkan
kedua kakinya terjuntai dipinggiran ranjang, sambil memegangi kedua
bahu gadis itu Misdi mendekatkan bibirnya dan melumat bibir Fitri, Fitri
sedikit terisak menangis, ada sebutir air mata yang mengalir dari sudut
matanya yang sipit.
"Cuphhh... Cuphhh... jangan nangis..dongg!, udah lama banget kan kita
ngak bersenang-senang he he he" Misdi membujuk Fitri Diniyani yang
masih terisak.
Mata Fitri bertatapan dengan mata Misdi, kemudian mata Fitri terpejam
ketika Misdi kembali mengulum bibirnya yang mungil, Misdi tampak
rakus menghisap mulut gadis itu sampai air ludah Fitri agak mengering
disedot-sedot olehnya. Tangan Misdi mengelus-ngelus rambut Fitri,
beberapa kali dielusnya pipi Fitri sampai akhirnya gadis itu berhenti
menangis, kedua tangan Fitri mendekap kepala Misdi yang bergerak-
gerak dilehernya, Misdi tampak rakus menciumi leher Fitri si bintang
pelajar.
"Sshhh... Ssssshhh Aaahhhh..." desahan suara Fitri terdengar semakin
memburu, ciuman Misdi semakin turun dan kini hinggap dipuncak buah
dada Fitri, tubuh gadis itu tampak kejang-kejang seiring dengan
semakin kuatnya hisapan misdi dipayudaranya.
"Owww. Akhhhh... jangan Mm Ouhhh Mmisdii. Ihhhh" tangan Fitri
berusaha menyingkirkan kepala si kecil Misdi karena sudah beberapa
kali mulut Misdi mengigit-gigit kecil puting susunya namun tangan
Misdi menangkap kedua tangan Fitri dan merentangkan kedua tangan
gadis itu kesamping.
Gadis itu menggeser-geserkan punggungnya berusaha menghindari
kebuasan mulut Misdi, tangan Misdi membelit dan mulutnya semakin
buas mengecup, menggelitiki puting susu Fitri sampai mengigit-gigit
puncak payudara Fitri dengan gemas sehingga gadis itu meronta-ronta.
"Waduhhh Fitt ! diem donggg!" Misdi protes karena gerakannya menjadi
terganggu karena rontaan-rontaan gadis yang sedang ditindihnya.
"Aduhhh! Misdi nga mau ahhh... jangan digigit gitu Owwww!!!" Fitri juga
protes karena gigitan-gigitan misdi yang nakal.
"Yaw dahhh!! Tapi kamu diam ya, he he he" Misdi cengengensan ,
wajah sirambut poni bertambah mesum ketika memandangi buah dada
gadis itu, jari telunjuk Misdi memutari putting Susu Fitri yang sudah
mengeras, tangan sikecil Misdi mengelusi buah dada gadis itu, mata
Fitri sampai terpejam-pejam keenakan , bibirnya sedikit terbuka dan
mendesis-desis.
"nyusu dulu Ahhhh...., he he he MMMM MMMMHHHH" gumam Misdi
yang sedang asik mengemut-ngemut buah dada Fitri, Misdi benar-
benar kehausan, hisapan - hisapan kuat Misdi membuat bukit susu
Fitri menjadi kemerahan, butir-butir keringat lembut membuat payudara
gadis itu semakin mengkilap indah dibawah sinar lampu dikamar gadis
itu.
Ciuman-ciuman Misdi menjalar kebelahan dada, lidahnya menjilati
belahan dada gadis itu, ciumannya kemudian terus turun kearah
selangkangan Fitri, setelah mengendus-ngendus sesaat lidah Misdi
mengorek-ngorek belahan bibir vagina gadis itu. Hisapan dan ciuman
liar Misdi membuat nafsu Fitri semakin memuncak dan akhirnya
jebollah cairan kenikmatan itu tanpa dapat dibendung lagi
"Ahhhhhhhhhhhhhh....!! Crrr Crrrttt" Fitri meliukkan tubuhnya,
mengejang kemudian terdiam seribu bahasa.
Misdi masih belum puas, ia merangkak naik dan mengemut-ngemut
payudara gadis itu, lidahnya bergerak kesana kemari seperti gerakan
orang sedang menyapu. Sesekali gadis itu menahan kepala si kecil
Misdi yang masih rakus menghisap-hisap puncak buah dada gadis
bermata sipit itu, tangan Misdi menggengam induk buah dada Fitri dan
kemudian meremas-remasnya dalam sebuah gerakan yang teratur,
lidahnya bergerak mengulas-ngulas melingkari puting susu gadis itu,
sesekali lidah itu mengorek-ngorek puting susu Fitri, tangan Misdi
tidak mau diam meremas-remas induk payudara gadis itu.
************************
Di tempat yang berbeda, Shierlen pun memekik kecil ketika akhirnya
Bang Maman berhasil menguras habis pertahanan gadis itu.
"Crrrrttt.. Crrrttttttt" cairan itu keluar berdenyut-denyut diiringi rasa
nikmat yang membuat tubuh Shierlen mengejang, lendir-lendir lengket
namun licin itu kini terdengar semakin keras membuat suara berkecipak
- kecipak, Ketika Bang Maman semakin kuat memompa lubang seret itu
dan "Argggg..!! Houhhhhhh..Kecrottttt...Crottttt " Bang Maman
menggeram-geram sebelum akhirnya menusukkan batang kemaluannya
dalam-dalam.
Bang Somad menarik tubuh Shierlen, gadis itu cuma dapat mengikuti
keinginan Bang Somad yang menarik tubuhnya dengan kasar, laki-laki
berwajah sangar itu menggesek sambil menekan-nekankan kepala
penisnya ke lubang vagina Shierlen, beberapa kali kepala penisnya
tergelincir.
"Duhhh..!!ngangkang dongg !! gimana sih lu! " Bang Somad sewot dan
membentak agar gadis itu segera mengangkangkan kedua pahanya.
Shierlen menggigit bibirnya ketika merasakan kepala penis Bang Somad
mendesak masuk dengan paksa, gerakan-gerakan bang Somad
cenderung kasar dan brutal.
"Bang.. pelann....,plannnhh Ahhhhhh...." Shierlen berpegangan pada
kedua bahu Bang Somad.
"Udah..! Lu diem aja.. Ungghhh Arggg...! Tau beres he he he" kedua
tangan bang Somad mendekap buah pantat Shierlen kemudian sambil
menekankan batang kemaluannya kuat kuat kedua tangannya menarik
buah pantat Shierlen.
Pinggang Shierlen melenting kebelakang mirip seperti sebuah busur,
"Aowwww !! Akhhhhh... Mmmhh" Shierlen merengek-rengek ketika Bang
Somad mengocok-ngocok lubang vaginanya kuat-kuat, berkali-kali
gadis itu terpekik ketika Bang Somad menyentakkan batang
kemaluannya menghantam vagina gadis bermata sipit itu.
"Wahhh...!! Nggak adil nih!! Moyyy bagian gua mana..." Bang Aryo
menggesek-gesekkan kepala penisnya dibelahan buah pantat Shierlen,
tubuh Shierlen terdorong-dorong disebelah bawah ketika Bang Aryo,
berkali-kali menghentakkan kemaluannya dengan kasar, satu pekikan
panjang menjadi sebuah pertanda kesuksesan Bang Aryo menjebol
lubang anus gadis itu.
"Unggghhhhhhh.... ! aduhh duhhhh..... Shhhh" gerakan Bang Aryo yang
kasar membuat Shierlen meringis-ringis kesakitan, terkadang mulut
Shierlen menganga lebar, kedua matanya membeliak merasakan
sodokan-sodokan kasar dilubang anus dan lubang vaginanya.
"Hehehe..."Bang Dadang menarik kepala Shierlen, mulutnya langsung
menyumpal bibir gadis itu yang sedang meringis-ringis, tangan Bang
Dadang merayap meremas-remas induk buah dada Shierlen, suara
rintik-rintik gerimis yang jatuh diatas genteng mengiringi suara-suara
berkecipak basah didalam rumah bertipe SSSS (sangat sangat
sederhana sekali), tubuh mulus gadis cantik bermata sipit itu
dikerubuti oleh tiga orang laki-laki bertubuh hitam berwajah sangar
dan bengis. Shierlen berbaring lemas diatas kasur kapuk dekil,
nafasnya masih terengah-engah, tangan tangan nakal tidak pernah
bosan merayapi tubuhnya yang mulus.
Bibir Shierlen tersenyum menatap wajah Bang Somad yang begitu dekat
dengan wajahnya, beberapa kali bibir Bang Somad memangut bibir
mungil Shierlen dengan kasar.
"Mau nyobain temanku ngak ?"
Keempat orang laki-laki itu menghentikan aksinya...
"Masih perawan lohhh... hihihi" Shierlen cekikikan sambil memberikan
sebuah rencana yang sudah tersusun rapih untuk Fitri.
"Bagus.. ha ha ha!" Keempat orang laki-laki itu tertawa senang
mendengar rencana Shierlen, kemudian mereka kembali menggeluti
kembali tubuh gadis Chinese itu, yang mungil dan sudah berceceran
keringat ditubuhnya, rintik-rintik gerimis diluar semakin kecil namun
keringat Shierlen semakin banyak membanjiri tubuhnya yang halus dan
lembut, kali ini Shierlen digilir oleh keempat orang laki-laki itu sampai
mereka puas menyalurkan nafsu binatangnya.
***************************
Sementara itu Misdipun terkekeh-kekeh puas, tangannya menutup
pintu kamar Fitri. Ia berjalan kedepan rumah dan memutari blok mencari
tukang mie baso langganannya..
"Bang... bakso seporsi he he he" Misdi cengengesan, kemudian Indian
kecil kita dengan lahap menghabiskan semangkuk mie bakso
kesukaannya, Misdi menguras saku celananya untuk membayar
semangkuk bakso yang sudah masuk keperutnya, sambil bersiul-siul
Misdi melenggang melangkahkan kakinya kembali "kesarangnya"
Siulan Misdi terhenti, matanya melotot melihat goyangan pinggul
sesosok tubuh berstoking hitam, dengan bentuk tubuh yang berlekuk
indah, mendadak sikecil Misdi cengengesan sambil meleletkan
lidahnya. Misdi mengintai dan mengikuti wanita berstoking coklat
dengan goyangan pinggul yang yahud. Tiba-tiba kunci milik sesosok
tubuh itu terjatuh, pemilik kunci itu menungging untuk mengambil
kunci miliknya yang terjatuh. Mata Misdi berkedip-kedip mesum,
tangannya yang jahil terjulur dan mencolek pantat orang itu dan...
YESSSS..., KENAAAAAAA !!!!!!
"He he he... "sikecil Misdi terkekeh-kekeh ketika orang itu tersentak
kaget,
Namun kekagetan orang itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan
kejutan untuk Indian kecil kita yang mesum, ketika orang itu
membalikkan tubuhnya yang berlekuk.....,(Red :
WHOAAAAAAAAAAAAAW ?????? TOBAT DAHHHHHHHHH !!! APAAN
TUHHH !!!!!...)
"Aihhhh..., luchunya, anak siapa ini, godhain eke yachhh.." si banci
menundukkan tubuhnya dan mencubit gemas pipi jagoan kecil kita,
jagoan kita mendadak meriang panas dingin, mulutnya terbuka lebar.
"Heuggghh... IHHHHHH!!! To. Too.. Toloooooooongggg!!!" Jagoan kita
yang imut ngacir, ketakutan setengah mati, si banci mengejar-
ngejarnya mirip kaya pesawat F16 yang lagi berkejaran diudara.
"Whuaaaaaaa.......!! Euhhh!! Fittttttt!!! Toloonggg gua Fit !!" Misdi berlari
dan berlindung dibalik tubuh gadis cantik berseragam SMA yang
sedang mencari-cari seseorang, kayanya sih nyariin si Misdi deh..
"Ehhh.. ! Maaf, ada apa ya ?" Fitri menepiskan tangan si banci yang
terjulur kearah Misdi
"Duhh... anak ini bikin gemes dehhhh, lucu amatttt, piaraan Sis ya ?
buat eke aja ya.."si banci cengengesan.
"Huuu... Huuuu... huuuuu!! Sumpah!!! gua ngak mauu...!ngakkk Mauuu!
Huuuu" tangisan Misdi mengundang orang-orang disekitar situ untuk
berkerumun. Fitri berusaha meredakan ketegangan antara Misdi dan si
banci, akhirnya dengan bantuan warga yang berkerumun perseteruan
antara jagoan kecil kita dan sibanci dapat diselesaikan.
Fitri tersenyum-senyum,sebenarnya ingin ketawa ngakak tapi nggak
tega, tangannya menggandeng tangan Misdi yang masih sesegukan
menangis, wajah si kecil berambut poni masih shock, rada-rada
bengong.
***********************
Siang hari sepulang sekolah, pada hari sabtu, seorang gadis cantik
berdiri dihadapan pintu rumah Fitri Diniyani,
"Fittt... hari ini kamu nginep dirumahku yuk.." Shierlen membujuk Fitri
untuk mengikuti kemauannya.
"Ayooo Donggg Fittt..., lagian tar hari senen kan kebetulan libur juga.."
Shierlen kembali mendesak, ketika ia melihat Fitri agak ragu-ragu.
"Emm, Gimana ya ? Aku bilang ama nyokap dulu deh.." Fitri masuk
kedalam, Shierlen tersenyum-senyum sambil menunggu didepan pintu.
-----------
Tanpa diketahui oleh siapapun, sesosok tubuh kurus pendek
menyelinap kedalam mobil kijang milik Shierlen, kemudian si pendek
membaringkan tubuhnya dibawah kursi dibangku paling belakang mobil
itu sehingga tubuhnya tersembunyi "Enak aja.. pasti gue mau ditinggal
lagi... he he he, untung wa pinter nehhh Hue he he he" sikecil tertawa-
tawa senang.
----------
Shierlen mengandeng tangan Fitri , tidak berapa lama mobil Shierlen
melaju dengan kencang.
"Shier... ini kemana ya ?" Fitri bertanya keheranan karena kini mereka
semakin jauh dari keramaian.
"Setelah ini.., ngak akan ada yang dapat memisahkan kita lagi Fit.., aku
yakin kamu pasti suka.." Shierlen berkata dalam hati , gadis itu hanya
tersenyum penuh arti.
Fitri memandangi Shierlen,ia bertanya-tanya kemanakan Shierlen akan
membawanya. Shierlen menghentikan mobilnya disebuah rumah SSSS,
kemudian Shierlen menggandeng tangan Fitri masuk kedalam rumah itu,
rumah itu masih kosong, tanpa seorangpun didalamnya.
-----------
"Zzzzzzz..." Sikecil Misdi tertidur ditempat persembunyiannya, jagoan
kecil kita agak kecapaian dan pegal-pegal sepanjang perjalanan.
-----------
Shierlen membuka baju seragamnya dihadapan Fitri, satu demi satu
pakaian seragam Shierlen terlepas dari tubuhnya, Fitri mundur ketika
Shierlen menghampirinya.
"Shier.., aku.. tidak....Mafffhhmmmm" bibir Shierlen langsung melumat
bibir Fitri, tangan Shierlen membelit pinggang Fitri, bahkan tangan
Shierlen mulai merayap untuk melepaskan pengait rok seragam sekolah
Fitri, perlahan-lahan ditariknya turun resleting rok seragam sekolah
gadis itu, perlahan-lahan pertahanan Fitri goyah, ia membiarkan rok
seragamnya melorot tanpa daya. Fitri juga terdiam ketika Shierlen
tersenyum nakal sambil menarik turun resleting jaket berwarna biru
muda yang dikenakan gadis itu, tangan Shierlen bergerak lincah
melepaskan kancing baju seragam sekolah Fitri, kini Fitri berdiri tanpa
daya dengan hanya mengenakan bra dan secarik celana dalam
berwarna putih bersih.
"Hhhhh... sshh.. Shierrlennn.. , Ahhhh" tidak kepalang tanggung tangan
Shierlen langsung merogoh kedua payudara Fitri dan meremas-
remasnya, berkali-kali bibir Shierlen mencium lembut bibir Fitri. Fitri
menjulurkan lidahnya keluar, tangan Shierlen merayap kebelakang
kepala Fitri kemudian sambil menarik kepala fitri. Shierlen melumat dan
menghisap-hisap lidah gadis itu. "Ckk... Ckkk... Ckkkk.. Slllcccckkk"
Suara cairan dimulut kedua gadis itu yang berdecak-decak semakin
lama semakin keras.
Tangan kiri Shierlen membelit pinggang Fitri dengan erat, sedangkan
tangan kanannya menyelinap ke balik celana dalam Fitri, mata Fitri
terpejam-pejam ketika tangan kanan Shierlen bergerak mengusap-
ngusap gundukan mungil diselangkangannya yang berbulu tipis.
Tangan Fitri memengangi tangan Shierlen yang tampak asik
mempermainkan dan menggesek-gesek belahan bibir vagina Fitri,
sesekali tubuh Fitri tersentak-sentak seperti terkena sengatan listrik
bertegangan tinggi. Sementara itu lidah Shierlen terjulur keluar
menjilati leher Fitri, sesekali bibir Shierlen mengecup-ngecup leher
gadis itu, fitri menengadahkan kepalanya keatas seolah-olah
memberikan ruangan bagi kepala Shierlen dilehernya. Shierlen menarik
kepalanya, wajahnya berhadapan dengan wajah Fitri, kemudian Shierlen
menarik Fitri kearah kamar, bagaikan seekor kerbau yang dicocok
hidungnya Fitri menurut mengikuti langkah Shierlen. Sementara itu
diluar, lima orang berpakaian lusuh mulai melangkahkan kaki mereka
mendekati sebuah rumah tipe SSSS yang jauh dari keramaian, para
srigala lapar kembali kesarangnya kali ini dipimpin oleh seekor srigala
buas berkepala botak bertubuh tinggi besar, dengan tubuh dipenuhi
dengan tato. Pintu rumah SSSS itu terbuka dengan perlahan, mata para
srigala buas itu berbinar-binar, menatap pakaian seragam yang sudah
bersebaran diatas lantai semen. Telinga mereka mendengarkan sebuah
melody yang terdengar begitu panas dan membakar birahi mereka.
"Ahhh... Ahhhh Shierrr" "Ohhhh Fitriiiiii... Shhhhh" Suara itu terdengar
dari dalam sebuah kamar.
"Brakkkkkkk" pintu kamar itu terbuka dengan kasar,
"Awwww....!! " Fitri memekik kaget, gadis itu buru-buru meraih selimbut
dekil dan menutupi tubuhnya yang masih bertindihan dengan Shierlen.
Sementara Shierlen menatap kearah mereka, wajahnya tampak terkejut
tapi setelah menyadari siapa yang membuka pintu kamar Shierlen
tersenyum nakal, matanya menatap dengan tatapan mata yang
menggoda.
"Gimana Boss... asikk ngakkk ?" Bang Aryo terkekeh-kekeh
"Gila..!! wahhh, dapet dari mana amoy secantik mereka !?" Bang Tagor
meleletkan lidahnya. Ia melangkah mendekati tubuh kedua gadis itu
yang masih bersembunyi dibalik kain selumbut dekil.
"Psst..., Sini..!" Bang Tagor memanggil anak buahnya, bang Maman.
"Yang mana yang masih perawan ?" Bang Tagor bertanya pada bang
Maman, matanya memandang dengan tatapan mata penuh selidik.
"Yanggg dibawah itu Boss..."Bang Maman menelan ludah melirik kearah
Fitri Diniyani.
Bang Tagor melangkah menghampiri kedua gadis itu, tangannya meraih
ujung selimut dekil yang masih setia menyembunyikan tubuh kedua
gadis itu dari tatapan para srigala buas yang meneteskan air liur
mereka.
"Bretttt..... Awwww...." Bang Tagor menyentakkan kain selimbut itu
dengan kasar, ia menarik Shierlen , kedua tangan bang tagor yang
bertato membelit pinggang Shierlen " Hmmmm... Mmmmmmm" Shierlen
meronta-ronta ketika mulut Bang Tagor yang bau minuman keras itu
menyumpal mulutnya.
"Lepasinnn... lepasin...!! Shierrrr...." Fitri menarik-narik tubuh Shierlen
dari dekapan Bang Tagor.
"Awwww... Hmmm Mmmm tidak auhhh" Fitri berteriak kaget ketika Bang
Somad menerkam sambil menciumi bibir gadis cantik bermata sipit itu,
ketiga orang yang lainnnya juga berebutan mengecup kesana kemari.
"Whoeii..!! Kunyukk luu..pada!!! jangan sembarangan... masak tar gua
musti nyicipin bekas iler lu semua..!! pegangin aja... jangan diapa -
apain...!!" Bang Tagor tampak murka, keempat anak buahnya ngak ada
yang berani membantah.
"Siapp Bosss...!! Tapi kalo cuma megang dan ngelus doang kan boleh
kali yaaa..." Bang Somad tersenyum-senyum.
Bang Tagor terkekeh-kekeh sambil membalikkan tubuh Shierlen kearah
Fitri, mendadak ada rasa menyesal dihati kecil Shierlen ketika melihat
tubuh Fitri sedang meronta-ronta, tubuh Fitri yang halus kini dijamahi
oleh keempat orang itu yang cengengesan, berbagai kata-kata kotor
keluar dari mulut keempat orang itu. Shierlen menolehkan kepalanya
kebelakang ketika merasakan kedua tangan Bang Tagor yang kasar
mengusap-ngusap lembut induk payudaranya sebelah bawah. Shierlen
melenguh ketika kedua tangan kasar itu kini menggenggam induk
payudaranya dan kemudian meremas-remas gundukan payudara
Shierlen dengan kasar. Shierlen meringis-ringis
"Pelan-pelannn.. Banggg..." gadis itu memohon agar Bang Tagor dapat
sedikit lembut.
"Mmmm Mhhhhhh....." protes Shierlen dijawab dengan langsung oleh
bang Tagor dengan jawaban dari mulut kemulut, kedua tangannya lebih
kasar lagi meremas-remas payudara gadis itu. Shierlen sampai
kehabisan nafas kerena hisapan-hisapan kuat mulut Bang Tagor.
Ciuman Bang Tagor merambat dari leher menuju telinga Shierlen,
sambil mengigit-gigit kecil ujung telinga gadis itu Bang Tagor berbisik
"Gua denger isepan lu asik punya.., isepin kontol gua he he he" kata
bang Tagor dengan nada memerintah, tangannya membalikkan tubuh
Shierlen kearahnya dan menekan bahu gadis itu turun kebawah.
"Gede ya..! HA HA HA"Bang Tagor menarik kepala Shierlen sambil
menjejalkan kepala kemaluannya kedalam mulut gadis itu. Bang TAgor
asik menjejal-jejalkan kemaluannya sedangkan lidah Shierlen berusaha
menahan agar kepala kemaluan itu tidak menusuk kerongkongannya,
perlawanan lidah Shierlen membuat semakin Bang Tagor keenakan.
"Oufffff..." Akhirnya setelah berusaha mati-matian, Shierlen berhasil
menarik kepalanya, gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil
memohon "Ampun bang.. Ampunn uhukk.. uhukkk"Shierlen terbatuk-
batuk.
Bang Tagor menarik tangan gadis itu kemudian dengan kasar
didorongnya tubuh Shierlen ke atas kasur dekil dikamar itu. "Awwww...
Blukkkk" gadis itu terjengkang kebelakang, kedua kakinya terjuntai
dipinggiran ranjang itu.
Bang Tagor berlutut, kedua tangannya mengelus-ngelus paha Shierlen
yang sudah mengangkang lebar-lebar, mata bang Tagor menatap nanar
selangkangan Shierlen, gundukan bukit mungil yang terbelah tampak
bersih dan terawat , kedua jari telunjuk bang Tagor menekan bibir
vagina Shierlen, dengan malu-malu lubang vagina Shierlen mulai
menunjukkan keindahan isinya, wajah Bang Tagor berubah tegang
karena desakan birahi yang meledak-ledak dikepalanya.
"Ahhhhh... Awwwwwww!! " Shierlen memekik ketika bang Tagor
melahap bibir vaginanya.dengan kasar, bibir Bang Tagor melumat-lumat
dan menarik -narik bibir vagina Shierlen.
Tubuh Shierlen tersentak ketika merasakan tangan sipreman itu dengan
kasar membuka bibir vaginanya, pekikan gadis itu kembali terdengar
ketika lidah kasar itu membelit-belit clitorisnya, terkadang mulut Bang
TAgor menghisap-kuat-kuat lubang vagina Shierlen, entah sudah
berapa kali Bang Tagor menelan lender-lendir gurih yang meleleh dari
sela-sela vagina gadis itu.
"Heggghhh... Heeennnnnnn... akkkkkkkkk" Shierlen menggeleng-
gelengkan kepalanya menahan benda hitam kenyal, yang berusaha
menerobos lubang vaginanya, Shierlen mengerang ketika merasakan
lingkaran bibir vaginanya serasa melebar dan panas.
"Awwww..!! " Shierlen menjerit panjang merasakan sebuah tusukan kuat
Bang Tagor, kemudian kemaluan Bang Tagor semakin lama semakin
dalam menyentak-nyentak kasar memasuki lubang vagina gadis itu.
"Terusss banggg hajarrr !! " Bang Maman terkekeh-kekeh melihat
Shierlen yang kewalahan dientot kuat-kuat oleh Bang Tagor.
"Edannn!! Kunyukkk...! Memek lu sempit amat...!!Gua kocok lu.."Bang
Tagor terus menjejal-jejalkan batang kemaluannya, setelah terasa
mentok bang Tagor menggerakkan kemaluannya memutar-mutar seperti
sedang mengocek-ngocek lubang vagina gadis itu.
"Enhhhh.. Osssshhhh.. Crrrttt Crrrttttt....." tubuh Shierlen menggeliat
seperti sedang mengalami siksaan yang sangat nikmat, kemudian
tubuhnya terkulai lemas. Melihat Shierlen yang sudah terkulai lemas
bang Tagor bukannya merasa kasihan, preman bertubuh tinggi besar
dengan tampang yang seram itu malah menyodok-nyodok dengan
semakin kasar sehingga tubuh Shierlen tersentak-sentak dengan kuat
sekuat sodokan Bang Tagor. Entah sudah berapa kali tubuh Shierlen
bergetar meraih kenikmatan, yang pasti sinar matahari semakin
condong ke arah barat, sinarnya menyinari hari itu dengan terik,
mungkin sekitar jam tiga siang hari, satu semprotan dari kemaluan
Bang Tagor akhirnya mengakhiri penderitaan Shierlen, Bang Tagor
melepaskan dekapannya dari tubuh Shierlen, gadis itu terengah-engah
mengambil nafas, keringatnya berceceran membasahi tubuhnya yang
halus mulus. Dari atas bangku yang terbuat dari rotan si preman
memandangi tubuh Shierlen, ada sorot mata kepuasan yang bersinar
dimatanya. Agak lama juga si preman terdiam sambil memandangi
tubuh gadis itu,
"Somad...! Lu mandiin si amoy ini, trus temenin dia makanan...! Gua
lapar !" Suara Bang Tagor memecah keheningan, tanpa berani
mambantah Somad menarik tubuh Shierlen, dibawanya tubuh Shierlen
kekamar mandi , setelah Shierlen selesai mandi kemudian disuruhnya
gadis itu berpakaian, tidak berapa lama mobil Shierlen melaju mengikuti
arahan dari Bang Somad, sambil meberikan arahan tangan Bang Somad
menyelinap kebalik rok seragam Shierlen dan mengelus-ngelus paha
gadis itu.
Bang Tagor melangkah mendekati Fitri ia terkekeh-kekeh...
"Tidakkkk !!! Awwww....." tubuh Fitri didorong oleh Bang Aryo kearah
Bang Tagor. Bang Tagor merentangkan tangannya menyambut tubuh
Fitri yang terdorong kehadapannya namun...
"Plakkkkk....!!! " Satu tamparan mendarat dengan telak sampai sipreman
itu terhunyung kebelakang. Bang Tagor menerkam sekali lagi dan kali
ini "Srettt...." Kuku Fitri mencakar dadanya.
"Sialan luh..!ikat dia!!"Bang Tagor memerintahkan anak buahnya
mengikat Fitri datas ranjang.
***********************
Sementara diluar sana
Jagoan kecil kita sedang asik berjalan-jalan agak jauh dari tempat itu.
Samara-samar telinganya mendengar teriakan Fitri dari arah rumah tipe
SSSS.
"HAhhh ?! Fitriii... ada apa nihh ?" Jagoan kecil kita menghentikan
langkah kakinya dan berbalik menuju rumah tipe SSSS, dengan cepat
pahlawan kecil kita menerjang kedalam TKP.
"Brakkk....!! " Keempat orang didalam ruangan itu terkejut ketika pintu
kamar dibuka dengan kasar.
"Heiii!! Kalian mau apa!! Lepaskan dia !! " Misdi mencoba melawan
para preman yang sedang asik mengerubuti tubuh Fitri, gadis cantik itu
memekik ketakutan ketika tangan-tangan kasar itu mengerubutinya.
Tangan Misdi mencoba menarik tubuh gadis itu dari keliaran para
preman.
"Dem luu!! Dasar anak kecebong... Hiihhhhh!!" Sebuah tendangan
membuat Misdi terjengkang, namun ia segera bangkit pahlawan kecil
kita melompat dan menendang.
"Hiattttt...!! " Sebuah tendangan bersaran di betis preman berkepala
botak.
"Bukkkk!!! " Sebuah hantaman keras menghantam kepala Misdi,
tendangan dan pukulan bersarang ditubuh pahlawan kita.
"Owwww!! Misdi jangannnn!! Aduhhhh..." Fitri sampai melupakan
keadaan dirinya , ia berontak dan memeluk tubuh Misdi yang mulai
limbung. "Uhukk.. uhukk..."Misdi terbatuk-batuk sebuah tendangan
sempat mengenai ulu hatinya.
Suara mobil terdengar mendekati rumah tipe SSSS itu, Shierlen dan
Somad sudah kembali dari tugas pentingnya, langkah kaki mereka
semakin cepat ketika mendengar keributan didalam kamar. Shierlen
berseru kaget melihat Fitri memeluk Misdi yang sudah babak belur,
namun pahlawan kecil kita pantang menyerah dan menerjang seorang
preman yang hendak menerkam Fitri. Satu tendangan yang kuat
membuat jagoan kecil kita terpelanting jungkir balik.
"Sudah.. , kamu jangan galak begitu.. sama aku aja yukk.."seorang
gadis Chinese berwajah cantik mengajak Misdi keluar dari kamar itu,
namun Misdi menolak ajakan Shierlen.
"Shier.. lepasin gua shierr..! gua musti nolongin Fitri !" Misdi meronta-
ronta ketika Shierlen membopong tubuhnya keluar kamar, Bang Somad
cengengesan "Kalo lu ngak puas, tar panggil gua ya.." tangannya
meremas buah pantat Shierlen, kemudian ia masuk kedalam kamar
bergabung dengan keempat srigala buas lainnya. Mata Misdi melotot
melihat Shierlen membuka pakain seragam sekolah yang dikenakannya,
sementara itu didalam kamar terdengar jeritan Fitri diiringi oleh gelak
tawa para preman bertampang sangar dan kasar. Jantung Misdi
berdetak kencang ketika gadis hipersex itu menghampirinya. Payudara
Shierlen bergoyang indah menghampiri wajah Misdi dan untuk sesaat
Misdi terlena dalam dekapan Shierlen. "Shier.. gua haruss nyelametin
Fitri..."Misdi meronta dari dekapan Shierlen.
"Sssttt..! Misdi.. kamu mau ngak nyobain ini.. Hmm..?" Shierlen
membaringkan tubuhnya diatas kursi sofa butut diruangan itu, kedua
kakinya mengangkang, sedangkan kedua tangannya menarik bibir
vaginanya kekiri dan kekanan.
Shierlen menawarkan sesuatu yang tidak mungkin dapat ditolak oleh
Misdi, ia segera naik keatas tubuh Shierlen, penis kecilnya digesek-
gesekan dan kemudian sekali sodok terbenamlah penis Misdi.
"Gimana ? Enak ya sayangg.. hi hi hi" Shierlen cekikikan sambil
bertanya pada Misdi yang sibuk memaju mundurkan penis kecilnya.
"Tapi Shier.., Fitri gimana ?" gerakan Misdi tiba-tiba terhenti.
"Ntar kamu juga bisa gituin dia, hehehe.. asik kan ?" kaki Shierlen
menjepit pinggang Misdi kemudian Shierlen menggoyang pinggulnya
sampai Misdi meleletkan lidahnya karena keenakan, sedangkan bagi
gadis itu batang penis Misdi yang kecil tidak dapat membuat dirinya
puas, rasanya hanya seperti digelitiki saja.
***********************
Sementara itu didalam kamar
"Awwww...! " Jeritan Fitri kembali terdengar, ia menghindari terkaman
Bang Somad.
"Ha Ha HA wah si amoy cantik ngajak kucing-kucingan..." kali ini
keempat orang preman mengurung dirinya dan hampir bersamaan
mereka menyergap tubuh Fitri.
"Tidakk!! Lepasss.. lepasinnn..." Fitri berontak sekuat tenaga ketika
tubuhnya dibaringkan diatas ranjang, kedua tangannya diikat
kepinggiran ranjang demikian pula kedua kakinya , kini posisi Fitri
terlentang mirip hurup "X" diatas ranjang dekil itu.
Bang Tagor naik keatas ranjang, keempat orang anak buahnya turun
dari atas ranjang seolah-olah memberikan jalan bagi Bang Tagor. Jari
tangan Bang Tagor merayapi permukaan paha Fitri yang halus,
hidungnya mengendus-ngendus paha Fitri dan lidahnya keluar
menjilati permukaan paha gadis itu, terkadang giginya menggigit
lembut permukaan paha fitri. "Jangannn...! Lepasinnnnn...! Ngak
mauuuu! Awwww!!" Fitri terus berontak, keempat orang preman anak
buah bang Tagor berteriak-teriak dan tertawa cekakakan seperti orang
gila.
Ciuman Bang Tagor semakin lama semakin naik keatas, bang TAgor
menatap bibir vagina Fitri yang masih terkatup rapat, lidahnya bergerak
mengulas-ngulas bibir vagina gadis itu, Fitri menjerit -jerit ketakutan
ketika lidah Bang Tagor semakin liar mengorek-ngorek sela-sela bibir
vaginanya.
Bang Tagor mengambil posisi sambil mendekatkan kepala penisnya
kebibir vagina Fitri.
Tubuh Fitri mengejang menahan desakan kepala kemaluan Bang Tagor
diselangkangannya, Bang Tagor semakin kasar menjejalkan kepala
kemaluannya , dengan satu sentakan yang kuat Bang Tagor
menghantam lubang Vagina Fitri, "HA HA HA HA...! Sippp! tinggal satu
rojokan lagi pasti jebollll memek lu Moyyy" Bang Tagor menggeser
posisinya agar lebih leluasa untuk serangan berikutnya, kepala penis
Bang Tagor seperti mata kail yang mengait mulut vagina gadis itu.
"Hakkksss.. Awwwww....!"Mata Fitri mendelik tubuhnya menggeliat
kesakitan merasakan rasa perih dan panas dilubang vaginanya, gadis
itu terisak menangis menyadari sesuatu yang selama ini dijaganya telah
hilang dirampas oleh si preman bertubuh tinggi besar dengan tampang
yang sangar dan menyeramkan.
Bang Tagor terkekeh-kekeh keenakan ketika merasakan kepala
kemaluannya merobek-robek selaput tipis yang sangat berharga milik
gadis bermata sipit itu yang terisak-isak menangis dibawah himpitan
tubuhnya, tubuh sebelah bawah bang Tagor semakin kuat menekan
vagina gadis itu kemudian Bang Tagor mulai memompa lubang vagina
Fitri.
"Nnngggg... ampunnn banggg!! Jangannn!! Sakiiiitttt...!! Awwww..! Hkkk
Hkkkkkkk..." Fitri menjerit-jerit kesakitan, lubang vaginanya serasa
ditembus oleh besi panas yang bergerak keluar masuk dengan
seenaknya mengoyak-ngoyak kehormatan gadis itu, Fitri menjerit-jerit
memelas memohon belas kasihan Bang Tagor.
"Kalo ngak lu mau dikasarin, lu musti nurut..! gimana manis
hehehe"kata bang Tagor dengan nada mengancam, si preman
menghentikan gerakannya, tangannya yang bertato membelai-belai
rambut Fitri, gadis mengangguk perlahan. Bang Tagor tersenyum
senang kini gadis itu sudah sepenuhnya berada dibawah
kekuasaannya. Tangan Bang Tagor melepaskan ikatan ditangan gadis
itu sedangkan kedua kakinya dibiarkan masih terikat dalam posisi
mengangkang.
"Pelanhh.. pelannngh bang.. Eshhh" Fitri menahan gerakan pinggul
bang Tagor yang bergerak terlalu kasar.
Bang Tagor terkekeh-kekeh sambil memperlambat tempo
serangannya,dengan perlahan-lahan batang kemaluan Bang Tagor
keluar masuk dilubang Vagina Fitri, ada cairan lendir berwarna
kemerahan yang terpercik - percik keatas seprei ranjang dekil dikamar
itu.
"Nnnngghhhh Ahhhh... CRRRTTT CRRRTTTT " Tidak membutuhkan
waktu yang lama bagi si preman untuk mengalahkan gadis Chinese
bermata sipit dibawah tindihannya.
Bang Tagor tersenyum kemudian mencabut batang kemaluannya,
"Aerrr.. mana ? gua haus.. ehemmm.."bang Tagor duduk dipinggiran
ranjang
Dengan terburu-buru bang maman memberikan sebotol air Aqua, Bang
Tagor menyodorkan air Aqua itu untuk Fitri, gadis itu dengan lahap
meneguk air pemberian si kepala preman, semenjak tadi
tenggorokannya terasa kering karena berteriak-teriak dan merintih-
rintih.
Tangan si preman melepaskan ikatan di kedua kaki Fitri, kemudian
dengan kasar ditariknya tubuh gadis itu agar mau duduk
dipangkuannya dalam posisi melintang, Fitri semakin risih karena
keempat orang preman lainnya menatapi dirinya dengan tatapan mata
mereka yang mesum. Bang Tagor menarik kepala Fitri dan menekan
kepala Fitri kearah wajahnya, bibirnya melumat bibir gadis itu."Hmmm..
Mmmmhhh... Mmmmmm" suara mulut gadis itu yang sedang dikulum-
kulum oleh bibir Bang Tagor, tangan Bang Tagor merayap meremas-
remas payudara Fitri, sambil berciuman tangan Bang Tagor terus
merayapi kehalusan dan kemulusan gadis Chinese bermata sipit yang
duduk pasrah dipangkuannya. Bang Tagor kini menarik punggung Fitri
agar bersandar didadanya, kemudian tangan Sipreman membelit
pinggang gadis itudan mengangkatnya keatas, sedangkan tangan yang
satunya menjejalkan batang kemaluannya kebibir vagina gadis itu yang
sudah memar kemerahan.
"Ahhhh... Aaaaaa.. Banggg...!! Awwwwww" Bang Tagor kini tidak
mempedulikan rintihan Fitri lagi, kemaluannya bergerak keatas
menghujam berkali-kali dalam tempo yang cepat dan kuat, tubuh Fitri
bagaikan sedang duduk diatas kuda liar, tubuhnya tersentak-sentak
keatas dengan kuat, payudaranya melompat-lompat dalam gerakan
yang indah.
"Ahhh.. Akkkkkk... Crrrttt.. CRRTTTT" kepala Fitri terangkat keatas,
mulutnya sedikit terbuka merasakan sesuatu ang nikmat itu menyembur
keluar.
"Yahhh... elu Moyy..! baru dientot dikit aja udah bucatt..!!" tangan bang
Tagor merayap mengucek-ngucek klitoris gadis itu. Tanpa melepaskan
batang penisnya Bang Tagor membimbing Fitri menungging diatas
ranjang dekil itu.
"Plookkk..Plokkkk...KPlokkkk...Plokkkkkpp" Suara seperti orang yang
sedang bertepuk tangan itu terdengar begitu keras ketika Bang Tagor
semakin kasar menghujamkan batang kemaluannya.
"Ahhhhh.. Ennhhhhhh.. CRRTTT..." sudah dua kali Fitri memuntahkan
cairan kenikmatan itu dalam posisi doggy style, "Sloppphhh.."suara itu
terdengar keras dengan kasar bang Tagor menarik batang kemaluanya.
Bang Tagor tersenyum sambil menekan buah pantat Fitri, kepala
penisnya merojok dengan kasar , tubuh Fitri terdorong kedepan karena
kuatnya sentakan kemaluan Bang Tagor.
"Haaaanngggkkkk Akkkkkkkkhhhhhh!!" Fitri menjerit panjang,
keningnya berkerut, ekspresi wajahnya tampak menderita sekali seperti
sedang menahan rasa sakit, rasa tidak berdaya untuk melawan
kekasaran Bang Tagor semakin menyiksa dirinya, gadis itu hanya dapat
menangis putus asa. Tangisan Fitri tersendat-sendat karena tusukan-
tusukan kemaluan Bang Tagor dilubang anusnya. Tubuh Bang Tagor
semakin lama semakin rapat meneduhi tubuh Fitri, gadis itu telungkup
tanpa daya menahan berat tubuh si preman yang menindih tubuhnya
dari belakang.
"Shhh... Shhhhh... Uhhhh, Bool lu ngak kalah enak dari memek lu..!HA
HA HA" Bang Tagor terus mendesak-desakkan tubuh bagian bawahnya
menikmati lubang anus Fitri, sambil terus menghentak-hentakan
kemaluannya kedua tangan Bang Tagor mencengkram bahu gadis itu
kuat-kuat.
"Uts.., Ahhhh! Slopppp..." Karena terlalu semangat batang kemaluan
Bang tagor terlepas dari lubang vagina Fitri Diniyani.
Fitri mengeluh ketika Bang Tagor membalikkan tubuhnya, bibir Fitri
segera menjadi bulan-bulanan Bang Tagor, mulut gadis itu sampai
kempot dihisap-hisap oleh si preman. Ciuman kasar si preman turun
kearah leher, mata Fitri terpejam-pejam, bibirnya sedikit terbuka,
pergumulan kedua mahluk itu ditonton oleh keempat orang preman
lainnya yang menanti agar dapat menikmati tubuh gadis itu. Mulut
Bang Tagor melumat-lumat puncak payudara gadis itu,suara decak-
decakan dari mulut Bang Tagor terdengar semakin keras,rintihan-
rintihan lirih yang keluar dari bibir mungil gadis itu membuat suasana
didalam kamar bertambah panas. Kedua tangan Bang Tagor membelit
pinggang Fitri Diniyani, sementara cahaya surya perlahan-lahan
semakin sirna berganti dengan malam yang dingin.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.