Rabu, 18 Maret 2015

Andani citra 17: Gairah Pengemis Buta

Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya
pernah menceritakan pengalamanku dalam kisah 'Tukang Air, Listrik,
dan Bangunan'.
Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup
tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin
melakukannya lagi dan lagi. Kalau dipikir-pikir entah sudah berapa
orang yang menikmati tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah
masuk ke vaginaku ini, aku juga sangat menikmati nge-seks dengan
orang yang belum pernah aku kenal dan namanya pun belum aku tahu
seperti para tukang yang pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.
Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku
sedang berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah
tidak ada siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang
malam hari, dan si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah
dekat Lebaran. Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka
pintu pagarnya. kupanggil dia untuk masuk 'pak, ..pak.., mari masuk
sini pak, diluar panas sekali loh..' dia menoleh kearah suaraku, setelah
kuperhatikan, ternyata dia buta. Jadi tambah iba aku padanya. 'mari
pak, aku tuntun masuk ya..' kutuntun dia untuk masuk kedalam,
'terima kasih ya nak..'
Perawakannya kurus, kotor dan bau. Dia hanya menggunakan sarung
yg udah butut dan baju yg compang-camping, tangannya selalu
memegang tongkat kayu dari potongan ranting pohon.
Sesampai didalam, kududukkan dia ruang tamu dan kuambilkan
segelas air minum yg dingin, dia cepat-2x meminumnya. Pada saat
duduk, posisi kakinya agak terbuka, sekilas kulihat penisnya yg
terjulai lemas diantara kedua pahanya, meskipun sedang terkulai lemas
tapi kulihat lumayan besar dan panjang juga. Langsung jantungku
berdegub sedikit lebih kencang dari biasanya.
Otakku mulai berpikir yg jorok-2x, gimana seandainya kuberikan
tubuhku untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya.
Aku belum pernah merasakan bercinta dengan seorang pengemis tua
yg buta, pasti nikmat bila rasanya.
Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan
itu. Aku iseng-2x bertanya padanya, ' Kapan terakhir mandi, pak?
Bapak mau mandi disini? nanti setelah mandi aku beri pakaian bekas
yg lebih baik, mau kan pak?','wah ya mau dong non..tapi apa nggak
ngerepotin? ' tanyanya ragu. 'tenang aja
pak, disini nggak ada siapa-2x koq, cuma aku dan bapak di rumah ini.
nggak apa-2x, ayo sini aku bantu ya..' jelasku.
Aku bimbing dia menuju ke kamar mandi tamu, kupeluk dia, dan
kubimbing dia, tangannya kuletakkan di bahuku. Secara tak sengaja
tangannya tersentuh buah dadaku yg gempal, tanpa BH. kulihat
reaksinya, dia diam aja, juga tidak berusaha menjauhkan tangannya yg
tersentuh susuku. Sambil berjalan dia bertanya padaku, 'non ini umur
berapa, koq rasanya sudah dewasa?', 'aku baru berusia 21 thn, pak.
kenapa?' tanyaku, 'oh nggak, nggak apa-2x koq' jawabnya. Aku
bertanya lagi, penasaran, ' kenapa sih pak, koq tanya gitu? bapak
ngomong gitu karena ..susuku gede yahh..'. ' I.. iya..' jawabnya tersipu
malu.
Sesampai didalam kamar mandi tamu, aku tutup pintu dari dalam dan
berkata 'saya bantu ya pak, bapak pasti nggak bisa mandi sendiri, kan
bapak nggak tahu tempat-2x nya', 'tapi.., tapi.., non kan.., ahh..,
nggak usah deh, non kan perempuan,..nggak baik non..' jawabnya
gugup karena tidak menyangka aku bakal menawarkan itu. 'ah, nggak
apa-2x pak, anggap aja aku ini cucu bapak yg sedang membantu
bapak mandi. lagipula, nggak ada orang lain dirumah ini koq pak..,
tenang aja..' tegas ku. Tanpa menunggu jawabannya lagi, aku bantu
dia mencopoti bajunya yg compang-camping, dan sarungnya yg butut.
Tubuhnya benar-2x kurus kering, kecuali penisnya yg masih terlihat
besar, meskipun agak kotor dan terjulai lemas. maklum, mana ada
pengemis punya waktu untuk mandi setiap hari, apalagi mencuci
bagian itunya. Dia diam aja, sambil menutupi penisnya, dia
menduga-2x apa yg bakal kuperbuat. aku bertanya padanya ' kenapa
koq ditutupin pak.., malu ama aku yaah..? hihihi..nggak usah malu
pak! .., aku udah biasa liat kontol koq paak..', setelah itu kulepas
bajuku sendiri, sambil berdiri didepannya aku meremas-2x susuku dan
menggosok-2x kemaluanku dengan bernafsu, sayang dia nggak bisa
lihat tubuhku ini, pikirku.
Kupasang shower dan air mengucur dengan lembut ke tubuhnya dan
tubuhku, setelah itu kubantu dia menggosok tubuhnya dengan sabun
wangi, tubuhnya kelihatan lebih bersih dari tadi, dan baunya juga
sudah tidak menyengat lagi. Dengan tidak sabar kugosok penisnya yg
masih terjulai lemas itu, dia berkata
'ah.., ah.. non, yg situ nggak usah non..biar aku sendiri aja..' katanya
malu. 'nggak apa-2x pak, aku udah biasa koq, bapak nggak perlu malu
sama aku, kan udah aku bilang, anggap aja aku ini cucumu yg sedang
bantu bapak mandi.' desakku tambah bernafsu setelah penis itu dalam
genggaman tanganku. 'wah, non
ini baik sekali, gimana caranya aku bisa balas budi baik non, aku
nggak punya apa-2x untuk membalas perbuatan non yg mulia ini'
katanya,'balasannya gampang pak, aku pengen bapak memijiti dan
menggosoki ..seluruh tubuhku, bapak diam aja, nanti aku kasih
sesuatu yg paling enak deh.., kutanggung bapak pasti nggak pernah
dapet dimanapun dan kapanpun' jawabku enteng. 'baik non, bilang aja
bapak harus apa dan gimana' kelihatannya dia udah tahu apa yg
kuingini. dia kelihatannya mulai berpikir yg tidak-tidak.
Kubimbing kedua tangannya ke susu ku dan kuremaskan tangannya ke
susu ku yg montok itu, 34B. Dia kaget banget setelah merasakan
tangannya meremas suatu gumpalan daging yg padat, kencang dan
halus, 'hhmm.., susu non sungguh besar, sudah lama bapak tidak
merasakan ini, hmm..sungguh gempal dan padat, kencang sekali
susumu..', 'eh, non koq mau berbuat begini padaku? aku kan hanya
seorang pengemis kotor, udah tua, buta lagi.., aku.. nggak ngerti
non..' tanyanya bingung. jawabku 'ah.., bapak nggak usah ragu.., aku
memang suka melakukan ini kepada orang yg belum pernah kukenal,
aku pengen mencicipi kontol orang-2x kaya' bapak ini. bapak mau kan
melayaniku, aku ingin bapak puaskan nafsuku ini, aku ingin kontol
bapak di mulutku, dimemekku..', jawabku terengah-2x dilanda nafsu
yg tambah membara.
sambil merem melek aku menikmati susuku diremas-remas dan
sesekali putingku dicubit atau diplintir olehnya, sementara tangan
satunya mulai turun meraba-raba kemaluanku yang berbulu tipis.
Tanganku sendiri mengocok-2x penisnya yg masih terjulai lemas,
kupikir, wah ini kontol kelihatannya harus pakai extra service baru bisa
ngaceng, nih. 'wah, kontol bapak koq masih lemas sih.., biar
kumasukkan mulutku, kujilati dan kuhisap, ya pak..' dia mandah aja
sambil mulutnya terbuka, menanti pengalaman yg mungkin belum
pernah dia dapatkan.
sambil tangannya meremas kedua susuku, aku jongkok didepan
selangkangannya, ku genggam penisnya yg masih lemas, ku jilati
mulai dari kepala penisnya, turun ke buah pelernya, kembali kebatang
penisnya, kujilati terus sampai naik kekepala penisnya lagi, lalu
kumasukkan penis itu kemulutku yg mungil. Dia
mulai bereaksi, 'eenngghh..mmhh..', dia mulai melenguh lemah,
senjatanya mulai mengeras, terangsang oleh jilatanku. Masih belum
keras, kusedot-sedot sambil ku keluar masukkan dimulutku,
kukombinasi dengan menyedot buah pelernya, lama kelamaan benda
itu semakin bertambah keras saja. Nah, ini dia, pikirku.'pak, coba kau
jilatin susuku pak, cicipi tubuhku ini, nikmati tubuhku yg masih muda
ini, kapan lagi bapak bisa menikmati tubuh seorang gadis muda
seperti saya ini. jilati pentilku, sedot seluruh susuku. perbuat tubuhku
sesukamu, pak' kataku menahan nafsu.
Sungguh luar biasa, sambil meraba-raba, dia melakukan semuanya.
Sungguh gila pikirku, koq bisa aku melakukan ini dengan seorang
pengemis tua, buta pula. tapi, memikirkan hal ini membuat ku makin
terangsang berat. Dia menjilati putingku dengan nafsu, disedotnya
susuku dengan mulutnya yg
kempong krn giginya udah ompong semua. nikmat sekali rasanya, geli
banget, ternyata enak juga kalo susu disedot dan dikulum oleh mulut
yg ompong, coba kalian rasakan sendiri, deh.
Puncaknya, aku sudah tak tahan lagi, kusuruh dia berbaring telentang
dilantai kamar mandi, aku jongkok diatas tubuhnya dan berusaha
memasukkan penisnya yg sudah mengeras itu ke lubang vaginaku dari
atas. kubimbing penisnya memasuki kemaluanku, aku menduduki
senjatanya, dan..'sslluupp..', benda itu langsung menancap dalam-
dalam divaginaku, 'rasakan nikmatnya ..memekku yg sempit ini.., pak'
ujarku tersendat-sendat menahan kenikmatan yg luar biasa. amblas
masuk semua kontolnya ke memekku. 'nngghh..aakkhh.., aduh sempit
sekali memekmu non, sampai sulit masuknya..hhgghh.. adduuhh
enaknnyyaa..nnoohh' 'Mmmhh..aakkhh..aahh..!!' aku sendiri berteriak
karena penisnya ternyata besar juga untuk vaginaku, benar-benar
kunikmati gesekan-gesekan pada dinding kemaluanku.
Tubuhku mulai naik-turun diatas tubuhnya yg telentang itu, penisnya
menghujam-hujam keluar masuk vaginaku. tangannya meremas-remas
susuku, satunya lagi kadang memegangi bahuku, mengelus tubuhku,
menjambak rambut panjangku. Lenguhannya keras sekali, dan parau
suaranya 'hhkk..aahhkk..ahh, enakk sekaalliihh noon..' serunya.
Aku semakin menikmati persetubuhan lain jenis ini, persetubuhan
yang sangat mencolok, lain kalangan, lain status sosial, dan lain usia.
Aku tak bisa membayangka bila kedua ortu-ku melihat ini, dikamar
mandi, anak gadis satu-satunya, yg semata wayang ini sedang
bersetubuh dengan seorang pengemis yg sudah tua,
mungkin aku bisa dibunuh mereka apabila ketahuan.
Aku tak puas menggoyang pantatku, aku mengajaknya ganti posisi, dia
diatas, aku dibawah, telentang dengan kedua kakiku terbuka lebar, aku
ditindihnya, penisnya tetap keluar masuk dengan nikmatnya. Lidahnya
tak henti2nya menjilatiku dan sesampainya dibibir, dia langsung
melumat bibirku, lidahku dikulum olehnya lalu dikecupnya bibirku
membuatku tidak tahan untuk membalas perlakuannya, aku sudah tidak
peduli oleh bau nafasnya yang tidak sedap itu. Sambil disetubuhi aku
terlibat permainan mulut dan lidah selama beberapa saat dengannya.
Beberapa saat kemudian, aku ajak ganti posisi lagi, aku menungging
seperti anjing sambil berpegangan pada tepi wastafel dan dia
menggenjotku dari belakang, persis seperti anjing yg sedang kawin.
Nikmat sekali posisi ini, pikirku. Wah, kuat juga nih orang tua pikirku.
Baru berpikir begitu, mendadak aku merasakan gejolak luar biasa yg
nggak bisa aku tahan, aku mau keluar, eh, ternyata dia juga mulai
bergetar tubuhnya, dia melenguh-lenguh lebih cepat,
'oh..ookkhh..akuuhh maauu.. keluuaarr nnoonnhh..akkuu..nggaakk
ttaahhaann..laaggiihh..aakkhh..', dia berteriak kesetanan dan
genjotannya makin bertambah cepat. 'mmhh..aakkuu juuggaa ppaakk..
mmhh..eeh. eekkhh..' aku pun mencapai orgasme bersamaan
dengannya. aku merasa pejuhnya meluncur deras dalam vaginaku.
Kemaluanku penuh dengan pejuh seorang pengemis tua itu sampai
sebagian meleleh keluar karena terlalu banyak yang keluar. Aku tak
tahu andaikata aku hamil dan punya anak, aku pasti bingung siapa si
bapaknya, habis begitu banyak penis yg pernah menancap divaginaku
dan begitu banyak pejuh yg pernah keluar didalamnya.
Setelah itu, kami membersihkan tubuh dari sisa-sisa persetubuhan
barusan, dan mengeringkan dengan handuk bersih. dia berkata seraya
pamit, 'terima kasih non.., atas segalanya.., non bener, aku nggak
pernah merasakan seperti ini, seumur hidupku akan kukenang
peristiwa ini sampai akhir hayatku'. Kemudian dia pun kutuntun keluar
dari rumahku yg besar. pikirku, sudah cukup aku menikmati
persetubuhan ini. Dia keluar dengan wajah berseri, puas dengan apa
yang baru saja dialaminya.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar tapi dilarang yang berbau sara dan provokativ.